Anda di halaman 1dari 25

1.

Sistem kristal kubus


sistem kristal kubus memiliki panjang rusuk yang sama ( a = b = c) serta memiliki
sudut (α = β = γ) sebesar 90°. Sistem kristal kubus ini dapat dibagi ke dalam 3 bentuk
yaitu kubus sederhana (simple cubic/ SC), kubus berpusat badan (body-centered
cubic/ BCC) dan kubus berpusat muka (Face-centered Cubic/ FCC).
Berikut bentuk dari ketiga jenis kubus tersebut:
Kubus sederhana,
Pada bentuk kubus sederhana, masing-masing terdapat satu atom pada semua sudut
(pojok) kubus.
Pada kubus BCC, masing-masing terdapat satu atom pada semua pojok kubus, dan
terdapat satu atom pada pusat kubus (yang ditunjukkan dengan atom warna biru).
Pada kubus FCC, selain terdapat masing-masing satu atom pada semua pojok kubus,
juga terdapat atom pada diagonal dari masing-masing sisi kubus (yang ditunjukkan
dengan atom warna merah).
Ketentuan
Sumbu a = b = c
Sudut α = β = ϒ = 90°
Karena Sb a _ Sb b = sb c disebut juga Sb a
Cara menggambar :
Sudut a dan b = 30°
a:b:c=1:3:3

beberapa contoh mineral bersistem isometrik


1. Halite

Ciri-ciri
Warna Segar : Bening
Warna Lapuk : Abu-abu
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Sempurna
Pecahan : Tidak Rata
Kekerasan : 2,5
Berat Jenis : 2.1 .
Tenacity : Brittle
Komposisi Kimia : NaCl
Golongan : Halida
Sistem Kristal : Isometrik
Nama Mineral : Halite
Keterangan
Terbentuk karena proses eksogen melalui pengeringan danau yang mengandung
garam atau tempat lain yang mengandung air garam atau terbentuk dari hasil
presipitasi air laut secara primer/langsumg dangan temperatur sekitar 100 C,juga
merupakan hasil presipitasi pada endapan sedimen seperti lempug. Beraasosiasi
dengan Anhydrit, Sylvenit, Carnalite, dan Gipsum.
Manfaat
Kegunaannya sebagai pembuatan asam Hydrofluoric,Ramuan obat diet,bahan Optik
2. Almandite(Garnet)

Ciri-ciri
Warna : Hitam
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak Jelas
Pecahan : Rata
Kekerasan : 6,5-7,5
Berat Jenis : 4,32
Tenacity : Brittle
Komposisi Kimia : MgAl2(SiO4)3
Golongan : Silikat
Sistem Kristal : Isometrik
Nama Mineral : Almandite(Garnet)
Ø Keterangan
Ditemukan pada batuan metamorf dan juga pasir dan kerikil serta pada endapan
aluvial.Terbentuk pada temperatur tinggi,kadang ditemukan bentuknya(ukuran)
sangat besar +30 cm diameternya.Kadang terdapat pada Granite dan Pegmatite,juga
terdapat pada Varietas lava yang luas dan Pyroclastik.Garnet adalah mineral yang
resisten dan ditemukan pada Skarn dan lapisan hidrotermal. berasosiasi dengan
Kuarsa, feldspar, mica, calcite, Chlorite, magnetit, Chromite dan wollastone.
manfaat
Di manfaatkan sebagai alat penggosok, ampelas, dan untuk perhiasan.
3. Pyrite

