Anda di halaman 1dari 19

JURNAL

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
ACARA III : FILUM PORIFERA

OLEH:
NAHDA NABILA RAMADHANI
D061201057

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2023
FILUM PORIFERA
Nahda Nabila Ramadhani1, Muh. Ichsan2
1
Praktikan Praktikum Paleontologi, Laboratorium Paleontologi, Departemen Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
2
Asisten Praktikum Paleontologi, Laboratorium Paleontologi, Departemen Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Paleontologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang kehidupan di masa lampau


dan berkaitan erat dengan fosil. Fosil merupakan sisa, jejak atau bekas binatang purba
yang mengalami proses pengawaten secara alami di bumi. Dalam melakukan deskripsi
fosil terdapat taksonomi fosil, proses pemfosilan hingga pada umur fosil itu sendiri,
dimana dalam umur fosil ini mengacu pada skala waktu geologi. Pada praktikum kali
ini membahas tentang filum porifera. Praktikum ini bermaksud untuk memberikan
pemahaman kepada praktikan agar dapat mengembangkan pemahaman tentang filum
porifera, untuk mengidentifikasi dan mengenali bentuk-bentuk fosil, untuk mengetahui
manfaat dari fosil. Dalam praktikum kali ini menggunakan 7 sampel. Fosil yang di
praktikumkan ini menggunakan tujuh sampel fosil peraga yang dapat kami deskripsikan
pada nomor sampel 1644, 751, 816, 1643, dan 1645 termasuk kedalam kelas
Hexatinellida serta sampel dengan nomor peraga 1652 termasuk kedalam kelas
Calcarea untuk sampel 47 masuk kedalam kelas Anthozoa. Filum Porifera erat
kaitannya dengan geologi karna fosil dapat digunakan untuk penentuan lingkungan
sedimentasi batuan yang mengandungnya.

