LAPORAN
OLEH :
GAMALIEL JHONI SIALLA
D061221082
GOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
mempelajari segala sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah
serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga
Ilmu ini mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua,
batuan berawal dari magma, yakni batuan cair yang terbentuk jauh di bawah
dapat terjadi pada dua jenis situasi yakni di bawah permukaan bumi atau di
atas permukaan bumi setelah letusan gunung berapi.
diatas 200°C dan 300 Mpa (megapascal), dan dalam keadaan padat.
himpunan mineral dan tekstur batuan dalam keadaan (fasa) pada t(solid slate)
pada suhu diatas 200°C dan tekanan 300 Mpa”.Batuan metamorf memerlukan
dua kali atau lebih, biasanya bekas atau bentukbatuan semula masih
praktikum ini.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
batuan metamorf
batuan metamorf.
4. HCL
5. Komperator
6. Pensil warna
7. Jas laboratorium
8. Penggaris
TINJAUAN
PUSTAKA
sebelumnya telah ada. Proses metamorf terjadi dalam keadaan padat dengan
perubahan kimiawi dalam batas-batas tertentu saja dan meliputi proses– proses
yang keseluruhannya atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni
tanpa melalui fasa cair. Proses metamorfosa suatu proses yang tidak mudah
bawah permukaan bumi, di mana mereka tunduk pada suhu tinggi dan tekanan
besar dari lapisan batuan di atasnya. Diadakannya praktikum ini adalah untuk
batuan metamorf.
dipengaruhi oleh jenis batuan dan jumlah air pada batuan tersebut. Derajat
disekitar 200° - 320°C dengan tekanan yang cenderung rendah. Ciri khas
batuan metamorf yang terbentuk pada derjat rendah adalah memiliki mineral-
mineral hydrous yang melimpah, mineral hydrous itu sendiri adalah mineral
a. Mineral lempung
b. Serpentine
c. Chlorite
ini terjadi pada suhu lebih dari 320°C dengan tekanan yang cenderung tinggi.
Seiring dengan meningkatnya suhu dan tekanan maka kandungan air pada
batuan akan semakin berkurang, oleh karena itu batuan metamorf derajat
a. Muscovite
b. Biotite
c. Pyroxene
d. Garnet
- Slaty cleavage
disebut phyllite(filit)
- Schistosic
schist (sekis).
Gambar 2.4 Schistosic
- Gneissic/Gnissose
- Kataklastik
- Phylonitic
( abdul kholil)
yang berasal dari batuan asalnya maupun dari mineral baru yang terbentuk
1. Mineral yang umumnya terdapat pada batuan beku dan batuan metamorf
seperti kuarsa, felspar, muskovit, biotit, hornblende, piroksen, olivin dan bijih
besi.
2. Mineral yang umumnya terdapat pada batuan sedimen dan batuan metamorf
merupakan pertumbuhan kristal hasil reaksi kima fluida yang terdapat pada
proses penggantian mineral lama oleh mineral baru dan tekanan merupakan
1965) . Alam hal ini dikenal dua golongan mineral yaitu Stressmineral dan
antistress mineral.
( Bayu )
mineral- mineral metamorfik yang ada dan didasarkan pada tekanan dan suhu
metamorfisme pada suhu dan tekanan yang sama akan menghasilkan satu
jenis batuan metamorf yang memiliki karakteristik yang sama.
Gambar 2.6 Fasies Metamorfisme
batuan beku dan merupakan hasil dari kenaikan temperatur yang tinggi dan
disekeliling intrusi yang terpanaskan oleh magma dan bagian kontak ini
kesegala arah kearah luar dari tubuh intrusi. Metamorfosa kontak biasanya
dan batuan yang dihasilkan seringkali batuan berbutir halus tanpa foliasi dan
yang sangat luas dimana tingkat deformasi yang tinggi dibawah tekanan
diferensial.
