Anda di halaman 1dari 23

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Hari/Tgl : Senin, 3 April 2023 Nama : Aiko Chandra

Acara :5 NIM : D061221051

No. Urut : 01

No. Peraga : H1

Warna Lapuk : Kuning Kecoklatan

Segar : bening

Cerat : Putih

Kilap : Non Logam(Kaca)

Belahan : Ada ( Sempurna)

Pecahan : Concoidal

Kekerasan :

Kuku Kawat Tembaga Kaca Pisau Baja Kikir


(2,5) (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)

    

Berat Jenis : 3,1 – 3,3 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Transparan

Tenacity : Rapuh(Brittle)

Sistem Kristal : Isometrik

Komposisi Kimia : CaF2

Golongan Mineral : Halida

Nama Mineral : Fluorite


Keterangan :

Sampel dengan nomor urut 1 dan nomor peraga H1 dalam keadaan


lapuk berwarna Kuning Kecoklatan dan dalam warna segar berwarna bening.
Sampel ini memliki cerat berwarna putih yang dapat di lihat pada saat di gores
dengan perselen, menunjukkan kilap non logam kaca pada saat memantulkan
cahaya. Belahan dari sampel ini sempurna dan pecahan concoidal. Sampel ini
memiliki kekerasan 3 skala Mohs karena dapat di gores dengan kawat tembaga ,
memiliki berat jenis 3,1 – 3,3 gr/cm3. Pada saat di dekatkan dengan magnet
sampel ini tidak memiliki daya tarik (diamagnetik). Derajat kejernihan dari
sampel ini yaitu transparan (dapat meneruskan cahaya). Sifat dalam (tenacity)
dari sampel ini yaitu rapuh. Sampel ini memiliki system kristal isometrik
dengan komposisi kimia P CaF2 . Berdasarkan pada komposisi kimianya maka
sampel ini termasuk ke dalam golongan mineral halida dengan nama mineral
Flourite.
Genesa pembentukan mineral ini yaitu melalui proses hidrotermal, dan
dijumpai dalam urat-urat, baik sebagi mineral utama maupun sebagai mineral
geng bersama mineral-mineral bijih metalik, khususnya timbal dan perak.
Umumnya dalam dolomit dan batugamping ; dan dapat pula terbentuk pada
lingkungan batuan beku dan pegmatit. Mineral ini berasosiasi dengan beberapa
mineral, antara lain kalsit, dolomit, gipsum, selestit, barit, kuarsa, galena,
sfalerit, kasiterit, topas, turmalin, dan apatit.
Kegunaan secara umum dari mineral ini yaitu banyak digunakan untuk
pembuatan gelas yang tidak tembus cahaya atau yang kurang dapat ditembus
cahaya. Fluorite juga dapat digunakan sebagai alat optik untuk pembuatan
lensa-lensa.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Hari/Tgl : Senin, 3 April 2023 Nama : Aiko Chandra

Acara :5 NIM : D061221051

No. Urut : 02

No. Peraga : S2

Warna Lapuk : Hitam Kecoklatan

Segar : Hitam

Cerat : Hitam

Kilap : Logam

Belahan : Ada (Sempurna)

Pecahan : Even

Kekerasan :

Kuku Kawat Tembaga Kaca Pisau Baja Kikir


(2,5) (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)

    

Berat Jenis : 7,2 – 7,6 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Paramagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Sistem Kristal : Isometrik

Komposisi Kimia : PbS

Golongan Mineral : Sulfida

Nama Mineral : Galena


Keterangan :

Sampel dengan nomor urut 2 dan nomor peraga s2 dalam keadaan


lapuk berwarna hitam kecoklatan dan dalam warna segar berwarna hitam.
Sampel ini memliki cerat berwarna hitam yang dapat di lihat pada saat di gores
dengan perselen, menunjukkan kilap logam pada saat memantulkan cahaya.
Belahan dari sampel ini sempurna dan pecahan even. Sampel ini memiliki
kekerasan 2,5 skala Mohs karena dapat di gores dengan kuku, memiliki berat
jenis 7,2 - 7,6 gr/cm3. Pada saat di dekatkan dengan magnet sampel ini memiliki
daya tarik yang lemah (paramagnetik). Derajat kejernihan dari sampel ini yaitu
opaq (tidak dapat meneruskan cahaya). Sifat dalam (tenacity) dari sampel ini
yaitu rapuh. Sampel ini memiliki system kristal isometrik dengan komposisi
kimia PbS. Berdasarkan pada komposisi kimianya maka sampel ini termasuk ke
dalam golongan mineral sulfida dengan nama mineral Galena.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Hari/Tgl : Senin, 3 April 2023 Nama : Aiko Chandra

Acara :5 NIM : D061221051

No. Urut : 03

No. Peraga : S1

Warna Lapuk : Merah Kecoklatan

Segar : Silver

Cerat : Hijau Kehitaman

Kilap : Logam (Sempurna)

Belahan : Tidak Ada

Pecahan : even

Kekerasan :

Kuku Kawat Tembaga Kaca Pisau Baja Kikir


(2,5) (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)

    

