Anda di halaman 1dari 5

PAPER PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN

Dosen Pengampu:
Andi Ahmad Hasan Tenriliweng, S.ST, M.Si

Disusun Oleh:
JOE NALDY EFRAIN
(KELOMPOK 3)
D061221061

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2022/2022
PENDAHULUAN
Konstitusi merupakan keseluruhan system ketatangeraan suatu negara
yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk dan mengatur atau memerintah
dalam pemerintahan suatu negara. Konstitusi Negara Indonesia adalah Undang-
Undang Dasar 1945 yang dimana merupakan Konstitusi tertulis. Hampir semua
negara di dunia memiliki konstitusi tertulis yang pada umumnya mengatur
mengenai pembentukan, pembagian wewenang ,dan cara bekerja berbagai
lembaga kenegaraan serta mengenai perlindungan hak asasi manusia.

Hampir seluruh konstitusi tertulis diatur tentang pembagian kekuasaan dari


jenis-jenis kekuasaan, lalu dari jenis kekuasaan itu dibentuklah Lembaga-lembaga
negara. Dengan demikian, jenis kekuasaan itu perlu ditentukan terlebih dahulu,
baru kemudian dibuat Lembaga negara yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan kekuasaan eksklusif tersebut. Konstitusi harus mengandung norma
yang lebih umum daripada peraturan yang lain. Konstitusi mengatur atau memberi
wewenang untuk pejabat dan mengakui hak-hak dasar warga negara, sementara
peraturan perundang-undangan lainnya mengatur terkait perilaku atau pembuatan
kebijakan.

Dalam UU Nomor 12 Tahun 2011 dijelaskan, undang-undang adalah


peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dengan persetujuan Bersama rakyat. Sementara peraturan perundang-undangan
adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum
dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang
melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.

Dari berbagai macam bentuk perundang-undangan di Indonesia, ternyata


memilki tata urutan, yang dimana tata urutan ini dapat membuat kita mengerti
peraturan-peraturan yang diterapkan atau istilah kata Tata urutan perundang-
undangan mengandung makna bahwa peraturan perundang-undangan yang
berlaku memiliki hierarki atau tingkatan yang menyebabkan ada peraturan yang
tingkatannya lebih tinggi disbanding peraturan yang lain.
PEMBAHASAN

Terdapat banyak undang-undang yang mengatur atau membahas Tata


Urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia. Mulai dari Tap MPRS NO.
XX/MPRS/1996 tentang Memorandum DPR-GR mengenai sumber tertib hukum
Republik Indonesia dan tata urutan perundang-undangan Republik Indonesia
sampai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Perundang-undangan (berlaku saat ini). Berdasarkan ketentuan dalam Undang-
Undang ini, jenis dan hirerarki peraturan Undang-undangan Republik Indonesia
adalah sebagai berikut :
1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Ketetapan MPR
3. UU/ Perppu
4. Peraturan Presiden
5. Peraturan Daerah Provinsi
6. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Peraturan perundang-undangan diatas memiliki karateristik atau tingkatan yang
berbeda. Berikut ini adalah definisi dan hak yang dimiliki oleh tiap-tiap tingkatan
peraturan di atas :
1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam sistem perundang-
undangan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menempati posisi
yang tertinggi di Indonesia. Mengapa? Hal ini dikarenakan UUD 1945
telah diresmikan sebagai dasar hukum utama perundang-undangan yang
lainnya. Sejak 18 Agustus 1945, UUD 1945 sudah diresmikan sebagai
dasar konstitusi. UUD 1945 memiliki fungsi sebagai norma hukum
tertinggi yang dimana dijadikan dasar penyusunan peraturan perundang-
undangan.
2. Ketetapan MPR, kita sudah mengetahui bahwa Majelis Permusyawaratan
(MPR) merupakan lembaga tertinggi, ketentuan ini menjadikan MPR
sebagai lembaga yang memiliki kewenangan yang tidak terbatas. Namun,
dalam tingkatannya, Ketetapan MPR berada dibawah UUD 1945. MPR
disini mempunyai wewenang untuk menetapkan Undang-Undang Dasar
dan Garis-Garis Bessar daripada Haluan Negara, untuk melaksanakan
kewenangan ini, Majelis Permusyawaratan Rakyat dapat mengeluarkan
berbagai putusan yang dapat berbentuk Ketetapan, Keputusan, dan
Perubahan Undang-Undang Dasar.
3. Undang-Undang (UU) merupakan Undang-undang yang dibuat oleh DPR
atau Dewan Perwakilan Rakyat. Dimana hal ini dilakukan dengan
persetujuan presiden. Pembuatan peraturan perundang-undangan
merupakan salah satu fungsi DPR RI berdasarkan UUD 1945. Isi undang-
undang ini biasanya menyangkut aturan-aturan lain yang berkaitan dengan
ketentuan UUD 1945, seperti Hak Asasi Manusia (HAM), keungan
negara, dan lain sebagainya.
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) adalah
Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal-
hal yang mendesak, dengan ketentuan sebagai berikut: Perppu
disampaikan kepada DPR dalam sidang , DPR dapat menerima/menolak
Perppu tanpa melakukan perubahan. Jika disetujui DPR, Perrpu akan
menjadi undang-undang; Jika ditolak DPR, Perppu harus dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
5. Peraturan Pemerintah (PP) adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Presiden. Materi yang termuat dalam PP merupakan materi
yang secara yuridis diperlukan untuk pelaksanaan ketentuan hukum.
6. Peraturan Presiden (Perpres) adalah Peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan
Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan
kekuasaan pemerintahan.
7. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi adalah peraturan perundang-undangan
yang dikeluarkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan
persetujuan Gubernur.
8. Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten/Kota adalah peraturan perundang-
undangan yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota dengan persetujuan Bupati/Walikota.
DAFTAR PUSTAKA

Ansori, Mikasan. 2019. ”Dimensi HAM Dalam Undang-undang Sistem


Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003”. Kencana Kapung Kederi: IAIFA PRESS
Sati, Nisrina. 2019. “Ketetapan MPR Dalam Tata Urutan Peraturan
Perundang-Undangan di Indonesia”. 49(4). 834-846.

Anda mungkin juga menyukai