Anda di halaman 1dari 20

KLASIFIKASI MINERAL

A. Mineral Silikat

Mineral ini merupakan mineral yang mempunyai unsur pembentukan yaitu Silica ( SiO 2) yang
merupakan hasil pembentukan magma. Mineral ini membentuk kelompok batuan terbesar dan
terpenting dari mineral pembentuk batuan, serta terdiri dari sekitar 90 persen kerak bumi.

KUARSA

 Sistem Kristal : Tetragonal dan Hexagonal


 Belahan : Tidak jelas hingga Tidak ada
 Pecahan : Conchoidal
 Warna : Tak Berwarna, seperti bening atau putih
 Kekerasan : 7Mohs
 Kilap : Vitreous
 Gores : Tidak Berwarna
 Ubahan : Menjadi mineral Stishofit
 Kejadian : terbentuk dari magma yang mengkristal
pada suhu 6000˚C
 Kegunaan : Biasanya digunakan sebagai bahan
pembuatan kaca
 Komposisi : merupakan gabungan dari SiO2, CaO, Fe2O3, K2O, Al2O3, MgO, Na2O, S, P2O5,
Cr2O3, MnO2, dan TiO2.

MUSKOVIT

 Sistem Kristal : Monoklinik


 Belahan : 1 arah
 Pecahan : Micaceous
 Warna : Putih keabu0abuan
 Kekerasan 2-2,5 Mohs
 Kilap : Vitrous, Pearly, dan Silky
 Gores : Putih
 Ubahan : Montmorilonite
 Kejadian : Karena pendinginan dari magma dengan
suhu sekitar 600˚C
 Kegunaan : sebagai pembuatan bahan anti api dan material insulator
 Komposisi : Pegmatite
PIROKSEN

 Sistem Kristal : Monoklinik dan Ortorombik


 Belahan : 2 Arah
 Pecahan : Splintery atau Fibrous
 Warna : Hijau kehitaman
 Kekerasan : 5-6 Mohs
 Kilap : Seperti Kaca
 Gores : Putih kehijauan gingga abu-abu
 Ubahan : Dapat berubah menjadi mineral Klorit
 Kejadian : Biasanya mineral ini sering kita temukan di batuan beku dan metamorf
 Kegunaan : sering digunakan sebagai perhiasan
 Komposisi : Mempunyai rumus kimia umum XY(Si, Al)2O6

FELDSPAR

 Sistem Kristal : Trikilin atauu Monokilin


 Belahan : 2 sampai 3 arah
 Pecahan : Sepanjang bidang belahan
 Warna : Coklat, Merah Jambu dan Putih keperakan
 Kekerasan : 6-6,5 Mohs
 Kilap :
 Gores : Putih
 Ubahan : -
 Kejadian : Feldspar mengkristal dari magma pada batuan beku
intrusive dan esktrusif dalam bentuk urat.
 Kegunaan : biasa dimamfaatkan ntuk batu gurinda dan olahan
feldspar diggunakan untuk keperluan industry tertenu
 Komposisi : Terbentu dari besi (Fe) dan Magnesium (Mg)

OLIVIN

 Sistem Kristal : Ortorombik


 Belahan : Rendah
 Pecahan : Conchoidal - Rapuh
 Warna : Kuning hingga kuning kehijauan
 Kekerasan : 6,5-7 Mohs
 Kilap : Seperti Kaca
 Gores : Putih
 Ubahan : menjadi Sepertine, Magnesite, dan IronOxides
 Kejadian : Mengkristal dari magma yang kaya Mg dan rendah Silika
 Kegunaan : Bisa digunakan sebagai bahan tahan api
 Komposisi : Forsterite dan Fayalite. Mineral ini melimpah di mantel bumi

MIKA

 Sistem Kristal : Monoklinik


 Belahan : Sempurna satu arah
 Pecahan : sulit diamati karena bentuknya tidak rata
 Warna : putih, perak, dan coklat
 Kekerasan : 2-2,5 Mohs
 Kilap : Kaca
 Gores : Putih
 Ubahan : -
 Kejadian : terbentuk dari proses akhir pembentukan magma
 Kegunaan : Bahan pembuatan kondensator untuk radio
 Komposisi : Biotite, Muscovite, Plogopit