Berat Jenis : 5,0 – 5,2 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Paramagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Rapuh

Sistem Kristal : Isometrik

Komposisi Kimia : FeS2

Golongan Mineral : Sulfida

Nama Mineral : Pyrite


Keterangan :

Sampel dengan nomor urut 3 dan nomor peraga s1dalam keadaan


lapuk berwarna merah kecoklatan dan dalam warna segar berwarna silver.
Sampel ini memliki cerat berwarna hijau kehitaman yang dapat di lihat pada
saat di gores dengan perselen, menunjukkan kilap logam pada saat
memantulkan cahaya. Belahan dari sampel ini tidak ada dan pecahan even.
Sampel ini memiliki kekerasan 5,5 – 6,0 skala Mohs karena dapat di gores
dengan kaca, memiliki berat jenis 5,0-5,2 gr/cm3. Pada saat di dekatkan dengan
magnet sampel ini memiliki daya tarik yang lemah (paramagnetik). Derajat
kejernihan dari sampel ini yaitu opaq (tidak dapat meneruskan cahaya). Sifat
dalam (tenacity) dari sampel ini yaitu rapuh. Sampel ini memiliki system kristal
isometrik dengan komposisi kimia FeS2. Berdasarkan pada komposisi kimianya
maka sampel ini termasuk ke dalam golongan mineral sulfida dengan nama
mineral Pyrite.

Genesa Pembentukan mineral ini berasal dari proses hidrotermal


pada SEDEX (sedimentary exhalative) adalah suatu jenis endapan sulfida masif
yang berasosiasi dengan batuan sedimen. Sulfida masif terbentuk dari hasil
presipitasi larutan hidrotermal yang dialirkan ke dasar laut melalui suatu saluran
(vent). Saluran ini berupa zona yang memotong bagian bawah perlapisan
batuan sedimen (footwall) dan memasuki horizon sulfida massif diatasnya.
Selain itu pyrite juga terbentuk pada endapan volcanogenic massif sulfide
(VMS), Pada umumnya VMS membentuk zonasi logam disekitar endapannya,
yang dihasilkan dari adanya perubahan lingkungan secara fisika dan kimia dari
larutan hidrotermal yang bersirkulasi. Secara ideal, akan terbentuk pyrite yang
massif, dan kalkopirit disekitar sistem rongga vent dari gabungan antara
chalcopyrite-sphalerite-pyrite bergradasi menjadi fasies sphalerite-galena dan
galena-manganese dan akhirnya fasies chert-manganese-hematite. Pyrite dapat
terbentuk pada vms baik pada low sulfidation maupun high sulfidation. Pyrite
biasa berasosiasi dengan mineral lain seperti Spalerite, chalcopyrite, malachite,
galena, tetrahedrite,Quartz, latecovellite dan arsenophyrite. Keterdapatan dari
mineral Pyrite yaitu pada batuan beku, metamorf dan sedimen walaupun
dengan jumlah sedikit. Pyrite digunakan untuk produksi sulfur dioksida,
industri kertas, sebagai cermin, digunakan sebagai batu hias, kolektor, perhiasan
seperti cincin, kalung, dan gelang.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Hari/Tgl : Senin, 3 April 2023 Nama : Aiko Chandra

Acara :5 NIM : D061221051

No. Urut : 04

No. Peraga : N1

Warna Lapuk : Coklat

Segar : Kuning

Cerat : Kuning

Kilap : Non Logam (lemak)

Belahan : Ada (Sempurna)

Pecahan : Concoidal

Kekerasan :

Kuku Kawat Tembaga Kaca Pisau Baja Kikir


(2,5) (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)

    

Berat Jenis : 2,0 – 2,1 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Rapuh

Sistem Kristal : Orthorombik

Komposisi Kimia :S

Golongan Mineral : Native Element

Nama Mineral : Sulfur


Keterangan :

Sampel dengan nomor urut 4 dan nomor peraga N1dalam keadaan lapuk
berwarna coklat dan dalam warna segar berwarna kuning. Sampel ini memliki
cerat berwarna kuning yang dapat di lihat pada saat di gores dengan perselen,
menunjukkan kilap non logam (lemak) pada saat memantulkan cahaya.
Belahan dari sampel ini sempurna dan pecahan concoidal. Sampel ini memiliki
kekerasan 2,5 skala Mohs karena dapat di gores dengan kuku, memiliki berat
jenis 2,0 – 2,1 gr/cm3. Pada saat di dekatkan dengan magnet sampel ini tidak
memiliki daya tarik sama sekali (diamagnetik). Derajat kejernihan dari sampel
ini yaitu opaq (tidak dapat meneruskan cahaya). Sifat dalam (tenacity) dari
sampel ini yaitu rapuh. Sampel ini memiliki system kristal Orthorombik
dengan komposisi kimia S. Berdasarkan pada komposisi kimianya maka sampel
ini termasuk ke dalam golongan mineral Native Elemen dengan nama mineral
Sulfur.
Pembentukan dari mineral ini yaitu dapat terbentuk di daerah gunungapi
aktif, di sekitar mata air panas, dan hasil aktivitas bakteri yang memisahkan
sulfur dari sulfat. Mineral ini berasosiasi dengan sulfida-sulfida metal, anhidrit,
gipsum dan batugamping. Keterdapatan mineral ini yaitu pada batuan vulkanik
Mineral ini digunakan untuk membuat senyawa-senyawa sulfur, seperti
asam sulfat (H2SO4); dalam pembuatan insektisida, pupuk buatan, vulkanisasi
karet, sabun; dalam industri tekstil, kulit, kertas, cat, pencelupan dan
penggilingan minyak
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Hari/Tgl : Senin, 3 April 2023 Nama : Aiko Chandra

