Pengertian konstitusi Konstitusi merupakan hal penting dalam menyusun politik dan strategi nasional suatu bangsa, karena konstitusi digunakan sebagai rambu rambu untuk menetapkan dan melaksanakan politik dan strategi nasional suatu bangsa.
Menurut Van Apeldoorn, bahwa konstitusi memuat peraturan
peraturan dasar baik peraturan tertulis maupun tidak tertulis.
Peraturan tertulis (written constitution) atau aturan aturan pokok
dasar negara.
Peraturan tidak tertulis (nondocumantary constitution) atau
kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul dalam sebuah negara, atau konvensi 1. Prof Miriam Budiarjo berpendapat bahwa konstitusi merupakan seluruh peraturan baik yang tertulis ataupun tidak tertulis yang bersifat mengikat tentang cara penyelenggaraan pemerintahan di suatu negara.
2. Prof. G.J. Wolholf berpendapat bahwa
konstitusi merupakan undang-undang atau peraturan tertinggi di suatu negara yang menjadi dasar bagi seluruh peraturan yang ada di negara tersebut. 3. Sri Soemantri berpendapat bahwa konstitusi merupakan naskah yang berisi tentang sebuah bangunan negara beserta sendi-sendi sistem pemerintahannya.
4. E.C.S. Wade berpendapat bahwa konstitusi
merupakan naskah yang berisi rangka, tugas-tugas pokok serta cara kerja badan- badan pemerintahan di suatu negara. menurut L.J.Apeldoornm antara konstitusi dan UUD memiliki pengertian yang berbeda.
Menurut L.J.Apeldoornm, undang-undang dasar (UUD) merupakan hukum dasar yang tertulis saja,
sedangkan konstitusi mencakup hukum
dasar yang tertulis dan tidak tertulis. Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya
artinya keduanya saling terikat saling
melengkapai dan saling membutuhkan. Sejarah Konstitusi Secara historis pada awalnya konstitusi dibentuk untuk membatasi kekuasaan raja yang pada waktu itu bertindak sewenang wenang, seperti lahirnya MAGNA CHARTA “piagam agung” di Inggris pada 15 juni 1215 yang bertujuan untuk membatasi kewenangan Raja Jhon.
- Dengan lahirnya konstitusi, ada hak dan kewajiban
penguasa untuk memerintah - dan ada hak dan kewajiban rakyat yg diperintah Konstitusi Indonesia Sistem Ketatanegaraan Indonesia Sistim ketatanegaraan sebelum amandemen UUD 1945 - Menganut sistim quasi presidensil - MPR adalah lembaga tertinggi negara - Presiden diangkat dan diberhentikan oleh MPR - Presiden mempunyai tiga kekuasaan sbg kepala negara, kepala pemerintahan, dan mandataris MPR - Masa jabatan presiden tidak dibatasi
Sistim ketatanegaraan sesudah amandemen UUD 1945
- Presiden dan wakil presiden adalah penyelenggara kekuasaan eksekutif teringgi dibawah UUD 1945 - Presiden dipilih oleh rakyat secara langsung - Presiden/wakil presiden dpt dimintakan pertanggung jawaban jika melanggar hukum dan konstitusi - Masa jabatan presiden dibatasi 2 periode Teori Trias Politica
Sistim ketatanegaraan Indonesia menganut konsep “
TRIAS POLITICA” yaitu teori pemisahan kekuasaan yang dicetuskan oleh MOUNTESQUE, Yang menyatakan bahwa kekuasaan Negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga badan yang berbeda dan terpisah satu sama lain (berdiri sendiri/independen) yaitu :
. Badan Legislative (kekuasaan membuat Undang
undang) . Badan Eksekutif (kekuasaan menjalankan Undang undang) . Badan Yudikatif (kekuasaan untuk mengawasi jalannya pelaksanaan Undang undang). Pembagian Kekuasaan devition of power Tugas Mahkamah Konstitusi
1. Menguji UU terhadap UUD
2. Memutus sengketa kewenangan antar LEMBAGA NEGARA 3. Memutus pembubaran PARTAI POLITIK 4. Memutus perselisihan hasil PEMILU 5. Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh PRESIDEN/WAKIL PRESIDEN 6. Memutus sengketa pemikihan KEPALA DAERAH Perundang undangan lainnya TAP MPR (Ketetapan MPR) UU (unndang-undang) Perpu (Peraturan pengganti UU) PP (peraturan pemerintah) Kepres (keputusan presiden) Kepmen (Keputusan menteri) Perda (Peraturan daerah) Cara Penyelesaian Pertentangan/Perbedaan Peraturan
Lex Superiori Derogat Legi Inferiori :
hukum/aturan yg lebih tinggi mengecualikan aturan/ hukum yg lebih rendah
Lex specialis Derogat Legi Generale :
(hukum/aturan yg khusus mengecualikan hukum/aturan yg umum
Lex Posteriori Derogat Legi Anteriori :
hukum/aturan yg baru mengecualikan hukum/aturan yg lama SEKIAN