Kata Kunci : Fosil, Porifera


_________________________________________________________________

I. Pendahuluan didokumentasikan sejak abad ke 5


1.1 Latar Belakang sebelum masehi. Paleontologi
Paleontologi adalah ilmu berada pada batas antara biologi dan
yang mempelajari kehidupan geologi, namun berbeda dengan
praaksara. Paleontologi mencakup arkeologi karena paleontologi tidak
studi fosil untuk menentukan evolusi memasukkan kebudayaan Homo
suatu organisme dan interaksinya sapiens modern. Paleontologi kini
dengan organisme lain dan mendayagunakan berbagai metode
lingkungannya (paleoekologi). ilmiah dalam sains, mencakup
Pengamatan paleontologi telah biokimia, matematika, dan teknik.
Salah satu bagian dalam 2. ATK
mempelajari ilmu paleontologi yaitu 3. Lap kasar dan halus
dengan mengetahui filum dari 4. HCl
spesies-spesies yang menjadi fosil, 5. Clipboard
diantaranya yaitu filum Porifera. 6. Sampel fosil
Dari filum ini, kita dapat mengetahui 7. Lembar Kerja Praktikum
indikator adanya endapan fostfat atau (LKP)
silika, sera menentukan periode 8. Jam Tangan
geologi tertentu. Oleh karena itu II. Tinjauan Pustaka
diadakanlah praktikum tentang filum 2.1 Pengertian Fosil
Porifera. Berdasarkan asal katanya,
fosil berasal dari bahasa latin yaitu
1.2 Maksud dan Tujuan
“fossa” yang berarti "galian", adalah
Maksud dari praktikum ini
sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk
adalah memperkenalkan dan
hidup yang menjadi batu atau
memberikan pemahaman awal
mineral. Untuk menjadi fosil, sisa
tentang filum porifera pada praktikan
sisa hewan atau tanaman ini harus
Adapun tujuan yang ingin
segera tertutup sedimen. Oleh para
dicapai dari praktikum acara ini
pakar dibedakan beberapa macam
adalah :
fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang
1. Untuk mengetahui apa itu
terbentuk dalam batu ambar, fosil ter,
Filum Porifera
seperti yang terbentuk di sumur ter
2. Untuk mengetahui ciri – ciri
La Brea di California. Hewan atau
dari filum Porifera
tumbuhan yang dikira sudah punah
3. Untuk mengetahui manfaat dari
tetapi ternyata masih ada disebut
filum Porifera
fosil hidup dan ilmu yang
1.3 Alat dan Bahan mempelajari fosil adalah
Adapun alat dan bahan yang paleontologi (Noor Djauhari, 2010)
digunakan dalam praktikum ini,
2.2 Paleontologi
yaitu:
Paleontologi berasal dari kata
1. Buku Penuntun
Paleos yang memiliki arti tua, Ontos
yang memilki arti hidup dan Logos berupa tulangnya, daun-nya,
berarti ilmu. Sehingga Paleontologi cangkangnya, dan hampir
adalah ilmu yang mempelajari semua yang tersimpan ini
tentang bentuk-bentuk kehidupan adalah bagian dari tubuhnya
yang pernah ada pada masa lampau yang "keras". Dapat juga
termasuk evolusi dan interaksi satu berupa binatangnya yang
dengan lainnya serta lingkungan secara lengkap (utuh)
kehidupannya (Paleoekologi) selama tersimpan. misalnya fosil
umur bumi atau dalam skala waktu Mammoth yang terawetkan
geologi terutama yang diwakili oleh karena es, ataupun serangga
fosil. Berbeda dengan mempelajari yang terjebak dalam amber
hewan yang hidup di jaman (getah tumbuhan).
sekarang, paleontologi menggunakan 2. Tipe fosil yang merupakan
fosil atau jejak organisme yang sisa-sisa aktifitasnya, fosil
terawetkan di dalam lapisan kerak jenis in sering juga disebut
bumi, yang terawetkan oleh proses- sebagai trace fosil (fosil
proses alami, sebagai sumber utama jejak), karena yang terlihat
penelitian (Amin, 2014) hanyalah sisa-sisa
2.4 Tipe dan Jenis Fosil aktifitasnya. Jadi ada
Menurut ahli paleontologi kemungkinan fosil itu bukan
ada beberapa jenis fosil tetapi secara bagian dari tubuh binatang
umum ada dua macam jenis fosil atau tumbuhan itu sendiri.
yang perlu diketahui, yaitu: fosil 3. Adapun jenis fosil jejak
yang merupakan bagian dari antara lain "coprolite" (fosil
organisme itu sendiri dan fosil yang bekas kotoran binatang) dan
merupakan sisa-sisa aktifitasnya. "Trail and tracks" (fosil
1. Tipe fosil yang berasal dari bekas jejak langkah
organismenya sendiri. binatang). Penyimpanan atau
Tipe pertama in adalah pengawetan fosil cangkang
binatangnya itu sendiri yang dapat berbentuk cetakan,
terawetkan/tersimpan, dapat berupa cetakan bagian dalam
(internal mould) dicirikan terdapat pada fosil, sedangkan
bentuk permukaan yang untuk mineralisasi adalah
halus, atau external mould proses pergantian keseluruhan
dengan ciri permukaan yang dari komposisi kimia mineral
kasar. Keduanya bukan dari fosil itu sendiri.
binatangnya yang tersiman, 2. Karbonisasi, proses ini terjadi
tetapi hanyalah cetakan dari jika tumbuhan atau bahan
binatang atau organisme itu. organik setelah mati