AMFIBOL

 Sistem Kristal : Monoklinik dan Ortorombik


 Belahan : Membentuk belahan 120˚
 Pecahan : Tidak rata
 Warna : Kuning kecoklatan dan hijau kehitaman
 Kekerasan : 5-6 Mohs
 Kilap :
 Gores : coklat hingga abu abu
 Ubahan : -
 Kejadian : karena pembentukan magma pada suhu 700˚
 Kegunaan :
 Komposisi : umumnya mengandung Fe, Mg, Ca, Al, Si, O

ORTHOCLASE

 Sistem Kristal : Monoklinik


 Belahan :
 Pecahan : Conchoidal
 Warna : putih, hijau, kuning keabuan, dan meah muda
 Kekerasan : 6Mohs
 Kilap : Seperti kaca dan mutiara
 Gores : Putih
 Ubahan : Kuarsa, Muskovit, Plagioklas, Felspar
 Kejadian : Terbentuk langsung dari proses kristalisasi
 Kegunaan : Biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan keramik
 Komposisi : Kalium, Aluminium, Silikat
PLAGIOCLASE

 Sistem Kristal : Triklinik


 Belahan : 2 arah
 Pecahan : Tidak rata
 Warna : Putih, abu-abu, putih kebiruan
 Kekerasan : 6Mohs
 Kilap : Pitreus
 Gores : Putih
 Ubahan : Montmorilonite, Kaolin
 Kejadian : Mineral ini adalah penyusun utama di kerak bumi
 Kegunaan : Biasanya sering digunakan sebagai alat diagostik
dalam petrologi
 Komposisi : Anothite atau Albite

BIOTITE

 Sistem Kristal : Monoklinik


 Belahan : Sempurna
 Pecahan : Tidak rata
 Warna : Kehijauan, coklat tua, coklat kehitaman
 Kekerasan : 2,5-3 Mohs
 Kilap : Seperti kaca
 Gores : Kuning emas ke abu-abuan
 Ubahan : -
 Kejadian : terbentuk akibat proses magmatisme, metamorphisme
dan hidrotermal
 Kegunaan : Biasanya digunakan sebagai lapisan permukaan industry aspal
 Komposisi : K (Mg, Fe)2-3 Al1-2 Si2-3 O10 (OH,F)2

B. Mineral non-Silikat
1. Oksida

Mineral oksida adalah kelas mineral yang beragam. Terbentuk sebagai akibat
persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Banyak oksida berwarna
hitam tetapi yang lain bisa sangat berwarna-warni. Keragaman oksida diakibatkan oleh
kelimpahan oksigen di kerak bumi. Oksida mengandung ikatan ionik tertentu yang bisa
dijadikan patokan untuk membedakan golongan mineral oksida dengan kelompok
mineral lain di alam. Secara umum mineral oksida selalu berkesinambungan dengan
mineral hidroksida. Unsur yang paling utama dalam golongan oksida adalah besi ,
mangan , timah dan alumunium.
KASITERIT

 Sistem Kristal : Tetragonal


 Belahan : Sempurna
 Pecahan : Choncoidal
 Warna : Kuning, cokelat, kemerahan, kecokelatan
 Kekerasan : 6-7 Mohs
 Kilap : Adamantine
 Gores : Putih, keabuan atau kecokelatan
 Ubahan : -
 Kejadian : Terbentuk melalui proses hidrotermal tinggi
 Kegunaan : Sumber logam timah
 Komposisi : SnO2

CORUNDUM

 Sistem Kristal : Hexagonal


 Belahan : -
 Pecahan : -
 Warna : Biru, merah, kuning, hijau
 Kekerasan : 9Mohs
 Kilap : Adamantine hingga Vitrous
 Gores : Putih
 Ubahan : dapat menjadi mika pada permukaan yang
menyebabkan penurunan kekerasan
 Kejadian : Terbentuk pada batuan metamorf.
 Kegunaan : Sebagai batu permata
 Komposisi : Al2O3

