Dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Dasar 1945 angka I dinyatakan bahwa: “ Undang-
undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagian dari hukumnya dasar Negara itu. Undang-
undang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis, sedang disampingnya Undang-undang dasar itu
berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara
dalam praktek penyelenggaraan Negara meskipun tidak tertulis”. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan, pengertian kata Undang-Undang Dasar menurut UUD 1945, mempunyai pengertian
yang lebih sempit daripada pengertian hukum dasar karena yang dimaksud Undang-undang
Dasar adalah hukum dasar yang tertulis, sedangkan pengertiann hukum dasar mencakup juga
hukum dasar yang tidak tertulis.
Menurut Kbbi sifat adalah rupa dan keadaan yang tampak pada suatu benda; tanda lahiriah peri
keadaan yang menurut kodratnya ada pada sesuatu (benda, orang, dan sebagainya), ciri khas yang
ada pada sesuatu (untuk membedakan dari yang lain), dasar watak (dibawa sejak lahir).
UUD 1945
1. Tertulis, artinya rumusan UUD 1945 jelas dan mengikat pemerintah sebagai penyelenggara negara
dan juga setiap warga negara.
2. Singkat, artinya UUD 1945 hanya memuat aturan-aturan pokok. Maka telah cukup jika Undang
Undang Dasar hanya memuat aturan-aturan pokok, hanya memuat garis-garis besar sebagai
instruksi kepada pemerintah pusat dan penyelenggara negara lainnya untuk
menyelenggarakan kehidupan bernegara. Hukum dasar yang tertulis hanya memuat aturan-
aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan
kepeda undang-undang yang lebih mudah caranya membuat, merubah dan mencabut. UUD
1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 aturan peralihan dan 2 aturan tambahan. Sedangkan
UUD lain memiliki jumlah pasal yang lebih banyak, misalnya :
5. UUD 1945 memuat norma-norma, aturan-aturan, serta ketentuan-ketentuan yang dapat dan harus
dilaksanakan secara konstitusional.
6. Universal, artinya UUD 1945 berlaku untuk semua suku dan agama di Indonesia.
7. Rigid artinya UUD 1945 hanya dapat diubah dengan cara tertentu secara khusus dan istimewa tidak
seperti mengubah peraturan perundangan biasa. UUD 1945 hanya dapat diubah dengan cara
tertentu secara khusus dan istimewa tidak seperti mengubah peraturan perundangan biasa. Hal
ini dijelaskan dalam BAB XVI PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR Pasal 37 ayat 1” Untuk
mengubah UUD sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota MPR harus hadir” dan
Pasal 2 “Putusan Diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah
anggota yang hadir”.
9. Terbuka artinya UUD 1945 mau menerima suatu kebudayaan dari bangsa lain yang tidak
menyimpang dari aturan - aturan yang telah ditetapkan.
Tidak tertulis