2.5 Proses Pemfosilan kemudian dengan cepat
Fosilisasi merupakan proses tertutupi oleh lapisan tanah.
penimbunan sisa-sisa hewan atau Karena panas yang ada pada
tumbuhan yang terakumulasi dalam bumi, maka gas di dalam
sedimen atau endapan-endapan baik tumbuhan atau bahan organik
yang mengalami pengawetan secara lainnya akan menguap dan
menyeluruh, sebagian ataupun meninggalkan zat organiknya,
jejaknya saja. Proses ini dimulai kemudian menghasilkan suatu
ketika organisme itu mati setelah itu Fotoan atau tapak dari abgian
terbawa oleh media geologi, seperti fosil itu yang dapat
air dan angin. Setelah terbawa terpelihara dengan jelas dalam
kemudian organisme itu akan batuan.
terendapkan dalam batuan sedimen. 3. Replacement, pada proses ini
Setelah itu nampak ke permukaan terjadi pergantian sisa tubuh
akibat adanya energi eksogen dan organisme oleh mineral
endogen. Fosilisasi sendiri terbagi sulfida (Pirit) atau fosfat
menjadi beberapa macam proses, (Apatit).
sebagai berikut: 4. Rekristalisasi, terjadi
1. Permineralisasi dan perubahan mineral pada tubuh
Mineralisasi, permineralisasi fosil. Sebagai contoh banyak
sendiri merupakan proses kulit kerang atau binatang
pergantian sebagian dari terdiri atas mineral aragonit
komposisi kimia mineral yang membentuk mineral kalsit
yang mencari bentuk yang 6. Umurnya lebih dari 10.000
semakin stabil. tahun lalu (Eldin, 2018)
5. Mold and Cast, merupakan 2.6 Filum Porifera
cartakan dari organisme. Di Filum Porifera termasuk
mana mold sendiri terbagi hewan yang bersel banyak serta
menjadi dua, yaitu external mempunyai susunan yang paling
mold dan internal mold. sederhana. Perkataan Porifera
Sedangkan cast merupakan Berasal dari kata Porous yang
cetakan dari external mold, berarti lubang kecil dan ferre yang
kemudian menyisakan berarti membawa. Jadi porifera
cetakan dan membutuhkan yaitu hewan yang dinding tubuhnya
waktu geologi tambahan. berlobang-lobang ataupun memiliki
6. Track and Trail, Track sendiri saluran-saluran. Contoh yang
merupakan jejak dari hasil terkenal dari hewan ini adalah
pergerakan yang besar (jejak sponsa. Porifera memiliki kisaran
kasar) dan trail merupakan hidup yang panjang sekali yaitu
jejak dari pergerakan yang mulai dari kambrium sampai
halus (jejak halus). sekarang, bahkan besar
Dalam proses pemfosilan itu kemungkinannya bahwa hewan ini
sendiri terdapat syarat-syarat bagi telah muncul dizaman geologi
organisme itu agar bisa membentuk sebelum kambrium (Eldin, 2018)
fosil. Adapun syarat-syaratnya 2.7 Lingkungan Hidup
sebagai berikut: Porifera
1. Organisme mempunyai bagian Kelompok hewan ini
tubuh yang keras hidupnya terutama pada dasar laut
2. Mengalami pengawetan dan tertambat (sessile). Mereka
3. Terbebas dari bakteri merupakan penghuni yang khusus
pembusukan hidup dalam lingkungan hidup
4. Terjadi secara alamiah aquatik, terutama di lautan dan
sering dijumpai dalam kelompok
5. Mengandung kadar oksigen
atau koloni yang besar. Golongan
dalam jumlah yang sedikit
ini sangat sedikit yang hidup di porifera dan pemberian respon
lingkungan air tawar dan bila ada sebelum praktikum dimulai.
kebanyakan hidup di danau-danau 3.3 Praktikum
(Budirahayu, 2014) Praktikum diawali dengan
menyiapkan alat-alat yang akan
III. Metodologi Penelitian
digunakan seperti LKP, HCL,
Dalam praktikum ini metode
penggaris, lap kasar dan lap halus
yang digunakan adalah metode
serta alat lainnya. Setelah
kualitatif berupa pendeksripsian
menyiapkan alat praktikum,
sampel. Praktikum Paleontologi
praktikan mengambil sampel yang
Acara II “Filum Protozoa dan Filum
akan dideskripsi dan digambarkan
Bryozoa” dilaksanakan pada hari
kedalam LKP.
Jumat, 14 september 2023, pukul
3.4 Pembuatan Jurnal
13.00 – 15.00 WITA di
Setelah praktikum dilakukan,
Laboratorium Paleontologi,
selanjutnya ialah pembuatan jurnal
Departemen Teknik Geologi,
yaitu berisi tentang hasil dan
Fakultas Teknik, Universitas
pembahasan terkait sampel atau
Hasanuddin.
peraga yang telah dideskripsi dan
3.1 Pendahuluan
digambar pada saat praktikum yang
Pendahuluan yang dilakukan
kemudian di asistensikan ke asisten.
pada praktikum ini adalah asistensi
Pada praktikum ini menggunakan
acara. Asistensi acara dilakukan
tujuh sampel peraga dalam
untuk memberi arahan apa yang akan
pelaksanaan praktikum.
dilakukan saat praktikum dan
Tabel 3.1 Diagram Alir
memberi pemahaman kepada
praktikan agar memahami materi
Tahapan Pendahuluan
setiap acara.
3.2 Studi Pustaka
Tahapan
Studi Pustaka dilakukan Praktikum
dengan pemberian tugas
pendahuluan tentang materi filum Analisis Data
Tahapan Pendahuluan
Pembuatan
Laporan

