Anda di halaman 1dari 15

FIELD TRIP KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Hari/Tgl : Senin, 25/10/2023 Nama : Izhaq Suhardi

Cuaca : VII NIM : D061231044

No. Urut :1

No. Peraga : O7

Warna Lapuk : Kuning kecoklatan

Segar : Hijau kehitaman

Cerat : Hitam

Kilap : Logam

Belahan : Tidak jelas

Pecahan : Even

Kekerasan :

Kuku Kawat Tembaga Kaca Pisau Baja Kikir


(2,5) (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)

√ √ √ √

Berat Jenis : 2,3 – 2,7 g/cm3

Sifat Kemagnetan : Paramagnetik

Derajat Kejernihan : Opaque

Tenacity : Britlle

Sistem Kristal : None

Komposisi Kimia : a-FeO(OH) (Rock and minerals) atau Al2O3·nH2O

Golongan Mineral : Oksida

Nama Mineral : Bauxite


KETERANGAN:
Peraga ini memiliki nomor peraga O7 dalam keadaan warna lapuk berwarna
kuning kecoklatan dan keadaan warna segar hijau kehitaman. Adapun cerat
yang dimiliki oleh mineral ini berwarna hitam dengan kilap logam. Di dapat
belahan pada mineral ini namun tidak jelas dan pecahanny berupa even.
Kekerasan pada peraga ini yaitu 3 (Kawat tembaga), Mineral ini juga memiliki
sifat magnetik yang dapat di tarik oleh magnet namun tarikannya tidak kuat
(Paramagnetik) serta derajat kejernihan pada mineral ini yaitu tidak dapat di
tembus oleh cahaya (Opaque) dan memiliki sifat dalam (Tenacity) rapuh
(Brittle). Berdasarkan hasil pengamatan secara Miskroskopis peraga ini
merupakan mineral Bauxite dengan berat jenis 2,3 – 2,7 g/cm3, sistem kristal
tidak menentu (none) ,komposisi kimia a-FeO(OH) serta golongan mineral
Hidroksida
GENESA: Bauxite adalah endapan yang memiliki kandungan mineral utama
alumunium hidroksida, yaitu berupa gibbsite, bohmite, dan diaspore. Selain itu
terdapat beberapa mineral pengotor lain seperti silika, oksida, besi, dan
titanium. Bauxite Terbentuk di lingkungan bahan sedimen sisa,terbentuk oleh
konsentrasi selektif alumina setelah pelarutan batuan karbonat dan silikat di
daerah subtropis. Boehmite Juga di temukan di rongga pegmatite nepheline
syenite sebagai produk alterasi hidrotermal nepheline dan feldspar. Gibbsite
juga terdapat pada batuan metamorf tingkat rendah (sekis bedak) yang
berasosiasi dengan Serpentine dan Magnetite. Diaspore umum terjadi pada
korondum dan ampelas pada batuan metamorf dan endapan bauksit.
ASOSIASI: Bauxite,sebuah mineral yang merupakan sumber utama
aluminium, sering dijumpai dalam asosiasi dengan mineral-mineral seperti
gibsit, hematit, goethit, kaolinit, dan kadang-kadang quartz. Peraga bauxite
yang di amati adalah peraga bauxite berwarna hitam Penyebab warna hitam
pada bauksit bisa berasal dari kandungan mineral-mineral seperti magnetit,
grafit, atau senyawa organik yang tercampur di dalamnya.
KEGUNAAN: Dalam ilmu geologi bauxite berguna sebagai indikator terhadap
proses-proses geologi tertentu. Bauksit biasanya terbentuk melalui proses
pelapukan batuan yang kaya akan aluminium di lingkungan tertentu. Oleh
karena itu, keberadaan bauksit bisa menunjukkan keberadaan proses-proses
pelapukan atau erosi yang signifikan di masa lalu,selain itu bauxit juga berguna
pada proses Pencarian Sumber Daya Mineral alumunium karna bauxite adalah
sumber utama alumunium. Oleh karena itu, penelitian geologi terkait bauksit
dapat membantu dalam upaya pencarian, karakterisasi, dan eksploitasi sumber
daya mineral, serta membantu dalam mengidentifikasi lokasi-lokasi potensial di
mana bauksit dan sumber daya mineral lainnya mungkin ditemukan.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Hari/Tgl : Senin, 25/10/2023 Nama : Izhaq suhardi

