Anda di halaman 1dari 11

MINERALOGI

OKSIDA DAN HIDROKSIDA


Disusun oleh Kelompok 4

1. Aji Bayu Pamungkas (21100119120014)


2. Dewi Vrianti Sinaga (21100119120024)
3. Zulfa Nindya Salsabila (21100119130062)
4. Tri Apri Nurcahyo (21100119130066)
5. Muhammad Haviz Ramdhani (21100119130076)
6. Ibnu Topan Adib Amrulloh (21100119130082)
7. Mutiara Cinta (21100119140110)
Definisi Mineral
 Mineral merupakan zat padat anorganik yang tersusun secara teratur
dan terbentuk secara alami serta memiliki sifat fisik tertentu.

Mineral juga dapat didefinisikan sebagai zat alami yang memiliki


komposisi kimia tertentu. Komposisi kimia ini menjadi dasar dalam
penggolongan berbagai jenis mineral, selain komposisi kimianya
mineral juga memiliki karakter fisik tertentu, karakter fisik dari
suatu mineral ini dapat dimanfaatkan sebagai identifikasi awal dari
mineral tersebut seperti warna, cerat, belahan, system Kristal dan lain – lain.
Pengelompokan Mineral

Para ahli menggunakan komposisi kimia dari suatu mineral dalam


melakukan pengelompokan mineral, sebagai contoh dalam klasifikasi
dana mineral di bagi menjadi beberapa kelompok seperti : Native elements,
Oksida, Halida, Silikat, Sulfat, Sulfida dan lainnya.
Jadi, faktor utama dalam pengelompokan dan penamaan mineral adalah
komposisi kimianya sedangkan karakter fisiknya hanya menjadi faktor sekunder.
Mineral Oksida

Mineral oksida adalah kelompok mineral yang mempunyai kombinasi


kation dengan anion berupa oksigen (O).
Mineral kelas oksida merupakan salah satu kelas yang agak beragam.
Hal ini termasuk mineral yang memiliki kekerasan tinggi
(seperti korundum) dan beberapa mineral yang cukup lunak (seperti
psilomelane).
MINERAL HIDROKSIDA

Mineral hidroksida terbentuk akibat percampuran antara


senyawa tertentu dengan hidroksida (OH-).
Reaksinya juga terkait dengan pengikatan air, Sama
seperti oksida, pada mineral hidroksida unsur utamanya pada
umumnya adalah unsur-unsur logam (Amin, 2014).
CONTOH MINERAL OKSIDA

1. MAGNETIT
Nama Mineral : Magnetite (Fe3O4)
Warna : Hitam keabu-abuan
Sistem Kristal dan perawakan : Reguler & Masif
Kilap : Logam
Kekerasan : 5-6 skala mohs
Gores : Coklat Kemerahan
Belahan / Pecahan : None
Tenacity : Brittle
Berat Jenis : 5,2 gr/cm3
Kemagnetan : Paramagnetit jika dipanaskan
Derajat Ketransparanan : Subtansluncent hingga Opaque
Sifat Khas : Bentuknya seperti Besi
2. HEMATITE
Sisitem Kristal : Hexagonal
Warna : Abu-abu baja, atau coklat
kemerahan sampai hitam
Goresan : Merah atau coklat kemerahan
Kilap : Kilap Logam
Cleveage & Fracture : Tidak ada dan tidak rata
Kekerasan : 5,5 – 6,5
Massa jenis : 5,26 g/cm3
3. KASITERIT
Sistem Kristal : Tetragonal
Warna : Kuning , coklat , kemerahan ,kecoklatan
Cerat : Putih , keabuan atau kecoklatan
Belahan : Sempurna
Fracture : Choncoidal
Kekerasan : 6 – 7 Skala Mohs
Massa jenis : 6,8 – 7,1 g/cm3
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal
temperatur tinggi.
Kegunaan : Sumber logam timah.
CONTOH MINERAL HIDROKSIDA

1. LIMONIT

Warna : Beragam gradasi coklat dan kuning


Kilap : warna tanah
Cerat : coklat kekuningan
Belahan : tidak ada
Kekerasan : 4 – 5,5
Massa jenis : 2,7 – 4,3
Transparansi : opak
2. BAUKSIT

Sistem Kristal : amorf


Warna : putih, kekuningan, merah,
coklat kemerahan
Kilap : warna tanah
Cerat : putih
Belahan : tidak ada
Kekerasan :1-3
Berat jenis : 2,3 – 2,7
Transparansi : opak

Anda mungkin juga menyukai