IV. Hasil dan Pembahasan


Adapun hasil dan pembahasan pada praktikum kali ini adalah:
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil Praktikum
NO FILUM KELAS ORDO FAMILI GENUS SPESIES
1645 Porifera Hexactilnellida Alismatales Pachyteichism Pachyteichisma Pachyteichisma
anidae Iopas Q.

751 Porifera Demospongia Asterales Cnemidiastru Cnemidiastrum Cnemidiastrum


midae Rimulosum
GOLDF

1643 Porifera Hexactilnellida Spiroscleroph Hyalotragosid Hyalotragos Hyalotragos


orida ae Rugosum
(MSTR.)

847 Porifera Demospongea Scleractinia Cyclolitesidae Cyclolites Cyclolites


Ellipticus LAM.

1644 Porifera Demospongea Asterales Cnemidiastru Cnemidiastrum Cnemidiastrum


midae Rimulosum
GOLDF
1652 Porifera Calcarea Calcaronea Stellispongiani Stellispongia Stellispongia
dae Glomerata Q.
816 Porifera Calcarea Poeciloscleri Verruculinani Verruculina Verruculina
da dae Tenuis
3. Ostium, lubang kecil
tempat masuknya air ke
dalam tubuh.
4. Calix, bagian tubuh yang
berbentuk vertikal.
Proses pemfosilan yang terjadi
pada fosil ini adalah permineralisasi.
Permineralisasi adalah proses
4.2 Pembahasan pengawetan dimana rongga dalam
4.2.1 Sampel 1645 cangkang terisi oleh mineral yang
diendapkan oleh air tanah yang
memasukinya, sehingga terbentuk
cetakan bagian dalam dari cangkang.
Setelah organisme ini mati,
akan mengalami transportasi oleh
media geologi berupa air, angin atau
Foto 4.1 Sampel 1645
es ke daerah cekungan, selama
Fosil dengan nomor peraga
transportasi, material-material yang
1645, memiliki taksonomi filum
tidak resisten terhadap pelapukan
Porifera, kelas Hexactilnellida, ordo
akan mengalami pergantian terhadap
Alismatales, family
material yang resisten terhadap
Pachyteichismanidae ,genus
pelapukan. Setelah itu material
Pachyteichisma dan spesies
tersebut terendapkan pada daerah
Pachyteichisma Iopas Q.
cekungan yang relatif stabil.
Pada sampel terdapat bagian-
Bersamaan dengan itu, material-
bagian sebagai berikut :
material sedimen juga ikut
1. Oskulum, saluran
tertransportasikan. Di daerah
penyebaran air dari tubuh.
cekungan inilah material akan
2. Spongecoel, saluran yang
terakumulasi, semakin lama material
terdapat di bagian tengah
akan bertambah dan menumpuk dan
tubuh.
mengalami tekanan, dari tekanan
tersebut akan mengakibatkan iklim pada saat terjadinya
material terkompaksi mengakibatkan sedimentasi.
pori-pori akan mengecil, air yang 4.2.2 Sampel 751
terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus.
Setelah itu material mengalami
sementasi dan terjadi proses leaching
(proses pencucian fosil). Seiring
Foto 4.2 Sampel 751
dengan berjalannya waktu, akhirnya
Fosil dengan nomor peraga 751,
organisme dan mterial sedimen
memiliki taksonomi filum Porifera,
terlitifikasi (pembatuan), sehingga
kelas Demospongia, ordo Asterales,
organisme tersebut menjadi fosil.
family Cnemidiastrumidae, genus
Adapun bentuk tubuh fosil ini
Cnemidiastrum dan spesies
adalah Conical, yaitu fosil yang
Cnemidiastrum Rimulosum GOLDF
berbentuk kerucut. Jika ditetesi
Pada sampel terdapat bagian-
dengan larutan HCl 0,1 M maka fosil
bagian sebagai berikut :
ini akan beraksi membentuk buih-
1. Spongecoel, saluran yang
buih, maka dapat diketahui bahwa
terdapat di bagian tengah
fosil ini mengandung kalsium
tubuh.
karbonat (CaCO3) dan lingkungan
2. Ostium, lubang kecil
pengendapannya yaitu laut dangkal.
tempat masuknya air ke
Adapun umur fosil ini adalah Jura
dalam tubuh.
Atas yaitu antara ±160-141 juta
Proses pemfosilan yang terjadi
tahun yang lalu.
pada fosil ini adalah permineralisasi.
Adapun kegunaan fosil ini