SALESITE

 Sistem Kristal : Orthorombik


 Belahan : Sempurna 2 arah
 Pecahan : -
 Warna : Hijau kebiruan
 Kekerasan : 3Mohs
 Kilap : Kaca
 Gores : Putih
 Ubahan : mengacu pada berbagai proses alami yang mengubah
komposisi kimiawi mineral
 Kejadian : Terbentuk pada batuan metamorf, terkadang juga dalam lingkungan batuan beku
 Kegunaan : Beberapa orang menggunakan salesite ini sebagai perhiasan
 Komposisi : Cu(IO3)(OH)
LIMONITE

 Sistem Kristal : -
 Belahan : -
 Pecahan : Tidak rata
 Warna : Coklat dan kuning
 Kekerasan : 4-5,5 Mohs
 Kilap : Coklat
 Gores : Coklat kekuningan
 Ubahan : -
 Kejadian : terbentuk dari oksidasi dan hidrasi mineral
sulfida yang kaya besi
 Kegunaan : pigmen dalam pembuatan cat
 Komposisi : hydrated iron(III) oxide-hydroxides 

MAGNETITE

 Sistem Kristal : Isometrik, oktahedral


 Belahan : -
 Pecahan : Tidak rata
 Warna : Hitam
 Kekerasan : 5,5-6,5 Mohs
 Kilap : Logam
 Gores : Hitam
 Ubahan : -
 Kejadian : terbentuk akbiat endapan metamorfosa bersuhu
tinggi yang berasosiasi dengan hematite dan pyrite
 Kegunaan : sebagai biji utama pembuatan besi dan magnet
 Komposisi : Fe3O4

2. Sulfida

merupakan salah satu kelompok mineral dalam klasifikasi dana. Mineral ini sering
dimanfaatkan sebagai mineral ekonomis, keberadaan mineral ini erat kaitannya dengan
alterasi hidrotermal. Mineral sulfida merupakan kelompok mineral yang tersusun dari
kombinasi antara logam atau semi-logam dengan belerang, misalnya pirit, galena,
kalkopirit, kalkosist, dan lain sebagainya.
COBALTITE

 Sistem Kristal : Tetrahedral


 Belahan : Sempurna
 Pecahan : Uneven
 Warna : Silver, putih
 Kekerasan : 5,5 Mohs
 Kilap : Logam
 Gores : Abu-abu, hitam
 Ubahan : -
 Kejadian : Terjadi dalam endapan hidrotermal dengan suhu
tinggi
 Kegunaan : Sebagai specimen mineral
 Komposisi : (Co, Fe)AsS

GALENA

 Sistem Kristal : Hexoctahedral


 Belahan : Sempurna
 Pecahan : Subkonkoidal
 Warna : Abu-abu timbal
 Kekerasan : 2,5-3 Mohs
 Kilap : Logam
 Gores : Abu-abu timbal
 Ubahan : -
 Kejadian : Terbentuk dari batuan sedimen
 Kegunaan : Sebagai sumber logam timbal atau timah hitam
 Komposisi : Sulfida (PbS)

MARCASITE

 Sistem Kristal : Ortorombik


 Belahan : -
 Pecahan : Tidak rata
 Warna : Hitam ke abu-abuan
 Kekerasan : 6-6,5 Mohs
 Kilap : Metalik
 Gores : Abu-abu tua sampai hitam
 Ubahan : -
 Kejadian : Biasanya terbentup pada suhu rendah dengan tingkat
keasaman yang tinggi
 Kegunaan : Kristal marcasite biasnya bdigunakan untuk menutupi
permukaan pirit-framboid yang terkait dengan bahan organik
 Komposisi : FeS2

PIRIT

 Sistem Kristal : Isometrik


 Belahan : -
 Pecahan : Choncoidal
 Warna : Emas pucat
 Kekerasan : 6-6,5 Mohs
 Kilap : Metalik
 Gores : Hitam kehijauan
 Ubahan : -
 Kejadian : Karena ada reaksi antara besi dan belerang
 Kegunaan : Untuk mendeteksi belerang
 Komposisi : FeS2

