Anda di halaman 1dari 21

Bab

Kata Kunci : Tujuan Pembelajaran :


Sepakboa, menyundul bola, merampas bola, Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa
lemparan ke dalam, formasi permainan, diharapkan mampu mempraktikkan keterampilan
bolavoli, formasi bolavoli, pola penyerangan, permainan bola besar (sepak bola dan bola voli).
pola pertahanan, peraturan permainan.

Peta Konsep : Pengantar

 Standar Kompetensi
Mempraktikkan berbagai keterampilan Permainan sepakbola adalah permainan
permainan olahraga dengan teknik dan beregu. Sebelas pemain mempunyai tujuan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. yang sama, yakni memenangkan
pertandingan. Keterampilan individu baru
akan besar manfaatnya jika digunakan
 Kompetensi Dasar untuk kepentingan tim. Dalam permainan
Mempraktikkan keterampilan teknik sepakbola seorang pemain tidak ada artinya,
bermain salah satu permainan olahraga walaupun bagaimanapun tinggi tingkat
bola besar secara sederhana serta nilai kemampuannya, jika pemain tersebut tidak
kerjasama, kejujuran, menghargai, dapat menjalin kerja sama dengan teman
semangat dan percaya diri. seregu.
Sistem/formasi dalam permainan
sepakbola adalah cara penempatan, ruang
 Indikator gerak serta pembagian tugas dari setiap
o Permainan Sepak Bola pemain dengan posisi yang ditempatinya.
 Latihan teknik dasar sepakbola Hal tersebut berlaku baik pada saat
(lanjutan) melakukan penyerangan maupun pada
 Latihan berbagai formasi waktu melaksanakan pertahanan. Dengan
permainan sepakbola sistem ini setiap pemain telah mengetahui
 Peraturan permainan sepakbola tugas utamanya, daerah atau ruang gerak
masing-masing, serta memahami apa yang
o Permainan Bola Voli
harus dilakukan pada saat menyerang, dan
 Latihan formasi permainan bolavoli
kemana harus bergerak serta siapa yang
harus dijaga kalau fihaknya kalah bola.
Berhasil tidaknya suatu penyerangan,
sebagian besar tergantung dari pemberian
bola pada pemain penyerang yang
bersangkutan. Jadi dengan kata lain: smash

A. PERMAINAN SEPAKBOLA
1
1. Latihan Teknik Dasar Sepakbola (Lanjutan)
a. Latihan Teknik Menyundul Bola (Heading ball)
Dalam memainkan bola-bola atas sewaktu bertanding, kepala sangat berfungsi untuk
mengamankan bola liar di daerah pertahanan sendiri serta saat menerima umpan
melambung di daerah pertahanan lawan untuk memasukkan bola. Sundalan bola harus
tepat bersentuhan dengan dahi, karena bagian ini cukup kuat dan keras sehingga
memungkinkan untuk melakukan sundulan.
Menyundul bola dapat dilakukan dengan tiga cara antara lain sebagai berikut :
1) Manyundul Bola pada Posisi Berdiri
(1) Sikap permulaan, sikap badan dan pandangan ke arah sasaran, kedua kaki dibuka
ke samping atau kangkang ke depan. Berat badan di antara kedua kaki.
(2) Pelaksanaan, sebelum melakukan
sundulan, badan ditarik sedikit ke
belakang dalam posisi sedikit
melenting. Kedua lengan terbuka,
siku bengkok mengimbangi badan.
Leher ditegangkan, pandangan ke
arah bola. Gerakan badan ke depan
menuju bola dan sundul tepat
dengan dahi bagian depan hingga
bola kembali meluncur ke depan.
(3) Setiap kali setelah menyundul bola,
badan condong ke depan. Kedua
Gambar 1.1 Cara menyundul bola
posisi berdiri
lengan mengimbangi badan dengan
siku bengkok ke samping, badan
agak condong ke depan.

2) Menyundul Bola dengan Awalan


(1) Sikap permulaan menyundul bola
dengan awalan sama seperti pada
menyundul bola pada posisi berdiri.
(2) Pelaksanaan, sambil melangkahkan
salah satu kaki ke depan,
dorongkan badan dengan sikap
condong, leher ditegangkan,
pandangan ke arah bola. Sundulan
dilakukan dengan menggunakan
dahi, hingga bola kembali memantul
ke depan.

Gambar 1.2 Cara menyundul bola


dengan awalan

3) Menyundul Bola Sambil Melompat


(1) Sikap permulaan, tempatkan diri di
bawah lambungan bola. Kedua kaki
dalam posisi sejajar. Pada saat bola
turun ambillah tolakan kaki.
(2) Pelaksanaannya, melompatlah ke
depan dengan dua kaki sesaat
sebelum menyentuh bola. Masih
dalam posisi melayang, badan
sedikit melenting, kemudian
gerakan kembali ke depan.
Sundulan bola tepat dengan bagian
2
dahi depan. Mendaratlah kembali
dengan kedua kaki. Kekuatan
sundulan dapat diberikan oleh
gerakan badan.
Gambar 1.3 Cara menyundul bola dengan
awalan melompat

4) Menyundul Bola Sambil Melayang Menjatuhkan Badan


(1) Sikap permulaan, badan mengarah ke sasaran dengan pandangan mengawasi bola
melayang, sikap badan condong ke depan, kedua lutut di tekuk.

(2) Pelaksanaannya,
pada waktu bola
meluncur dari arah
yang berlawanan,
lompat ke depan
dan melayang
sejajar dengan
tanah. Sundullah
Gambar 1.4 Cara menyundul bola sambil melayang
bola dengan dahi.
menjatuhkan badan
Pada saat mendarat
tangan ber-tumpu
pada tanah sambil
meluncur di
lapangan.

b. Latihan Teknik Melempar Bola ke dalam (Throw-in)


Melempar bola ke dalam (throw in) dilakukan apabila terjadi bola keluar lapangan permainan
yang dilakukan oleh pemain lawan. Cara melempar bola adalah sebagai berikut :
(1) Bola dipegang dengan seluruh jari-
jari dan telapak tangan pada kedua
sisi bola atau dibelakang bola.
(2) Lemparan dilakukan dari atas garis
atau luar garis tepi lapangan
permainan.
(3) Saat melempar, kedua kaki harus
tetap berpijak di tanah.
(1) Bola harus dilempar ke arah lapangan
permainan dengan kedua tangan,
melalui atas belakang kepala.