Acara : VII NIM : D061231044


No. Urut :2

No. Peraga : OH1

Warna Lapuk : kuning

Segar : Merah kecoklatan

Cerat : Merah kecoklatan

Kilap : Non logam (tanah)

Belahan : Jelas

Pecahan : univen

Kekerasan :

Kuku Kawat Tembaga Kaca Pisau Baja Kikir


(2,5) (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)

√ √ √

Berat Jenis : 2,9 – 4,3g/cm3

Sifat Kemagnetan : Feromagnetik

Derajat Kejernihan : Opaque

Tenacity : Malleable

Sistem Kristal : None

Komposisi Kimia : FeO(OH) nH2O

Golongan Mineral : Hidroxide

Nama Mineral : Limonit

KETERANGAN
Peraga ini memiliki nomor peraga OH 1 dalam keadaan warna lapuk berwarna
kuning dan keadaan warna segar Merah kecoklatan. Adapun cerat yang dimiliki
oleh mineral ini berwarna Merah kecoklatan dengan kilap non logam (tanah).
Di dapat belahan pada mineral ini namun jelas dan pecahanny berupa even.
Kekerasan pada peraga ini yaitu 5,5-6 (Kaca), Mineral ini juga memiliki sifat
magnetik yang dapat di tarik oleh magnet namun tarikannya kuat
(Feromagneik) serta derajat kejernihan pada mineral ini yaitu tidak dapat di
tembus oleh cahaya (Opaque) dan memiliki sifat dalam (Tenacity) mudah di
tempah (Malleable). Berdasarkan hasil pengamatan secara Miskroskopis peraga
ini merupakan mineral Limonit dengan berat jenis 2,9 – 4,3g/cm 3, tidak
memiliki sistem kristal ,komposisi kimia FeO(OH) nH2O serta golongan
mineral Hidroxide
GENESA:.Proses pembentukan limonit terjadi di lingkungan yang
mengandung besi dan air yang kaya akan oksigen. Limonit biasanya terbentuk
dari oksidasi mineral besi yang ada dalam batuan, endapan, atau tanah. Proses
pembentukan limonit terjadi di lingkungan yang mengandung besi dan air yang
kaya akan oksigen. Limonit biasanya terbentuk dari oksidasi mineral besi yang
ada dalam batuan, endapan, atau tanah. Limonit biasanya berasal dari mineral
besi, seperti magnetit, hematit, atau siderit, yang teroksidasi.Mineral besi
mengalami reaksi kimia dengan oksigen yang hadir di udara atau larutan air. Ini
mengubah mineral besi menjadi oksida besi (biasanya FeO(OH)•nH2O), yang
merupakan komponen utama dari limonit.Selama proses oksidasi, mineral besi
menyerap molekul air, membentuk senyawa hidrasi yang menjadi bagian
integral dari struktur limonit.Proses pelapukan batuan atau endapan
menghasilkan partikel-partikel mineral besi yang dioksidasi, yang kemudian
akan terendapkan di lingkungan yang kaya akan besi dan air, seperti rawa,
sungai, dan daerah yang memiliki kelembaban tinggi.
ASOSIASI: Limonit umumnya terkait dengan lingkungan yang kaya akan besi
dan kelembaban yang cukup. Beberapa asosiasi mineral yang sering kali terkait
dengan limonit adalah hematit,magnetik,Siderit,Goethit.
KEGUNAAN: Dalam ilmu geologi Kehadiran limonit dalam batuan atau
endapan geologi membantu geolog dalam menafsirkan lingkungan tempat
mineral tersebut terbentuk, keberadaannya bisa menjadi petunjuk adanya proses
pelapukan mineral besi dalam suatu lingkungan. Limonite juga memberikan
informasi tentang sejarah geologis daerah tersebut Kehadiran limonit dalam
endapan atau lapisan tanah membantu geolog untuk memahami proses-proses
pelapukan dan erosi yang telah terjadi dalam suatu wilayah. Sebagai hasil
pelapukan mineral besi, limonit menunjukkan sejarah transformasi geologis
membantu identifikasi dan analisis komposisi batuan atau endapan.
.

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Hari/Tgl : Senin, 25/10/2023 Nama : Izhaq Suhardi

Acara : VII NIM : D061231044


No. Urut :3

No. Peraga : O3

Warna Lapuk : Kuning.

Segar : Abu-abu kehitaman

Cerat : Hitam

Kilap : logam

Belahan : Tidak Jelas

Pecahan : Univen

Kekerasan :

Kuku Kawat Tembaga Kaca Pisau Baja Kikir


(2,5) (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)

√ √ √ √

Berat Jenis : 4,9 - 5,3 g/cm3

Sifat Kemagnetan : Feromagnetik

Derajat Kejernihan : Opaque

Tenacity : Malleable

Sistem Kristal : Isometric

Komposisi Kimia : Fe2O3

Golongan Mineral : Oksida

Nama Mineral : Hematit

KETERANGAN :
Peraga ini memiliki nomor peraga O3dalam keadaan warna lapuk berwarna
kuning dan keadaan warna segar Abu-abu kehitaman. Adapun cerat yang
dimiliki oleh mineral ini berwarna hitam dengan kilap logam. Di dapat belahan
pada mineral ini namun tidak jelas dan pecahanny berupa Univen. Kekerasan
pada peraga ini yaitu 3 (Kawat tembaga), Mineral ini juga memiliki sifat
magnetik yang dapat di tarik kuat (Ferromagnetiik) serta derajat kejernihan
pada mineral ini yaitu tidak dapat di tembus oleh cahaya (Opaque) dan
memiliki sifat dalam (Tenacity) mudah di tempah (Malleable). Berdasarkan
hasil pengamatan secara Miskroskopis peraga ini merupakan mineral Hematit
dengan berat jenis4,9 - 5,3 g/cm3,sistem kristal Hexagonal ,komposisi kimia
Fe2O3serta golongan mineral Oksida.
GENESA: Hematit adalah mineral yang terbentuk melalui proses geologi yang
melibatkan oksidasi besi. Mineral hematit dapat terbentuk melalui proses
presipitasi dari larutan. Ini terjadi ketika larutan yang mengandung senyawa
besi teroksidasi, biasanya karena perubahan suhu, tekanan, atau komposisi
kimia larutan itu sendiri. Besi dalam bentuk terlarut, seperti besi (II) atau
ferrous (Fe2+), akan teroksidasi menjadi besi (III) atau ferric (Fe3+). Ion-ion
ini kemudian bergabung untuk membentuk kristal hematit.Hematit juga dapat
terbentuk melalui proses hidrotermal. Ini terjadi ketika larutan yang kaya besi
bertemu dengan kondisi suhu dan tekanan yang khusus. Proses ini biasanya
terjadi di dalam kerak bumi di mana air panas mengandung larutan mineral
yang kaya besi, dan saat larutan ini mendingin, mineral hematit mulai
mengendap. Proses-proses ini dapat terjadi baik di dalam batuan sedimen
maupun dalam lingkungan metamorfik atau magmatik. Terkadang, hematit juga
dapat ditemukan dalam bentuk nanokristal di tanah atau di endapan sungai
sebagai bagian dari proses pelapukan batuan yang mengandung besi.
ASOSIASI: Asosiasi mineral ini bervariasi tergantung pada lingkungan geologi
tempat hematit terbentuk. Proses-proses geologi seperti oksidasi, hidrotermal,
atau metamorfisme dapat mempengaruhi hubungan antara hematit dan mineral-
mineral lainnya. adapun contohnya yaitu Magnetit (Fe3O4),Goethit (α-
FeO(OH),Limonit,Quartz (SiO2),Pyrit (FeS2)
KEGUNAAN: Hematit sering digunakan sebagai petunjuk dalam eksplorasi
mineral. Kehadirannya dapat menjadi petunjuk bagi para geologis untuk
menemukan endapan mineral berharga, seperti bijih besi. Selain itu, hematit
juga menjadi indikator lingkungan geologi tertentu karena cara
pembentukannya yang terkait dengan oksidasi besi dalam berbagai kondisi
geologis. Selain itu, hematit digunakan dalam penelitian ilmiah untuk
memahami proses-proses geologi yang terjadi di masa lalu, seperti untuk
mempelajari sejarah lingkungan dan perubahan iklim melalui analisis
kandungan isotop besi di dalamnya.

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Hari/Tgl : Senin, 25/10/2023 Nama : Izhaq Suhardi

Acara : VII NIM : D061231044


No. Urut :4

No. Peraga : OH2

Warna Lapuk : Coklat

Segar : Abu kehijauan

Cerat : Abu kehijauan

Kilap : Logam

Belahan : Jelas

Pecahan :Even

Kekerasan :

Kuku Kawat Tembaga Kaca Pisau Baja Kikir


(2,5) (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)

√ √ √

Berat Jenis : 4,59-4,76 g/cm3

Sifat Kemagnetan : Ferromagnetik

Derajat Kejernihan : opaque

Tenacity : Malleable

Sistem Kristal : None

Komposisi Kimia : FeO(OH) nH2O

Golongan Mineral : Hidroxide

Nama Mineral : Limonite

KETERANGAN:
Peraga ini memiliki nomor peraga OH 2 dalam keadaan warna lapuk berwarna
coklat dan keadaan warna segar Abu kehijauan. Adapun cerat yang dimiliki
oleh mineral ini Abu kehijauan dengan kilap non logam (tanah). Di dapat
belahan pada mineral ini namun jelas dan pecahanny berupa even. Kekerasan
pada peraga ini yaitu 5,5-6 (Kaca), Mineral ini juga memiliki sifat magnetik
yang dapat di tarik oleh magnet namun tarikannya kuat (Feromagneik) serta
derajat kejernihan pada mineral ini yaitu tidak dapat di tembus oleh cahaya
(Opaque) dan memiliki sifat dalam (Tenacity) mudah di tempah (Malleable).
Berdasarkan hasil pengamatan secara Miskroskopis peraga ini merupakan
mineral Limonit dengan berat jenis 2,9 – 4,3g/cm3, tidak memiliki sistem kristal
,komposisi kimia FeO(OH) nH2O serta golongan mineral Hidroxide
GENESA: Proses pembentukan limonit terjadi di lingkungan yang
mengandung besi dan air yang kaya akan oksigen. Limonit biasanya terbentuk
dari oksidasi mineral besi yang ada dalam batuan, endapan, atau tanah. Proses
pembentukan limonit terjadi di lingkungan yang mengandung besi dan air yang
kaya akan oksigen. Limonit biasanya terbentuk dari oksidasi mineral besi yang
ada dalam batuan, endapan, atau tanah. Limonit biasanya berasal dari mineral
besi, seperti magnetit, hematit, atau siderit, yang teroksidasi.Mineral besi
mengalami reaksi kimia dengan oksigen yang hadir di udara atau larutan air. Ini
mengubah mineral besi menjadi oksida besi (biasanya FeO(OH)•nH2O), yang
merupakan komponen utama dari limonit.Selama proses oksidasi, mineral besi
menyerap molekul air, membentuk senyawa hidrasi yang menjadi bagian
integral dari struktur limonit.Proses pelapukan batuan atau endapan
menghasilkan partikel-partikel mineral besi yang dioksidasi, yang kemudian
akan terendapkan di lingkungan yang kaya akan besi dan air, seperti rawa,
sungai, dan daerah yang memiliki kelembaban tinggi.
ASOSIASI: : Limonit umumnya terkait dengan lingkungan yang kaya akan
besi dan kelembaban yang cukup. Beberapa asosiasi mineral yang sering kali
terkait dengan limonit adalah hematit,magnetik,Siderit,Goethit.
KEGUNAAN: Dalam ilmu geologi Kehadiran limonit dalam batuan atau
endapan geologi membantu geolog dalam menafsirkan lingkungan tempat
mineral tersebut terbentuk, keberadaannya bisa menjadi petunjuk adanya proses
pelapukan mineral besi dalam suatu lingkungan. Limonite juga memberikan
informasi tentang sejarah geologis daerah tersebut Kehadiran limonit dalam
endapan atau lapisan tanah membantu geolog untuk memahami proses-proses
pelapukan dan erosi yang telah terjadi dalam suatu wilayah. Sebagai hasil
pelapukan mineral besi, limonit menunjukkan sejarah transformasi geologis
membantu identifikasi dan analisis komposisi batuan atau endapan

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Hari/Tgl : Senin, 25/10/2023 Nama : Izhaq suhardi

