PETROLOGI
OLEH :
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Geologi
Universitas Sriwijaya
Palembang
2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, serta kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini menjelaskan tentang isi dari praktikum petrologi yaitu,batuan beku,batuan sedimen
dan batuan metamorf. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah petrologi.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu DR.IR.ENDANG WIWIK DYAH HASTUTI,
M.SC, selaku dosen pembimbing yang selama ini telah mengajarkan dan membantu dalam
pembelajaran petrologi. Saya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari segi
teknik penyajian maupun dari segi materi.Oleh karena itu,demi penyempurnaan makalah ini,
kritik dan saran sangat saya harapkan.
Penyusun
BAB 1.PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Petrologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan geologi yang
mempelajari batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf, asal mula pembentukan batuan,
pembentuk kulit bumi, serta penyebarannya baik didalam maupun dipermukaan bumi,mencakup
aspek deskripsi dan aspek genesa-interpretasi. Aspek pemberian nama antaralain meliputi warna,
tekstur, struktur, komposisi, berat jenis, kekerasan, kesarangan(porositas), kelulusan
(permebilitas) dan klasifikasi atau penamaan batuan. Aspek genesa–interpretasi mencakup
tentang sumber asal hingga proses atau cara terbentuknya batuan.
Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak (kulit) bumi dan
merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telahmenghablur (mengkristal).
Dalam arti sempit, yang tidak termasuk batuan adalah tanahdan bahan lepas lainnya yang
merupakan hasil pelapukan kimia, fisika maupun biologis, serta proses erosi dari batuan.
Namun dalam arti luas tanah hasil pelapukandan erosi tersebut termasuk batuan.Batuan sebagai
agregat mineral pembentuk kulit bumi secara genesa dapatdikelompokkan menjadi tiga jenis
batuan, yaitu :
1. Batuan beku (igneous rocks), adalah kumpulan mineral silikat sebagai hasil pembekuan
daripada magma yang mendingin.
2. Batuan sedimen (sedimentary rocks), adalah batuan hasil litifikasi bahan rombakan batuan
yang berasal dari proses denudasi atau hasil reaksi kimia maupunhasil kegiatan organisme.
3. Batuan metamorf atau batuan malihan (metamorphic rocks), adalah batuan yang
berasal dari suatu batuan yang sudah ada yang mengalami perubahan tekstur dankomposisi
mineral pada fasa padat sebagai perubahan kondisi fisika (tekanan dantemperatur).
Dalam makalah ini akan mempelajari tentang pengertian,cara terbentuknya dan
mendeskripsikan tentang batuan beku,batuan sedimen,batuan piroklastik dan batuan metamorf.
PETROLOGI
II.1 Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari hasil pendinginan magma yang berupa
larutan silikat pijar dengan temperatur jauh diatas 1600 0C. Hal-hal yang mempengaruhi
pembentukan batuan beku yakni, proses diferensiasi magma, proses asimilasi magma dengan
batuan sampingnya dan proses fraksinasi magma. Batua beku bisa dikatakan sebagai batuan
induk atau sumber dimana berbagai jenis mineral terbentuk, dan ada juga batuan beku yang
mengandung mineral tunggal. Batuan beku beserta mineral kandungannya sangat dibutuhkan
didalam kehidupan manusia.Mineral yang terkandung dalam batuan beku adalah:
Mineral utama : hasil kristalisasi langsung dari magma. Bila jumlahnya >10% maka
dapat menentukan nama batuan.
Mineral tambahan : hasil kristalisasi langsung dari magma tetapi kehadirannya
tidak mempengaruhi nama batuan
Mineral sekunder : mineral yang terbntuk sebagai hasil pelapukan dan ubahan dari
mineral primer (mineral utama dan tambahan)
Dasar dari klasifikasi batuan beku adalah komposisi mineral,tekstur dan struktur.
Kristalinitas pada batuan beku dibagi menjadi 3,yaitu:
1). Holokristalin : seluruh masa batuan terdiri dari Kristal.
2). Holohyalin : Seluruh masa batuan terdiri dari non Kristal/glass (amorf)
3). Hipokristalin : Sebagian masa dasar berupa Kristal dan sebagian lagi berupa
glass.
Granularitas atau ukuran Kristal dalam masa batuan beku dibagi menjadi 2,yaitu:
1. Fanerik : Kristal dapat dibedakan dengan mata biasa
2. Afanitik : Kristal sangat halus sehingga sulit dibedakan mata biasa.
Genesa : batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang bersifat
cepat Warna : cokelat
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : afanitik
Relasi : equigranular
Struktur : massive
Komposisi mineral :
plagioklas,mikroklin,biotit,orthoklas,glass Kegunaan :
untuk bahan campuran semen
2. Granite
Genesa : batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang bersifat
cepat Warna : cokelat
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : Fanerik
Relasi : Inequigranular
Struktur : masiv
Komposisi mineral : plagioklas,hornblend,anorthoklas,orthoklas,glass.
Kegunaan : sebagai keramik
II.1.2 Batuan beku intermediate
Batuan beku intermediate adalah batuan yang mineralnya berbutir kasar hingga sedang,warnanya
agak gelap. terbentuk langsung dari pembekuan magma dimana proses pembekuan berada di
daerah pipa gunung api,tidak jauh di bawah permukaan bumi (hypabisal). Komposisi dan
presentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah plagiokls,mineral mafis,juga
mengandung Sio2.batuan ini bersifat intermediate,dengan indeks color <40%. Batuan beku
intermediate termasuk batuan hipabisal.
Beberapa contoh dari batuan beku intermediate adalah :
1. Nepheline syenite
Genesa : merupakan batuan beku yang terbentuk dengan sangat lambat sehingga
menghasilkan warna gelap.
Warna : hitam
Kristalinitas : hipokristalin
Granularitas : afanitik
Relasi : inequigranular
Struktur : massive
Fabric :subhedral
komposisi mineral: biotit,piroksin,kuarsa,olivin,glass
kegunaan : bahan dasar bangunan beton, perbaikan jalan.
Genesa : batuan ini terbentuk sangat cepat, lubang lubang ditubuhnya adalah akibat dari
letusan dan tekanan gunung berapi.
Warna : abu-abu
Kristalinitas : holohyalin
Struktur : pumiceous
Komposisi mineral : glass
1. Konglomerat
Genesa : merupakan batuan yang terbentuk dari proses penghancuran dan transportasi
serta pengendapan dan litifikasi. Batuan ini belum tertransport jauh . bisa
diketahui dari ukuran butirnya yang besar.
Warna : cokelat
Ukuran : kerakal (4-64 mm)
Bentuk butir : rounded
Kemas : terbuka
Pemilahan : poor sorted
Porositas : poor
Fragmen : Kristal
(plagioklas,biotit,kuarsa) Matriks : silica
Semen : silica
2. Sandstone
Genesa : merupakan batuan yang terbentuk dari proses penghancuran dan transportasi
serta pengendapan dan litifikasi. Batuan ini sudah tertransportasi lebih jauh dilihat
dari ukuran butirnya
Warna : cokelat
Ukuran : Medium 1-1/2
Bentuk butir : sub rounded
Kemas : tertutup
Pemilahan : medium sorted
Porositas : fair
Fragmen : klastika
Matriks : pasir
Semen : silica
Kegunaan : sebagai resevoar rock
Batuan karbonat adalah kelas batuan sedimen terdiri terutama karbonat mineral. Dua tipe utama
kapur dan dolomit, terdiri dari kalsit (CaCO 3) dan mineral dolomit (CaMg (CO 3) 2) masing-
masing. Kapur dan tufa juga kecil sedimen karbonat. Kalsit dapat berupa dilarutkan oleh air tanah
atau dipercepat oleh air tanah, tergantung pada beberapa faktor termasuk air suhu, pH, dan
membubarkan ion konsentrasiKalsit menunjukkan karakteristik yang tidak biasa disebut kelarutan
mundur di mana ia menjadi kurang larut dalam air karena suhu meningkat. Ketika kondisi yang
tepat untuk curah hujan, bentuk mineral kalsit lapisan yang semen butir batu yang ada bersama-
sama atau dapat mengisi fraktur. Karst topografi dan gua-gua berkembang di batuan karbonat
karena mereka kelarutan dalam encer asam air tanah. Pendingin air bawah tanah atau pencampuran
groundwaters berbeda juga akan menciptakan kondisi yang cocok untuk pembentukan gua.