Gambar 1.5 Cara melakukan lemparan ke dalam


(Throw-in)

c. Latihan Teknik Merampas Bola (Tackling)


Banyak cara yang dapat dilakukan untuk merampas bola dari kaki lawan. Dimana cara-
cara tersebut terdapat tiga cara yang paling umum digunakan, yaitu : (1) Dengan cara
berhadapan (tanpa menjatuhkan diri), (2) Dengan cara meluncur (sliding tackling) dengan
kaki bagian dalam dan (3) Dengan cara meluncur (sliding tackling) dengan kaki bagian
luar.

3
Gambar 1.6 Macam-macam cara merampas bola dalam
sepakbola

2. Latihan Formasi Permainan Sepakbola


Dalam permainan sepakbola suatu kesebelasan dituntut mampu mengendalikan permainan
selama 2 x 45 menit. Karena sepakbola merupakan permainan beregu, dalam memainkan bola
perlu adanya koordinasi atau kerjasama yang akurat di lapangan.
Saat melakukan serangan ke daerah pertahanan, sekalipun sedang mendapat tekanan dari
kesebelasan lawan, seluruh pemain harus dapat mengantisipasi setiap gerakan lawan ke manapun
ia berpindah. Di samping itu kerja sama harus baik, taktik dan teknik penguasaan yang
diperagakan oleh setiap pemainpun sangat mendukung terbentuknya tim yang tangguh.

a. Sistem Penyerangan
Sistem penyerangan yang ideal untuk permainan menyerang yang modern adalah system
1,1,4,4,1. Para pemainharus mampu menciptakan serangan secara kreatif dari hampir semua
posisi dalam struktur tim. Tim Brazil sudah mendemontrasikan kemenangan tersebut pada World
Cup (Piala Dunia) tahun 1994. namun, keberhasilan sistem inipun banyak ditentukan oleh
bagaimana tim yang bersangkutan terbentuk.
Tim yang baik bergantung pada banyak faktor. Keberhasilan biasanya dating dari penilaian yang
tepat terhadap kemampuan dan keterampilan para pemain untuk tujuan tim. Tim terbaik biasanya
memiliki pemain-pemain yang menonjol dalam posisi kuncinya, baik dalam posisi pertahanan
tengah, maupun pemain lapangan tengah (mildfielder), dan penyerang (striker).
Pemain yang menonjol biasanya mempunyai keterampilan yang efektif dalam kondisi tertentu,
sehingga dapat menyumbangkan peran yang besar dalam keberhasilan tim.

Gambar 1.7 Perhatikan posisi-posisi pemain


sepakbola

b. Formasi Permainan Sepakbola


Semua tim sepakbola membutuhkan suatu struktur dengan para pemain terorganisir dalam
suatu bentuk dasar yang disebut formasi. Formasi sering dijelaskan menurut jumlah pemain di
lapangan dari pertahanan ke depan, jadi 4-4-2 menggambarkan suatu system yang terdiri dari
empat pemain bertahan, empat gelandang dan akhirnya dua pemain penyerang.
Berikut ini adalah beberapa formasi dan system yang paling penting dalam sejarah sepakbola
antara lain :
1) Latihan formasi 4-2-4
Ciri-ciri utama dari formasi 4-2-2 adalah sebagai berikut :
(1) Pertahanan cukup kuat karena adanya empat pemain belakang.
4
(2) Karena kedua back sayap dapat ikut membantu penyerangan, maka back tengah harus
mempertahankan bagian belakang.
(3) Pada saat penyerangan,
keempat pemain ujung
tombak tersebut akan ada di
depan. Dalam hal ini, pemain
sayap harus membantu
dengan cara mengecohkan
pertahanan lawan.
(4) Di tengah lapangan, pemain
pe-nyerang mengadakan
pertukaran posisi secara
diagonal, harus melepaskan
diri dari penjagaan lawan
untuk menerima operan dari
pemain tengah.

Gambar 1.8 Perhatikan formasi 4-2-4

2) Latihan formasi 4-3-3


Ciri-ciri utama dari formasi 4-3-3 adalah sebagai berikut :
(1) Dukungan pemain lapangan tengah menguntungkan kestabilan pertahanan.
(2) Pemain lapangan tengah dapat melakukan terobosan yang tiba-tiba ke arah pertahanan
lawan.

(3) Pemain gelandang tengah


berperan sebagai pengatur
dalam membangun
permainan, mengatur
penyerangan dan juga
memperhatikan pertahanan.
(4) Dari ketiga penyerangan
diperlukan seorang untuk
mengatur penyerangan ke
daerah lawan.
(5) Pemain sayap dapat
bergerak lebih bervariasi
atau lebih cepat lagi.

Gambar 1.9 Perhatikan formasi 4-3-3

3) Latihan Formasi 4-4-2


Ciri-ciri utama formasi 4-4-2 adalah sebagai berikut :
(1) Pertahanan bertambah kuat dengan pemain lapangan tengah.
(2) Dengan kecenderungan pertahanan dan pemusatan perhatian pada penguasaan lapangan
tengah, mengakibatkan pemain lawan terkecoh.

5
(3) Keberhasilan hanya dapat dicapai
dengan penyerangan pemain
depan dan terobosan-terobosan
cepat dari pemain lapangan
tengah.
(4) Kedua pemain penyerang tidak
terikat pada posisi penyerangan
tertentu. Mereka harus
mempunyai daya juang dan teknik
bola yang tinggi.
(5) Formasi ini dipakai jika lawan
secara umum memiliki
kemampuan yang lebih tinggi,
sedangkan tim sendiri memiliki
daya juang yang lebih tinggi.

Gambar 1.10 Perhatikan formasi 4-4-2

4) Latihan formasi 3-2-5


Ciri-ciri utama formasi 3-2-5 adalah sebagai berikut :
(1) Tiga pemain belakang terdiri dari
back kanan, libero dan back kiri.
(2) Dua pemain tengah atau
penghubung terdiri dari
gelandang kanan dan gelandang
kiri.
(3) Lima pemain depan terdiri dari
kanan luar, kanan dalam,
penyerang tengah, kiri dalam dan
kiri luar.