Acara :5 NIM : D061221051

No. Urut : 05

No. Peraga : N2

Warna Lapuk : Coklat

Segar : Hitam

Cerat : Hitam

Kilap : Logam

Belahan : Ada (Sempurna)

Pecahan : Even

Kekerasan :

Kuku Kawat Tembaga Kaca Pisau Baja Kikir


(2,5) (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)

    

Berat Jenis : 9,7 – 9,8 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Sectile

Sistem Kristal : Hexagonal

Komposisi Kimia : Bi

Golongan Mineral : Native Element

Nama Mineral : Bismuth


Keterangan :

Sampel dengan nomor urut 5 dan nomor peraga N2 dalam keadaan lapuk
berwarna coklat dan dalam warna segar berwarna hitam. Sampel ini memliki
cerat berwarna hitam yang dapat di lihat pada saat di gores dengan perselen,
menunjukkan kilap logam pada saat memantulkan cahaya. Belahan dari sampel
ini sempurna dan pecahan even. Sampel ini memiliki kekerasan 2,5 skala Mohs
karena dapat di gores dengan kuku , memiliki berat jenis 9,7 – 9,8 gr/cm3. Pada
saat di dekatkan dengan magnet sampel ini tidak memiliki daya tarik
(diamagnetik). Derajat kejernihan dari sampel ini yaitu transparan (dapat
meneruskan cahaya). Sifat dalam (tenacity) dari sampel ini yaitu sectile. Sampel
ini memiliki system kristal hexagonal dengan komposisi kimia Bi . Berdasarkan
pada komposisi kimianya maka sampel ini termasuk ke dalam golongan mineral
mative elemen dengan nama mineral bismuth.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Hari/Tgl : Senin, 3 April 2023 Nama : Aiko Chandra

Acara :5 NIM : D061221051

No. Urut : 06

No. Peraga : H2

Warna Lapuk : coklat

Segar : Putih

Cerat : Putih

Kilap : Non Logam( Kaca)

Belahan : Ada (Sempurna)

Pecahan : Concoidal

Kekerasan :

Kuku Kawat Tembaga Kaca Pisau Baja Kikir


(2,5) (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)

    

Berat Jenis : 2,1 – 2,2

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Transparan

Tenacity : Rapuh

Sistem Kristal : Isometrik

Komposisi Kimia : NaCl

Golongan Mineral : Halida

Nama Mineral : Halite


Keterangan :

Pada sampel nomor urut 6 dengan nomor peraga H2 dalam keadaan


lapuk cokelat dan warna segar yang putih. Sifat-sifat fisik lainnya dari mineral
ini yaitu warna cerat putih, non logam kilap kaca, belahannya sempurna,
pecahan concoidal, kekerasan 2.5 (dapat digores kuku), berat jenis 2.1- 2.2
g/cm3, sifat kemagnetan diamagnetik, derajat keiernihan transparant, tenacity
rapuh, dan termasuk ke dalam sistem kristal isometrik. Mineral in tergolong ke
dalam mineral Halida dengan komposisi kimia yang dikandungnya NaCI. Nama
mineral ini adalah Halite.
Halite dibentuk karena proses eksogen melalui pengeringan danau yang
mengandung garam atau tempat lain yang mengandung air garam atau
terbentuk dari hasil presipitasi air laut secara primer/langsung dengan
temperatur sekitar 100°C.
Halite berasosiasi dengan mineral seperti gypsum dan anhydrit.
Kegunaannya halit sebagai penghasil Na dan CI, juga untuk pembuatan macam-
macam soda seperti bikaronat, caustic soda, dil. Halite memiliki banyak
kegunaan sejumlah besar juga digunakan oleh industri kimia untuk pembuatan
soda. Halite adalah nutrisi penting bagi manusia dan sebagian besar hewan, dan
juga merupakan bumbu favorit untuk banyak jenis makanan.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Hari/Tgl : Senin, 3 April 2023 Nama : Gamaliel Jhoni


Sialla

Acara :5 NIM : D061221082

No. Urut :

No. Peraga :

Warna Lapuk :

Segar :

Cerat :

Kilap :

Belahan :

Pecahan :

Kekerasan :

Kuku Kawat Tembaga Kaca Pisau Baja Kikir


(2,5) (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)

Berat Jenis :

Sifat Kemagnetan :

Derajat Kejernihan :

Tenacity :

Sistem Kristal :

Komposisi Kimia :

Golongan Mineral :

Nama Mineral :
Keterangan :

Anda mungkin juga menyukai