Permineralisasi adalah proses
diantaranya adalah penentu umur
pengawetan dimana rongga dalam
relatif lapisan sedimen, penentu
cangkang terisi oleh mineral yang
lingkungan pengendapan, untuk
diendapkan oleh air tanah yang
mengkorelasi batuan, dan penentu
memasukinya, sehingga terbentuk
cetakan bagian dalam dari cangkang.
Setelah organisme ini mati, Adapun bentuk tubuh fosil ini
akan mengalami transportasi oleh adalah Conical, yaitu fosil yang
media geologi berupa air, angin atau terbentuk kerucut. Jika ditetesi
es ke daerah cekungan, selama dengan larutan HCl 0,1 M maka fosil
transportasi, material-material yang ini akan beraksi membentuk buih-
tidak resisten terhadap pelapukan buih, maka dapat diketahui bahwa
akan mengalami pergantian terhadap fosil ini mengandung kalsium
material yang resisten terhadap karbonat (CaCO3) dan lingkungan
pelapukan. Setelah itu material pengendapannya yaitu laut dangkal.
tersebut terendapkan pada daerah Adapun umur fosil ini adalah Jura
cekungan yang relatif stabil. Atas yaitu antara ±160-141 juta
Bersamaan dengan itu, material- tahun yang lalu.
material sedimen juga ikut Adapun kegunaan fosil ini
tertransportasikan. Di daerah diantaranya adalah penentu umur
cekungan inilah material akan relatif lapisan sedimen, penentu
terakumulasi, semakin lama material lingkungan pengendapan, untuk
akan bertambah dan menumpuk dan mengkorelasi batuan, dan penentu
mengalami tekanan, dari tekanan iklim pada saat terjadinya
tersebut akan mengakibatkan sedimentasi.
material terkompaksi mengakibatkan 4.2.3 Sampel 1643
pori-pori akan mengecil, air yang
terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus.
Setelah itu material mengalami
sementasi dan terjadi proses leaching
Foto 4.3 Sampel 1643
(proses pencucian fosil). Seiring
Fosil dengan nomor peraga
dengan berjalannya waktu, akhirnya
1643, diketahui memiliki taksonomi
organisme dan mterial sedimen
filum Porifera, kelas Hexactilnellida,
terlitifikasi (pembatuan), sehingga
ordo spirosclerophorida, family
organisme tersebut menjadi fosil.
Hyalotragosidae, genus Hyalotragos material sedimen juga ikut
dan spesies Hyalotragos Rugosum tertransportasikan. Di daerah
(MSTR.) cekungan inilah material akan
Pada sampel terdapat bagian- terakumulasi, semakin lama material
bagian sebagai berikut : akan bertambah dan menumpuk dan
1. Ostium, lubang kecil mengalami tekanan, dari tekanan
tempat masuknya air ke tersebut akan mengakibatkan
dalam tubuh. material terkompaksi mengakibatkan
2. Spongecoel, saluran yang pori-pori akan mengecil, air yang
terdapat di bagian tengah terkandung di antara material-
tubuh. material akan keluar, masuklah
Proses pemfosilan yang terjadi material sementasi yang halus.
pada fosil ini adalah permineralisasi. Setelah itu material mengalami
Permineralisasi adalah proses sementasi dan terjadi proses leaching
pengawetan dimana rongga dalam (proses pencucian fosil). Seiring
cangkang terisi oleh mineral yang dengan berjalannya waktu, akhirnya
diendapkan oleh air tanah yang organisme dan mterial sedimen
memasukinya, sehingga terbentuk terlitifikasi (pembatuan), sehingga
cetakan bagian dalam dari cangkang. organisme tersebut menjadi fosil.
Setelah organisme ini mati, Adapun bentuk tubuh fosil ini
akan mengalami transportasi oleh adalah Conical, yaitu fosil yang
media geologi berupa air, angin atau terbentuk kerucut. Jika ditetesi
es ke daerah cekungan, selama dengan larutan HCl 0,1 M maka fosil
transportasi, material-material yang ini akan beraksi membentuk buih-
tidak resisten terhadap pelapukan buih, maka dapat diketahui bahwa
