Ciri-ciri
Warna Segar : Bening
Warna Lapuk : Abu-abu
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Sempurna
Pecahan : Tidak Rata
Kekerasan : 2,5
Berat Jenis : 2.1 .
Tenacity : Brittle
Komposisi Kimia : NaCl
Golongan : Halida
Sistem Kristal : Isometrik
Nama Mineral : Halite
Keterangan
Terbentuk karena proses eksogen melalui pengeringan danau yang mengandung
garam atau tempat lain yang mengandung air garam atau terbentuk dari hasil
presipitasi air laut secara primer/langsumg dangan temperatur sekitar 100 C,juga
merupakan hasil presipitasi pada endapan sedimen seperti lempug. Beraasosiasi
dengan Anhydrit, Sylvenit, Carnalite, dan Gipsum.
Manfaat
Kegunaannya sebagai pembuatan asam Hydrofluoric,Ramuan obat diet,bahan Optik
2. Almandite(Garnet)
Ciri-ciri
Warna : Hitam
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak Jelas
Pecahan : Rata
Kekerasan : 6,5-7,5
Berat Jenis : 4,32
Tenacity : Brittle
Komposisi Kimia : MgAl2(SiO4)3
Golongan : Silikat
Sistem Kristal : Isometrik
Nama Mineral : Almandite(Garnet)
Ø Keterangan
Ditemukan pada batuan metamorf dan juga pasir dan kerikil serta pada endapan
aluvial.Terbentuk pada temperatur tinggi,kadang ditemukan bentuknya(ukuran)
sangat besar +30 cm diameternya.Kadang terdapat pada Granite dan Pegmatite,juga
terdapat pada Varietas lava yang luas dan Pyroclastik.Garnet adalah mineral yang
resisten dan ditemukan pada Skarn dan lapisan hidrotermal. berasosiasi dengan
Kuarsa, feldspar, mica, calcite, Chlorite, magnetit, Chromite dan wollastone.
manfaat
Di manfaatkan sebagai alat penggosok, ampelas, dan untuk perhiasan.
3. Pyrite
Ciri-ciri
Warna Segar : Kuning
Warna Lapuk : Coklat hitam
Cerat : Hitam
Kilap : Logam
Belahan : Sempurna
Pecahan : Rata
Kekerasan : 6,5-6
Berat Jenis : 5-5,2 .
Tenacity : Ductile
Komposisi Kimia : FeS2
Golongan : Sulfida
Sistem Kristal : Isometrik
Nama Mineral : Pyrite
Keterangan
Terbentuk pada lapisan Hydrotermal pada endapan temperatur rendah sampai
temperatur tinggi pada endapan Hypotermal. merupakan mineral sulfida yang
tebanyak dan terluas didalam batuan hampir semua umur. ditemukan dalam urat-urat
hydrotermal dan pada batuan beku, sedimen dan metamorf. Biasanya berasosiasi
dengan kalkopirit, spalerit, galena, kuarsa.
Manfaat
.Kegunaannya adalah sebagai, indikasi adanya keberadaan emas. pembuatan asam
sulfida.
2. Sistem Kristal tetragonal
Pada sistem kristal tetragonal, dua rusuknya yang memiliki panjang sama (a = b ≠ c)
dan semua sudut (α = β = γ) sebesar 90°. Pada sistem kristal tetragonal ini hanya
memiliki dua bentuk yaitu sederhana dan berpusat badan.
Pada bentuk tetragonal sederhana, mirip dengan kubus sederhana, dimana masing-
masing terdapat satu atom pada semua sudut (pojok) tetragonalnya.
Sedangkan pada tetragonal berpusat badan, mirip pula dengan kubus berpusat badan,
yaitu memiliki 1 atom pada pusat tetragonal (ditunjukkan pada atom warna biru), dan
atom lainnya berada pada pojok (sudut) tetragonal tersebut.
Ketentuan :
Sb a = b = c
Sudut α = β =ϒ = 90°
Karena Sb a = Sb disebut juga Sb a. Sb c bisa lebih panjang atau lebih pendek dari Sb
a atau Sb b, disebut bentuk columnar (panjang),sedangkan sumbu c lebih pendek dari
Sb a atau Sb c disebut stout (gemuk)
Cara menggambar :
Sudut a dan b = 30°
a:b:c=1:3:6
Beberapa contoh mineral bersistem tetragonal
Ruille
Khalkopirit
Pirolusit,
Ketentuan
Sumbu a = b = c
Sudut α = β = ϒ = 90°
Sc adalah sumbuh terpanjang Sb a adalah sumbuh terpendek,disebut Sb brachy,Sb b
disebut Sb Marco.Sb c disebut Sb basal atau vertical
Cara menggambar :
Sudut a+ dan b- = 30°
a : b : c = sembrarang
Sb c sumbu terpanjang dan Sb sumbuh terpendek
Contoh beberapa mineral bersistem Ortorombik
Stibnite
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Abu-abu timbal sampai kehitaman
Goresan : Abu-abu timbal sampai kehitaman
Belahan dan pecahan : {010} sempurna
Kekerasan : 2
Berat jenis : 4,52 – 4,63
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur rendah, terdapat dalam
urat-urat atau deposit pengganti ; dapat juga terbentuk di lingkungan mata air panas.
Sering berasosiasi dengan realgar, orpiment, galena, markasit, pirit, sinabar, kalsit,
ankerit, barit, kalsedon, atau kuarsa
Manfaat : Sumber logam antimony
Barit
Psilomelan
Warna : berasal dari kata albino yang berarti berwarna putih atau tidak berwarna.
Kilap : kaca, kilap tanah jika lapuk
Transparansi : transulen sampai opak, kadang-kadang transparan
Sistem kristal : tabular dan mendatar
Belahan : sempurna
Pecahan : konkoidal
Kekerasan : 6-6,5
Berat jenis : 2,61
Streak : putih,
Mineral asosiasi : kwarsa, tourmalin, dan muskovit
Anortit
Sifat fisik:
Warna: putih, abu-abu, dan tidak berwarna.
Kilap: kaca hingga damar jika lapuk
Transparansi: translusen hingga opak, kadang-kadang transparan.
Sistem kristal: trikilin
Perawakan kristal: membata atau memapan, jarang terlihat sebagai kristal bebas
Belahan: sempurna satu arah,
Pecahan: konkoidal
Kekerasan: 6-6,5
Gores putih
Mineral asosiasi: biotit, augit, hornblende, dan piroken.
6. Sistem kristal rombohedral atau trigonal
Pada sistem kristal ini, panjang rusuk memiliki ukuran yang sama (a = b ≠ c).
sedangkan sudut-sudutnya adalah α = β = 90°dan γ =120°.
Ketentuan :
Sumbu a = b = d = c
Sudut β1 = β2 = β3 = 90°
Sudut ϒ1 = ϒ2 = ϒ3 = 120°
Cara menggambar :
Sama degan system system Hexagonal perbedaannya harga Sb c bernilai 3.penarikan
Sb a sama dengan pada system Hexagonal
b:d:c=3:1:3
dan dengan sudut 40°
http://rolanrusli.com/sistem-kristal-dan-kisi-bravais/
https://www.plengdut.com/mineral-albit/117/
ttps://www.plengdut.com/mineral-anortit/112/
https://plus.google.com/105765575522765670480/posts/E61eJ9Vv2XF
TUGAS KRISTALOGRAFI & MINERALOGI
YOGYAKARTA
2018