TEKNOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
GOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Batuan metamorf berasal dari kata metamorfosa berasal dari bahasa Yunani,
yaitu metamorphism dimana meta yang artinya berubah dan morph yang artinya
bentuk. Batuan metamorf (batuan malihan) adalah salah satu kelompok utama
batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang
yang berarti perubahan bentuk. Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari
150°C) dan tekanan ekstrem akan mengalami perubahan fisika atau kimia yang
tekanan (pressure), tegangan (stress), shear, dan aktifitas pelarutan secara kimia.
Batuan metamorf membentuk bagian yang cukup besar dari kerak bumi dan
diklasifikasikan berdasarkan tekstur, selain itu juga oleh susunan mineral dan
dan distorsi. Mereka juga ter-bentuk ketika batuan terpanaskan oleh intrusi dari
batuan cair dan panas yang disebut magma dari interior bumi. Studi tentang
batuan metamorf (yang sekarang tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan
pengangkatan) memberikan informasi tentang suhu dan tekanan yang terjadi pada
kedalaman yang besar dalam kerak bumi. Beberapa contoh batuan metamorf
metamorf adalah:
dari warna, tekstur, struktur, komposisi mineral, nama batuan, dan genesa.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan batuan
metamorf adalah:
2. Penuntun
3. ATK
4. Pensil Warna
5. Komparator Batuan
6. Lup
7. HCL
8. Penggaris
9. Kamera
dan chemical (mineralogical) dari suatu batuan pada temperatur dan tekanan
tinggi dalam kerak bumi atau batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari
batuan induk yang lain, dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, maupun
tekstur maupun struktur sebagai akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang
tinggi. Proses metamorfosa terjadi dalam fasa padat, tanpa mengalami fasa cair,
pengaruh terhadap kondisi fisika dan kimia dalam kerak bumi, dimana kondisi
menjadi dua:
1. Metamorfosa Lokal
a. Metamorfosa kontak/thermal
tinggi, dan biasanya jenis ini ditemukan pada kontak antara tubuh intrusi
b. Metamorfosadinamo/dislokasi/kataklastik
mencakup ke segala arah; dan stress, yang mencakup satu arah saja. Makin
Sedangkan tekanan pada bagian kulit bumi yang dekat dengan permukaan
saja, metamorfosa semacam ini biasanya didapatkan di daerah
sesar/patahan.
2. Metamorfosa Regional
a. Metamorfosa regional/dinamothermal
Terjadi pada kulit bumi bagian dala, dimana faktor yang mempengaruhi
adalah temperatur dan tekanan yang tinggi. Proses ini akan lebih intensif
b. Metamorfosa beban/burial
Proses ini tidak ada hubungannya dengan orogenesa dan intrusi, tetapi
sedimen yang tebal di bagian atas, maka lapisan sedimen yang ada di
2012)
bentuk dan orientasi butir mineral individual penyusun batuan metamorf (Jackson,
1970).
Mineral metamorfik adalah mineral yang terbentuk hanya pada suhu dan
tekanan tinggi terkait dengan proses metamorfosis. Mineral ini, yang dikenal
sebagai mineral - mineral indeks, termasuk silimanit, kyanit, staurolit, andalusit,
kuarsa dapat ditemukan dalam batuan metamorf, tetapi belum tentu merupakan
hasil dari proses metamorfisme. Mineral ini terbentuk selama kristalisasi batuan
beku. Mereka stabil pada suhu dan tekanan tinggi yang secara kimia tidak berubah
hanya dalam batas-batas tertentu, dan adanya beberapa mineral dalam batuan
secara berulang berasosiasi dalam ruang dan waktu dan menunjukkan hubungan
umum antara komposisi mineral dan komposisi kimia secara keseluruhan. Oleh
berbeda, pada suhu dan tekanan yang khusus, walaupun beberapa variabel, seperti
sedikit lebih dalam, mineral klorit dapat muncul, dan heulandite digantikan
zeolite lain yang dapat terbentuk, yang umumnya lebih stabil pada grade yang
satu fasies tingkat rendah selain fasies zeolite. Pada bagian atas dari fasies
chlorite, phengite dan titanite). Fasies ini terbentuk sesaat sebelum fasies
c) Fasies Greenschist Dalam kondisi tekanan dan suhu fasies greenschist, batuan
merupakan mineral yang harus ada dalam greenschist dan penciri fasies
antara epidot dan klorit serta terbentuk pula plagioklas yang lebih basa.
penciri utama fasies ini hingga > 50 %. Pada suhu lebih rendah dalam fasies
ini, mineral epidot mungkin masih tersisa. Mineral garnet juga melimpah
pada banyak jenis amphibolites. Pada tingkat yang lebih tinggi dalam fasies
pada fasies amphibolite. Mineralmineral hydrous lain seperti mika tidak hadir
dalam fasies ini, karena batuan dalam fasies ini terdehidrasi secara kuat dan
feldspar dan biotit tidak hadir dalam batuan. Fasies blueschist terbentuk pada
suhu rendah dan tekanan yang relatif tinggi, yaitu di sepanjang gradien
rentang suhu yang luas, dan terjadi pada tatanan geodinamik yang berbeda.
dari penebalan akibat akresi antara kerak benua. Eklogit tipe ini masih
dalam magma basa atau pada bagian paling dalam dari zona aureol kontak