akan mengalami pergantian terhadap fosil ini mengandung kalsium
material yang resisten terhadap karbonat (CaCO3) dan lingkungan
pelapukan. Setelah itu material pengendapannya yaitu laut dangkal.
tersebut terendapkan pada daerah Adapun umur fosil ini adalah Jura
cekungan yang relatif stabil. Atas yaitu antara ±160-141 juta
Bersamaan dengan itu, material- tahun yang lalu.
Adapun kegunaan fosil ini transportasi, material-material yang
diantaranya adalah penentu umur tidak resisten terhadap pelapukan
relatif lapisan sedimen, penentu akan mengalami pergantian terhadap
lingkungan pengendapan, untuk material yang resisten terhadap
mengkorelasi batuan, dan penentu pelapukan. Setelah itu material
iklim pada saat terjadinya tersebut terendapkan pada daerah
sedimentasi. cekungan yang relatif stabil.
Bersamaan dengan itu, material-
material sedimen juga ikut
4.2.4 Sampel 847 tertransportasikan. Di daerah
cekungan inilah material akan
terakumulasi, semakin lama material
akan bertambah dan menumpuk dan
mengalami tekanan, dari tekanan
tersebut akan mengakibatkan
material terkompaksi mengakibatkan
Foto 4.4 Sampel 847
pori-pori akan mengecil, air yang
Fosil dengan nomor peraga
terkandung di antara material-
847, memiliki taksonomi filum
material akan keluar, masuklah
Porifera, kelas Demospongia, ordo
material sementasi yang halus.
Scleractinia, family Cyclolitesidae,
Setelah itu material mengalami
genus Cyclolites dan spesies
sementasi dan terjadi proses leaching
Cyclolites Ellipticus LAM.
(proses pencucian fosil). Seiring
Pada sampel terdapat bagian-
dengan berjalannya waktu, akhirnya
bagian sebagai berikut :
organisme dan mterial sedimen
1. Spongecoel, saluran yang
terlitifikasi (pembatuan), sehingga
terdapat di bagian tengah
organisme tersebut menjadi fosil.
tubuh.
Adapun bentuk tubuh fosil ini
Setelah organisme ini mati,
adalah Conical, yaitu fosil yang
akan mengalami transportasi oleh
terbentuk kerucut. Jika ditetesi
media geologi berupa air, angin atau
dengan larutan HCl 0,1 M maka fosil
es ke daerah cekungan, selama
ini akan beraksi membentuk buih- 1. Ostium, lubang kecil
buih, maka dapat diketahui bahwa tempat masuknya air ke
fosil ini mengandung kalsium dalam tubuh.
karbonat (CaCO3) dan lingkungan 2. Spongecoel, saluran yang
pengendapannya yaitu laut dangkal. terdapat di bagian tengah
Adapun umur fosil ini adalah Kapur tubuh.
Atas ±100 – 66 juta tahun yang lalu. 3. Calix, bagian tubuh yang
Adapun kegunaan fosil ini berbentuk vertikal.
diantaranya adalah penentu umur Setelah organisme ini mati,
relatif lapisan sedimen, penentu akan mengalami transportasi oleh
lingkungan pengendapan, untuk media geologi berupa air, angin atau
mengkorelasi batuan,dan penentu es ke daerah cekungan, selama
iklim pada saat terjadinya transportasi, material-material yang
sedimentasi. tidak resisten terhadap pelapukan
4.2.5 Sampel 1644 akan mengalami pergantian terhadap
material yang resisten terhadap
pelapukan. Setelah itu material
tersebut terendapkan pada daerah
cekungan yang relatif stabil.
Bersamaan dengan itu, material-
material sedimen juga ikut
Foto 4.5 Sampel 1644
tertransportasikan. Di daerah
Fosil dengan nomor peraga
cekungan inilah material akan
1644, memiliki taksonomi filum
terakumulasi, semakin lama material
Porifera, kelas Demospongia, Ordo
akan bertambah dan menumpuk dan
Astarales, family
mengalami tekanan, dari tekanan
Cnemidiastrumidae, Genus yaitu
tersebut akan mengakibatkan
Cnemidiastrum, dan Spesies
material terkompaksi mengakibatkan
Cnemidiastrum Rimulosum GOLDF
pori-pori akan mengecil, air yang
Pada sampel terdapat bagian-