Ciri-ciri
Warna Segar : Kuning
Warna Lapuk : Coklat hitam
Cerat : Hitam
Kilap : Logam
Belahan : Sempurna
Pecahan : Rata
Kekerasan : 6,5-6
Berat Jenis : 5-5,2 .
Tenacity : Ductile
Komposisi Kimia : FeS2
Golongan : Sulfida
Sistem Kristal : Isometrik
Nama Mineral : Pyrite
Keterangan
Terbentuk pada lapisan Hydrotermal pada endapan temperatur rendah sampai
temperatur tinggi pada endapan Hypotermal. merupakan mineral sulfida yang
tebanyak dan terluas didalam batuan hampir semua umur. ditemukan dalam urat-urat
hydrotermal dan pada batuan beku, sedimen dan metamorf. Biasanya berasosiasi
dengan kalkopirit, spalerit, galena, kuarsa.
Manfaat
.Kegunaannya adalah sebagai, indikasi adanya keberadaan emas. pembuatan asam
sulfida.
2. Sistem Kristal tetragonal
Pada sistem kristal tetragonal, dua rusuknya yang memiliki panjang sama (a = b ≠ c)
dan semua sudut (α = β = γ) sebesar 90°. Pada sistem kristal tetragonal ini hanya
memiliki dua bentuk yaitu sederhana dan berpusat badan.
Pada bentuk tetragonal sederhana, mirip dengan kubus sederhana, dimana masing-
masing terdapat satu atom pada semua sudut (pojok) tetragonalnya.
Sedangkan pada tetragonal berpusat badan, mirip pula dengan kubus berpusat badan,
yaitu memiliki 1 atom pada pusat tetragonal (ditunjukkan pada atom warna biru), dan
atom lainnya berada pada pojok (sudut) tetragonal tersebut.
Ketentuan :
Sb a = b = c
Sudut α = β =ϒ = 90°
Karena Sb a = Sb disebut juga Sb a. Sb c bisa lebih panjang atau lebih pendek dari Sb
a atau Sb b, disebut bentuk columnar (panjang),sedangkan sumbu c lebih pendek dari
Sb a atau Sb c disebut stout (gemuk)
Cara menggambar :
Sudut a dan b = 30°
a:b:c=1:3:6
Beberapa contoh mineral bersistem tetragonal
Ruille

Khalkopirit

Sistem Cristal : Tetragonal .


Warna : kuning - kuningan
Goresan : hitam kehijauan
Belahan dan pecahan : {001} kadang-kadang jelas ; tak rata
Kekerasan : 3,5 - 4
Berat jenis : 4,1 – 4,3
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal,terutama terdapat
dalam deposit mesotermal dan hipotermal. Dalam deposit hipotermal, khalkopirit
terdapat bersama pirit, turmalin, kuarsa dan kasiterit. Dijumpai juga dalam batuan
beku, retas pegmatit dan dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat : mineral bijih sumber logam tembaga.

Pirolusit,

Sistem Cristal : Tetragonal.


Warna : abu-abu baja terang sampai gelap, sampai abu-besi, Madang-kadang
kebiruan.
Goresan : hitam
Belahan dan pecahan : {110} sempurna ; tidak rata.
Kekerasan : 6-6,5 (cristal-kristal), 2-6 (material masiv)
Berat jenis : 4,75
Genesis : terbentuk pada lingkungan redimen oksidat; sering ditemukan sebagai
deposit rawa(bog), danau, atau depoisit laut dangkal; pada mintakat oksidasi dari
statu deposit bijih, atau batuan yang mengandung mangan.
Manfaat : sumber logam mangan

3. Sistem kristal Ortorombik


Sistem kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik sederhana, body
center (berpusat badan) (yang ditunjukkan atom dengan warna merah), berpusat muka
(yang ditunjukkan atom dengan warna biru), dan berpusat muka pada dua sisi
ortorombik (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau). Panjang rusuk dari sistem
kristal ortorombik ini berbeda-beda (a ≠ b≠ c), dan memiliki sudut yang sama (α = β
= γ) yaitu sebesar 90°.

Ketentuan
Sumbu a = b = c
Sudut α = β = ϒ = 90°
Sc adalah sumbuh terpanjang Sb a adalah sumbuh terpendek,disebut Sb brachy,Sb b
disebut Sb Marco.Sb c disebut Sb basal atau vertical
Cara menggambar :
Sudut a+ dan b- = 30°
a : b : c = sembrarang
Sb c sumbu terpanjang dan Sb sumbuh terpendek
Contoh beberapa mineral bersistem Ortorombik
Stibnite
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Abu-abu timbal sampai kehitaman
Goresan : Abu-abu timbal sampai kehitaman
Belahan dan pecahan : {010} sempurna
Kekerasan : 2
Berat jenis : 4,52 – 4,63
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur rendah, terdapat dalam
urat-urat atau deposit pengganti ; dapat juga terbentuk di lingkungan mata air panas.
Sering berasosiasi dengan realgar, orpiment, galena, markasit, pirit, sinabar, kalsit,
ankerit, barit, kalsedon, atau kuarsa
Manfaat : Sumber logam antimony
Barit

Sistem Cristal : Ortorombik.


Warna : Tak-berwarna sampai putih ; dapat pula kuning, coklat, kemerahan, abu-abu,
kehijauan, atau biru.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {001} dan {210} sempurna.
Kekerasan : 3 – 3,5
Berat jenis : 4,5

Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur rendah sampai menengah,


dan terdapat dalam urat-urat bersama bijih perak, timbal, tembaga, kobalt, mangan,
antimon. Dapat juga berasosiasi dengan fluorit, kalsit, siderit, dolomit dan kuarsa
Manfaat : Digunakan sebagai van untuk membuat lumpur bor ( drilling mud ) yang
dipakai pada pemboranminyak bumi dan gas.
Anhidrit

Sistem Cristal : Ortorombik.


Warna : Tak-berwarna sampai kebiruan atau lembayung (violet), kadangkala abu-abu
sampai abu-abu gelap.
Goresan : Putih sampai putihkeabuan.
Belahan dan pecahan : {010}sempurna,{100} hampir sempurna dan {001} baik.
Kekerasan : 3 – 3,5
Berat jenis : 2,89 – 2,98
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen, dan sering berasosiasi dengan gipsum,
batugamping, dolomit, dan garam-garam. Dapat juga terbentuk melalui proses
hidrotermal, dan terdapat sebagai mineral geng dalam urat-urat metaliferus.
Manfaat : Sebagai pembenah tanah dan van untuk membuat semen Pórtland.

4. Sistem kristal monoklin


Sistem kristal monoklin terdiri atas 2 bentuk, yaitu : monoklin sederhana dan
berpusat muka pada dua sisi monoklin (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
Sistem kristal monoklin ini memiliki panjang rusuk yang berbeda-beda (a ≠ b≠ c),
serta sudut α = γ = 90° dan β ≠ 90°.
Ketentuan :
Sumbu a = b= c
Sudut α = ϒ = 90° β = 90°
Sb a disebut Sb Clino
Sb b disebut Sb ortho
Sb c disebut Sb basal atau vertical
Cara menggambar :
Sudut a+ dan b- = 45°
Sb a adalah sumbu terpanjang
Sb a adalah sumbu terpendek
Contoh beberapa mineral bersistem

Psilomelan

Sistem Cristal : Monoklin.


Warna : Hitam besi sampai abu-abu baja gelap
Goresan : Hitam kecoklatan sampai hitam.
Belahan dan pecahan : Tak-ada
Kekerasan : 5 – 6
Berat jenis : 4,71
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen oksidat ; sebagai mineral sekunder
yang sering berasosiasi dengan pirolusit, gutit, limonit, dan hausmanit. Dapat pula
sebagai deposit residu, dari hasil pelapukan silikat atau karbonat mengandung
mangan ; juga sebagai massa konkresi dalam lempung, dan dalam deposit danau atau
rawa.
Manfaat : Sumber logam mangan
Manganit,

Sistem Cristal : Monoklin.


Warna : Abu-abu baja gelap sampai hitam-besi.
Goresan : Coklat kemerahan sampai hitam.
Belahan dan pecahan : {010} sangat sempurna, {110} dan {001} kurang sempurna
Kekerasan : 4
Berat jenis : 4,33
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur rendah, terdapat dalam
urat-urat, dan berasosiasi dengan barit, kalsit, siderit, dan hausmanit. Dijumpai juga
dalam deposit yang terbentuk oleh aktivitas air meteorik, dan terdapat bersama
pirolusit, gutit, psilomelan, dan mineral-mineral mangan yang lain.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam mangan.
Gipsum

Sistem Cristal : Monoklin.


Warna : Tak-berwarna dan transparan, dapat pula putih, abu-abu,dan kekuningan bila
masiv.
Goresan : Putih
Belahan dan pecahan : {010} sempurna ; {100} dengan permukaan konkoidal, dan
{011} dengan pecahan yang fibrus.
Kekerasan : 2
Berat jenis : 2,32
Genesis : Terbentuk dalam lingkungan sedimen, dan sering berselingan dengan
batugamping, serpih, batupasir, lempung dan garam batuan. Dapat pula ditemukan
dalam urat-urat metalik sebagai mineral geng.
Manfaat : Digunakan dalam industri konstruksi, sebagai pembenah tanah dan pupuk.
5. Sistem kristal triklin
Pada sistem kristal triklin, hanya terdapat satu orientasi. Sistem kristal ini memiliki
panjang rusuk yang berbeda (a ≠ b ≠ c), serta memiliki besar sudut yang berbeda-
beda pula yaitu α ≠ β ≠ γ ≠90°.
Ketentuan :
Sb a = b = c
Sudut α = β =ϒ = 90°
Semua sumbuh a, b, c saling berpotongan dan membentuk sudut miring tidak sama
besar Sb a disebut Sb Brachy.Sb b disebut Sb marco.Sb c disebut Sb basal atau
Vertikal
Cara menggambar :
Sudut a+ dan C- = 45°
Sudut b- dan c+ = 80°

Beberapa contoh mineral bersistem Triklin


Kaolin
Sistem Cristal : Triklin.
Warna : Putih, kadangkala berwarna coklat, atau abu-abu karena pengotoran.
Goresan : Putih
Belahan dan pecahan : {001} sempurna, tetapi tidak terlihat dengan mata biasa
karena berukuran Sangat kecil.
Kekerasan : 2
Berat jenis : 2,6
Genesis : Terbentuk sebagai hasil dekomposisi aluminosilikat, khususnya feldspar,
baik oleh aktivitas pelapukan, atau hidrotermal.Suatu deposit yang besar dapat
terbentuk dari alterasi hidrotermal pada feldspar yang terdapat dalam granit, atau
pegmatit granit; atau oleh proses erosi terhadap granit terkaolinisasi, yang
mengendapkan kaolinit.
Manfaat : Digunakan dalam industri yertas, karet, keramik, tembikar dan farmasi.
Albit

Warna : berasal dari kata albino yang berarti berwarna putih atau tidak berwarna.
Kilap : kaca, kilap tanah jika lapuk
Transparansi : transulen sampai opak, kadang-kadang transparan
Sistem kristal : tabular dan mendatar
Belahan : sempurna
Pecahan : konkoidal
Kekerasan : 6-6,5
Berat jenis : 2,61
Streak : putih,
Mineral asosiasi : kwarsa, tourmalin, dan muskovit

Anortit

Sifat fisik:
Warna: putih, abu-abu, dan tidak berwarna.
Kilap: kaca hingga damar jika lapuk
Transparansi: translusen hingga opak, kadang-kadang transparan.
Sistem kristal: trikilin
Perawakan kristal: membata atau memapan, jarang terlihat sebagai kristal bebas
Belahan: sempurna satu arah,
Pecahan: konkoidal
Kekerasan: 6-6,5
Gores putih
Mineral asosiasi: biotit, augit, hornblende, dan piroken.
6. Sistem kristal rombohedral atau trigonal
Pada sistem kristal ini, panjang rusuk memiliki ukuran yang sama (a = b ≠ c).
sedangkan sudut-sudutnya adalah α = β = 90°dan γ =120°.
Ketentuan :
Sumbu a = b = d = c
Sudut β1 = β2 = β3 = 90°
Sudut ϒ1 = ϒ2 = ϒ3 = 120°
Cara menggambar :
Sama degan system system Hexagonal perbedaannya harga Sb c bernilai 3.penarikan
Sb a sama dengan pada system Hexagonal
b:d:c=3:1:3
dan dengan sudut 40°

Beberapa contoh mineral bersistem trigonal.


kalsit
Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Tak-berwarna sampai putih, sering diwarnai oleh warna abu-abu, merah,
hijau, biru, kuning, bahan coklat sampai hitam bila tidak murni.
Goresan : Putih sampai keabuan.
Belahan dan pecahan : {10 11} sempurna.
Kekerasan : 3
Berat jenis : 2,71
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, sedimen, metamorf dan
melalui proses hidrotermal. Merupakan mineral utama dalam batugamping, atau
pulam/marmer (marble). Dapat juga diendapkan di sekitar/di sekeliling mata air, atau
aliran air, berupa travertin, tufa, atau sinter-gamping.
Manfaat : Kalsit merupakan sumber senyawa CaO, yang digunakan untuk membuat
semen, campuran adulan semen, pupuk, kapur tohor, industri kimia, industri besi baja
dan pembenah tanah.
magnesit

Sistem Cristal : Trigonal.


Warna : Tak-berwarna, putih, putih-keabuan, dan kekuningan sampai coklat.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {10 11}
Kekerasan : 3,5 – 5
Berat jenis : 3,0 – 3,2
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan sedimen ; secara hidrotermal, sehingga
terdapat dalam urat-urat, atau sebagai hasil ubahan pada batuan yang banyak
mengandung silikat kalsium (serpentin, olivin, dan piroksen) yang disebabkan oleh
air karbonat.
Manfaat : Sumber senyawa MgO yang digunakan dalam pembuatan batubara tahan
api, industri kimia, dan sebagai sumber logam magnesium.
Siderit
Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Coklat kekuningan dan coklat keabuan sampai coklat dan coklat kemerahan,
dapat juga abu-abu, abu-abu kekuningan , atau abu-abu kehijauan.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {10 11}.
Kekerasan : 3,5 – 4
Berat jenis : 3,96 untuk FeCO3 murni, dan menjadi rendah dengan hadirnya Mn2+
dan Mg.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen, dan terdapat sebagai lapisan-lapisan
yang sering berasosiasi dengan lapisan lempung, serpih, atau batubara. Dapat pula
terbentuk melalui proses hidrotermal dan terdapat dalam urat-urat, atau terbentuk
sebagai pegmatit. Sering berasosiasi dengan bijih-bijih metal yang mengandung
mineral-mineral perak seperti pirit, khalkopirit, tetrahedrit, dan galena.
Manfaat : Sumber logam besi
7. Sistem kristal heksagonal
Pada system kristal ini, sesuai dengan namanya heksagonal (heksa = enam), maka
system ini memiliki 6 sisi yang sama. System kristal ini memiliki dua nilai sudut
yaitu 90° dan 120° (α = β = 90°dan γ =120°) , sedangkan pajang rusuk-rusuknya
adalah a = b ≠ c. semua atom berada pada sudut-sudut (pojok) heksagonal dan
terdapat masing-masing atom berpusat muka pada dua sisi heksagonal (yang
ditunjukkan atom dengan warna hijau).
Ada 4 sumbu yaitu a,b,c,d
Sumbu a = b = d = c
Sudut β1 = β2 = β3 = 90°
Sudut ϒ1 = ϒ2 = ϒ3 = 120°
Sb a,b & d terletak dalam bidang horizontal dan membentuk sudut 60°.Sb c dapat
lebih panjang atau lebih pendek dari Sb a
Cara menggambar :
Sudut a+ dan b- = ditentukan kemudian,b+ dan d- = 40°
B : d : c = 1: 3 : 6. Posisi dab satuan panjang Sb a dibuat dengan memperlihatknasb b
dan sb d
Beberapa contoh mineral bersistem Hexagonal
Korundum

Sistem Cristal : Heksagonal


Warna : Biru (safir, merah muda sampai merah-darah (rubi), juga kuning, coklat-
kuning, hijau, merah lembayung sampai lembayung ; dapat juga tak berwarna.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : tak ada
Kekerasan : 9
Berat jenis : 4,0 – 4,1
Genesis : Terbentuk pada batuan metamorf, yaitu sebagai mineral asesori dalam
batugamping kristalin, sekis-moka dan genes. Dapat juga dalam lingkungan batuan
beku, khususnya sienit dan sienit nefelin ; dalam pegmatit, retas lamprofir, dan pada
lingkungan sedimen – yaitu dalam pasir, kerikil-kerakal di sungai. Sering berasosiasi
dengan khlorit, mika, olivin, serpentin, magnetit, spinel, kianit, dan diaspor.
Manfaat : Dibuat batupermata dan pengasah.
Apatit

Kategori: Mineral Phospate


Rumus Kimia: Ca5(PO4)3(F,Cl,OH)
Komposisi: Calcium Fluoro-chloro-hydroxyl Phospate
Sistem Kristal: Hexagonal
Warna: Putih, merah, biru, kuning, bening, coklat
Kristal Habit: Tabular
Kilap: Non Logam ( Vitreous )
Cerat: Putih
Belahan:
Kekerasan: 5 skala mohs
Tenacity: Brittle
Transparansi: Transparan, Translucent
Pecahan: Choncoidal
Density: 3,2
Genesis: ditemukan dalam asosiasi dengan pegmatite
Kuarsa
Kategori: Mineral Silikat
Rumus Kimia: SiO2
Komposisi: Silicon Dioxide
Sistem Kristal: Hexagonal
Warna: Putih, merah, biru, kuning, bening, coklat, pink, orange, abu-abu
Kristal Habit: Tabular
Kilap: Non Logam ( Vitreous )
Cerat: Putih
Belahan: tidak ada
Kekerasan: 7 skala mohs
Tenacity: Brittle
Transparansi: Transparan, Translucent
Pecahan: Choncoidal
Density: 2,6
Genesis: banyak ditemukan pada granit dan batuan beku asam lainnya, batuan
metamorf dan pada batuan sedimen.

Secara keseluruhan, dapat dilihat pada tabel berikut :

No. Sistem Kisi Bravais Panjang Besar sudut-


Kristal rusuk sudut
1. Kubus Sederhana a=b=c α = β = γ = 90°
Berpusat badan
Berpusat muka

2. Tetragonal Sederhana a=b≠c α = β = γ = 90°


Berpusat Badan

3. Ortorombik Sederhana a≠b≠c α = β = γ = 90°


Berpusat badan
Berpusat muka
Berpusat muka A, B, atau C

4. Monoklin Sederhana a≠b≠c α = γ = 90°,β ≠


90°
Berpusat muka C

5. Triklin Sederhana a≠b≠c α ≠ β ≠ γ ≠ 90°

6. Rombohedral Sederhana a=b≠c α = β = 90°,γ =


atau trigonal 120°

7. Heksagonal Sederhana a=b≠c α = β = 90°,γ =


120°

Total = 7 Total = 14 Kisi Bravais


Sistem
Kristal
Daftar pustaka

http://rolanrusli.com/sistem-kristal-dan-kisi-bravais/
https://www.plengdut.com/mineral-albit/117/

ttps://www.plengdut.com/mineral-anortit/112/

https://plus.google.com/105765575522765670480/posts/E61eJ9Vv2XF
TUGAS KRISTALOGRAFI & MINERALOGI

RESUME 7 SISTEM KRISTAL

Nama : Theobaldus Alo Bela


Nim : 181101031
kelas :A
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2018

Anda mungkin juga menyukai