Anda di halaman 1dari 11

Bahan Ajar

P ERA TU RA N
P ERU N D A N GA N U N D A N GA N
D A N TA TA U RU TA N N YA

KHU N A IFI
AS’AD FAUZUDDIN KHUNAIFI I
21040254039
URAIAN MATERI
A. Pengertian Peraturan Perundang-Undangan Nasional
Negara Indonesia adalah
negara hukum sebagaimana
yang terdapat dalam UUD
Negara Republik Indonesia
tahun 1945 pasal 1 ayat (3) “
Negara Indonesia adalah
negara hukum “. Oleh
karena itu hukum di
Indonesia mempunyai
kedudukan atau kekuasaan
tertinggi untuk mengatur
dan pengendali segala aspek
Gambar 1 Undang-Undang kehidupan negara Indonesia,
https://www.google.com/url?sa=i&url=ht baik dalam kehidupan
tp%3A%2F%2Fbuk.um.ac.id%2F2016%2 bermasyarakat, berbangsa
F05%2Fkumpulan-produk-hukum-
dan bernegara. Salah satu dasar hukum untuk mengatur
undang-
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah
undang%2F&psig=AOvVaw0cDTaok3lif
peraturan
wvi3wa6- perundang-undangan nasional.
spU&ust=1664806176150000&source=i
Pengertian peraturan perundang-undangan menurut Undang-
mages&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTC
Undang Nomor 12 Tahun 2011 memiliki pengertian peraturan
MD64L3cwfoCFQAAAAAdAAAAABADpe
tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara
rundang-undangan.html
umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau
pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan. Hukum memiliki berbagai bentuk
hukum, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum
tertulis dalam kehidupan saat ini memiliki kedudukan yang sangat
penting bagi kepastian hukum. Meskipun demikian, hukum tidak
tertulis tetap diakui keberadaannya sebagai salah satu hukum
yang mengikat masyarakat. Secara formal, tentu peserta didik
sudah mengenal berbagai bentuk peraturan perundang-undangan
di sekitar tempat tinggal, misalnya tata tertib sekolah, peraturan di

2
lingkungan rumah tangga, peraturan daerah, peraturan
pemerintah, dan undang-undang.
B. Landasan Pembentukan peraturan perundang-undangan

Gambar 2 Landasan Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan


http://www.smpn3purbalingga.sch.id/2021/07/bab-ii-peraturan-perundang-
undangan.html
Dalam setiap pembentukan peraturan perundang-undangan harus
memperhitungkan efektivitas peraturan perundang-undangan
tersebut di dalam masyarakat, baik secara filosofis, sosiologis,
maupun yuridis.
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis adalah pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk
mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita
hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa
Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan
UUD 1945.
2. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis adalah pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek, serta
menyangkut fakta empiris mengenai perkembangan masalah
dan kebutuhan masyarakat dan negara.

3
3. Landasan Yuridis
Pengertian landasan yuridis adalah pertimbangan atau alasan
yang menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk
mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan
hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang
akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian
hukum dan rasa keadilan masyarakat.
C. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Tata urutan peraturan perundang-undangan mengandung makna
bahwa peraturan perundang-undangan yang berlaku memiliki
hierarki atau tingkatan. Peraturan yang satu memiliki kedudukan
lebih tinggi dibandingkan dengan peraturan yang lain.
Tata urutan ini perlu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip atau
asas umum yang berlaku dalam hukum, yaitu sebagai berikut:
1. Dasar peraturan perundang-undangan selalu peraturan
perundang-undangan
2. Hanya peraturan perundang-undangan tertentu saja yang dapat
dijadikan landasan yuridis.
3. Peraturan perundang-undangan yang masih berlaku hanya
dapat dihapus, dicabut, atau diubah oleh peraturan perundang-
undangan yang sederajat atau lebih tinggi.
4. Peraturan perundang-undangan yang baru mengesampingkan
peraturan perundang-undangan yang lama.
5. Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang lebih
rendah.
6. Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus
mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang
umum.
7. Setiap jenis peraturan perundang-undangan memiliki materi
yang berbeda.

4
D. Jenis dan hierarki peraturan Perundang-Undangan di Indonesia

Gambar 3 Hierarki Peraturan Perundang-Undangan


https://fuadzainblog.wordpress.com/2016/06/23/hierarki-peraturan-
perundang-undangan-di-indonesia/
Sesuai pasal 7 UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan Hukum Dasar tertulis
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berfungsi sebagai
sumber hukum tertinggi. Menurut. L.J. van Apeldom, Undang-
Undang Dasar adalah bagian tertulis dari suatu konstitusi.
Sementara itu E.C.S. Wade menyatakan, bahwa Undang-
Undang Dasar adalah naskah yang memaparkan rangka dan
tugas-tugas pokok dan badan-badan pemerintahan suatu negara
dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut.
Miriam Budiardjo, menyatakan bahwa Undang-Undang Dasar
memuat ketentuan-ketentuan mengenai organisasi negara, hak-
hak asasi manusia, prosedur mengubah UUD dan memuat
larangan untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-Undang
Dasar.
Dalam tata peraturan perundang-undangan di negara
Indonesia, menurut Miriam Budiardjo ( 1981: 106-107)
Undang-Undang Dasar 1945 mempunyai kedudukan yang
istimewa dibandingkan dengan undang-undang lainnya, hal ini
dikarenakan

5
a. UUD dibentuk menurut suatu cara istimewa yang berbeda
dengan pembentukan UU biasa
b. UUD dibuat secara istimewa untuk itu dianggap sesuatu
yang luhur.
c. UUD adalah piagam yang menyatakan cita-cita bangsa
Indonesia dan merupakan dasar organisasi kenegaraan suatu
bangsa
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Ketetapan MPR adalah ketetapan yang dikeluarkan MPR
sebagai konsekuensi dari tugas, kedudukan dan kewenangan
MPR sesuai UUD 1945.
Adapun yang dimaksud Ketetapan MPR yang menjadi
sumber hukum menurut penjelasan UU No 12 tahun 2011
adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat yang masih berlaku sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 dan Pasal 4 Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor:
I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status
Hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002, tanggal 7
Agustus 2003.
3. Undang-Undang
Undang-undang merupakan peraturan perundang-undangan
untuk melaksanakan UUD 1945. Yang berwenang membuat
UU adalah DPR bersama Presiden. Adapun kriteria agar suatu
masalah diatur dengan UU antara lain :
a. UU dibentuk atas perintah ketentuan UUD 1945,
b. UU dibentuk atas perintah Ketetapan MPR,
c. UU dibentuk atas perintah ketentuan UU terdahulu,

6
d. UU dibentuk dalam rangka mencabut, mengubah dan
menambah UU yang sudah ada,
e. UU dibentuk karena berkaitan dengan hak asasi manusia,
f. UU dibentuk karena berkaitan dengan kewajiban atau
kepentingan orang banyak.
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
(Perppu)
Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang (PERPPU)
dibentuk oleh presiden tanpa terlebih dahulu mendapat
persetujuan DPR. Hal ini dikarenakan PERPU dibuat dalam
keadaan "darurat" dalam arti persoalan yang muncul harus
segera ditindaklanjuti. Namun demikian pada akhirnya PERPU
tersebut harus diajukan ke DPR untuk mendapatkan
persetujuan. ladi bukan berarti presiden dapat seenaknya
mengeluarkan PERPPU, karena pada akhirnya harus diajukan
kepada DPR pada persidangan berikutnya. Sebagai lembaga
legislatif DPR dapat menerima atau menolak PERPPU yang
diajukan Presiden tersebut, konsekuensinya kalau PERPPU
tersebut ditolak, harus dicabut, dengan kata lain harus
dinyatakan tidak berlaku lagi
Materi muatan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang sama dengan materi muatan Undang-Undang, yakni:
a. pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. perintah suatu Undang-Undang untuk diatur dengan
Undang-Undang;
c. pengesahan perjanjian internasional tertentu;
d. tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi; dan/atau
e. pemenuhan kebutuhan hukum dalam masyarakat.
5. Peraturan Pemerintah (PP)