1. dolomite
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur
(kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit .Sebagai hasil kontak
metamof atau penambahan suhu yang tinggi dan penambahan tekanan. Batuan metamorf
disebut juga batuan Malihan adalah jenis batuan yang sangat padat dan kedap air. Batuan
metamorf dapat terjadi karena adanya lokasi yang bersentuhan atau berdekatan dengan
magma yang disebut kontak metamorf atau karena penambahan suhu tinggi (disebut Dinamo
Metamorf). Batuan ini berfungsi sebagai batu hias.
Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil
transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu
proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai
panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika
dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau
batuanmetamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak,
batu marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan
berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk
jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan
suhu tinggi.Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan
padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan
pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan
yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.
Batuan Metamorf jenis batuan yang sifat-sifatnya berubah sebagai akibat daripada adanya
tekanan yang kuat dan suhu yang tinggi. Segumpal tanah saja, kalau dipanaskan cukup lama, bisa
menjadi "bata" yang sifat-sifatnya berbeda dengan tanah sebelum dipanaskan. "Bata" itu adalah
juga batuan "metamorf", pada prinsipnya. Proses pembentukan batuan metamorf di dalam alam
tentu berlanjut dengan tekanan yang lebih kuat dan suhu yang lebih tinggi. Batuan metamorf
asalnya dari batuan endapan pada awalnya . Batuan metamorf tidak berkristal. (Pualam, Sabak).
Batuan metamorfosis adalah sejenis batu yang mengalami proses metamorfisme. Ini
disebabkan oleh kewujudan tekanan dan suhu yang tinggi yang dialami oleh batu tersebut.
Menurut prosesnya, metamorfisme terbahagi kepada 3 jenis iaitu:
1. Metamorrfisme sentuhan, terjadi apabila batu mengalami tekanan dan suhu yang tinggi.
2. Metamorfisme perbezaan iklim kawasan, terjadi apabila batu mengalami tekanan yang tinggi
dan suhu yang rendah
3. Metamorfisme regiomal, apabila batuan mengalami tekanan yang rendah dan
mengalami kenaikan suhu yang cukup tinggi.
Jalinan batu metamorfosis adalah nipis dan bukan nipis. Jalinan nipis (foliation) terjadi
apabila batu mengalami penjajaran mineral dan Jalan tidak nipis (non-foliation) tidak mengalami
penjajaran mineral. Contoh-contoh batu metamorfosis ialah seperti
gneisses,slates,phyllites,schist,marmar dan quartzit.
JENIS METAMORFOSIS
1. Metamorfosis kontak
terjadi karena perubahan temperature, yaitu pada aktifitas intrusi magma, akibat panas
larutan aktif.
2. Metamorfosis dinamis
Terjadi karena perubahan tekanan, biasa dijumpai dilingkungan pergeseran / pergerakan.
3. Metamorfosis regional
Terjadi karena perubahan temperature dan tekanan bersama-sama. Meliputi daerah yang luas,
biasa dijumpai didaerah tektonik, misal pembentukan pegunungan ‘zona tunjam’
Jenis Tekstur :
- lepidoblastik ; sebagian mineralnya berbentuk pipih
- nematoblastik ; sebagian mineralnya berbentuk prismatic
- graniblastik ; sebagian mineralnya granular / equidimensional
- porfiroblastik ; seperti batuan porfiritik dalam batuan beku.
Bentuk tekstur :
- ididoblastik : bila bagian besar minerlnya berbentuk euhedral
- hipidioblastik : sebagian besar mineralnya berbentuk subhedral
- xenoblastik : sebagian mineralnya berbentuk anhedral
contohbatuanfoliasi
Phylite
Contoh
Marmer
Genesa : batuan metamorf yang terdiri dari butiran kalsit berukuran kasar. Jika
batuan asalnya adalah dolomit, namanya menjadi marmer dolomit.
Warna : putih
Kegunaan : sebagai kerami
BAB V
PENUTUP
Alhamdulilah, makalah saya yang berjudul Tugas Petrologi selesai dengan baik berkat rahmat
tuhan yang maha esa dan dukungan dari teman serta dosen saya. Karya tulis ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis berharap agar adanya masukan dari para
mahasiswa atau dosen sekalian, terimakasih
Penulis
1. Kesimpulan
-batuan terdiri dari batuan beku, sediment serta metamorf
-batuan dapat digunakan sebagai bahan dasar kimia
2. Saran, pesan dan kesan
Praktikan menggunakan bantuan Lup dalam menganalisa batuan beku secara megaskopis,karena
beberapa mineral penyusun batuan ada kemiripan fisik yang sulit diamati dengan mata telanjan