Gambar 1.11 Perhatikan formasi/sistem 3-2-5

5) Latihan formasi 5-3-2


Ciri-ciri utama formasi 5-3-2 adalah sebagai berikut :
(1) Dua pemain depan terdiri dari
penyerang kanan dan penyerang
kiri.
(2) Tiga pemain tengah atau
penghubung terdiri dari
gelandang kanan, gelandang
tengah, dan gelandang kiri.
(3) Lima pemain belakang terdiri dari
stopper, back kanan dalam, back
kanan luar, back kiri dalam, dan
back kiri luar.
6
Gambar 1.12 Perhatikan formasi/sistem 5-3-
2

3. Peraturan Permainan Sepakbola


a. Pelanggaran-pelanggaran dan kelakuan tidak sopan
1) Seorang pemain yang dengan sengaja melakukan salah satu dari sembilan pelanggaran
berikut:
a) Menyepak/mencoba menyepak lawan.
b) Menjegal lawan/menjatuhkan lawan dengan kaki kiri dari depan/belakang.
c) Melompati seorang pemain lawan.
d) Menyerang pemain lawan dengan kasar atau berbahaya.
e) Menyerang lawan dari belakang, kecuali jika ia menghalang-halangi.
f) Memukul atau mencoba memukul lawan/meludainya.
g) Memegang lawan.
h) Mendorong lawan.
i) Memegang bola, yaitu membawa, memukul atau mendorong bola dengan tangan atau
lengan (kecuali penjaga gawang yang berada di daerah tendangan hukumannya sendiri).
2) Seorang pemain yang melakukan satu dari lima pelanggaran berikut :
a) Cara bermain yang dianggap berbahaya.
b) Menyerang secara jujur, yaitu dengan bahu sewaktu bola tidak berada dalam jarak
permainan dan tidak memainkan bola.
c) Sewaktu tidak memainkan bola, dengan sengaja menghalang-halangi lawan.
d) Menyerang penjaga gawang, kecuali jika ia :
(1) Sedang memegang bola
(2) Menghalang-halangi seorang lawan
(3) Melintas keluar dari daerah gawang
e) Selagi bermain sebagai penjaga gawang, semena-mena dalam melakukan siasat
(misalnya mengulur-ulurkan waktu).
3) Seorang pemain harus diberikan peringatan apabila :
a) Ia masuk ke dalam lapangan permainan atau masuk kembali dalam lapangan permainan
atau meninggalkan lapangan permainan selama permainan berlangsung tanpa seizing
wasit.
b) Ia tetap terus-menerus melanggar peraturan permainan.
c) Ia menunjukkan dengan kata atau perbuatan ketidaksetujuannya terhadap suatu putusan
yang diberikan wasit.
d) Ia bersalah karena tindakan tidak sopan.
4) Seorang pemain harus dikeluarkan dari lapangan permainan apabila :
a) Menurut pendapat wasit ia bersalah karena tindakan kasar atau permainan kotor.
b) Ia menggunakan kata-kata kotor atau kasar.
c) Ia tetap melakukan tingkah laku tidak pantas setelah menerima suatu peringatan.

b. Tendangan bebas
1) Tendangan bebas diartikan sebagai tendangan yang bebas dari gangguan lawan sekurang-
kurangnya sejauh 9,15 meter.
2) Tendangan bebas dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a) Tendangan bebas langsung (dapat mencetak gol secara langsung).
b) Tendangan bebas tidak langsung (tidak dapat mencetak gol secara langsung).
3) Apabila sebelum bola keluar dari daerah tendangan hukuman, bola tersebut dimainkan oleh:
a) Pihak bertahan, maka tendangan tersebut diulangi.
b) Pihak penyerang, maka dihukum dengan tendangan bebas tidak langsung di tempat
kejadian.

c. Tendangan hukuman

7
Tendangan hukuman dan pengusiran dari lapangan merupakan hukuman yang berat dalam
permainan sepakbola. Oleh sebab itu, wasit harus benar-benar harus mengetahui pelanggaran yang
terjadi benar-benar disengaja.
Peraturan pelaksanaan tendangan hukuman :
1) Tendangan hukuman harus diambil dari titik tendangan hukuman.
2) Kecuali pengambilan tendangan hukuman dan penjaga gawang, semua pemain harus berdiri di
luar daerah tendangan hukuman, paling sedikit berjarak 9,15 meter; dari letak bola dan di
dalam lapangan permainan. Para pemain tersebut boleh memasuki daerah tendangan hukuman
bila bola telah ditendang dan telah bergerak dengan jarak sepanjang lingkarannya.
3) Penjaga gawang dengan kedua kakinya harus tetap ada di atas garis gawang dengan tidak
memindahkan kakinya sampai bola ditendang (bola telah bergerak dengan jarak sepanjang
lingkarannya).
4) Tendangan hukuman harus ditendang ke depan.
5) Pemberian isyarat untuk mengambil tendangan hukuman baru diberikan, jika kedudukan para
pemain telah sesuai dengan peraturan.
6) Hukuman diberikan berupa tendangan bebas langsung untuk lawan di tempat kejadian dan
baginya dapat dikenakan kartu kuning atau kartu merah.

d. Pelanggaran dari pihak penahan


Pelanggaran yang dilakukan oleh pihak penahan antara lain :
1) Penjaga gawang memindahkan kedua kakinya (bergerak) sebelum bola ditendang.
2) Penahan masuk ke daerah tendangan hukuman (kurang dari 9,15 meter dari bola) sebelum bola
ditendang.
3) Perbuatan, sikap atau ucapan yang tidak sopan pada saat dilakukan tendangan hukuman.

e. Pelanggaran dari pihak penyerang


Pelanggaran yang dilakukan oleh penyerang antara lain :
1) Penyerang masuk ke daerah tendangan hukuman (kurang dari 9,15 meter dari bola) sebelum
bola ditendang (kecuali pemain yang mengambil tendangan hukuman).
2) Bola tidak ditendang ke depan.
3) Pemain yang mengambil tendangan hukuman melakukan gerakan untuk membingungkan
penjaga gawang.
4) Perbuatan, sikap atau ucapan yang tidak sopan pada saat dilakukan tendangan hukuman.

B. PERMAINAN BOLAVOLI
1. Latihan Teknik Smash Permainan Bolavoli
Smash permainan bolavoli adalah teknik memukul bola sambil meloncatdekat net
dengan maksud untuk mematikan permainan lawan. Kemampuan memukul bola smash
memang tidak mudah karena selain diperlukan kemampuan meloncat yang tinggi, juga
diperlukan kecepatan tangan dalam memukul bolanya.
Untuk dapat menguasai teknik smash , perlu dilatih terlebih dahulu kemampuan
memukul bola dengan telapak tangan terbuka tanpa meloncat. Setelah pukulan tersebut
dikuasai, baru digabung dengan latihan meloncat. Latihan melakukan smash tanpa awalan
bisa dilakukan dengan beberapa cara. Akan tetapi intinya, latihan ini harus
memungkinkan adanya bola yang melambung di atas net, kemudian dipukul secara
menukik.
Teknik dasar smash antara lain sebagai berikut :

8
Gambar 1.13 Cara melakukan latihan smash
bolavoli

2. Latihan Teknik Mengumnpan dan Smash


Bentuk latihan teknik dasar mengumpan dan smash dapat dilakukan secara kombinasi.
Beberapa bentuk latihan dan cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

Gambar 1.14 Cara melakukan latihan mengumpan dan


smash bolavoli

3. Latihan Teknik Membendung (Blocking)


Membendung (blocking) adalah upaya menghadap bola yang dating dari arah lawan yang
dilakukan di dekat net oleh seorang atau lebih pemain depan. Teknik dasar membendung (blocking)
terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : (1) awalan, (2) tolakan, (3) loncatan dan perkenaan bola, dan
(4) mendarat.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :

Gambar 1.15 Cara melakukan latihan


membendung bolavoli

4. Bentuk-bentuk Latihan Membendung (Blocking)


Beberapa macam bentuk latihan membendung adalah sebagai berikut :
a. Latihan membendung tanpa bola
b. Latihan membendung secara berulang-ulang
c. Latihan membendung secara aktif

9
Bendungan bolavoli tanpa Bendungan bolavoli secara
bola berulang-ulang

Bendungan bolavoli secara aktif

Gambar 1.16 Macam-macam bentuk latihan


bendungan bolavoli

2. Latihan Formasi Bermain Bolavoli


Formasi pemain adalah suatu bentuk pengaturan posisi pemain dari suatu tim, baik pada waktu
menyerang maupun bertahan. Dilihat dari susunannya posisi pemain dilapangan itu dapat dibagi
dua bagian, yaitu posisi pemain depan dan posisi pemain belakang. Pemain depan biasanya
bertugas sebagai penyerang sekaligus juga sebagai pembendung serangan dari lawan, sedangkan
pemain belakang efektif berperan sebagai pemain bertahan.
Pada dasarnya, posisi-posisi dalam permainan bolavoli tersebut terbagi atas empat bagian, yaitu
:
1) Pengumpan (Toaster/Tosser)
Pengumpan dalam permainan bolavoli umumnya hanya seorang saja dan merupakan
inspirator atau pengatur serangan. Pada waktu melaksanakan tugasnya di lapangan,
dia harus selalu menempat-kan posisinya sedemikian rupa di daerah serang, dan
berhak penuh mengambil bola kedua dengan sebaik-baiknya untuk diteruskan kepada
pemukul (smasher/spiker).

2) Pemukul (Smasher/Spiker)
Pemukul biasanya menempati posisi did daerah depan dan bertugas menyeberangkan
bola sekaras-kerasnya ke lapangan lawan dengan tujuan agar lawan sulit atau tidak
bisa menguasainya. Posisi pemain depan dalam kondisi tertentu bisa saja melakukan
bola tipuan.
3) Pembendung (Blocker)
Posisi pemain depan juga bertanggung jawab penuh terhadap serangan lawan. Ia
berusaha menutup ruang gerak pukul lawan di daerah serang.
4) Penutup (Cover)
Penutup (cover) adalah pemain yang tidak melakukan bendungan (blok) dan bertugas
menutup daerah kosong di sekitar bendungan.

10
Gambar 1.17 Perhatikan formasi pemain bolavoli

Berhasil tidaknya suatu penyerangan, sebagian besar tergantung dari pemberian bola
pada pemain penyerang yang bersangkutan. Jadi dengan kata lain: smash tergantung dari
set. Makin cermat set, makin hebat smashnya. Sedangkan taktik-taktik individual dari si
penyerang tak dapat dipisahkan dari cara penyerang itu menghadapi block (bendungan)
dan pertahanan posisi. Bahkan sesungguhnya taktik individu dari smasher merupakan
“akibat” yang tak langsung dari block (bendungan) dan per-tahanan lawan.
Pola penyerangan diartikan memaksa regu lawan bermain menurut keinginan regu yang
melakukan penyerangan. Penyerangan harus mampu memimpin pertandingan secara aktif dan
progresif untuk mematahkan perlawanan regu lawan. Prinsip taktik penyerangan adalah usaha
untuk mematikan bola di lapangan lawan dengan jalan apapun yang tidak melanggar peraturan
permainan bolavoli.

1. Latihan Bermain Formasi Penyerangan 4 Sm-2 Su (4 smasher dan 2 set-uper)


Komposisi pemainnya sebagai berikut
:
(1) Su1 – Su2 = Set-uper ke 1 dan ke 2.
(2) Sm1 – Sm4 = Smasher 1,2,3,4.
(3) Sm1 dan Sm2 tempatnya harus
berlawanan karena kekuatan kemampuan
hampir seimbang dalam produktivitas
serangan terhadap lawan.
(4) Sm3 lebih baik daripada Sm4, sehingga
ditugaskan membantu Sm2 dimana
kemampuan menyerang kurang
disbanding Sm2 produktivitasnya.
(5) Sm4 membantu penyerangan Sm1,
sehingga dalam posisi bagaimanapun
kekuatan menyerang seimbang regu
tersebut dalam putaran permainan.
Gambar 1.18 Formasi penyerangan 4 Sm-
2 Su

2. Latihan Bermain Formasi Penyerangan 4 Sm-1Su-1U (4 smasher-1set upper


dan 1 Universaler)
Komposisi pemainnya sebagai berikut:
(1) Sm1 = Smasher terbaik.
(2) U dan Su selalu berlawanan posisi
dalam pergeseran posisi
bagaimanapun.
(3) U dapat memberi umpan, tetapi kurang
baik disbanding Su, tetapi memiliki
kemampuan smash lebih daripada Su.
11
(4) Sm1 dan Sm3 kemampuan smash lebih
baik disbanding Sm2 dan Sm4.

