Anda di halaman 1dari 3

GEOLOGI INDONESIA

(Tugas ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah “Geologi
Indonesia”)

Disusun Oleh :

Wisnu Indra Bahtiar

270110170144

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
JATINANGOR
2020
1. Diketahui terdapat 4 deretan gunungapi berarah Timur laut- Barat daya. Yang paling
tua berada di barat daya dengan umur 10jt yang lalu dan yang paling muda di Timur
Laut berumur (resen). Jarak gunungapi dari yang paling tua ke yang paling muda
1000 km. Tentukan arah pergerakan lempeng dan kecepatan pergerakan lempengnya!
2. Mengapa Bandung bukan berbentuk Kubah Bandung, tidak seperti Kubah Bayah,
padahal sama-sama dikelilingi gunung api?
3. Siapa yang bilang Sesar Cimandiri merupakan sesar naik?

JAWAB :
s 10 jt 10 9
1. Rumus : v= t  v= 1000 km  v= 10 7  v=102 mm/tahun
Arah Pergerakan dari case diatas ialah terjadinya pererakan lempengnya yang berarah
timur laut – barat daya dengan kecepatan pergerakan lempengnya ialah 10 cm
pertahun.
2. Secara fisiografi Cekungan Bandung pada saat ini memang dikelilingi oleh banyak
gunung api yang berumur kuarter, di antaranya di sebelah utara terdiri atas kompleks
Gunung Burangrang – Sunda – Tangkubanparahu, Gunung Bukittunggul, tinggian
batuan gunung api Cupunagara, Gunung Manglayang, dan Gunung Tampomas. Batas
timur berupa tinggian batuan gunung api Bukitjarian, Gunung Karengseng, Gunung
Kareumbi. Banyaknya gunung api yang mengelilingi cekungan bandung pada saat ini
terdapat subuah gunung besar bernama Gunung Sunda. Gunung yang tingginya
mencapai 4.000 meter ini memiliki puncak yang diselimuti salju. Letusan dahsyat
pada 105 ribu tahun lalu, meluluhlantakkan 2/3 bagian gunung ini dan membentuk
kaldera besar seluas 6 x 8 kilometer. Hasil dari letusan Gunung Sunda menghasilkan
suatu danau Bandung yang dimana ini merupakn cikal bakal dari cekungan bandung.
Danau Bandung Purba ini diperkirakan terbentuk sekitar 105 ribu tahun lalu pada kala
pleistosen. Jadi Kesimpulannya ialah kenapa Bandung berbentuk cekungan ialah
karena merupakan hasil dari letusan gunung api yang dahsyat dari Gunung Sunda
pada kisaran 105 ribu tahun yang lalu pada kala pleistosen, sedangkan gunung api
yang ada sekarang yang mengelilingi cekungan bandung itu baru terbentuk setelah
Gunung Sunda meletus. Berdasarkan Struktur Geologinya Pola kelurusan sesar
umumnya berarah barat laut - tenggara, timur laut – barat daya dan sedikit yang
berarah utara – selatan. Sesar-sesar berarah timur laut - barat daya mengikuti pola
sesar arah Meratus, sesar berarah barat laut – tenggara mengikuti pola sesar arah
Sumatera, sementara yang berarah utara – selatan dikontrol oleh sesar pada batuan
dasar yang tersusun oleh pluton granit dan batuan malihan (Martodjojo, 2003).
3. Dr. Ir. Iyan Haryanto M.T., Dr. Ir. Johanes Hutabarat M.Si., Adjat Sudrajat., Nisa
Nurul Ilmi S.Si., M.Sc., Prof. Dr. Ir. Edy Sunardi M.Sc. (Dalam Bulletin of Scientific
Contribution, Volume 15, Nomor 3, Desember 2017 : 255–274 Dengan Judul Jurnal
Tektonik Sesar Cimandiri, Provinsi Jawa Barat)
Sesar Cimandiri merupakan sesar tua yang terbentuk selama berlangsungnya
orogenesa tahap II, yaitu pada waktu Akhir Eosen Tengah. Pada saat itu batuan
sedimen Formasi Ciletuh berumur Eosen Tengah yang terbentuk di dalam Cekungan
Depan Busur sudah terangkat ke permukaan. Sesar ini terus aktifhingga menyebabkan
terbentuknya tinggian purba (paleo-hight)antara Lembah Ciletuh dan Lembah
Cimandiri. Pada Akhir Tersier, tektonik kompresi kembali terjadi, menyebabkan
untuk ketiga kalinya sesar Cimandiri teraktifkan kembali sebagai sesar naik. Peristiwa
ini disimpulkan sebagai orogenesa ke III di Pulau Jawa. Salah satu struktur sesar
regional yang terbentuk pada saat itu adalah Sesar Baribis. Setelah tektonik kompresi
berkurang terjadi kesetimbangan menyebabkan terbentuknya sesar normal pada jalur
lipatan anjakan Cimandiri. Oleh karena itu, Sesar Cimandiri terdiri atas dua sesar
regional yang pertama sebagai sesar naik yang dicirikan oleh deformasi lipatan
batuannya yang umumnya tegak, dan sebagai sesar normal yang dicirikan dengan
terbentuknya gawir sesar dengan kemiringan di atas 50°bahkan di beberapa lokasi
mendekati vertical.

Referensi

Bronto, Sutikno & Hartono, Udi. 2006. Potensi Sumber Daya Geologi Di Daerah
Cekungan Bandung Dan Sekitarnya. Pusat Survei Geologi, Jln. Diponegoro 57 Bandung,
Indonesia. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 1 Maret 2006: 9-18.

Haryanto, Iyan. Dkk. 2017. Tektonik Sesar Cimandiri, Provinsi Jawa Barat. Fakultas
Teknik Geologi Universitas Padjadjaran. Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15,
Nomor 3, Desember 2017 : 255–274.

Anda mungkin juga menyukai