1. Buatlah tabel yang membandingkan antara Cekungan Sumatera Utara dan
Cekungan Sumatera Tengah dilihat dari berbagai indikator, yaitu: (1) fisiografi; (2) satuan batuan fasies laut berikut umurnya; (3) satuan batuan fasies darat berikut umurnya; (4) hiatus, ketidakselarasan dan umurnya ; dan (5) tektonik dan umurnya. Kemudian lakukan analisa terhadap kelima indikator tersebut untuk menjawab pertanyaan berikut: Apakah (ada/tidak) terdapat persamaan hubungan sejarah geologi Cekungan Sumatera Utara dengan Cekungan Sumatera Tengah? Mengapa demikian?
1. tabel yang membandingkan antara Cekungan Sumatera Utara dan
Cekungan Sumatera
N INDIKATOR SUMATERA UTARA SUMATERA TENGAH
O 1 fisiografi Cekungan Sumatera Cekungan Sumatra Utara terbentuk pada Tengah merupakan umur Tersier Awal dan cekungan belakang busur (back arc basin) yang merupakan bagian dari berkembang sepanjang cekungan busur tepi paparan sunda di belakang atau back-arc Baratdaya Asia Tenggara basin Paparan Sunda (Heidrick dan Aulia, 1993). yang terbentuk akibat Cekungan ini terbentuk tumbukan antara akibat penunjaman Lempeng India- lempeng Australia dengan Samudra Hindia yang Lempeng Eurasia. bergerak relatif ke arah Utara dan menyusup ke bawah lempeng BenuaAsia. Cekungan Sumatra Tengah terbentuk pada awal Tersier dan merupakan seri dari struktur halft graben yang terpisah oleh blok horst yang merupakan akibat dari gaya ekstensional yang berarah Timur-Barat. Batuan Tersier tersingkap dari Bukit Barisan di sebelah Barat Sumatra hingga ke dataran pantai Timur Sumatra. Pada beberapa daerah halft graben ini diisi oleh sedimen clastic non-marine dan sedimen danau (Eubank dan Makki 1981 dalam Heidrick, dkk., 1993). Cekungan Sumatra Tengah berbentuk asimetri yang berarah Baratlaut- Tenggara. Cekungan Sumatra Tengah bagian Baratdaya dibatasi oleh Bukit Barisan, bagian Baratlaut dibatasi oleh Tinggian Tiga puluh dan bagian Timurlaut dibatasi oleh Keraton Sunda. 2 satuan batuan Batuan pra-Tersier Batuan dasar berumur fasies laut berikut terdiri dari Pra-Tersier terbagi umurnya batugamping, dolomit, menjadi empat satuan litologi, yaitu: Mallaca dan batupasir, batuan Terrane, Mutus metamorf dan intrusi Assemblage, Mergui granit dan granodiorite. Terrane, dan Kualu Formasi Terrane. Formasi Tampur/Meucampli Bangko, berumur sekitar (Eosen akhir-Oligosen Miosen Awal. Awal) : sebagian Litologinya berupa serpih abu-abu yang bioklastik dan bersifat gampingan biokalsilutit masif, berselingan dengan nodul rijang. Formasi batupasir halus sampai Parapat : batupasir sedang. Formasi berbutir kasar dan Bekasap, mempunyai konglomerat di bagian kisaran umur Miosen bawah, serta sisipan Awal. Litologi penyusunnya berupa serpihbatulempung batupasir dengan (awal pliosen). kandungan glaukonit yang diendapkan secara dibagian atasnya serta tidak selaras berumur sisipan serpih, Oligosen Formasi batugamping tipis dan Belumai : batupasir lapisan tipis batubara glaukonit berselang – Formasi Duri, berumur Miosen Awal. seling dengan serpih Litologinya berupa dan batugamping batupasir berukuran Berumur Miosen awal. halus sampai medium Formasi Baong : diselingi serpih dan batulempung abuabu sedikit batugamping. kehijauan, napalan, Formasi Telisa berumur Miosen Awal-Miosen lanauan, pasiran, dan Tengah terdiri dari serpih diselingi suatu lapisan dengan sisipan batu tipis pasir halus lanau yang bersifat serpihan, selingan gampingan, berwarna batupasir glaukonitan abu kecoklatan terkadang serta batugampingan dijumpai batugamping. yang terdapat pada Munculnya intrusi dam ekstrusi batuan beku bagian tengah berumur berumur Miosen Tengah Miosen Tengah hingga sesaat setelah hiatus Duri Atas. Formasi Seurula: Formasi Petani berumur batupasir, serpih dan Miosen Tengah-Plistosen dominan batulempung. berisi sikuen monoton serpih-mudstone dan Berumur Pliosen awal. berisi interkalasi Formasi Keutapang : batupasir minor dan selang-seling antara batulanau yang ke arah serpih, batulempung, atas menunjukkan beberapa sisipan pendangkalan batugampingan dan lingkungan pengendapan batupasir berlapis tebal dan penyusutan pengaruh laut sehingga lingkungan terdiri atas kuarsa pengendapan berubah pyrite, sedikit mika, dari laut pada bagian dan karbonan terdapat bawahnya menjadi pada bagian atas daerah payau pada dijumpai hidrokarbon bagian atasnya Formasi Julu Rayeu : batupasir halus sampai kasar, batulempung dengan mengandung mika, dan pecahan cangkang moluska. Berumur Pliosen akhir sampai Plistosen 3 satuan batuan Formasi Bampo : serpih Satuan batuan yang fasies darat hitam dan tidak berlapis, diendapkan dilingkungan berikut umurnya dan umumnya darat yaitu: berasosiasi dengan pirit a.Formasi Lower Red dan gamping. Berumur Bed, Formasi lower red Oligosen atas sampai bed merupakan sekuen Miosen bawah. Vulkanik yang paling sedikit Toba : tufa dan diketahui dan menutupi endapanendapan daerah terluas dari kontinen seperti kerakal, Kelompok Pematang. pasir dan lempung. Terdiri dari Berumur Plistosen. batulempung, batulanau, Satuan alluvial ini terdiri batupasir, konglomerat dari endapan sungai yang diendapkan pada ( pasir, kerikil, lingkungan darat dengan batugamping dan sistem batulempung ) dan pengendapan kipas endapan pantai yaitu, pasir sampai lumpur. alluvial dan berubah lateral menjadi lingkungan sungai dan danau. Suatu lingkungan pengendapan alluvial pada satuan lower red bed meliputi endapan lingkungan alluvial, delta sungai dan danau dangkal. b.Formasi Brown Shale, Aktifitas sesar berubah pada saat pengendapan Brown Shale, demikian juga dengan iklim yang berubah menyebabkan lingkungan berkembang didominasi oleh lingkungan danau. Terdiri dari serpih laminasi baik, berwarna coklat sampai hitam, kaya akan material organik, yang mengindikasikan lingkungan pengendapan dengan kondisi air tenang. Sistem danau yang berkembang cukup lama berorientasi Utara- Selatan ini berkembang di berbagai subcekungan half graben. c.Formasi Upper Red Bed. Terdiri dari litologi batupasir, konglomerat dan serpih merah kehijauan 4 hiatus, satuan dasar ini Batuan dasar (basement), ketidakselarasan berumur PraTersier Kelompok Pematang dan umurnya terletak tidak selaras diendapakan tidak dalam bentuk selaras diatas batuan ketidakselarasan dasar, Kelompok Sihapas menyudut di bawah diendapkan secara tidak batuan sedimen di selaras di atas Formasi atasnya (Formasi Pematang, Formasi Parapat, Formasi Telisa diendapkan secara Bampo, Formasi menjari dengan Formasi Belumai, Formasi Bekasap disebelah barat Baong, Formasi daya, di sebelah barat Keutapang, Formasi timur laut menjadi Seureula, Formasi dengan Formasi Duri Julurayeu) Volkanik Formasi Petani Toba Menutupi secara diendapkan secara tidak tidak selaras diatas selaras diatas Formasi Formasi Julurayeu Telisa dan Kelompok Sihapas, dan Formasi Minas diendapkan secara tidak selaras di atas Formasi Petani 5 tektonik dan Cekungan ini • Tektonik Cekungan umurnya merupakan bagian dari Sumatra tengah dicirikan Back-arc Basin oleh blok-blok patahan lempeng Sunda yang dan transcurrent meliputi suatu jalur faulting, seperti sempit yang terbentang pengangkatan, gravity dari Medan sapai ke tectonic, gliding dan Banda lipatan kompresi. Sistem Aceh. Di sebelah barat blok-blok patahan jalur ini jelas dibatasi mempunyai orientasi oleh singkapan- penjajaran utara - selatan singkapan pra- membentuk Tersier. rangkaian horst dan graben. • Setting tektonik pada • Ada dua pola struktur Cekungan Sumatera utama di cekungan ini, Bagian Utara secara yaitu pola-pola yang garis besar lebih tua cendrung dapat dibagi menjadi berarah Utara-Selatan dua yaitu aktivitas dan pola yang lebih tektonik selama Pre- muda yang berarah Tersier dan Baratlaut-Tenggara. Tersier. (Mertosono dan Nayoan, • Pada Pre-Tersier, 1974). aktivitas tektonik • Bentuk struktur yang ditandai oleh saat ini ada Cekungan munculnya vulkanisme Sumatra Tengah dan dengan bukti Sumatra Selatan keterdapatan intrusi. merupakan hasil tiga fase Intrusi tersebut bersifat tektonik utama yang asam dengan terpisah, yaitu Orogenesa produk batuan Mesozoikum Tengah, granodiorit dan granit. Tektonik Cretaceous (Fitriandi, 2006) Akhir-Tersier Awal dan • Selama Kala Tersier, Orogenesa Plio- aktivitas tektonik dapat Plistosen. Orogenesa dibedakan menjadi 3 Mesezoikum Tengah kelompok merupakan sebab utama besar yaitu Pre-Miosen, termalihkannya Miosen dan Post- batuan endapan Miosen. Paleozoikum dan Mesozoikum.
2. hubungan sejarah geologi Cekungan Sumatera Utara dengan Cekungan
Sumatera Tengah Terdapat kesamaan sejarah geologi dilihat fisiografi cekungan Sumatera Utara dan cekungan Sumatera tenagah terbentuk pada umur Tersier dan merupakan bagian dari cekungan busur belakang atau back-arc basin Paparan Sunda dari terdapat persamaan dan hubungan terjadinya tektonik dimana pada cekungan Sumatera Utara dan Sumatera Tengah terjadi pada masa pre Terser-Tersier.