Anda di halaman 1dari 20

KONSTITUSI

ROY JUSUF LAYA. SH. MH


Pengertian konstitusi
Konstitusi merupakan hal penting dalam menyusun politik dan
strategi nasional suatu bangsa, karena konstitusi digunakan sebagai
rambu rambu untuk menetapkan dan melaksanakan politik dan
strategi nasional suatu bangsa.

Menurut Van Apeldoorn, bahwa konstitusi memuat peraturan


peraturan dasar baik peraturan tertulis maupun tidak tertulis.

Peraturan tertulis (written constitution) atau aturan aturan pokok


dasar negara.

Peraturan tidak tertulis (nondocumantary constitution) atau


kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul dalam sebuah negara,
atau konvensi
1. Prof Miriam Budiarjo berpendapat bahwa
konstitusi merupakan seluruh peraturan baik
yang tertulis ataupun tidak tertulis yang
bersifat mengikat tentang cara
penyelenggaraan pemerintahan di suatu
negara.

2. Prof. G.J. Wolholf berpendapat bahwa


konstitusi merupakan undang-undang atau
peraturan tertinggi di suatu negara yang
menjadi dasar bagi seluruh peraturan yang
ada di negara tersebut.
3. Sri Soemantri berpendapat bahwa
konstitusi merupakan naskah yang berisi
tentang sebuah bangunan negara beserta
sendi-sendi sistem pemerintahannya.

4. E.C.S. Wade berpendapat bahwa konstitusi


merupakan naskah yang berisi rangka,
tugas-tugas pokok serta cara kerja badan-
badan pemerintahan di suatu negara.
menurut L.J.Apeldoornm antara konstitusi
dan UUD memiliki pengertian yang berbeda.

Menurut L.J.Apeldoornm, undang-undang
dasar (UUD) merupakan hukum dasar yang
tertulis saja,

sedangkan konstitusi mencakup hukum


dasar yang tertulis dan tidak tertulis.
Negara dan konstitusi
merupakan dua lembaga yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan lainnya

artinya keduanya saling terikat saling


melengkapai dan saling membutuhkan.
Sejarah Konstitusi
Secara historis pada awalnya konstitusi dibentuk untuk
membatasi kekuasaan raja yang pada waktu itu
bertindak sewenang wenang, seperti lahirnya MAGNA
CHARTA “piagam agung” di Inggris pada 15 juni 1215
yang bertujuan untuk membatasi kewenangan Raja
Jhon.

- Dengan lahirnya konstitusi, ada hak dan kewajiban


penguasa untuk memerintah
- dan ada hak dan kewajiban rakyat yg diperintah
Konstitusi Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Indonesia
Sistim ketatanegaraan sebelum amandemen UUD 1945
- Menganut sistim quasi presidensil
- MPR adalah lembaga tertinggi negara
- Presiden diangkat dan diberhentikan oleh MPR
- Presiden mempunyai tiga kekuasaan
sbg kepala negara, kepala pemerintahan, dan
mandataris MPR
- Masa jabatan presiden tidak dibatasi

Sistim ketatanegaraan sesudah amandemen UUD 1945


- Presiden dan wakil presiden adalah penyelenggara
kekuasaan eksekutif teringgi dibawah UUD 1945
- Presiden dipilih oleh rakyat secara langsung
- Presiden/wakil presiden dpt dimintakan pertanggung
jawaban jika melanggar hukum dan konstitusi
- Masa jabatan presiden dibatasi 2 periode
Teori Trias Politica

Sistim ketatanegaraan Indonesia menganut konsep “


TRIAS POLITICA” yaitu teori pemisahan kekuasaan yang
dicetuskan oleh MOUNTESQUE, Yang menyatakan bahwa
kekuasaan Negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh
tiga badan yang berbeda dan terpisah satu sama lain
(berdiri sendiri/independen) yaitu :

. Badan Legislative (kekuasaan membuat Undang


undang)
. Badan Eksekutif (kekuasaan menjalankan Undang
undang)
. Badan Yudikatif (kekuasaan untuk mengawasi
jalannya pelaksanaan Undang undang).
Pembagian Kekuasaan
devition of power
Tugas Mahkamah Konstitusi

1. Menguji UU terhadap UUD


2. Memutus sengketa kewenangan antar LEMBAGA
NEGARA
3. Memutus pembubaran PARTAI POLITIK
4. Memutus perselisihan hasil PEMILU
5. Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai
dugaan pelanggaran hukum
yang dilakukan oleh PRESIDEN/WAKIL PRESIDEN
6. Memutus sengketa pemikihan KEPALA DAERAH
Perundang undangan lainnya
 TAP MPR (Ketetapan MPR)
 UU (unndang-undang)
 Perpu (Peraturan pengganti UU)
 PP (peraturan pemerintah)
 Kepres (keputusan presiden)
 Kepmen (Keputusan menteri)
 Perda (Peraturan daerah)
Cara Penyelesaian
Pertentangan/Perbedaan Peraturan

 Lex Superiori Derogat Legi Inferiori :


hukum/aturan yg lebih tinggi mengecualikan
aturan/ hukum yg lebih rendah

 Lex specialis Derogat Legi Generale :


(hukum/aturan yg khusus mengecualikan
hukum/aturan yg umum

 Lex Posteriori Derogat Legi Anteriori :


hukum/aturan yg baru mengecualikan
hukum/aturan yg lama
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai