Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lintang Anisa Gita Satria

NRP : 5017231063
Kelas : B

Tugas Pendahuluan

1. Jelaskan tentang proses metamorfisme dan tipe metamorfisme berupa


metamorfisme regioanal dan metamorfisme lokal!
 Metamorfisme adalah proses perubahan dalam mineralogi atau tekstur mikro batuan yang
terjadi pada batuan akibat peningkatan tekanan atau suhu yang secara dominan terjadi
pada kondisi padat. Peningkatan tekanan attau suhu ini dibersamai dengan proses
pelelehan sebagian yang dapat menyebabkan perubahan komposisi kimia batuan yang
sudah ada menjadi batuan metamorf. Proses metamorfisme adalah proses perubahan
batuan yang sudah ada menjadi batuan metamorf karena adanya perubahan tekanan dan
temperatur. Batuan asal dari batuan metamorf dapat berasal dari batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf itu sendiri.
 Metamorfisme Regioanal
Metamorfisme regional adalah proses perubahan batuan yang terjadi dalam skala wilayah
luas akibat tekanan dan suhu tinggi yang berasal dari peristiwa geologis seperti tektonika
lempeng. Proses ini dapat mengubah sifat mineral dan struktur batuan secara mendalam.
Metamorfisme regional terjadi ketika batuan-batuan di suatu wilayah luas mengalami
perubahan struktural dan mineralogis yang signifikan akibat suhu dan tekanan tinggi.
Proses ini sering terkait dengan aktivitas tektonik, seperti tumbukan lempeng tektonik
atau pembentukan pegunungan.
a) Metamorfisme Orogenic
Proses: Terjadi akibat tektonika lempeng, seperti tumbukan dan subduksi lempeng
Karakteristik: Peningkatan suhu dan tekanan besar, pembentukan gunung, dan
transformasi batuan menjadi jenis metamorf yang lebih tinggi, seperti granulit
atau amfibolit.
b) Metamorfisme Burial
Proses: Terjadi ketika batuan tenggelam ke dalam kerak bumi karena
pengendapan material di atasnya
Karakteristik: Peningkatan tekanan dan suhu, tetapi cenderung kurang ekstrem
dibandingkan metamorfisme orogenik. Batuan cenderung mengalami kompaksi
dan pembentukan mineral baru seperti skist atau fyllit.
c) Metamorfisme Dasar Samudera
Proses: Terjadi di sepanjang tepi lempeng tektonik di dasar samudera, terutama di
zona transform atau divergen
Karakteristik: Terkena tekanan hidrostatik dan suhu yang moderat. Batuan sering
mengalami metamorfisme zeolit atau prehnit-pumpellyit.
Nama : Lintang Anisa Gita Satria
NRP : 5017231063
Kelas : B
 Metamorfisme Lokal
a) Metamorfisme Hidrotermal
Proses: Terjadi akibat interaksi air panas dengan batuan di dalam kerak bumi.
Karakteristik: Perubahan mineral oleh larutan hidrotermal, seringkali
menghasilkan deposit mineral bernilai ekonomi seperti emas atau kuarsa.
b) Metamorfisme Contact
Proses: Terjadi ketika batuan bersentuhan langsung dengan magma yang panas.
Karakteristik: Peningkatan suhu yang cepat, menyebabkan perubahan mineral dan
struktur batuan. Daerah di sekitar tubuh magma disebut aureola kontak.
c) Metamorfisme Dislocation
Proses: Terjadi akibat geseran atau patahan dalam kerak bumi.
Karakteristik: Batuan mengalami deformasi dan terpencaran, menyebabkan
perubahan struktural dan kadang-kadang rekristalisasi mineral.
d) Metamorfisme Impact
Proses: Terjadi ketika benda luar angkasa seperti meteor atau asteroid menabrak
permukaan bumi.
Karakteristik: Suhu dan tekanan tinggi secara instan, menciptakan batuan yang
dikenal sebagai breksi dampak atau mineral unik seperti stishovit.
e) Metamorfisme Hot-slab
Proses: Terjadi pada lempeng tektonik yang tenggelam ke dalam mantel bumi.
Karakteristik: Peningkatan tekanan dan suhu, membentuk mineral seperti
blueschist atau eclogite.
f) Metamorfisme Combustion
Proses: Terjadi saat batuan terpapar panas tinggi akibat aktivitas pembakaran batu
bara atau lignit.
Karakteristik: Suhu tinggi mengakibatkan perubahan mineral dan struktur batuan.
g) Metamorfisme Lightning
Proses: Terjadi saat petir menyebabkan pemanasan dan peleburan batuan di
permukaan tanah.
Karakteristik: Terbentuknya fulgurit, suatu batuan yang terbentuk dari leburan
batuan oleh petir.
Nama : Lintang Anisa Gita Satria
NRP : 5017231063
Kelas : B
2. Jelaskan secara lengkap mengenai grade metamorfisme!
Grade metamorfisme mengacu pada tingkat intensitas atau derajat perubahan yang dialami oleh
batuan selama proses metamorfisme. Gradien ini berkaitan dengan suhu dan tekanan yang
memengaruhi transformasi mineral dan struktur batuan. Grade metamorfisme mencerminkan
kondisi lingkungan geologis di mana batuan mengalami perubahan. Zona-zona ini memberikan
gambaran tentang sejarah metamorfisme dan evolusi kerak bumi di berbagai kedalaman dan
suhu. Jika suhu metamorfisme dibagi menjadi lima kelompok yaitu very low, low, medium, high,
dan very high, kelompok ini juga mengacu pada grade metamorfisme dengan pembagian yang
sama, yaitu very low, low, medium, high dan very high grade of metamorphism. Dalam grade
metamorfisme, terdapat beberapa istilah yang penting dan umum digunakan, antara lain:

a. Prograde (progressive) metamorphism, adalah proses metamorfisme yang menghasilkan


pembentukan mineral-mineral dari grade yang lebih tinggi (dengan kata lain, suhu yang lebih
tinggi) dibandingkan fase mineral-mineral asalnya.

b. Retrograde (retrogressive) metamorphism, adalah proses metamorfisme yang menghasilkan


pembentukan mineral-mineral dari grade yang lebih rendah (dengan kata lain, suhu yang lebih
rendah) dibandingkan fase mineral-mineral asalnya.

c. Isograd, merupakan suatu permukaan yang melewati sekuen batuan, diwakili oleh garis pada
peta, ditentukan oleh kemunculan atau hilangnya suatu mineral, komposisi mineral tertentu atau
asosiasi mineral, yang dihasilkan sebagai produk dari reaksi tertentu.

3. Sebutkan dan jelaskan jenis fasies metamorfisme!

Fasies metamorfisme adalah suatu kumpulan mineral-mineral metamorfik, secara berulang


berasosiasi dalam ruang dan waktu dan menunjukkan hubungan umum antara komposisi mineral
dan komposisi kimia secara keseluruhan. Oleh karena itu fasies metamorfisme terkait dengan
kondisi metamorfisme yang berbeda, pada suhu dan tekanan yang khusus, walaupun beberapa
variabel, seperti PH2O juga dapat dipertimbangkan.
Nama : Lintang Anisa Gita Satria
NRP : 5017231063
Kelas : B

1. Fasies Zeolit

 Tingkat Rendah: Suhu rendah hingga sedang.


 Karakteristik: Terbentuknya mineral zeolit seperti klinoptilolit, laumontit, atau prehnit.

2. Fasies Blueschist

 Tingkat Menengah: Tekanan dan suhu sedang hingga tinggi.


 Karakteristik: Pembentukan mineral seperti glaucophane, lawsonite, atau epidot.

3. Fasies Greenschist

 Tingkat Menengah: Tekanan dan suhu moderat hingga tinggi.


 Karakteristik: Terbentuknya mineral seperti klorit, epidot, dan amfibol hijau.

4. Fasies Amfibolit

 Tingkat Menengah-High: Tekanan dan suhu tinggi.


 Karakteristik: Mineral utama adalah amfibol, piroksen, dan garnet.

5. Fasies Granulit

 Tingkat Tinggi: Tekanan dan suhu tinggi.


 Karakteristik: Terbentuknya mineral seperti piroksen, granat, dan ortopiroksen.

6. Fasies Blueschist

 Tekanan tinggi dan suhu rendah-menengah


 Terdapat mineral glaucophane dan lawsonite

7. Fasies Eklogit

 Tingkat Sangat Tinggi: Tekanan dan suhu sangat tinggi.


 Karakteristik: Terbentuknya mineral seperti piroksen dan granat dengan tekstur eklogit.

8. Fasies Hornfels

 Tekanan rendah dan suhu tinggi


 Terdapat minera silimanit, andalusit, atau cordierit

Anda mungkin juga menyukai