terkandung di antara material-
bagian sebagai berikut :
material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus.
Setelah itu material mengalami
sementasi dan terjadi proses leaching
(proses pencucian fosil). Seiring
dengan berjalannya waktu, akhirnya
organisme dan mterial sedimen
Foto 4.6 Sampel 1652
terlitifikasi (pembatuan), sehingga
Fosil dengan nomor peraga
organisme tersebut menjadi fosil.
1652, memiliki taksonomi filum
Adapun bentuk tubuh fosil ini
Porifera, kelas Calcarea, ordo
adalah Conical, yaitu fosil yang
Poeciloslrida, family
terbentuk kerucut. Jika ditetesi
Stellispongianidae, genus
dengan larutan HCl 0,1 M maka fosil
Stellispongia dan spesies
ini akan beraksi membentuk buih-
Stellispongia Glomerata Q.
buih, maka dapat diketahui bahwa
Pada sampel terdapat bagian-
fosil ini mengandung kalsium
bagian sebagai berikut :
karbonat (CaCO3) dan lingkungan
1. Ostium, lubang kecil
pengendapannya yaitu laut dangkal.
tempat masuknya air ke
Adapun umur fosil ini adalah Jura
dalam tubuh.
Atas yaitu antara ±160-141 juta
2. Branch, cabang dari
tahun yang lalu.
porifera.
Adapun kegunaan fosil ini
Setelah organisme ini mati,
diantaranya adalah penentu umur
akan mengalami transportasi oleh
relatif lapisan sedimen, penentu
media geologi berupa air, angin atau
lingkungan pengendapan, untuk
es ke daerah cekungan, selama
mengkorelasi batuan,dan penentu
transportasi, material-material yang
iklim pada saat terjadinya
tidak resisten terhadap pelapukan
sedimentasi.
akan mengalami pergantian terhadap
4.2.6 Sampel 1652
material yang resisten terhadap
pelapukan. Setelah itu material
tersebut terendapkan pada daerah
cekungan yang relatif stabil. Adapun umur fosil ini adalah Jura
Bersamaan dengan itu, material- Atas yaitu antara ±180-135 juta
material sedimen juga ikut tahun yang lalu.
tertransportasikan. Di daerah Adapun kegunaan fosil ini
cekungan inilah material akan diantaranya adalah penentu umur
terakumulasi, semakin lama material relatif lapisan sedimen, penentu
akan bertambah dan menumpuk dan lingkungan pengendapan, untuk
mengalami tekanan, dari tekanan mengkorelasi batuan,dan penentu
tersebut akan mengakibatkan iklim pada saat terjadinya
material terkompaksi mengakibatkan sedimentasi.
pori-pori akan mengecil, air yang
terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah 4.2.7 Sampel 816
material sementasi yang halus.
Setelah itu material mengalami
sementasi dan terjadi proses leaching
(proses pencucian fosil). Seiring
dengan berjalannya waktu, akhirnya
organisme dan mterial sedimen
Foto 4.7 Sampel 816
terlitifikasi (pembatuan), sehingga
Fosil dengan nomor peraga
organisme tersebut menjadi fosil.
816, memiliki taksonomi filum
Adapun bentuk tubuh fosil ini
porifera, kelas Calcarea, ordo
adalah Branching, yaitu fosil yang
Poecilosclerida, family yaitu
terbentuk bercabang-cabang. Jika
Verruculinanidae, genus
ditetesi dengan larutan HCl 0,1 M
Verruculina dan spesies Verruculina
maka fosil ini akan beraksi
Tenuis
membentuk buih-buih, maka dapat
Pada sampel terdapat bagian-
diketahui bahwa fosil ini
bagian sebagai berikut :
mengandung kalsium karbonat
1. Spongecoel, saluran yang
(CaCO3) dan lingkungan
terdapat di bagian tengah
pengendapannya yaitu laut dangkal.
tubuh.
2. Enteron, bagian tubuh yang terlitifikasi (pembatuan), sehingga
berbentuk horizontal. organisme tersebut menjadi fosil.
Setelah organisme ini mati, Adapun bentuk tubuh fosil ini
akan mengalami transportasi oleh adalah Conical, yaitu fosil yang
media geologi berupa air, angin atau terbentuk kerucut. Jika ditetesi
es ke daerah cekungan, selama dengan larutan HCl 0,1 M maka fosil
transportasi, material-material yang ini akan beraksi membentuk buih-
tidak resisten terhadap pelapukan buih, maka dapat diketahui bahwa
akan mengalami pergantian terhadap fosil ini mengandung kalsium
material yang resisten terhadap karbonat (CaCO3) dan lingkungan
pelapukan. Setelah itu material pengendapannya yaitu laut dangkal.
tersebut terendapkan pada daerah Adapun umur fosil ini Kapur Atas
cekungan yang relatif stabil. ±100 – 66 juta tahun yang lalu.
Bersamaan dengan itu, material- Adapun kegunaan fosil ini
material sedimen juga ikut diantaranya adalah penentu umur
tertransportasikan. Di daerah relatif lapisan sedimen, penentu
cekungan inilah material akan lingkungan pengendapan, untuk
terakumulasi, semakin lama material mengkorelasi batuan,dan penentu
akan bertambah dan menumpuk dan iklim pada saat terjadinya
mengalami tekanan, dari tekanan sedimentasi.
tersebut akan mengakibatkan V. Penutup
material terkompaksi mengakibatkan 5.1 Kesimpulan
pori-pori akan mengecil, air yang Berdasarkan hasil analisis data
terkandung di antara material- praktikum, sehingga dapat
material akan keluar, masuklah disimpulkan bahwa:
material sementasi yang halus. 1. Phylum porifera merupakan
Setelah itu material mengalami hewan yang tubuhnya terdiri
sementasi dan terjadi proses leaching atas satu sel. Nama porifera
(proses pencucian fosil). Seiring berasal dari bahasa Latin yang
dengan berjalannya waktu, akhirnya berarti “hewan yang pertama”
organisme dan mterial sedimen (proto = awal, zoon = hewan).
Filum Porifera merupakan lingkungan pengendapan.
sekumpulan hewan yang Adapun manfaat dari filum
berukuran mikroskopis yang Porifera yaitu dapat sebagai
hidup berkoloni di perairan. data untuk menganalisis
Dalam bahasa Yunani, kondisi lingkungan laut pada
Porifera, bryon berarti lumut masa lampau.
dan zoon berarti hewan. 5.2 Saran
Sehingga Porifera dikatakan 5.2.1 Saran Untuk Laboratorium
juga sebagai sekumpulan Adapun saran untuk
hewan yang menyerupai lumut. laboratorium yakni sebagai berikut :
2. Adapun ciri-ciri dari filum
1. Sebaiknya menambahkan
porifera yaitu bersel tunggal,
jumlah kursi
eukariotik, hidup soliter atau
2. Sebaiknya menambah
berkoloni, heterotroph, dapat
pengharum ruangan
membentuk sista untuk
3. Sebaiknya menambah
bertahan hidup, alat gerak
penerangan
berupa pseudopodia, silia, atau
5.2.2 Saran Untuk Laboratorium
flagella. Adapun ciri-ciri dari
Adapun saran untuk
dari filum Porifera yaitu hidup
praktikan yakni sebagai berikut :
berkoloni dan hidup bebas di
1. Datang tepat waktu
air laut, umumnya memiliki
2. Menyelesaikan jurnal sesuai
kerangka keras yang membatu,
tenggat waktu
memiliki lubang-lubang kecil
3. Lebih sopan dan menghargai
di permukaannya, biasanya
asisten
sering ditemukan dibebatuan.
DAFTAR PUSTAKA
3. Adapun manfaat dari filum
Amin, Mustaghfirin. 2014.
porifera yaitu dapat sebagai Paleontologi Semester 1.
penentu umur relative batuan Jakarta: Direktur Pembinaan
SMK Kementerian Pendidikan
sedimen, memberkan data
dan Kebudayaan Republik
kondisi lingkungan pada masa Indonesia.
lampau, merekontruksi
Budirahayu, Ni Luh Eka. 2014.
Makalah Zoologi
Invertebrata Filum Protozoa.
www.e-jurnal.com. Diakses 2
Maret 2015

Eldin. 2018. Ilmu Paleontologi


Dasar. Kendari : Universitas
halu Oleo
Noor, Djauhari. 2012. Pengantar
Geologi. Bogor: Universitas
Pakuan
Pechenik, J.A. 2005. Biology of the
Invertebrate (5 th ed.). Mc
Graw Hill Higher Education
Publ. Boston, New York:
Toronto.

Sari, Yunita. 2020. Makalah


Protozoa. Padang :
Universitas Andalas

Anda mungkin juga menyukai