Metamorfosa jenis ini biasanya akan menghasilkan batuan metamorf dengan
tingkat foliasi yang sangat kuat, seperti Slate, Schists, dan Gneisses. Tekanan
tekanan (kompresi), dan tekanan ini umumnya berasal dari dua masa benua
dikatakan bahwa batuan metamorfosa regional terjadi pada inti dari rangkaian
kompresi pada batuan yang terlipat dan adanya penebalan kerak dapat
mendorong batuan kearah bagian bawah sehingga menjadi lebih dalam yang
Jumlah istilah khusus dan ekspresi samar relative kecil. Namun demikian,
untuk dapat berkomunikasi dengan ahli geologi lainnya bekerja dengan batuan
ekspresi dan untuk meninjau secara singkat klasifikasi yang digunakan saat ini
prinsip batuan metamorf. Tidak ada satu prinsip klasifikasi tunggal yang
digunakan untuk deskripsi batuan metamorf, yang berarti bahwa semua batuan
utama untuk penamaan batuan metamorf. Selain itu, komposisi dan sifatnya
metamorf geologi. Nama-nama batuan metamorf terdiri dari nama akar dan
rangkaian awalan. Akar nama dapat berupa nama khusus (misalnya, amfibolit)
akar selalu mencakup beberapa mineral metamorf yang dominan secara modal
dari feldspar ± kuarsa). Batu itu dapat dicirikan lebih lanjut dengan
fitur struktural yang khas batuan atau dapat memberikan beberapa informasi
opsional dan nama dapat terdiri dari akar saja. (Kurt Butcher 2002)
3.1.3 Sampel Nomor Urut 3
Gambar 3.3
Sampel 3
kehitaman dan warna lapuknya yaitu cokelat kemerahan. Tekstur pada batuan
batu ini adalah kuarsa dan feldspar dengan bentuk prismatik dengan warna
putih dan cokelat. Fasies metamorfisme yang terjadi pada batuan ini adalah
3.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum ini adalah
3.1.1 Sampel VTBC 07
Jenis batuan ini adalah batuan metamorf dengan warna segar hijau
kehitaman dan warna lapuknya yaitu cokelat. Tekstur pada batuan ini adalah
Nematoblastik dengan Foliasi. Mineral yang terkandung pada batuan ini yaitu
Aktinolit dan memiliki bentuh pipih dan juga muscovit karena terdapat
mineral yang berbentuk pipih. Warna mineralnya yaitu hijau dan putih. Fasies
metamorfisme yang terjadi yaitu sekis hijau dan nama batuan ini adalah Sekis
Aktinolit.
3.1.2 Sampel E12
Jenis batuan ini adalah batuan metamorf dengan warna segar yaitu
putih tulang dan warna lapuknya cokelat. Tekstur pada batuan ini yaitu
dalamnya yaitu kuarsa dengan bentuk anhedral, warna mineralnya yaitu putih.
Fases metamorfisme pada batuan ini adalah Amphibollite. Nama batuan ini
adalah Kuarsit
3.2 Pembahasan
Pada batuan ini, terbentuk pada tekanan dan suhu yang sangat tinggi.
Batuan ini terbentuk pada tekanan 10-18 Kbar. Sedangkan batuan ini terbentuk
pada suhu berkisar 300-100 C. Jenis fasies pada batuan ini adalah fasies
regional, termasuk ke dalam fasies eclogite. Batuan ini sangat keras dan
pada Batuan ini terbentuk pada tekanan dan suhu yang rendah. Batuan
ini terbentuk pada tekanan 0-2 Kbar. Sedangkan batuan ini terbentuk pada
suhu 0-200 C.
Batuan ini terbentuk pada tekanan yang rendah berkisarr 0-2 Kbar tetapi
Batuan ini terebntuk pada tekanan dan suhu yang lumayan tinggi. Batuan
ini terbentuk pada tekanan 2-12 Kbar. sedangkan untuk suhu, batuan ini
terbentuk pada suhu 500-700 C.
3.2.5 Batuan metamorf Kuarsit
Batuan ini termasuk pada batuan zeolite, yait terbentuk pada suhu dan
tekanan yng rendah. Yaitu batuan ini terbentuk pada tekanan 0-2 Kbar dab
IV
PE
NU
TU
4.1 Kesimpulan
terbentuk karena tekanan dan suhu. Struktur pada batuan metamorf itu ada dua
yaitu foliasi dan non foliasi. Tekstur pada batuan dibedakan menjadi dua yaitu
4.2 Saran
ketertiban di laboratorium
Academia.com