SPHALERITE

 Sistem Kristal : Isometrik


 Belahan : Sempurna dalam 6 arah
 Pecahan : Choncoidal
 Warna : Umumnya berwarna hitam
 Kekerasan : 3,5-4 Mohs
 Kilap : Adamatine, resinous
 Gores : Kuning kecoklatan
 Ubahan : -
 Kejadian : Biasanya mineral ini ditemukan bersamaan dengan mineral
sulfida lainnya
 Kegunaan : Bisa digunakan sebagai perhiasan
 Komposisi : (Zn, Fe) S

3. Halida

Halida adalah kelompok mineral yang memiliki anion dasar Halogen. Halogen adalah
kelompok khusus dari unsur-unsur yang biasanya memiliki muatan negative Ketika
tergabung dalam suatu ikatan kimia.
HALITE

 Sistem Kristal : Isometrik


 Belahan : Sempurna
 Pecahan : Choncoidal
 Warna : Bening keputihan
 Kekerasan : 2,5Mohs
 Kilap : Seperti kaca
 Gores : Putih
 Ubahan : -
 Kejadian : Terbentuk karena ada proses oksigen yang mongering melalui ppengeringan danau
yang mengandung garam
 Kegunaan : Biasanya digunakan sebagai ramuan obat diet
 Komposisi :

CERAGIRIT

 Sistem Kristal : Isometrik


 Belahan : -
 Pecahan : Uneven dan Sub-Choncoidal
 Warna : Hijau, putih, ungu, keabuan
 Kekerasan : 1-1,5 Mohs
 Kilap : Adamantine
 Gores : Putih
 Ubahan : -
 Kejadian : Terbentuk dari fase oksidasi
 Kegunaan :
 Komposisi : Mineral ini biasanya berbentuk bongkahan kubus dan diselimuti
Wax

FLUORIT

 Sistem Kristal : Isometrik


 Belahan : Sempurna
 Pecahan : Splintery, Sub-Choncoidal
 Warna : Putoh, kuning, hijau, merah, biru
 Kekerasan : 4Mohs
 Kilap : Kaca
 Gores : Putih
 Ubahan : -
 Kejadian : Terbentuk melalui proses hidrotermal, dan dijumpai dalam urat-urat, baik
sebagai mineral utama maupun sebagai mineral Bersama dengan yang berbijih metalik
 Kegunaan : Banyak digunakan sebagai sumber utama penghasil Hydrogen Fluoride
 Komposisi : Calcium Fluoride

ATACAMIT

 Sistem Kristal : Orthorombik


 Belahan : Sempurna
 Pecahan : Choncoidal
 Warna : Hijau Muda
 Kekerasan : 3-3,5 Mohs
 Kilap : Adamantine
 Gores : Hijau Muda
 Ubahan : -
 Kejadian : Terbentuk dari oksidasi mineral utama tembaga
 Kegunaan : Sebagai produk alterasi sulfida
 Komposisi : tembaga(II) klorida hidroksida

KARNALIT

 Sistem Kristal : Orthorombic


 Belahan : -
 Pecahan : Choncoidal
 Warna : Biru, kuning, putih, merah dan tidak berwarna
 Kekerasan : 2,5Mohs
 Kilap : Lemak
 Gores : Putih
 Ubahan : -
 Kejadian : terdapat dalam endapam laut garam yang dikenal dengan mineral sedimen
evaporit yang terkonsentrasi oleh penguapan air laut
 Kegunaan : Bisa digunakan sebagai campuran semen dan pupuk
 Komposisi : Potassium Magnesium Chloride

4. Native Element

Merupakan kelas mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur kimia saja

EMAS

 Sistem Kristal : Isometrik


 Belahan : Tidak Sempurna
 Pecahan : Hackly
 Warna : Kuning Emas
 Kekerasan : 3Mohs
 Kilap : Logam
 Gores : Kuning Emas
 Ubahan : Bismuth, kuarsa, dan pirit
 Kejadian : Terbentuk dari proses magnatisme di permukaan
 Kegunaan : Perhiasan
 Komposisi : Au

