MINERAL OPTIK

DAFTAR PUSTAKA
Bloss. F., D., 1961 : An Introduction To The Methods Of Optical
Crystallography, Halt Rinehart And Winston, N Y. p. 293

Koesmono., M., 1973 : Kristalografi Optika, Dokumentasi Jurusan

Geologi FMIPA UNPAD

Phillips., W., R., 1971 : Mineral Optics, Freeman USA. p. 294

Wahlstrom., E., E., 1960 : Optical Crystallography, John Willey, N

Y. p.247

Winchell., A., N., And Winchell H., 1968 : Optical Mineralogy. Vol. I,
Willey Earstern Private Ltd. New Delhi. p.356

Troger., W., E., 1977 : Optical Determination Of Rock Forming

Minerals. Part i. Nagele U. Obermiller, Stuttgart.
 KRISTALOGRAFI

Sistim kristal
Kristal Habit
Kristal kembar
Kristal Agregat
 SISTIM KRISTAL

1. ISOMETRIK
2. TETRAGONAL
3. HEKSAGONAL / TRIGONAL
4. ORTORHOMBIK
5. MONOKLIN
6. TRIKLIN
 ISOMETRIK
 PANJANG SUMBU a = b = c
 SUDUT α = β = γ = 90°
 TETRAGONAL
 PANJANG SUMBU a = b ≠ c
 SUDUT α = β = γ = 90°
 HEKSAGONAL/TRIGONAL
 PANJANG SUMBU a1 = a2 = a3 ≠ c
 Sumbu c tegaklurus (a1 ; a2 ; a3 = 120°)
 ORTORHOMBIK
 PANJANG SUMBU a ≠ b ≠ c
 SUDUT α = β = γ = 90°
 MONOKLIN
 PANJANG SUMBU a ≠ b ≠ c
 SUDUT α = γ = 90° ; β ≠ 90°
 TRIKLIN
 PANJANG SUMBU a ≠ b ≠ c
 SUDUT α ≠ β ≠ γ > 90°
Kedudukan sumbu kristal
dan bentuk sederhana
dari 6 sistim kristal
 KRISTAL HABIT dan
AGREGAT
 Bentuk kenampakan dari suatu kristal di sebut
HABIT. Kristal yang mempunyai bentuk habit
sama dan terdapat secara bersama dan tak
terpisahkan disebut AGREGAT.
 Habit dari suatu kristal akan bergantung pada:
* Temperature
* Tekanan
* Komposisi larutan asal
* Pengotoran
* Kecepatan pembekuan/penguapan
 Ekspresi kristal habit yang umum di jumpai
 Tabular
 Platy
 Micaceous
 Equidimensional
 Prismatik
 Acicular
 Fibrous
 Dan lain-lain
Habit dan agregat
 KRISTAL KEMBAR
 Kristal kembar  Karena adanya pertumbuhan bersama antara dua atau
lebih kristal yang disebabkan oleh :
* Growth twins
* Transformation twins
* Glide twins

SISTEM ISOMETRIK
Berlaku hukum Spinel
Bidang kembar terletak pada (111)
SISTEM HEKSAGONAL / TRIGONAL
Berlaku hukum Dauphine
Bidang kembar terletak pada (0001)
Berlaku hukum Brazil
Bidang kembar terletak pada (1120)
Berlaku hukum Japanese
Bidang kembar terletak pada (1122)
SISTEM TETRAGONAL
Bidang kembar terletak pada (011) / (110)
SISTEM ORTORHOMBIK
Bidang kembar terletak pada (110) dan (232)
SISTEM MONOKLIN
Berlaku hukum Karlsbad
Bidang kembar terletak pada sumbu c
Berlaku hukum Baveno
Bidang kembar terletak pada (021)
Berlaku hukum Manebach
Bidang kembar terletak pada (001)
SISTEM TRIKLIN
Berlaku hukum Albit
Bidang kembar terletak pada (010)
Berlaku hukum Periklin
Bidang kembar terletak pada sumbu b
 CAHAYA
PENGERTIAN CAHAYA :
“Suatu bentuk energi yang memancar”
Cahaya terdiri dari spektrum-spektrum yang terletak
antara γ sampai gelombang radio.
Sedangkan cahaya tampak terletak antara ultraviolet
- infrared
KECEPATAN CAHAYA
ν = f . λ (satuannya dalam mμ = 10A°)
Maxwell : “ cahaya terdiri dari gelombang elektromagnetik”
Gelombang elektro arahnya vertikal
Gelombang magnetik arahnya horizontal
10-5
4000 3900A

violet
Gamma rays 4500 4460A
indigo
1 4640 A
5000 blue 5000 A
X-rays
ultra violet
5500 green
visible light
105 yellow 5780A
infrared 5920A
6000 orange

short radio waves 6500

1010

7000 red
broadcast band

7500

1015 long radio waves 7700A

PEMANTULAN TOTAL DAN SUDUT KRITIS
MACAM-MACAM LENSA
N N

n n

n’ n’

n < n’
Spektrum Warna
 Kendala yang dihadapi dalam
penelitian optik
 Abrasi Spherical
 Abrasi Chromatic
 Coma
 Distorsi
Abrasi Spherical
Abrasi Chromatic
Distorsi
Coma
 Penanggulangan
 Dengan menutup ujung-ujung lensa
 Meratakan lensa / ditambah
 ISOTROP & ANISOTROP
ISOTROP
Kecepatan cahaya kesemua arah sama
ANISOTROP
Kecepatan cahaya kesemua arah tidak
sama

Indeks Bias →