Anda di halaman 1dari 10

SUMBER HUKUM TATA NEGARA

Mata Kuliah : Hukum Tata Negara

Yehezkiel Cahaya Sianipar - 211150014


Dana Octaviana - 211150063
Delma Sintia - 211150054
Rahmat Ayatullah - 211150080

Dosen Pengampu : DR. Emy Hajar Abra,SH.,MH


Sumber Hukum
Tata Negara
Sumber hukum tata negara Indonesia mencakup :

Materiil formil.
–Hukum Tata Negara adalah
“sekumpulan peraturan hukum yang mengatur
Organisasi Negara, Hubungan antar alat kelengkapan
negara dalam garis horisontal dan vertikal, serta
kedudukan warga negara dan hak-hak asasinya”.

Hukum merupakan sebuah peraturan yang bersifat


Hukum Tata Negara mengatur, memaksa, dan melindungi. Hukum sendiri
berlaku untuk seluruh elemen masyarakat. Menurut
sumbernya, hukum dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
Hukum Material dan Hukum Formal
SUMBER HUKUM FORMIL

Sumber hukum formil adalah sumber hukum yang


menentukan bentuk dan sebab terjadinya suatu
peraturan
Sumber hukum formil Hukum Tata Negara, meliputi:
1. Undang-undang Dasar 1945
Undang-undang dasar 1945 merupakan segala induk dari peraturan perundang-undangan di
Indonesia dan merupakan hukum tertinggi di Indonesia dan segala peraturan perundang-undangan
yang dibuat ,tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945.
2. Ketetapan MPR
ketetapan MPR tidak terdapat dalam UUD 1945, namun berdasarkan surat Presiden yang ditujukan
kepada DPR no.2262/HK/1959 tanggal 20 Agustus 1959,dikenal bentuk peraturan perundang-
undangan salah satunya adalah Keputusan MPRS yaitu peraturan perundang-undangan yang dibuat
berdasarkan pasal 2 UUD 1945. Istilah ketetapan itu sendiri baru dikenal pada sidang pertama
MPRS yang didasarkan pada pasal 3 UUD 1945 yang menyatakan bahwa MPR bertugas untuk
menetapkan Undang-undang dan Garis-garis besar haluan negara (GBHN).
3. Undang-undang / PERPU
Undang-undang dalam arti formil adalah suatu bentuk keputusan atau ketentuan yang
dikeluarkan oleh pembentuk Undang-undang dengan prosedur tertentu. Dasar dari pembuatan
Undang-undang ialah Pasal 5 ayat (1) dan pasal 20 ayat (1) UUD 1945.

Asas-asas Perundang-undangan yaitu:


Undang-undang tidak boleh berlaku surut. Undang-undang yang berlaku
kemudian,membatalkan Undang-undang yang terdahulu. Undang-undang yang dibuat
lembaga yang lebih tinggi,lebih tinggi pula kekuatan berlakunya (Lex superiori derogat lex
inferiori). Lex Spesialis derogat lex generalis. Undang-undang tidak dapat diganggu gugat.
5. Keputusan presiden
Keputusan Presiden pertama kalinya dikenal sebagai bentuk peraturan perundang-undangan
berdasarkan surat Presiden yang ditujukan kepada DPR tertanggal 20 Agustus 1959
No.2262/HK/1959. Keputusan Presiden tersebut dimasukkan kedalam peraturan perundang-
undangan guna melaksanakan peraturan Presiden maupun Undang-undang dibidang
pengangkatan dan pemberhentian baik personalia,pegawai atau anggota DPR.

6. Peraturan pelaksanaan lainnya


Yang dimaksud dengan peraturan pelaksana lainnya adalah Peraturan Pelaksanaan yang ada
setelah Tap.MPR no.XX/MPR/1966, misalnya Peraturan menteri,yang dibuat berdasarkan pada
peraturan yang lebih tinggi sesuai dengan hierarkinya
7. Konvensi
Konvensi sama dengan kebiasaan ketatanegaraan dengan
adanya keyakinan hukum dari golongan atau orang-orang
yang berkepentingan dan keyakinan tersebut dipercaya
memuat hal-hal yang baik dan karena adanya nilai-nilai yang
baik dalam aturan tersebut maka harus ditaati.

8. Traktat
Traktat ketatanegaraan tidak sama persis dengan
perjanjian,namun ada kemiripan karena traktat tersebut
merupakan suatu perjanjian,hanya saja prosesnya berbeda
dengan perjanjian pada umumnya
SUMBER HUKUM MATERIIL

Sumber hukum materiil tata negara adalah sumber yang


menentukan isi kaidah hukum tata negara, dan contoh
sumber hukum yang termasuk dalam arti materiil yaitu
Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bernegara.
Hukum adat ketatanegaraan. Hukum kebiasaan
ketatanegaraan atau konvensi ketatanegaraan
Terima Kasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai