PERTEMUAN 1
Jum’at, 24 Februari 2023
Konstitusi merupakan sumber hukum tertinggi yang ada dalam sebuah negara.
Konstitusi yang ada di Indonesia kita kenal sebagai UUD 1945.
Konstitusi sangat penting karena merupakan alat politik untuk mencapai tujuan negara.
Konstitusi mengatur organ negara, cara kerja organ tersebut, tugas, fungsi, dan
wewenang yang dimiliki oleh organ negara.
UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan atau amandemen yang terdiri dari 16 Bab, 37
Pasal, 194 Ayat, 3 Pasal aturan peralihan dan 2 Pasal aturan tambahan.
Konstitusi ada 2 jenis, yaitu konstitusi tertulis seperti UUD 1945, dan konstitusi tidak
tertulis seperti Pidato Presiden setiap tanggal 16 Agustus, dan Adat Istiadat.
Baca Jurnal Legislatif / Legislasi dari BEM Hukum Unhas
PERTEMUAN 2
Jum’at, 3 Maret 2023
Terminologi Konstitusi
o Constituer (Perancis) membentuk Constitution (Inggris) Verfassung
(Jerman) Gronwet (Belanda) Grond (Dasar/Tanah) Wet (Undang-undang).
o Dalam bahasa latin, konstitusi terdiri dari 2 kata yaitu cum (bersama dengan) dan
statuere (stare membentuk sesuatu agar berdiri). Artinya, konstitusi merupakan
sesuatu secara bersama-sama / segala sesuatu yang telah ditetapkan.
Perkembangan Makna Konstitusi
o Yunani Purba atau Yunani Kuno sudah mengenal konstitusi dalam arti materiil (tidak
tertulis) kebiasaan.
o Politiea dan nomoi dibedakan oleh Aristoteles.
o Politiea konstitusi, yang berarti kekuasaan yang lebih tinggi dari nomoi karena
politiea punya kekuasaan.
o Nomoi UU Biasa, yang merupakan kekuasaan tidak ada karena nomoi hanya
merupakan materi yang harus dibentuk agar tidak bercerai-berai.
Pembabakan Zaman
1) Zaman Kuno (5 SM)
2) Yunani Kuno (5 SM – 1 M)
3) Romawi (1 – 5 M)
4) Kegelapan (Dark Ages) (5 – 10 M)
*Dinamakan zaman kegelapan karena pada zaman itu tidak berfungsinya akal pikiran, raja
dan pendeta (pemuka agama) yang berkuasa, sehingga siapa yang bertentangan
pemikirannya dengan raja, maka ia di hukum mati.
5) Pertengahan (medievall) (10 – 15 M)
6) Pencerahan (Renaissance) (15 – 18 M)
7) Modern (18 – sekarang)
PERTEMUAN 3
Jum’at, 10 Maret 2023
Pada abad permulaan, Romawi (yang pernah dijajah oleh Yunani) banyak mencontoh
kebudayaan Yunani seperti ajaran tentang Polis dan tentang kedaulatan Rakyat. Tetapi
karena perbedaan sifat, keadaan dan pembawaan bangsa Romawi, ternyata praktiknya
tidak sama dengan Yunani, maka lahirlah sistem pemerintahan dengan seorang raja yang
berkuasa mutlak sebagai hasil perjanjian antara rakyat dengan kaisar. Dalam perjanjian
itu, terjadi perpindahan kekuasaan dari rakyat kepada kaisar secara mutlak yang
kemudian diletakkan dalam Lex Regio. Dengan kekuasaan mutlak itu, rakyat tidak dapat
meminta pertanggungjawaban kaisar lagi. (Paham Caisarismus), dari perjanjian ini timbul
semboyan:
“Prinsep Legibus Solutus est, Salus Publica Suprema Lex”
(Raja berhak menentukan struktur dari negara, oleh karena ia adalah satu-satunya
pembuat Undang-undang).
Jadi, pada zaman dulu belum mengenal yang namanya Trias Politica atau pemisahan
kekuasaan. Trias Politica baru muncul pada tahun 1748, jadi sebelum 1748, raja dulunya
membuat undang-undang, menjalankan pemerintahan sekaligus mengadili.
Trias Politica digagas oleh John Locke dan Montesquie.
Pada abad pertengahan, sudah dikenal istilah konstitusi dengan sebutan lain. Dalam
abad ini, muncul aliran Monarchomachen (yang membenci kekuasaan mutlak raja).
Untuk mencegah agar raja tidak sewenang-wenang, maka aliran ini menghendaki
perjanjian dengan raja. Aliran ini terdiri dari golongan Calvinis yang menuntut
pertanggungjawaban dari raja dan jika perlu raja bisa dipecat atau bahkan dibunuh.
Perjanjian ini (raja dan rakyat sama kedudukannya) yang melahirkan naskah “Leges
Fundamentalis” yang isinya mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Contoh :
Perjanjian Raja dengan Bangsawan / Raja dengan Rakyat.
Dalam perjanjian itu, raja dapat meminta bantuan para bangsawan jika terjadi perang, dan
sebaiknya bangsawan berhak mendapatkan perlindungan serta tanah darinya jika perang
dimenangkan raja. Juga perjanjian antara raja dengan rakyat dari (pihak ketiga) karena
raja memerlukan uang dan sebagai balas jasanya maka rakyat memperoleh hak
kenegaraan atau wewenang untuk menyelenggarakan kepentingannya sendiri. Perjanjian
itu semuanya diletakkan dalam naskah tertulis.
Pengertian Konstitusi
1. Brian Thompson
Konstitusi merupakan sebuah dokumen yang memuat aturan-aturan hukum dalam
menjalankan sebuah organisasi. Organisasi bisa beragam bentuk dan kompleksitas
strukturnya, contohnya bisa seperti organisasi mahasiswa, perkumpulan masyarakat,
organisasi politik, perkumpulan sosial, dll.
2. Philips Hood and Jackson
Konstitusi merupakan suatu bentuk aturan, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan yang
menentukan susunan dan kekuasaan organ-organ negara dan yang mengatur
hubungan-hubungan di antara berbagai organ negara itu satu sama lain, serta
hubungan organ-organ negara itu dengan warga negara.
3. Ivo D. Duchacek
Konstitusi mengidentifikasikan sumber-sumber, tujuan-tujuan, penggunaan-
penggunaan dan pembatasan-pembatasan kekuasaan umum.
4. C.F. Strong
Konstitusi sebagai kumpulan asas-asas yang mengatur kekuasaan pemerintah, Hak-
hak yang diperintah; dan Hubungan antara yang diperintah dan yang memerintah.
5. James Bryce
“… a constitution as a frame of political society, organized through and by law, that
is to say, one which in law has established permanent institutions with recognized
functions and definited rights”.
(Konstitusi sebagai suatu kerangka Negara, diorganisasikan melalui dengan hukum,
yang menetapkan lembaga-lembaga yang tetap dengan diakui fungsi-fungsi dan hak-
haknya).
6. Wade
“… a document having a special legal sanctifity which sets out the framework and the
principal functions of the organs of government of a state and declares the principles
governing the operation of the those organs”.
(Sebuah naskah yang mampu memaparkan rangka hingga tugas pokok dari suatu
badan pemerintahan negara sekaligus menentukan juga berbagai pokok dalam
panduan kerja badan tersebut).
PERTEMUAN 4
Jum’at, 17 Maret 2023
KULIAH UMUM
A. Masa Yunani
Sudah dikenal kitab hukum. Masa kejayaan Yunani (624-404 SM), Athena pernah
mempunyai tidak kurang 11 konstitusi. Koleksi Aristoleles sebanyak 158 konstitusi dari
berbagai negara. Konstitusi saat itu dipahami sebagai kumpulan peraturan dan adat
kebiasaan semata-mata.
B. Masa Romawi
Pengartian konstitusi mendapat tambahan dari Yunani sebagai kumpulan Ketentuan dan
peraturan yang dibuat oleh para kaisar alau para predator. Termasuk di dalamnya
pandangan para ahli hukum/negarawan, adat kebiasaan setempat, di samping undang-
undang. Konstitusi Roma berpengaruh besar sampai abad pertengahan, terutama istilah
kekuasaan tertinggi (ultimate power) dari para Kaisar Roma dan menjelma dalam bentuk
L' Etat Generale (Dewan Negara) di Perancis. Bahkan memberikan inspirasi tumbuhnya
paham: demokrasi perwakilan dan nasionalisme. Dua paham ini menjadi cikal bakal
munculnya konstitusionalisme modern.
C. Abad Pertengahan
Corak konstitusi mulai bergeser ke arah feodalisme, Raja melakukan daya upaya untuk
memusatkan kekuasaan di tangan mereka sendiri dan menyusun suatu kontrol pusat yang
merusak supremasi para baron (penguasa). Dengan cara ini feodalisme telah berkembang
secara pasti untuk menjembatani chaos awal abad pertengahan dan keteraturan di negara
modern. Gerakan pertama feodalisme terjadi di pinggiran Eropa Barat: Inggris,
Perancis dan Spanyol.
Di Inggeris, kaum bangsawan memperoleh kemenangan dalam revolusi istana yang
menyebabkan berakhirnya absolutisme dan munculnya parlemen sebagai pemegang
kedaulatan/kekuasaan tertinggi. 12 koloni Inggris (Amerika saat itu) mengeluarkan
Declaration of Independent dan menetapkan konstitusinya sebagai dasar negara
berdaulat, tepatnya 1776.
PERTEMUAN 7
Jum’at, 7 April 2023
LIBUR
PERTEMUAN 8
Jum’at, 14 April 2023
PERTEMUAN 9
Jum’at, 21 April 2023
LIBUR
SUPREMASI HUKUM
Jum’at, 28 April 2023
Benarkah konstitusi mempunyai kedudukan atau derajat dalam tertib hukum suatu
negara?
Jawabannya dilihat dari berbagai aspek yaitu :
o Aspek pembuatnya : Konstitusi dibuat oleh badan khusus atau lembaga tinggi
negara yang diakui keabsahannya.
o Aspek tujuan pembentukan : Atas nama rakyat (kedaulatan rakyat) dan untuk
kepentingan.
o Aspek isi : Mengatur hal-hal mendasar bagi negara, sumber wewenang penguasa,
dan sumber tertib hukum.
o Aspek kekuatan hukumnya : Mengikat semua komponen bangsa tanpa kecuali.
Menurut Bryce, motif politik yang menonjol dalam penyusunan undang-undang dasar
adalah :
1. Keinginan untuk menjamin hak-hak rakyat dan untuk mengendalikan tingkah laku
penguasa.
2. Keinginan untuk menggambarkan sistem pemerintahan yang ada dalam rumusan
yang jelas guna mencegah kemungkinan perbuatan sewenang-wenang dari
penguasa di masa depan.
3. Hasrat dari pencipta kehidupan politik baru untuk menjamin atau mengamankan
berlakunya cara pemerintahan dalam bentuk yang permanen dan yang dapat
dipahami oleh warga negara.
4. Hasrat dari masyarakat-masyarakat yang terpisah untuk menjamin aksi bersama
yang efektif dan bersamaan dengan itu, berkeinginan tetap mempertahankan hak
dan kepentingannya sendiri-sendiri.
Atas dasar hal di atas, menurut Bryce dapat disimpulkan bahwa undang – undang
dasar dibuat secara sadar sebagai perangkat kaidah fundamental yang mempunyai
nilai politik lebih tinggi dari jenis kaidah lain karena menjadi dasar bagi seluruh tata
kehidupan negara.
FUNGSI DAN TUJUAN KONSTITUSI
Jum’at, 5 Mei 2023
Tujuan konstitusi sebagai hukum tertinggi adalah mencapai tujuan tertinggi yaitu :
1. Keadilan
2. Ketertiban
3. Perwujudan nilai-nilai ideal
o kemerdekaan, kebebasan, kesejahteraan atau kemakmuran bersama
sebagaimana tujuan negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa
(founding fathers).
Materi Muatan Konstitusi Tertulis (dalam buku Sri Soemantri, Prosedur dan Sistem
Perubahan Konstitusi)
1. J.G. Steenbeek:
a. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara
b. Ditetapkannya susunan ketatanegaraan yang bersifat fundamental
c. Adanya pembagian dan pembatasan tugas kenegaraan yang juga bersifat
fundamental
2. K.C. Wheare, dalam negara kesatuan yang perlu diatur pada asasnya hanya 3
masalah pokok:
a. Struktur umum negara, seperti pengaturan kekuasaan eksekutif, kekuasaan
legislatif, dan kekuasaan yudisial
b. Hubungan-dalam garis besar-antara kekuasaan-kekuasaan tersebut satu sama lain
c. Hubungan antara kekuasaan-kekuasaan tersebut dengan rakyat atau warga negara
3. A.A.H. Struycken menyatakan bahwa konstitusi dalam sebuah dokumen formal
berisikan:
a. Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang lampau
b. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa
c. Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan, baik untuk waktu
sekarang maupun untuk masa yang akan datang
d. Suatu keinginan dengan mana perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa
hendak dipimpin.
4. Phillips Hood & Jackson:
“Suatu bentuk aturan, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan yang menentukan
susunan dan kekuasaan organ-organ negara yang mengatur hubungan-hubungan di
antara berbagai organ negara itu satu sama lain, serta hubungan organ-organ
negara itu dengan warga negara”.
PERTEMUAN 13
Jum’at, 19 Mei 2023
PERTEMUAN 14
Jum’at, 26 Mei 2023