Gambar 1.19 Formasi penyerangan 4 Sm-1


Su-1 U

3. Latihan Bermain Formasi Penyerangan 5 Sm-1 Su (5 smasher dan 1 set-uper)


Komposisi pemainnya sebagai
berikut :
(1) Su harus bersilangan dengan Sm2.
(2) Selama Su dalam posisi di depan (tiga
tempat) Sm1 atau Sm2 harus ada di
posisi depan salah satu untuk dapat
diandalkan produktivitas dalam
penyerangan.
(3) Bila Su tidak dapat mengumpan, Sm
terdekat dengan bola bertugas sebagai
pengumpan.
(4) Dalam posisi 5 Sm-1 Su tugas Su
sangat berat.

Gambar 1.20 Formasi penyerangan 5 Sm-1


Su

4. Latihan Bermain Formasi Penyerangan ditinjau dari posisi tempat


penyerangan
(1) Sistem penyerangan dari tepi (posisi 2
dan 4)
(2) Sistem penyerangan dari tengah (posisi
3)
(3) Sistem penyerangan kombinasi tepi dan
tengah (posisi 2,3 dan 4).

Gambar 1.21 Formasi penyerangan ditinjau dari


tempat penyerangan

5. Peraturan Permainan Bolavoli


a. Posisi/keadaan Bola dalam Permainan
1) Bola di dalam permainan
Suatu reli dimulai dengan bunyi peluit dari wasit. Namun demikian, bola ada dalam permainan
sejak pukulan servis.
1) Bola di luar permainan
Suatu reli diakhiri dengan bunyi peluit dari wasit. Oleh karena itu jika peluit dibunyikan untuk
suatu kesalahan yang terjadi dalam permainan, maka bola berada di luar permainan saat
kesalahan itu terjadi.
12
2) Bola masuk
Bola dinyatakan masuk apabila bola itu menyentuh lantai lapangan permainan termasuk garis-
garis batasnya.
3) Bola ke luar
Bola dinyatakan ke luar bila bola itu :
a) Jatuh seluruhnya di sisi luar garis-garis batas.
b) Menyentuh suatu benda di luar lapangan, langit-langit atau seseorang di luar permainan.
c) Menyentuh antena, tali, tiang atau net di luar batas antena/pita samping.
d) Seluruhnya melewati latar vertikal dari net, atau sebagian bola melewati batas
permainan.

b. Kesalahan dalam Bermain


1) Definisi
Setiap kegiatan yang berlawanan dengan peraturan permainan merupakan suatu kesalahan
bermain. Wasit meniup peluitnya atas kesalahan dan menentukan hukuman sesuai dengan
peraturan.
2) Konsekuensi dari kesalahan
a) Akibat dari suatu kesalahan adalah kehilangan reli, regu yang
memenangkan reli memperoleh satu angka.
b) Apabila regu lawan mendapat giliran untuk melakukan servis, mendapat
angka dan berhak untuk melakukan servis.
c) Jika dua atau lebih kesalahan terjadi secara berturut-turut, maka hanya satu
kesalahan yang pertama kali terjadi yang dihukum.
d) Jika dua atau lebih kesalahan terjadi oleh dua regu berlawanan secara
bersamaan kesalahan semacam ini dihitung sebagai kesalahan berganda (double fault) dan
permainan harus diulangi.

c. Memainkan Bola
1) Pukulan regu
a) Suatu regu berhak memukul bola maksimal tiga kali (di samping bendungan)
untuk mengembalikan bola itu ke lapangan lawan.
b) Pukulan bola dari regu tidak hanya pukulan yang disengaja oleh pemain,
tetapi termasuk pula sentuhan pada bola yang tidak sengaja.
c) Seorang pemain tidak boleh memukul bola dua kali secara berturut-turut.
2) Sentuhan yang serentak
a) Dua atau tiga pemain boleh menyentuh bola pada saat yang sama.
b) Jika dua atau tiga pemain seregu menyentuh bola secara serempak, maka hal itu dihitung
sebagai dua atau tiga pukulan (kecuali pada bendungan).
c) Jika dua atau tiga pemain seregu menjangkau bola tetapi hanya seorang pemain
menyentuhnya, dihitung satu pentulan. Jika para pemain bertabrakan, maka hal itu buka
suatu kesalahan.
d) Jika terjadi sentuhan yang serempak dengan lawan di atas net dan bola tetap dalam
permainan, maka regu penerima boleh memainkannya lagi sebanyak tiga kali pukulan.
Jika bola tersebut “ke luar” maka hal itu merupakan kesalahan dari regu pada petak
lapangan di seberang jatuhnya bola.
Jika sentuhan serempak dengan pihak lawan mengarah terjadinya “bola tertahan” (held
ball), maka hal itu merupakan suatu kesalahan ganda dan reli diulang kembali.
3) Pukulan yang dibantu
Seorang pemain tidak diperkenankan mendapat bantuan dari teman seregunya atau
struktur/objek lain dalam usaha untuk meraih bola.
Meskipun demikian, seorang pemain yang akan melakukan suatu kesalahan (menyentuh net
atau menginjak/ melewati garis tengah dan lainnya) boleh ditahan atau ditarik kembali oleh
teman seregunya.
4) Karakteristik Pukulan
a) Bola boleh disentuh dengan satu bagian tubuh dari ujung kaki ke atas.
b) Bola harus dipukul dengan baik dan tidak tertahan (termasuk diangkat, didorong, diantar
atau dilempar). Bola itu dapat dipantulkan ke berbagai arah.
c) Bola boleh menyentuh beberapa bagian tubuh asal saja sentuhannya berlangsung secara
serempak.

