Anda di halaman 1dari 5

CONTOH ATOM TETRAGONAL

Terdapat 7 jenis atom tetragonal berdasarkan point group yang akan dipaparkan pada
tabel dibawah ini.

Berdasarkan tabel diatas, akan dijelaskan satu contoh dari masing2 kelas atom
tetragonal.
1. Pinnoite
Pinnoite adalah mineral magnesium borate dengan formula MgB2O(OH)6 atau
MgB2O43(H2O). Pinnoite terkristalisasi pada sistem kristal tetragonal dan
terbentuk dari tak berwarna sampai berwarna kuning atau hijau muda berbentuk
gugusan bulat atau terkadang kristal pendek prismatik.
Gambar 1: Pinnoite

2. Cahnite
Cahnite adalah mineral berwarna putih kusam atau tak berwarna yang memiliki
belahan sempurna dan biasanya transparan. Cahnite biasanya membentuk kristal
berbentuk tetragonal dan memiliki kekerasan 3 mohs. Persamaan kimia dari
cahnite adalah Ca2B[AsO4](OH)4. Cahnite terbentuk dari 26.91% kalsium,
3.63% boron, 25.15% arsenik, 1.35% hidrogen, 42.96% oksigen.

Gambar 2: Cahnite

3. Leucite
Leucite adalah mineral penyusun batuan yang tersusun dari potassium dan
aluminium tectosilicate dengan rumus kimia K[AlSi2O6]. Leucite memiliki
kekerasan mohs sebesar 5.5 dan specific gravity sebesar 2.47. Pada awalnya
leucite dikenal sebagai white garnet karena warna dan bentuk dari kristalnya.
Gambar 3: Leucite

4. Cristobalite
Mineral cristobalite adalah polimorf temperatur tinggi dari silika, yang berarti ia
memiliki persamaan kimia yang sama dengan quartz yaitu SiO2 tetapi memiliki
struktur kristal yang berbeda. Baik quartz maupun cristobalite adalah polimorf
dengan anggota dari golongan quartz, yang termasuk didalamnya coesite,
tridymite dan stishovite. Cristobalite terbentuk sebagai oktahedral putih atau
spherulite pada batuan vulkanik asam dan pada simpanan diatomaceus
terkonversi di Formasi Monterey di California, Amerika Serikat dan sekitarnya.
Cristobalite stabil hanya pada suhu di atas 1470o C.

Gambar 4: Cristobalite

5. Diaboleite
Diaboleite adalah mineral berwarna biru dengan formula Pb2CuCl2(OH)4.
Diabolite berbentuk kristal tabular dengan ukuran diatas 2 cm (0.8 in) sebagai
pararel subagregat. Bentuk vicinal dari kristal tabular memiliki garis luar
berbentuk kotak atau oktagonal dan jarang menunjukkan hemihedralisme
piramid. Diaboleite terbentuk pada batuan mangan oksida, sebagai mineral
sekunder pada timbal dan batuan copper oxide.

Gambar 5: Diaboleite

6. Chalcopyrite
Chalcopyrite adalah mineral tembaga besi sulfida yang terkristalisasi pada
sistem tetragonal. Chalcopyrite memiliki rumus kimia CuFeS2. Chalcopyrite
memiliki warna kuning cerah hingga keemasan dan kekerasan 3.5 4 skala
Mohs. Pada paparan dengan udara, chalcopyrite teroksidasi menjadi berbagai
oksida, hidroksida dan sulfat. Mineral tembaga yang berhubungan adalah
bornite, chalcocite, covelitte, dan digenite. Chalcopyrite adalah batuan tembaga
yang terpenting, dengan struktur kristalografi yang berhubungan erat dengan
ZnS (sphalerite).

Gambar 6: Chalcophyrite

7. Pyrolusite
Pyrolusite adalah mineral yang tersusun dari mangan dioksida (MnO2) dan
merupakan batuan manganat yang penting. Pyrolusite berwarna hitam yang
memiliki struktur granular, fibrous atau kolumnar dan terkadang membentuk
lipatan reniform. Pyrolusite memiliki luster metalik dan garis hitam atau biru
kehitaman. Specific gravity dari pyrolusite adalah sebesar 4.8. Pyrolusite
terbentuk berhubungan dengan manganite, hollandite, hausmannite, braunite,
goethite, dan hematite pada kondisi oksidasi dalam penyimpanan hidrotermal.
Pyrolusite juga terbentuk dalam bogs dan dihasilkan dari perubahan manganite.

Gambar 7: Pyrolusite

Anda mungkin juga menyukai