Acara : VII NIM : D061231044


No. Urut :5

No. Peraga : O2

Warna Lapuk : Abu kehitaman

Segar : Merah kecoklatan

Cerat : Merah kecoklatan

Kilap : Logam

Belahan : Tidak jelas

Pecahan : Even

Kekerasan :

Kuku Kawat Tembaga Kaca Pisau Baja Kikir


(2,5) (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)

√ √ √

Berat Jenis : 4,3- 4,8 g/cm3

Sifat Kemagnetan : Ferromagnetik

Derajat Kejernihan : Opaque

Tenacity : Brittle

Sistem Kristal : Tetragonal

Komposisi Kimia : MnO2

Golongan Mineral : Oksida

Nama Mineral : Manganite

KETERANGAN
Peraga ini memiliki nomor peraga O2 dalam keadaan warna lapuk berwarna

Abu kehitaman dan keadaan warna segar Merah kecoklatan. Adapun cerat yang

dimiliki oleh mineral ini Merah kecoklatan dengan kilap Logam. Di dapat
belahan pada mineral ini dengan jelas dan pecahanny berupa even. Kekerasan

pada peraga ini yaitu 5,5-6 (Kaca), Mineral ini juga memiliki sifat magnetik

yang dapat di tarik oleh magnet namun tarikannya kuat (Feromagneik) serta

derajat kejernihan pada mineral ini yaitu tidak dapat di tembus oleh cahaya

(Opaque) dan memiliki sifat dalam (Tenacity) rapu (Brittle) Berdasarkan hasil

pengamatan secara Miskroskopis peraga ini merupakan mineral Manganite

dengan berat jenis 4,3- 4,8 g/cm3, Sistem kristal tetragonal ,komposisi kimia

MnO2 serta golongan mineral Oksida

GENESA: Manganite terbentuk melalui proses oksidasi senyawa mangan di


lingkungan yang kaya akan unsur mangan. Oksidasi ini bisa terjadi pada batuan
atau endapan yang mengandung senyawa mangan, di mana ion-ion mangan
teroksidasi dari senyawa yang lebih rendah menjadi mangan dioksida (MnO2).
Proses ini sering terjadi dalam lingkungan yang cukup teroksidasi, seperti
lingkungan air atau tanah yang mengandung oksigen yang memadai. Selain itu,
mineral ini dapat terbentuk dalam proses hidrotermal di mana air panas
membawa larutan mangan yang kemudian mengendap dan membentuk
manganite di lingkungan yang sesuai. Manganit juga bisa terbentuk melalui
proses metamorfisme di mana batuan mengalami perubahan fisik dan kimia
yang memengaruhi komposisi mineral. Selain itu, ia dapat terbentuk dari
alterasi mineral lain yang mengandung mangan di lingkungan yang cocok.
Proses pembentukan manganit sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi tertentu,
seperti tekanan, suhu, kelembaban, dan komposisi kimia di lingkungan tempat
mineral ini terbentuk. Variasi dalam faktor-faktor ini dapat menghasilkan
mineral yang bervariasi dalam sifat dan penampilan.
ASOSIASI: Asosiasi mineral manganite yang umum yaitu dengan mineral
aunit (Mn2+Mn3+6(SiO4)O8),Hausmannite(Mn2+Mn3+2O4) Quartz
(SiO2),Pyrolusit (β-MnO2), Asosiasi mineral ini sering terjadi dalam konteks
endapan mangan atau lingkungan geologi yang kaya akan mangan. Masing-
masing mineral ini memberikan petunjuk tentang lingkungan pembentukan
serta kondisi geologi spesifik di mana mereka terbentuk.
KEGUNAAN: Manganit memiliki peran penting dalam bidang geologi.
Kehadirannya membantu sebagai petunjuk dalam identifikasi endapan mangan,
memungkinkan geolog untuk memahami lingkungan tempat mineral ini
terbentuk, serta memberikan informasi tentang sejarah lingkungan geologi di
masa lalu. Pemahaman tentang manganit membantu dalam eksplorasi sumber
daya mineral dan penelitian geologi yang lebih dalam untuk memahami sejarah
bumi. Mineral ini memberikan informasi yang berharga bagi para ilmuwan
geologi untuk mengidentifikasi potensi sumber daya mineral dan memahami
proses geologis di suatu wilayah.

Anda mungkin juga menyukai