Anda di halaman 1dari 2

Pembelajaran disertai praktikum sederhana

Landasan teoritis :

Teori belajar kognitif. Aspek-aspek perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu tahap (1)
sensory motor, (2) pre operational, (3) concrete operational, dan (4) formal operational.
Menurut Piaget, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap
perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk
melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman
sebaya dan dibantu oleh guru pembimbing.

Landasan empiris :

Pada jurnal penelitian dengan judul PEMANFAATAN BAHAN SISA SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN IPA MELALUI GELAR AKSI TAMAN PINTAR BAGI SISWA
SEKOLAH DASAR DI DESA KADUARA BARAT KECAMATAN LARANGAN
didapatkan hasil penelitian sebagai berikut.

Kegiatan pengabdian bagi masyarakat sudah dilakukan berupa sosialisasi dan


demonstrasi pemanfaatan bahan sisa sebagai media pembelajaran IPA bagi siswa sekolah
dasar di desa Kaduara Barat kecamatan Larangan. Kegiatan diawali dengan pengenalan
beberapa konsep IPA sekolah dasar, kemudian dilanjutkan dengan penggunaan media
pembelajaran berupa alat eksperimen. Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwa kegiatan pembelajaran IPA dengan memaksimalkan penggunaan
bahan sisa mendapatkan respon positif bagi siswa dalam membantu memudahkan siswa
memahami konsep IPA. Hampi 85% siswa sangat tertarik dengan konsep pembelajaran
seperti kegiatan ini, karena dengan belajar lebih dekat dengan lingkungan sekitar, siswa akan
lebih cepat menganalisis beberapa gejala alam IPA yang sangat erat kaitannya dengan
lingkungan sekitar.

Sedangkan pada jurnal penelitian dengan judul UJI KELAYAKAN KIT PRAKTIKUM
PENGUJIAN KEPOLARAN SENYAWA DARI MATERIAL SEDERHANA didapatkan
hasil penelitian sebagai berikut :

Hasil analisis penilaian dan validasi pakar diperoleh rata-rata penilaian aspek
kelayakan sebesar 77,50% yang termasuk dalam kategori baik. Analisis penilaian siswa
terhadap aspek kemudahan penggunaan (kepraktisan) alat uji senyawa kepolaran diperoleh
rata-rata nilai sebesar 86,6% yang termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil tanggapan
siswa dalam beberapa aspek penilaian terhadap penggunaan alat uji senyawa kepolaran dalam
pembelajaran diperoleh rata-rata nilai sebesar 76,1 dikategorikan baik. Hal tersebut didukung
dengan data hasil evaluasi Lembar Kerja Siswa yang memperoleh nilai rata-rata sebesar
85,55 yang dikategorikan sangat baik, sehingga dapat disimpulkan KIT Praktikum pengujian
kepolaran sederhana juga dapat memfasilitasi siswa untuk memahami materi uji kepolaran
senyawa.

Hal ini membuktikan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan praktikum juga
memberikan hasil yang baik. Dibandingkan dengan guru hanya menjelaskan materi secara
terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai