Pengertian Metamorfisme
B. Proses Metamorfisme
Proses metamorfisme sering terjadi pada salah satu dari tiga fenomena
pembentukan batuan metamorf. Pertama, pada proses pembentukan
pegunungan, batuan yang menyusun suatu daerah yang luas, mengalami
tekanan dan perubahan temperatur bersamaan dengan terjadinya deformasi
pada batuan tersebut. Akibatnya terjadilah pembentuan batuan metamorf pada
daerah yang sangat luas. Proses ini disebut dengan proses metamorfisme
regional. Kedua, ketika batuan bersentuhan atau dekat dengan aktivitas
magma, akan terjadi proses metamorfisme kontak. Pada proses ini perubahan
disebabkan terutama oleh peningkatan temperatur yang sangat tinggi dari
magma, sehingga terjadi efek pemanggangan (baking efect) pada batuan
disekitar magma. Ketiga, merupakan proses metamorfime yang sangat jarang,
terjadi perubahan sepanjang zona sesar. Pada proses ini batuan disepanjang
zona tersebut mengalami penghancuran menjadi material yang sangat halus
yang disebut milonat, atau material yang kasar yang disebut breksi sesar,
karena kenampakannya seperti breksi pada batuan sedimen. Proses ini disebut
proses metamorfisme dinamik.
E. Tipe-Tipe Metamorfosa
Bucher dan Frey (1994) mengemukakan bahwa berdasarkan tatanan
geologinya, metamorfosa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
b. Metamorfosa Impact
Terjadi akibat adanya tabrakan hypervelocity sebuah meteorit. Kisaran
waktunya hanya beberapa mikrodetik dan umumnya ditandai dengan
terbentuknya mineral coesite dan stishovite. Metamorfosa ini erat
kaitannya dengan pab\nas bumi (geothermal).
c. Metamorfosa Retrogade/Diaropteris
Terjadi akibat adanya penurunan temperature sehingga kumpulan
mineral metamorfosa tingkat tinggi berubah menjadi kumpulan mineral
stabil pada temperature yang lebih rendah. (Combs, 1961)