7
Untuk melaksanakan suatu undang-undang, maka
dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah. Jadi peraturan
pemerintah tersebut merupakan bentuk pelaksanaan dari suatu
undang-undang. Itulah sebabnya materi muatan Peraturan
Pemerintah (PP) berisi materi untuk menjalankan Undang-
Undang sebagaimana mestinya.
Adapun kriteria untuk dikeluarkannya Peraturan pemerintah
adalah sebagai berikut :
a. PP tidak dapat dibentuk tanpa adanya UU induknya,
b. PP tidak dapat mencantumkan sanksi pidana. jika UU
induknya tidak mencantumkan sanksi pidana,
c. PP tidak dapat memperluas atau mengurangi ketentuan UU
induknya.
d. PP dapat dibentuk meskipun UU yang bersangkutan tidak
menyebut secara tegas, asal PP tersebut untuk
melaksanakan UU,
6. Peraturan Presiden (Perpres)
Peraturan Presiden merupakan peraturan perundang-
undangan yang dibentuk Presiden berdasarkan pasal 4 UUD
1945. Dilihat dari sifatnya Presiden dapat membuat dua
macam keputusan yaitu yang bersifat pengaturan dan yang
bersifat penetapan. Yang termasuk jenis peraturan perundang-
undangan adalah keputusan presiden yang bersifat pengaturan
atau yang dikenal dengan Peraturan Presiden .
Materi muatan Peraturan Presiden berisi materi yang
diperintahkan oleh Undang-Undang, materi untuk
melaksanakan Peraturan Pemerintah, atau materi untuk
melaksanakan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan.
7. Peraturan Daerah
Peraturan Daerah adalah peraturan yang dibuat oleh
Pemerintah daerah Provinsi dan daerah Kabupaten dan/atau
Daerah Kota. Masuknya Peraturan Daerah dibuat untuk

8
melaksanakan peraturan perundang-undangan yang lebuh
tinggi. Selain itu Peraturan daerah ini juga dibuat dalam rangka
melaksanakan kebutuhan daerah. Dengan demikian kalau
Peraturan Daerah tersebut dibuat sesuai kebutuhan daerah,
dimungkinkan Perda yang berlaku di suatu daerah Kabupaten
Kota belum tentu diberlakukan di daerah kabupaten/ kota lain.
Materi muatan Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota berisi materi muatan dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan
serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau
penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi.
E. Perkembangan Tata Peraturan Perundang-undangan yang
Pernah ada di Indonesia
1. TAP MPRS NO. XX/MPRS/1996 tentang Memorandum DPR-
GR mengenai sumber tertib hukum Republik Indonesia dan
tata urutan perundang-undangan Republik Indonesia.
Urutannya yaitu :
a. UUD 1945;
b. Ketetapan MPR;
c. UU;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Keputusan Presiden;
f. Peraturan Pelaksana yang terdiri dari : Peraturan Menteri
dan Instruksi Menteri.
2. Tap MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata
Urutan Peraturan Undang-Undang. Berdasarkan ketetapan
MPR tersebut, tata urutan peraturan perundang-undangan RI
yaitu :
a. UUD 1945;
b. Tap MPR;
c. UU;
d. Peraturan pemerintah pengganti UU;

9
e. PP;
f. Keppres;
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan. Berdasarkan ketentuan ini,
jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan Republik
Indonesia adalah sebagai berikut :
a. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. UU/Perppu;
c. Peraturan Pemerintah;
d. Peraturan Presiden;
e. Peraturan Daerah.
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan. Berdasarkan ketentuan dalam
Undang-Undang ini, jenis dan hierarki peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
a. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan MPR;
c. UU/Perppu;
d. Peraturan Presiden;
e. Peraturan Daerah Provinsi;
f. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

10
RANGKUMAN
Kata Kunci
Kata kunci yang harus dipahami dalam mempelajari materi pada bab ini
yaitu Peraturan, Perundang-undangan, UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah
Provinsi, Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Intisari Materi
a. Negara Indonesia adalah negara hukum sebagaimana dinyatakan
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 1 ayat (3).
”Negara Indonesia adalah negara hukum.”
b. Tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia diatur dalam
UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
c. Jenis dan tata urutan peraturan perundang-undangan adalah sebagai
berikut.
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden
6. Peraturan Daerah Provinsi
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

11

Anda mungkin juga menyukai