13
(1) Pada bendungan, sentuhan bola dengan seorang atau lebih
pembendung boleh terjadi secara berurutan, asalkan sentuhan itu terjadi dalam satu
tindakan.
(2) Pada pukulan pertama dari suatu regu, kecuali kalau bola itu
dimainkan dengan pass atas menggunakan jari tangan, bola boleh menyentuh beberapa
bagian tubuh secara berurutan, asalkan sentuhan-sentuhan terjadi dalam satu tindakan.

5) Kesalahan dalam memainkan bola


a) Empat kali pukulan : satu regu memukul bola empat kali ketika mengembalikannya.
b) Pukulan yang dibantu : seorang pemain mendapat bantuan dari teman seregunya atau
struktur/objek lain dalam usaha meraih bola.
c) Bola tertahan : seorang pemain tidak memukul bola secara baik.
d) Sentuhan ganda : seorang pemain memukul bola dua kali secara berturut-turut atau bola
menyentuh beberapa bagian tubuhnya secara berturut-turut.

d. Bola pada Net


1) Bola melewati net
a) Bola yang dipantulkan ke daerah lawan harus melewati atas net di dalam ruang lintasan
bola. Ruang lintasan bola itu adalah bagian dari latar vertikal net yang dibatasi oleh tepian
atas net sebagai berikut :
(1) Di sebelah bawah net dengan ketinggian dari batas net.
(2) Di sampingnya dengan antena/rod dan perpanjangan garis imajinasi
(bayangan).
(3) Di sebelah atas dengan langit-langit.
b) Bola yang mengarah ke pihak lawan melalui sisi luar lintasan bola dapat dimainkan lagi,
asalkan pada saat bola itu disentuh belum seluruhnya selewati latar vertikal net.
c) Bola dinyatakan “ke luar” apabila bola itu seluruhnya melewati ruang vertikal di bawah net.

2) Bola menyentuh net


Sewaktu bola melewati atas net, bola itu boleh menyentuhnya, kecuali bola servis.
3) Bola di net (selain bola servis)
a) Bola yang dipantulkan ke net boleh dimainkan kembali dengan batas tiga
kali bagi regu yang bersangkutan.
b) Jika bola yang dipukul pada net merobek mata jala atau net menjadi rusak,
permainan dihentikan dan permainan diulangi.

e. Pemain Sekitar Net


1) Daerah permainan dan tempat
Setiap regu harus bermain di daerah dan ruang permainannya sendiri. Sejauh mungkin bola
dapat dimainkan dari daerah bebas.
2) Jangkauan melewati net
a) Dalam melakukan bendungan, seorang pembendung boleh menyentuh bola
di daerah lawan, asalkan dia tidak mengganggu permainan lawan, sebelum atau pada saat
sentuhan serangan terakhir.
b) Seorang pemain diperkenankan melewatkan tangannya di daerah lawan
sesudah melakukan serangan, asalkan sentuhan itu telah dilakukannya dalam daerahnya
sendiri.
3) Memasuki (melewati) di bawah net
a) Diperkenankan untuk melewati ruang permainan lawan di bawah net, asalkan tidak
mengganggu permainan lawan.
b) Masuk ke dalam lapangan lawan :
(1) Menyentuh garis tengah dengan kaki adalah salah.
(2) Bagian-bagian dari badan dilarang menyentuh lapangan lawan.
c) Seorang pemain boleh memasuki lapangan lawan setelah bola berada
di luar permainan.
Seorang pemain boleh memasuki daerah bebas lapangan lawan, asalkan tidak mengganggu
permainan lawan.
4) Menyentuh (kontak) pada net
a) Menyentuh net adalah salah apabila bola sedang dimainkan dalam daerah
depan/ serang.

14
b) Setelah pemain memukul bola, dia boleh menyentuh tiang, tali atau benda
lainnya di bagian luar dari perpanjangan net, asalkan tidak mengganggu jalannya
permainan.
c) Apabila bola yang dipantulkan ke net itu menyentuh pemain lawan, maka hal
itu bukan merupakan kesalahan.

5) Kesalahan pemain pada net


a) Seorang pemain menyentuh bola di daerah lawan sebelum lawan melakukan pukulan
serangan.
b) Seorang pemain memasuki daerah lawan di bawah net dengan mengganggu permainan
lawan.
c) Seorang pemain memasuki lapangan lawan.
d) Seorang pemain menyentuh net.

f. Servis
1) Definisi
Servis adalah suatu tindakan untuk memasukkan bola ke dalam permainan oleh pemain kanan
belakang kanan, yang memukul bola itu dengan satu tangan atau lengan dari daerah servis.
2) Servis pertama dalam suatu set
a) Servis pertama pada set 1 dan 5 dilakukan oleh regu yang memperoleh hak untuk servis dari
hasil undian.
b) Set berikutnya dimulai dengan servis oleh regu yang tidak melakukan servis pertama pada
set sebelumnya.

3) Urutan servis
a) Para pemain harus mengikuti urutan servis yang terdaftar pada daftar posisi.
b) Setelah servis pertama dalam suatu set, pemain yang melakukan servis ditentukan sebagai
berikut :
(1) Jika regu yang servis memenangkan reli, maka pemain yang sama
melakukan servis kembali.
(2) Jika regu penerima servis memenangkan reli, maka regu itu
memperoleh giliran servis dan berputar. Pemain dari posisi depan kanan bergeser ke
posisi belakang kanan untuk melakukan servis.

4) Kewenangan untuk melakukan servis


Wasit pertama memberi hak untuk servis setelah dia mengecek bahwa pemain yang servis telah
memegang bola di daerah servis dan kedua regu telah siap bermain.
5) Pelaksanaan servis
a) Pada saat melakukan servis atau melakukan servis sambil meloncat, pemain yang servis
tersebut tidak boleh menginjak lapangan (termasuk garis akhir) maupun lantai di luar
daerah servis. Setelah memukul bola, dia boleh melangkah atau mendarat di luar daerah
servis atau di dalam lapangan.
b) Pemain yang servis harus memukul bola dalam waktu 5 detik setelah wasit pertama
membunyikan peluitnya.
c) Servis yang dilakukan sebelum wasit pertama membunyikan peluit harus dibatalkan dan
diulangi kembali.
d) Bola harus dipukul dengan satu tangan atau satu bagian dari lengan setelah dilambungkan
atau dilepaskan secara jelas dan sebelum bola itu menyentuh lantai.
6) Persiapan melakukan servis
a) Jika bola yang dilambungkan atau dilepaskan oleh pemain yang servis jatuh
ke lantai tanpa disentuhnya, maka hal itu ditetapkan sebagai usaha servis.
b) Setelah suatu usaha servis terjadi, wasit harus segera memerintahkan
pemain yang bersangkutan untuk melakukan servis kembali tanpa menunda waktu, dan
servis harus dilakukannya dalam waktu 3 detik.
c) Hanya sekali persiapan servis yang diperkenankan untuk setiap melakukan
servis.

15
Ringkasan Materi

Sistem/formasi dalam permainan sepakbola adalah cara penempatan, ruang gerak serta
pembagian tugas dari setiap pemain dengan posisi yang ditempatinya. Hal tersebut berlaku baik
pada saat melakukan penyerangan maupun pada waktu melaksanakan pertahanan. Dengan
sistem ini setiap pemain telah mengetahui tugas utamanya, daerah atau ruang gerak masing-
masing, serta memahami apa yang harus dilakukan pada saat menyerang, dan kemana harus
bergerak serta siapa yang harus dijaga kalau fihaknya kalah bola.
Dengan sistem/formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoordinir, kerjasama
akan lebih pada dan terarah. Setiap sistem mempunyai ciri-ciri tersendiri. Dan lebih jauh setiap
sistem/formasi juga menuntut kualitas atau tingkat kemampuan pemain yang berada. Bahkan
setiap posisi dalam sistem tertentu memerlukan kualitas pemain yang tidak sama. Sebagai
contoh, pemain lapangan tengah (gelandang) dalam sistem/formasi 4-2-4 harus merupakan
pemain yang lebih komplit kemampuannya dibandingkan dengan tuntutan yang diperlukan untuk
menjadi pemain lapangan tengah dalam sistem/formasi WM atau sistem/formasi 4-3-3. Dalam
suatu permainan sepak bola, kita mengenal empat sistem/formasi permainan yang sering
digunakan oleh suatu tim atau kesebelasan, diantaranya : sistem/formasi 4-2-3, 4-3-3, 4-4-2, 1-3-
3-3. dan WM.
Formasi pemain adalah suatu bentuk pengaturan posisi pemain dari suatu tim, baik pada
waktu menyerang maupun bertahan. Dilihat dari susunannya posisi pemain dilapangan itu dapat
dibagi dua bagian, yaitu posisi pemain depan dan posisi pemain belakang. Pemain depan
biasanya bertugas sebagai penyerang sekaligus juga sebagai pembendung serangan dari lawan,
sedangkan pemain belakang efektif berperan sebagai pemain bertahan.
Seorang penyerang baru dapat menyerang dengan efektif, kalau ia memper-timbangkan hal-
hal sebagai berikut : (1) Kwalitas pemberian bola (set), (2) Block (bendungan) pihak oposisi, (3)
Posisi dari pertahanan pihak oposisi (mereka yang bertugas untuk mempertahankan diri biasanya

16
UJI KOMPETENSI BAB I

Uji Pengetahuan
Tugas Perseorangan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e yang merupakan
jawaban paling benar!
1. Cara merampas bola yang tidak diperbolehkan dalam permainan sepakbola adalah . . . .
a. dengan berhadapan c. sliding tackling dengan kaki bagian
b. sliding tackling dengan kaki bagian luar
dalam d. dengan tanpa menjatuhkan diri
e. dengan mendorong lawan

2. Formasi dalam permainan sepakbola dapat diartikan sebagai cara . . . .


a. pertahanan pemain belakang d. kombinasi serangan
b. penyerangan pemain depan e. variasi pertahanan dan penyerangan
c. penempatan pemain
3. Yang tidak termasuk sistem bermain sepakbola yang sering digunakan berikut ini adalah . . . .
a. sistem 4-4-2 d. sistem 4-3-3
b. sistem 4-2-4 e. sistem 1-3-3-3
c. sistem 5-3-2
4. Sistem bermain sepakbola dengan menggunakan libero adalah . . . .
a. sistem 4-4-2 d. sistem 1-3-3-3
b. sistem 4-2-4 e. sistem 4-3-3
c. sistem 5-3-2
5. Posisi pemain yang bertugas sebagai penyerang tengah dinamakan . . . .
a. centre back d. poros hadang
b. full back e. centre back
c. striker
6. Pola pertahanan satu jaga satu di daerah pertahanan dinamakan . . . .
a. Man to man b. Zone marking
17
c. Zone defence e. Total marking
d. Total marking
7. Yang tidak termasuk pola penyerangan dalam permainan sepakbola berikut ini adalah . . . .
a. pola melakukan gerakan tersusun d. pola sapu bersih
b. pola bermain menghadapi tembok e. pola mencari ruang kosong
c. pola bermain terencana
8. Pemain bolavoli yang bertugas sebagai pengumpan dinamakan . . . .
a. Server d. Spiker
b. Reserver e. Toaster/Set-uper
c. Blocker
9. Posisi kapten dalam permainan bolavoli berada pada . . . .
a. Posisi 1 d. Posisi 4
b. Posisi 2 e. Posisi 6
c. Posisi 3
10. Pemain yang bertugas menutup daerah kosong saat membendung adalah . . . .
a. Spiker/smasher d. Cover
b. Blocker e. Toaser/Set-uper
c. Reserver
11. Yang menentukan berhasil tidaknya penyerangan (smash) bergantung pada . . . .
a. Posisi pemain d. Jangkauan tangan
b. Bola yang diumpan e. Keterampilan dalam menyerang
c. Timing yang tepat
12. Sistem penyerangan yang dilakukan dengan bertukar tempat dinamakan . . . .
a. Switching d. Set-uper
b. Relay e. Cover
c. Oper position
13. Yang tidak termasuk tahapan dalam melakukan penyerangan permainan bolavoli berikut ini
adalah . . . .
a. tahap run-up d. tahap hit
b. tahap take-of e. tahap jumping
c. tahap landing
14. Yang tidak termasuk tahapan melakukan pertahanan dalam permainan bolavoli adalah . . . .
a. posisi permulaan (Start) d. follow through
b. tahap ancang-ancang e. landing
c. menerima bola
15. Bola dinyatakan masuk dalam permainan bolavoli apabila . . . .
a. jatuh seluruhnya di sisi luar garis-garis c. menyentuh antenna, tali, tiang di luar
batas batas
b. menyentuh benda di luar lapangan d. seluruhnya melewati latar vertical net
e. menyentuh garis bagian luar lapangan

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!


1. Jelaskan cara melakukan latihan gerak tipu permainan sepakbola!
2. Jelaskan cara melakukan latihan teknik menyundul bola permainan sepakbola!
3. Jelaskan cara melakukan merampas bola (Tackling) permainan sepakbola!
4. Sebutkan macam-macam bentuk formasi permainan sepakbola!
5. Jelaskan yang dimaksud dengan formasi dalam permainan bolavoli!
6. Jelaskan kelebihan dan kekurangan macam-macam formasi permainan sepakbola!
7. Sebutkan hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan serangan yang efektif
permaian bolavoli!
8. Sebutkan macam-macam formasi penyerangan dalam permainan bolavoli!
9. Sebutkan macam-macam formasi pertahanan dalam permainan bolavoli!
18
10.Jelaskan peraturan permainan bolavoli yang berkenaan dengan servis!

Tugas
A. Tugas Studi Kasus!
1. Dalam peraturan permaina sepakbola dimana satu regu minimal jumlah pemain
sebanyak 8 orang. Karena permainan berjalan keras dan kasar, sehingga wasit
mengeluarkan 4 orang pemain, sehingga jumlah pemain satu tersebut tinggal 7 orang.
Apa tindakan wasit terhadap kejadian tersebut? Apakah permainan dilanjutkan atau
permainan dihentikan? Beri penjelasan anda, sesuai dengan peraturan permainan
sepak bola yang berlaku!
2. Dalam peraturan permainan bolavoli dimana satu regu yang didaftarkan dalam daftar
pemain sebanyak 12 pemain. Pada saat pertandingan akan dimulai salah satu regu
belum melengkapi daftar pemain. Apa tindakan wasit terhadap kejadian tersebut? Beri
penjelasan, sesuai dengan peraturan permainan bolavoli yang berlaku!

B. Buatlah salah satu tugas berikut ini!


1. Buatlah makalah tentang permainan sepakbola dan bolavoli (sumber tugas ini dapat
diperoleh dari majalah, koran, buku atau sumber lainnya)!
2. Buatlah klipping tentang permainan sepakbola dan bolavoli (sumber tugas ini dapat
diperoleh dari majalah, koran, buku atau sumber lainnya)!
3. Kumpulkan beberapa gambar atlet sepakbola dan bolavoli baik nasional maupun
Internasional, sertakan pula riwayat singkat pribadi dan prestasinya!

Uji Keterampilan
A. Penilaian aspek psikomotor diberikan dalam dua bentuk, yaitu penilaian terhadap
kesempurnaan/keterampilan sikap/cara melakukan suatu gerakan (penilaian proses)
dan penilaian produk dari gerakan tersebut (diambil kecepatan waktu melakukan
gerakan).
1. Coba lakukan teknik dasar menendang dan menahan bola permainan sepakbola!
Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses)
dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).

Penilaian Keterampilan Gerak


Penilaian Proses
Penilaian Produk Skor Keterang
Sikap kaki Perkenaan kaki Sikap akhir atau Akhir an
(Tes passing dan
awalan dengan bola arah bola)
stiopping)
(Skor 3) (Skor 4) (Skor 3)

2. Coba lakukan teknik dasar menggiring bola permainan sepakbola! Unsur-unsur yang
dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan
melakukan gerakan (penilaian produk).

19
Penilaian Keterampilan Gerak
Penilaian Proses
Penilaian Produk Skor Keterang
Sikap kaki Perkenaan kaki Sikap akhir Akhir an
(Tes menggiring
awalan dengan bola menggiring bola
bola)
(Skor 3) (Skor 4) (Skor 3)

3. Coba lakukan teknik dasar menembak bola permainan sepakbola! Unsur-unsur yang
dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan
melakukan gerakan (penilaian produk).

Penilaian Keterampilan Gerak


Penilaian Proses
Skor Keterang
Sikap kaki Perkenaan kaki Sikap akhir Penilaian Produk Akhir an
awalan dengan bola menggiring bola (Tes shoting)
(Skor 3) (Skor 4) (Skor 3)

4. Coba lakukan teknik dasar passing permainan bolavoli! Unsur-unsur yang dinilai
adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).
Penilaian Keterampilan Gerak
Penilaian Proses
Sikap awal Perkenaan Penilaian Skor Keterang
Arah pantulan Akhir an
kaki dan lengan dengan
bola Produk (Tes
kedua lengan bola passing)
(Skor 3)
(Skor 3) (Skor 4)

5. Coba lakukan teknik dasar smash permainan bolavoli! Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).
Penilaian Keterampilan Gerak
Penilaian Proses
Sikap awal Perkenaan Penilaian Skor Keterang
Arah pantulan Akhir an
kaki dan lengan dengan
bola Produk (Tes
kedua lengan bola smash)
(Skor 3)
(Skor 3) (Skor 4)

Uji Sikap
20
A. Penilaian aspek kecakapan hidup (sikap) dilakukan dengan pengamatan selama
mengikuti kegiatan belajar mengajar dan di luar jam pelajaran. Aspek-aspek
yang dinilai meliputi :

Unsur-unsur Penilaian Sikap


Mematuhi
Disiplin Jujur Kerjasama Sportivitas Skor Akhir
Paraturan (Skor
(Skor 2) (Skor 2) (Skor 2) (Skor 2)
2)

ASPEK-ASPEK PENILAIAN
Nilai Akhir = Nama Siswa
Keterampilan Pengetahuan Paraf Guru Perorangan/
2 (K) + P + S
Perorangan Kelompok 4
Kelompok
Proses Produk Sikap
I II I II

21

Anda mungkin juga menyukai