Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

GEODIVERSITY, GEOHERITAGE, DAN


GEOPARK

MOCHAMMAD ASKAR BACHTIAR


KELAS B
270110170129

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJAJARAN
SEPTEMBER 2018
SOAL DAN JAWABAN
1. THE SCOPE and components of Geodiversity, Geoheritage and Geopark.
JAWAB :
Jadi geodiversity merupakan gambaran dari ragam komponen geologi yang terdapat di
suatu daerah termasuk keberadaan, penyebaran, dan keadaannya sehingga dapat mewakili
evolusi geologi daerah tersebut. Yamg termasuk ke dalam komponen geologi diantaranya
mineral, batuan, fosil, struktur geologi, dan bentang alam (geomorfologi). Perlu diingat
kajian geodiversity terbatas diberlakukan pada unsur geologi saja, sehingga tidak
digunakan untuk unsur lainnya seperti iklim dan tataguna lahan Di dalam konteks
kehidupan, komponen-komponen dasar geologi dan bentang alam teridentifikasi
mempengaruhi binatang, tumbuhan, serta tatanan sosial masyarakat setempat yang
menghasilkan budaya. Geodiversity menjadi kekayaan hakiki yang dimiliki oleh suatu
daerah.

Kemudian ketika geodiversity (komponen – komponen) memiliki nilai lebih sebagai suatu
warisan dan berfungsi menjadi rekaman atas suatu peristiwa di bumi yang pernah atau
sedang terjadi dan dimaknai sebagai situs geologi dinamakan geoheritage. Oleh karenanya
warisan geologi penting untuk kegiatan penelitian dan pendidikan kebumian. Selanjutnya
ruang lingkup geoheritage juga mencakup terhadap bagian dari geodiversity yang memliki
potensi parawisata dan memiliki hubungan yang erat dengan sejarah dan budaya.
Pemahaman tentang warisan geologi secara benar akan meningkatkan apresiasi orang
terhadap warisan bumi.

Kemudian geoconservation dijabarkan sebagai upaya untuk melindungi dan melestarikan


komponen-komponen geologi yang memiliki makna lebih. Ketika sudah dilestarikan
munculah geopark. Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi di
mana masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan
fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya.
Tujuan utamanya dibuat geopark adalah untuk melestarikan geoheritage itu sendiri.
Berdasarkan yang dijelaskan di dalam Guideline and Criteria Geopark GGN UNESCO,
geopark dapat dipahami melalui beberapa aspek seperti:
 Sebagai suatu kawasan
 Sebagai sarana pengenalan warisan Bumi
 Sebagai kawasan lindung warisan Bumi
 Sebagai tempat pengembangan geowisata
 Sebagai sarana kerjasama yang efektif dan efisien dengan masyarakat lokal
 Sebagai tempat implementasi aneka ilmu pengetahuan dan teknologi
2. The relationship between Geodiversity, Geohertiage & Geoconversation.
JAWAB :
Ketiganya memiliki hubungan satu sama lain yang saling berkaitan dan timbul hukum
sebab akibat. Mengapa bisa dibilang begitu, karena ketika geodiversity muncul maka
munculah geoheritage, dan ketika geoheritage sudah ada maka yang terakhir muncul
geoconversation. Singkatnya adalah geodiversity merupakan gambaran dari ragam
komponen geologi yang terdapat di suatu daerah. Kemudian ketika geodiversity
(komponen – komponen) memiliki nilai lebih sebagai suatu warisan dan berfungsi sebagai
rekaman atas suatu peristiwa di bumi dinamakan geoheritage. Dan ketika geoheritage ada,
seketika itu muncul timbul suatu keharusan bahwa warisan tersebut harus dilindungi dan
dilestarikan maka munculah geoconversation. Terakhir adalah geopark yang muncul dari
warisan geologi yang sudah dilestarikan.

3. History of Earth’s Plates and Continental formation.


JAWAB :
Awalnya para ilmuwan percaya bahwa setelah bumi terbentuk, permukaan bumi
mengalami pengerutan. Tetapi ada seorang ilmuwan yang bernama Alfred Wegener yang
tidak puas dengan teori tersebut. Dia mengajukan teori pergeseran benua dalam bukunya
yang berjudul “The Origins of the Continents and the Oceans”, Teorinya menyatakan
bahwa pada periode Kapur (sekitar 300-360 juta tahun lalu), semua benua dulunya menyatu
dalam satu superbenua yang di sebut Pangea. Tentunya dia tidak hanya sekedar asal bicara
saja, melainkan mencari data – data yang mendukung.

Kemudian ada Hipotesa Pemekaran Lantai Samudra. Dikemukakan pertama kalinya oleh
Harry Hess (1960). Hipotesis ini menyebutkan bahwa bagian kulit bumi yang ada didasar
samudra Atlantik tepatnya di Pematang Tengah Samudra mengalami pemekaran yang
diakibatkan oleh gaya tarikan (tensional force) yang digerakan oleh arus konveksi yang
berada di bagian mantel bumi (astenosfir). Arus konveksi dapat disebabkan oleh:
Peluruhan unsur-unsur radioaktif, panas yang tersimpan pada saat planet terbentuk,
gradien geothermal, adanya impact benda asing.

Kerak-bumi (litosfir) terbagi dalam 13 lempeng besar dan kecil dengan karakteristik:
 Lempeng-lempeng besifat kaku dan memiliki ketebalan ± 100 km
 Lempeng terdiri dari kerak benua dan kerak samudra
 Lempeng-lempeng berada di atas lapisan astenosfer yang bersifat plastis
 Lempeng-lempeng tersebut saling bergerak horizontal secara dinamis dan
berkesinambungan satu sama lainnya, dan menimbulkan tiga macam gerakan yaitu
gerak konvergen, divergen dan transfom.
- Gerak konvergen adalah suatu gerakan dimana lempeng-lempeng saling bertemua
- Gerak Divergen adalah suatu gerakan dimana lempeng-lempeng saling menjauh,
mengakibatkan material dari selubung nail ke atas membentuk lantai samudera baru
- Gerak Transform adalah suatu gerakan dimana lempeng saling bersinggungan tanpa
membentuk atau merusak kerak.

 Batas dimana lempeng-lempeng saling bertemu disebut zona-zona aktif, batas-batas ini
ditandai dengan adanya deformasi kuat disepanjang lempeng yang bertemua sehingga
menghasilkan fenomena gunung api dan gempabumi
 Bagian dalam (tengah) lempeng merupakan wilayah yang stabil

Saat ini, banyak bukti-bukti tentang tektonik lempeng yang diakuisisi dengan teknologi
satelit. Melalui penggunaan Global Positioning System (GPS) dan teknik pengumpulan
data berbasis satelit lainnya, para ilmuwan dapat langsung mengukur velocity (kecepatan
dan arah gerakan) dari lempeng di permukaan bumi.

Dan ternyata Himalaya mulai terbentuk sekitar 50 juta tahun yang lalu ketika Lempeng
India bertabrakan dengan Lempeng Eurasia, mengangkat dan melipat batuan yang
terbentuk di bawah permukaan laut ke puncak gunung. Karena Lempeng India sampai
sekarang masih bergerak ke utara, maka Himalaya masih terus terangkat dengan laju
sekitar 1 cm per tahun. Kita tidak perlu lagi menggunakan teori pengerutan bumi untuk
menjelaskan keberadaan fosil laut di puncak Himalaya; yang ternyata itu merupakan proses
tektonik lempeng.

Anda mungkin juga menyukai