BISMUTH

 Sistem Kristal : Hexagonal dan Rhomobohedral


 Belahan :
 Pecahan : Earthly
 Warna : Coklat
 Kekerasan : 2,5 Mohs
 Kilap : Metalik
 Gores : Coklat
 Ubahan : Sulfur dan besi
 Kejadian : awalnya hanya berupa logam rapuh, namun bila dipermukaan ia dapat
memberikan semburat wrana warni
 Kegunaan : Campuran logam
 Komposisi : Bi

DIAMOND

 Sistem Kristal : Ortorombik


 Belahan : Sempurna
 Pecahan : Uneven
 Warna : Tidak berwarna
 Kekerasan : 10Mohs
 Kilap : Adamantine
 Gores : Tidak berwarna
 Ubahan : -
 Kejadian : Terbentuk alami dari karbon
 Kegunaan : Heat sink dan cetakan untuk pembuatan kawat
 Komposisi : C

SULFUR

 Sistem Kristal : Ortorombik


 Belahan : Tidak ada
 Pecahan : Uneven
 Warna : Kuning
 Kekerasan : 1,5-2,5 Mohs
 Kilap : Lilin
 Gores : Kuning
 Ubahan : Pirit, perak dan tembaga
 Kejadian : Proses vulkanisme
 Kegunaan : Obat obatan dan pupuk
 Komposisi : S

GRAFIT

 Sistem Kristal : Hexagonal


 Belahan : Sempurna
 Pecahan : Mengikuti belahan
 Warna : Hitam
 Kekerasan : 2,5Mohs
 Kilap : Logam
 Gores : Hitam
 Ubahan : Batuan beku pegmatik
 Kejadian : Tahapan Metamorfosisme
 Kegunaan : Pembuatan pensil
 Komposisi : C

5. Sulfat

Merupakan salah satu dari grup non silikat yang memiliki kation sulfur yang berkaitan
dengan 4 oksigen membentuk SO−2 4

GYPSUM

 Sistem Kristal : Monoklinik


 Belahan : Sempurna
 Pecahan :Choncoidal
 Warna : Putih
 Kekerasan : 2Mohs
 Kilap : Non-Logam
 Gores : Putih
 Ubahan : -
 Kejadian : Pengendapan air garam
 Kegunaan : Sebagai bahan penambah kekuatan bahan bangunan
 Komposisi : Hydrous calcium sulfate
BARITE

 Sistem Kristal : Orthorombic


 Belahan : Sempurna, prismatic
 Pecahan :
 Warna : Tidak berwarna, biru, putih kuning terang, merah
terang, hijau terang
 Kekerasan : 2,5-3,5Mohs
 Kilap : Vitreous
 Gores : Putih
 Ubahan : -
 Kejadian : Terbentuk akibat presipitasi dari air panas subterranean
 Kegunaan : Sebagai bahan tambahan pembuatan kertas
 Komposisi : Barium sulfate

ANHYDRITE

 Sistem Kristal : Orthorombic


 Belahan : Sempurna
 Pecahan : Splintery
 Warna : Putih, coklat, merah, abu-abu
 Kekerasan : 3-3,4Mohs
 Kilap : Seperti Mutiara, berminyak vitreous
 Gores : Putih
 Ubahan : Kuarsa, fluorit
 Kejadian : Akibat penguapan air laut
 Kegunaan : Campuran untuk memplester bangunan
 Komposisi : CaSO4

6. Karbonat
2-
Mineral karbonat adalah persenyawaan ion (CO3) dan disebut karbonat.
Seumpama persenyawaan Ca dinamakan kalsium karbonat CaCO 3 dikenal sebagai
mineral kalsit. Merupakan mineral utama pembentuk batuan sedimen. Contoh
mineral karbonat :

Dolomit

 Sistem kristal : trigonal


 Warna : putih, abu abu sampai merah muda
 Belahan : sempurna
 Pecahan : choncoidal
 Kekerasan : 3,5 -4 skala mohs
 Kilap : vitreous
 Gores : berwarna putih
 Komposisi dan struktur : CaMg(CO3)2
 Alteration (ubahan) : terbentuk dari kalsium magnesium karbonat
 Kegunaan : sebagai batu hias, dan sumber magnesium oksida.
Aragonit

 Sistem kristal : ortorombik


 Warna : putih, merah, kuning, hijau
 Belahan : tak sempurna
 Pecahan : sub choncoidal
 Kekerasan : 3,5-4 skala mohs
 Kilap : seperti kaca
 Gores : berwarna putih
 Komposisi dan struktur : CaCO3
 Alteration (ubahan) : fluoresensi mawar pucat, kuning, atau kebiruan
 Occurance : terbentuk secara alami dihampir semua cangkang moluska
 Kegunaan : menghilangkan polutan, seperti seng, kobalt, dan timbal dari limbah yang
terkontaminasi zat tersebut.

Kalsit

 Sistem kristal : trigonal heksagonal


 Warna : jernih atau putih
 Belahan : sempurna pada 3 arah
 Pecahan : choncoidal
 Kekerasan : 3 skala mohs
 Kilap : seperti kaca
 Gores : berwarna putih
 Komposisi dan struktur : CaCO3
 Alteration (ubahan) : mampu menyala merah,biru,kuning, dan warna lain dibawah
sinar UV
 Occurance : proses pembentukannya berkaitan erat dengan pembentukan batu kapur
dan batu marmer.
 Kegunaan : sebagai bahan kontruksi, material abrasif, pupuk pertanian, dan pigmen.

Siderite

 Sistem kristal : trigonal


 Warna : kuning pucat
 Belahan : sempurna
 Pecahan : tidak rata sampai choncoidal
 Kekerasan : 3,75 – 4.25 skala mohs
 Kilap : vitreous
 Gores : berwarna putih
 Komposisi dan struktur : FeCO3
 Alteration (ubahan) : -
 Occurance : umunya ditemukan di pembuluh darah hidrotermal dan berhubungan
dengan barit fluorit, galena dan lainnya
 Kegunaan : sebagai bahan refraktori, industri semen sorel, bahan isolasi, pertanian,
dan karet.

7. Borat

Mineral borat merupakan nama untuk sejumlah besar boron yang mengandung
okisanion. Istilah borat dapat juga merujuk kepada anion boron tetrahedral, ata u
deskripsi lebih bebas untuk senyawa kimia yang mengandung anion borat. Contoh
mineral borat:

Kernite

 Sistem kristal : monoklinik


 Warna : colourless
 Belahan : sempurna 3 arah
 Pecahan : fibrous
 Kekerasan : 2- 2,5 skala mohs
 Kilap : kaca
 Gores : berwarna putih
 Komposisi dan struktur : ( Na2[B4O6OH2]3H2O)
 Alteration (ubahan) : -
 Occurance : terbentk pada danau yang berasosiasi dengan mata air dan gunung api.
 Kegunaan : untuk menghasilkan boraks yang dapat digunakan dalam berbagai
macam sabun.

Borax

 Sistem kristal : monklinik


 Warna : putih
 Belahan : sempurna 3 arah
 Pecahan : choncoidal
 Kekerasan : 2 – 2,5 skala mohs
 Kilap : -
 Gores : berwarna putih
 Komposisi dan struktur : Na2B4O5OH48H2O
 Alteration (ubahan) : -
 Occurance : umunya ditemukan di temukan pada danau kering yang
merupakan evoporasi dari air asin
 Kegunaan : sebagai industri manufaktur hingga pertanian.

Ulexite

 Sistem kristal : triklin


 Warna : colorless
 Belahan : sempurna 3 arah
 Pecahan : uneven
 Kekerasan : 2- 2,5 skala mohs
 Kilap : kaca
 Gores : berwarna putih
 Komposisi dan struktur : prismatik
 Alteration (ubahan) : -
 Occurance : ditemukan bersama borax dan kolemanit pada danau tua
 Kegunaan : sebagai alat serat optik.

