Anda di halaman 1dari 4

EKSTRAKSI Fe

 Fe sangat reaktif dan biasa ditemukan dalam bentuk oksida, karbonat, dan sulfat.
 Karena kereaktifan besi dibawah karbon, maka besi dapat direduksi dengan cara pemanasan
dengan karbon.
 Langkah ekstraksi:
1. Concentration
Bijih besi dihancurkan menjadi kecil-kecil dan terkonsetrasi dengan proses pemisahan
gravitasi (dibilas dengan air untuk menghilangkan pasir, dll)
2. Calcination
bijih besi kemudian dikalsinasi. Hasilnya adalah:

3. Smelting
Bijih besi terkonsentrasi kemudian dicampur dengan coke yang telah dikalkulasi,
gamping (limestone) lalu capuran tersebut diletakkan dinblast furnace.

Ekstraksi Ru
 Ruthenium dapat di ekstraksi dari bahan bakar nuklir bekas.
 Ruthenium biasanya didapat dari plentandite mineral (sulfida dari bijih besi dan nikel) yang
mana mnengandung sedikit ruthenium
 Ekstraksinya sangat kompleks karena terdapat pada bijih besi nersama dengan logam lainnya.
Tahapan akhir dari proses kimianya adalah reduksi hydrogen dari ammonium ruthenium klorida.

Ekstraksi Os
 Ekstraksi Osmium sagat kompleks karena terdapat pada bijih besi bersama dengan logam lain
seperti ruthenium, platinum, emas, dll.
 Langkah ekstraksi:
1. Pengolahan awal diperlukan untuk menghilangkan emas, perak, platinum, dan
palladium.
2. Residu dilebur dengan natrium bisulfat (NaHSO 4) dan campuran yang dihasilkan
diekstraksi dengan air untuk menghasilkan larutan yang mengandumg rhodium sulfat.
Residu yang tidak larut mengandung osmium.
3. Residu yang tidak dapat larut mengandung osmium. Residu dilebur dengan Na 2O2 dan
diekstraksi ke dalam air untuk mengekstrak garam rutenium dan osmium (termasuk
[RuO4] 2- dan [OsO4 (OH) 2] 2-). Residu mengandung iridium oksida, IrO 2.
4. Reaksi garam dengan gas klor menghasilkan oksida yang mudah menguap RuO 4 dan
OsO4.
5. Osmium oksida dilarutkan dengan dengan natrium hidroksida alkoholik untuk
membentuk Na2 [OsO2 (OH) 4], dan osmium diendapkan sebagai OsCl2O2 (NH3) 4 murni
dengan perlakuan dengan NH4Cl.
6. Penguapan hingga kering dan pembakaran di bawah gas hidrogen menghasilkan
osmium murni.
Ekstraksi Hs
 Hassium adalah logam sintetis radioaktif yang dibuat melalui pemboman nuklir dan diproduksi
dalam jumlah kecil.
 Hassium diproduksi dengan membombardir 208Pb dengan 58Fe.

Ekstraksi Co
 Ekstraksi kobalt dapat dilakukan dengan berbagai cara: Pemulihan dari konsentrat tembaga-
kobalt sulfida, Pemulihan dari konsentrat nikel-kobalt sulfida (proses Sherritt), Pemulihan dari
konsentrat oksida tembaga-kobalt, Pemulihan dari bijih laterit, Pemulihan dari bijih arsenide,
Pemurnian elektro.
 Esktraksi cobalt:
1. Mineral kobalt cobaltite (CoAsS) dipanaskan.

2. Dicuci dan disaring dengan kobalt (III) klorida

3. Logam kobalt didapatkan

Ekstraksi Rh
 Ekstraksi rodium kompleks seperti logam terjadi pada bijih dicampur dengan logam lain seperti
palladium, perak, platinum, dan emas. Rhodium diekstraksi sebagai produk sampingan dari
penambangan platina dan nikel.
 Ekstraksi Rhodium:
1. Pengendapan logam mulia seperti emas, perak, paladium, dan platinum. Bijih yang
tersisa diolah dengan natrium bisulfat NaHSO 4 dan dilebur, menghasilkan rhodium (III)
sulfat, Rh2(SO4)3.
2. diendapkan menggunakan natrium hidroksida, sedangkan asam klorida ditambahkan
untuk menghasilkan H3RhCl6. Senyawa ini diolah dengan amonium klorida dan natrium
nitrit untuk membentuk endapan rodium.
3. Endapan dilarutkan dalam asam klorida, dan larutan dipanaskan sampai sisa kontaminan
terbakar, meninggalkan logam rodium murni.
Ekstraksi Ir
 Iridium tidak terdapat dialam bersama dengan platinum dan logam satu grup platinum dalam
mineral tanah. Iridium didapatkan sebagai hasil samping dari industry nikel.
 Ekstraksi iridium:
1. Setelah perak, emas, paladium , dan platinum dikeluarkan dari bijih, residu yang tersisa
dilebur dengan natrium bisulfat untuk menghilangkan rhodium .
2. Konsentrat yang tersisa, yang mengandung iridium, bersama dengan rutenium dan
osmium, dilebur dengan natrium peroksida (Na 2O2)
3. Dengan melarutkan iridium dioksida dalam aqua regia, kandungan oksigen dapat
dihilangkan sekaligus menghasilkan larutan yang dikenal sebagai ammonium
hexachloroiridate
4. Proses pengeringan penguapan, dilanjutkan dengan pembakaran dengan gas hidrogen,
akhirnya menghasilkan iridium murni.

Ekstraksi Mt

 Meitnerium adalah elemen buatan manusia yang tidak terjadi di alam.


 Meitnerium dapat diproduksi melalui fusi dua inti atom bersama-sama atau melalui peluruhan
unsur yang lebih berat.

Ekstraksi Ni
 Ekstraksi nikel dapat dilakukan degan cara proses pyrometallurgy, proses hydrometallurgy.

 Esktraksi nikel:
1. Pengeringan
2. Kalsinasi dan reduksi
3. Peleburan
4. Pengayakan
5. Granulasi dan pengayakan

Ekstraksi Pt

 Ekstraksi unsur Pt merupakan kelanjutan pengolahan biji nikel, biasanya mineral sulfida.
 Esktraksi Pt:
1. Dissolution dengan aqua regia
8HCl + 2NH3 + Pt H2PtCl6 + 4H2O + 2NOCl 2
2. Dipisahkan dengan FeSO untuk mendapatkan logam Pt, Pd, dan Au.
3. Dioksidasi menggunakan klorin yang dididihkan
4. Pengkristalan
Ekstraksi Pd
 PdCl2 diperoleh dengan klorinasi Pd. Diatas suhu 550 oC dihasilkan suatu bentuk – α tidak stabil,
sedangkan diatas suhu 550 oC dihasilkan - βPd0 + 2CuCl2→ PdCl2 + 2CuCl .
 Preparasi katalis PdO dilakukan dengan menggunakan senyawa prekursor ammonium
bisoksalatopadat (II) (NH4)2[Pd(C2O4)].H2O), dimana preparasi ini dengan menggunakan metode
impregnasi basah, menggunakan 4 % palladium.
 Hasilnya dikalsinasi selama 2 jam pada suhu 700 oC dibawah aliran gam nitrogen untuk
mendekomposisikan senyawa (NH4)2[Pd(C2O4)].H2O menjadi Pd dan PdO Lalu mereduksi
senyawa PdO menjadi Pd.

Ekstraksi Ds

 Darmstadtium adalah elemen sintetis, yang dihasilkan dari penembakan timbal-208 dengan
nikel-62. Isotop terpanjang, darmstadtium-279, memiliki waktu paruh 180 milidetik. Pertama
kali diproduksi di GSI di Darmstadt, Jerman, pada tahun 1994, dan dinamai sesuai kota tempat
pertama kali diproduksi.

Anda mungkin juga menyukai