Anda di halaman 1dari 7

Teori Konstitusi & Konstitusionalisme

-SEJARAH
-DEFINISI
-KLASIFIKASI
-CIRI
-NILAI
-FUNGSI
-TEORI PERUBAHAN
-KONSTITUSIONALISME

Sejarah Konstitusi

Zaman Yunani
• Konstitusi = kitab hukum + adat kebiasaan
• Aristoteles sebagai sarjana pertama yg dapat mencatat pembagian kekuasaan &
hubungan antar kekuasaan itu
• Aristoteles, berkeliling di kota-kota dan telah menemukan aturan-aturan dari setiap
kota nya.

Kekaisaran roma (Monarki absolut)


• Konstitusi = kumpulan peraturan yg dibuat Raja + pendapat ahli hukum + adat
kebiasaan + UU
• Terdapat perbedaan Konstitusi dan UU, Konstitusi lebih tertinggi dari pada UU, dari
Indonesia adalah UU NO 12 TH 2011, konstitusi tertinggi adalah UUD 1945
• Raja sebagai penguasa tertinggi (ultimate power)...pengaruh?
• Pada saat ini membawa pengaruh semua harus berdasarkan raja
• Terdapat bentuk pemerintahan monarki absolut

Magna Charta (1215) s/d


Kesepakatan raja dan rakyat (rakyat yg punya kedudukan bangsawan)
• Kekuasaan raja mulai dikurangi, dikurangi oleh para bangsawan, karena adanya
kekuasaan yang semena-mena, cth : ketika ada penarikan pajak, sehingga kekuasaan
raja harus dibatasin
• Kemenangan kaum bangsawan Inggris mengalahkan absolutisme Raja shg muncul
paham Parlementarisme

The Glorius Revolution (1688) (monarki konstitusional)


Absolutisme Raja diganti dengan paham parlementarisme, Di Inggris ada perubahan besar,
monarki absolut di ganti menjadi monarki konstitusional, yang lebih berkuasa adalah
parlemen, atau Lembaga perwakilan

Konstitusi Amerika
Model Konstitusi modern, semua terilahmi adanya HAM, mereka yang tidak suka dengan
pemerintahan Inggris, mereka mengimigrasi ke Amerika, mendirikan pemerintahan yang
sangat bertolak belakang dengan Inggris, dimana UU Inggris tidak berkodifikasi, sedangkan
di Amerika sebaliknya, hal tersebut mendukung negara lain mengikuti langkah-langkah lain.

• Revolusi Prancis (1789)


• Tesis JJ. Rousseau mengilhami Konstitusi Perancis (1791) khususnya ttg HAM

DEFISINISI KONSTITUSI
Konstitusi adalah dokumen yang berisi politik sekaligus hukum, konstitusi merupakan
hukum yang teratas yang merupakan hukum fundamental dan mendasari peraturan
dibawahnya, dimana negara memberikan kedudukan khusus yang membedakan dengan
dokumen-dokumen lainnya. Dokumen tersebut dibuat menjadi sebuah aturan. (Henc Van
Maanseveen)

Pemerintah ada aturan-aturannya, dimana ketika memerintah ada rakyat, yang terdapat
hubungan timbal balik antar pemerintah dengan penduduk dalam negara tersebut (C.F
Strong)

Konstitusi…
Pertama, Konstitusi dipandang secara formal sebagai dokumen yang dinamakan demikian
karena berkaitan dengan kedudukan dan karakter isinya. Dalam kategori formal ini,
dokumen yang tidak disebut sebagai Konstitusi/Constitution/UUD/Grodwet/Grundgesetz
sebagai nomenklatur resmi, tetapi mempunyai kedudukan dan karakter seperti Konstitusi,
adalah termasuk Konstitusi.

Nama-nama konstitusi tidak dimasalahkan, selama mereka mengatur hal-hal yang mendasar
dan mencakup semua terkait dengan pembagian kekuasaan, dan mengatur hak dan
kewajiban warga negaranya, dan hal-hal apa yang harus dipenuhi oleh pemerintah.