Kolemanite

 Sistem kristal : monoklinik


 Warna : colorless
 Belahan : tidak memiliki
 Pecahan : sub choncoidal
 Kekerasan : 4 – 4.5 skala mohs
 Kilap : kaca
 Gores : berwarna putih
 Komposisi dan struktur : CaH2O
 Alteration (ubahan) : -
 Occurance : ditemukan pada danau tua yang berasosiasi pada ulexite dan borax.
 Kegunaan : sebagai pembuatan kaca tahan panas

8. Nitrat

Mineral nitrat merupakan sisa endapan di permukaan yang mudah larut


dalam air. Biasanya di temukan pada gurun- gurun yang sangat kering.
Contoh mineral nitrat:

Nitratine
 Sistem kristal : trigonal
 Warna : colorless
 Belahan : belahan 3 arah
 Pecahan : choncoidal
 Kekerasan : 1,5 – 2 skala mohs
 Kilap : kaca
 Gores : -
 Komposisi dan struktur : NaNO
 Alteration (ubahan) : -
 Occurance : merupakan sisa endapa di permukaan yang mudah larut dalam air
 Kegunaan : sebagai bahan pupuk dan kembang api

Nitrobarite
 Sistem kristal : isometrik
 Warna : colorless
 Belahan : tidak teramati
 Pecahan : -
 Kekerasan : 2,5 – 3 skala mohs
 Kilap : kaca
 Gores : -
 Komposisi dan struktur : BaNO3
 Alteration (ubahan) : -
 Occurance : terbentuk dari endapan nitrat
 Kegunaan : sebagai industri perminyakan.

Fosfat

 Mineral fosfat merupakan mineral yang mengandung anion fosfat


terkoordinasi tetrahedral bersama dengan subtitusi arsenat dan vanadat.
Contoh mineral fosfat:
Lithiopilite
 Sistem kristal : ortorombik
 Warna : coklat kekuningan
 Belahan : sempurna
 Pecahan : rata untuk conchoidal
 Kekerasan : 4 - 5 skala mohs
 Kilap : vitreous
 Gores : -
 Komposisi dan struktur : LiMnPO4
 Alteration (ubahan) : -
 Occurance : terbentuk dalam sistem ortorombik dan sering berbentuk
prisma ramping.
 Kegunaan : -

Monasit
 Sistem kristal : monoklinik
 Warna : coklat kemerahan
 Belahan : tidak sempurna
 Pecahan : concoidal
 Kekerasan : 5 – 5,5 skala mohs
 Kilap : resin
 Gores : -
 Komposisi dan struktur : Ce, La
 Alteration (ubahan) : -
 Occurance : terbentuk karena keadaan terisolasinya kristal kecil
 Kegunaan : sebagai sumber penting dari thorium, lantanum, cerium.

Hydroxylapatite
 Sistem kristal : bersegi enam
 Warna : putih, kuning, hijau
 Belahan : tidak sempurna
 Pecahan : choncoidal
 Kekerasan : 5,0 skala mohs
 Kilap : vitreous
 Gores : -
 Komposisi dan struktur : Ca 5 (PO4) 3 (OH)
 Alteration (ubahan) : -
 Occurance : mineral yang juga kalsium apatite
 Kegunaan : -
Apatite
 Sistem kristal : hexagonal
 Warna : transparan ke tembus
 Belahan : tidak jelas
 Pecahan : -choncoidal
 Kekerasan : 5 skala mohs
 Kilap : vitreous
 Gores : -
 Komposisi dan struktur : Ca 5 (PO4) 3 (F, CI, OH)
 Alteration (ubahan) : -
 Occurance : -
 Kegunaan : sebagai sistem mikrolingkungan biologis

Fluorapatite
 Sistem kristal : hexagonal
 Warna : ungu, biru, pink, kuning
 Belahan : kabur
 Pecahan : choncoidal
 Kekerasan : 5,0 skala mohs
 Kilap : vitreous
 Gores : -
 Komposisi dan struktur : Ca 5 (PO4) 3 M
 Alteration (ubahan) : -
 Occurance : terjadi secara luas sebagai mineral aksesor di batuan beku.
 Kegunaan : sebagai unsur penting dari enamel gigi

Anda mungkin juga menyukai