Kedua, isi Konstitusi pada dasarnya adalah tentang institusi, yaitu alokasi kekuasaan, proses
dan hubungan antar kekuasaan, dimana dalam pendekatan politik menghasilkan ‘peta
kekuasaaan’ atau ‘tata organisasi’, yang dalam pendekatan hukum dapat disebut organisasi
kewenangan.

Ketiga, konstitusi dipandang dari segi kedudukannya dalam sistem hukum nasional adalah
sebagai hukum tertinggi. Pandangan ini adalah pendekatan hukum yang menjadikan
konstitusi sebagai hukum dasar yang menjadi sumber dan dasar bagi aturan hukum lain dan
Konstitusi menciptakan sistem hierakhi peraturan perundang-undangan.
Konstitusi merupakan hukum dasar, jadi tidak boleh ada aturan yang melanggar konstitusi
yang menjadi dasar hukum dalam suatu negara. Ada hierarki atau tingkatan dimana semua
mengerucut kepada UUD atau Konstitusi, konstitusi bisa merujuk kepada UUD bisa kepada
peraturan yang tidak tertulis contohnya konvensi, di Indonesia sendiri dikenal konstitusi
dengan UUD dasar.

Yudisial review dilakukan oleh MK


Klasifikasi Konstitusi
oleh: K. C. Wheare

-Tertulis : disusun dalam suatu kitab atau buku, atau tersusun dalam suatu rangkaian buku
secara sistematis
-Konstitusi Inggris/ Israel : tidak tertulis, tidak ada dalam rangkaian buku. Contohnya magna
charta, bill of rights, parlementary act, yang dianggap hukum dasar atau konstitusi

-Kaku/rigid : karena konstitusi itu di buat dan hanya bisa dibuat oleh Lembaga tertentu,
bukan sekedar hanya DPR, contoh yang bisa merubah UUD adalah MPR, MPR bukan
Lembaga parlemen, melainkan Lembaga perwakilan. (Indonesia)

-Supel/flexible : diubah oleh Lembaga parlemen

-Federal : kekuasaan utama dari negara bagian


-Kesatuan : pendistribusian dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah (PASAL 18,4
UUD, kekuasaan pemerintah)

-Presidensiil (Indonesia, karena presiden punya kekuasaan) dan Parlementer (kekuasaan


eksekutifnya itu perdana Menteri)

CIRI KONSTITUSI
1. Prosedur Perubahan : apakah dilakukan oleh Lembaga parlemen atau Lembaga
khusus, apakah sistem rigid atau fleksibel. Apakah itu harus mencapai forum
tertentu.
2. Larangan untuk merubah sesuatu : tidak bisa merubah sistem pemerintahan, bentuk
negara, pembukaan UUD 1945
3. Aturan hukum yang tertinggi sehingga mengikat pemerintah dan warga negaranya
4. Organisasi Negara : apakah Nampak pembatasan kekuasaan, Lembaga yudisial ada
berapa apakah hanya punya MA atau MK, Lembaga negara-negara penunjang
lainnya.
5. Hak-hak asasi manusia : penting diatur, kebebasan memeluk agama
6. Preambule/pembukaan : memuat cita-cita, asas, dan ideologi, tidak boleh dirubah
37 ayat 5

Nilai Konstitusi - Karl Laewenstein

Normatif : Nilai yang bersifat normatif (keharusan kepatuhan)


Nominal : Nilai yang bersifat nominal (tidak dipatuhi)
Semantik : Nilai yang bersifat semantik (nilai dipatuhi tetapi hanya untuk kepentingan
penguasa)

-
Contoh kepatuhan :
1. Pembagian kekuasaan (merata)

Contoh ketidakpatuhan :
1. Tindak pidana korupsi oleh pemerintah
2. Ketika kita ingin menjadikan negara melakuakn sistem presidensiil yang murni,
apakah cukup dengan pemilihan presiden secara langsung, yang menjadi calon
presiden harus ada syarat tertentu yang bertujuan untuk kepentingan penguasa

SEMANTIK
- Pada masa orba, MPRS melibatkan masyarakat dalam perubahan konstitusi

Fungsi Konstitusi-Henc Van Marseveen

1.Transformasi : Reformasi nilai, wewenang, penormaan, dinormakan dalam suatu pasal-


pasal tertentu, maka dari itu UU dapat di judicial review, karena penormaan itu penting,
dalam hal ini dilihat ambang batas Lembaga eksekutif, legislative, dan yudikatif.
2.Informasi : Pada masyarakat, di antara sub sistem politik, dari negara ke dunia luar,
contoh : ketika kita ingin melihat konstitusi dan peran presiden yang ada di Amerika
Sertikat.
3. Regulasi : Mengatur Pemerintah & masyarakat, obyek nya adalah pemerintah dan
masyarakat, setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban.
4. Kanalisasi : Penyelesaian konflik, Contoh : MA, MK , menyelesaikan konflik ketika ada
masyarakat yang merasa dirugikan, contoh di Perda, Perpu yang dijudicial review yang
kiranya dianggap mengurangi penerapan atau pematuhan dari HAM.

Perubahan Konstitusi
1) Diserahkan pada Badan Legislatif dengan tambahan beberapa syarat (Inggris, Israel,
Belgia), konstitusi tersebut sifatnya fleksibel.
2) Diserahkan langsung pada rakyat/Referendum
(Swiss, Australia, Denmark)
C.F. Strong-Badan yang akan mengadakan perubahan
3) Diserahkan pada keputusan mayoritas negara–negara bagian (Negara federal:
Amerika, India, Jerman)
4) Diserahkan pada Badan khusus yang dibentuk untuk tugas itu (Amerika Latin) (di
Indonesia, MPR juga memiliki hak untuk melantik presiden dan merubah Konstitusi)

Renewal/pembaharuan scr. formal:


1) A new constitution (Merubah semuanya) = UUD 1945- diubah menjadi konstitusi RIS,
setelah konstitusi RIS jadi UUDS 1950, tidak hanya namanya tetapi semua
2) Amended constitution (Merubah bagian beberapa bagian saja – amandemen uud
1945, yang dirubah pasal-pasalnya
Henc Van Marseveen- Metode

Change/penafsiran :
1) Change by legislation
2) Change by application
3) Change by adjudication

Pada masa orde lama dan orde baru


-presiden soekarno mengangkat dirinya sebagai presiden seumur hidup berdasarkan
TAP MPRS, dan dilakukan perubahan eksekutif yang harusnya di atur oleh MPR
-TAP MPR mengatakan tidak perlu pengangkatan wakil presiden, jika presiden
berhalangan, karena tidak ada wakilnya, maka yang dapat menggantikan presiden
adalah SUPERSEMAR (Soeharto)
Fungsi Konstitusi Secara Umum
-Membagi kekuasaan dalam negara
-Membatasi kekuasaan pemerintahan
/penguasa dalam negara

Coba cari prakteknya?


Negara demokrasi konstitusionil
Negara komunis

Konstitusionalisme?

Pada akhirnya semua harus membuat konstitusionalisme

“Adalah gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan kegiatan yang


diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat, tetapi yang dikenakan pembatasan yang
diharapan akan menjamin bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan itu
tidak disalahgunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah”
(Carl J. Friedrich)

“Adalah pelaksanaan aturan-aturan hukum (rule of law) dalam hubungan individu


dengan pemerintah, yang menghadirkan situasi yang dapat memupuk rasa aman,
karena adanya pembatasan terhadap wewenang pemerintah yang telah ditentukan
terlebih dahulu”
(Richard S. Kay)

Yang lebih dahulu adalah ide konstitusionalisme, yang merupakan ide untuk membatasi
kesewenangan pemerintah dan ide menjamin HAM warga negara, dan ide tersebut
diakomodir didalam konstitusi dapat terkodifikasi atau tidak terkodifikasi, dan apakah
impelementasi nya berjalan lancar

Scr umum fungsi konstitusi ada2, pembatasan hanya melulu dilakukan pada pemerintah?
Tidak, tetapi jg kepada rakyat agar tdk semaunya sendiri agar tau hak dan kewajibannya.

Inggris itu ada konstitusi tp tidak terkodifikasi (magna charta, parlementary act) mereka
tdk dijadikan satu. Tetapi bagi inggris itu sdh konstitusi.

Anda mungkin juga menyukai