Anda di halaman 1dari 5

Edisi Khusus Masalah Cendana NTT

Berita Biologi, Volume 5, Nomor 5, Agustus 2001

POTENSI SUMBERDAYA AIR PROPINSI NTT SEBAGAI


PENUNJANG PENGEMBANGAN KAWASAN CENDANA

MR Djuwansah ,EPUtomo dan TP Sastramihardja N

Puslitbang Geoteknologi-LIPI
Kompleks LIPI, Jl Sangkuriang 21, Bandung 40135

ABSTRAK
Kelayakan budidaya cendana (Santalum album L) di Propinsi NTT dibahas dari sisi sumberdaya air. Propinsi NTT merupakan daerah
dengan iklim kering dibandingkan dengan propinsi lain di Indonesia. Di Propinsi ini terdapat daerah-daerah yang memiliki neraca air
tahunan defisit. Daerah-daerah dengan potensi sumberdaya air yang memadai sangat terbatas. Potensi air tanah relatif sedikit dan mahal
sehingga eksploitasinya hanya akan menguntungkan apabila komoditi yang diusahakan memiliki nilai ekonomis tinggi. Cendana merupakan
salah satu alternatif karena (1) merupakan tumbuhan endemik daerah NTT, (2) toleran terhadap iklim kering dan (3) memiliki nilai
ekonomis tinggi. Cendana laik dikembangkan secara estate di Propinsi NTT pada daerah beriklim kering yang terletak di tepi sungai atau
sekitar mata air yang kontinyu, sekitar embung atau diairi oleh air tanah.

Kata kunci: Sumberdaya air, air tanah, potensi, kelaikan sumberdaya air, budidaya cendana, Nusa Tenggara Timur (NTT).

PENDAHULUAN Salah satu alternatif untuk mendapatkan hasil


Salah satu ciri yang membedakan Propinsi ekonomis yang tinggi adalah kayu cendana.
NTT dengan wilayah Indonesia lainnya adalah Propinsi NTT merupakan daerah asal pohon
iklimnya yang lebih kering. Pada beberapa daerah, cendana. Kayu pohon ini memiliki nilai ekonomis
neraca air tahunannya memperlihatkan defisit. yang tinggi, merupakan satu-satunya komoditi
Keadaan iklim yang kering tersebut menjadi salah kayu yang dijual dalam satuan kilogram. Dewasa
satu sebab sektor pertanian sulit dikembangkan. ini jumlah pohon cendana sudah sangat berkurang
Sedangkan penyebab lainnya adalah karena karena eksploitasi yang melebihi kapasitasnya serta
sumberdaya alam berupa tanah dan air sudah atau karena masih kurangnya upaya budidaya. Padahal
sedang mengalami kerusakan sehingga tidak dapat budidaya kayu cendana dapat memberikan
lagi mendukung pengembangan kehidupan keuntungan secara ekonomis maupun ekologis.
masyarakat (Amareko et al., 1986). Tulisan ini ditujukan untuk memberikan
kontribusi bagi terlaksananya budidaya cendana di
Penelitian-penelitian Pusat Penelitian dan
Propinsi NTT, yang pada akhirnya diharap akan
Pengembangan Geoteknologi-LIPI di Propinsi
dapat membantu meningkatkan Pendapatan Asli
NTT (Sule et al, 1989; Arsadi et al, 1995)
Daerah (PAD) pada era otonomi.
ditujukan untuk upaya eksplorasi air tanah sebagai
Pada bagian awal tulisan ini disajikan
sumberdaya air alternatif di daerah beriklim kering.
mengenai kondisi lingkungan Propinsi NTT yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah
berkaitan dengan sumberdaya air, kemudian
cadangan air tanah yang tersedia amat terbatas dan
dilanjutkan dengan kondisi yang diperlukan untuk
biaya eksploitasinya relatif mahal. Sumberdaya air
pertumbuhan cendana. Selanjutnya dibahas
ini tidak akan memberikan hasilguna yang alternatif lokasi terbaik bagi pengembangan
kompetitif apabila hanya digunakan untuk cendana beserta kekurangan dan kelebihannya, atas
tanaman-tanaman tradisional (Djuwansah et al., dasar pertimbangan iklim, tanah serta faktor-faktor
1995). Agar sumberdaya ini bermanfaat perlu sosioteknis yang berkaitan dengan potensi dan
dipikirkan suatu bentuk pertanian yang memiliki konsep pengembangan agrosilvikultur cendana di
nilai ekonomis tinggi. Propinsi NTT.

593
Djuwansah, Utomo dan Sastramihardja - Potensi Sumber Air di NTT sebagai Penunjang Pengembangan Cendana

Faktor Faktor Sumberdaya Air di Propinsi kepulauan NTT adalah sedimen aluvial tak-padu
NTT yang menempati cekungan lembah-lembah sungai
dan pesisir.
Iklim
Untuk memprediksi potensi sumberdaya air,
Propinsi Nusa Tenggara Timur dikenal
batuan-batuan tersebut memiliki karakter dalam
memiliki iklim yang secara umum lebih kering
kemampuannya menyimpan dan melalukan air.
dibandingkan dengan kebanyakan wilayah
Batuan tersier umumnya memiliki permeabilitas
Indonesia lainnya. Keringnya iklim ini dikarenakan
rendah. Batuan yang berasal dari endapan vulkanik
oleh posisi geografisnya yang relatif berdekatan
biasanya memiliki permeabilitas yang sedang
dengan Australia yang sebagian besar beriklim
sampai tinggi. Sedangkan terumbu karang
gurun. Walaupun propinsi ini merupakan propinsi
umumnya memiliki permeabilitas yang sedang
kepulauan, kelembaban udara di daerah ini relatif
sampai tinggi, tetapi sebarannya terlokalisasi dalam
rendah, terutama pada bulan-bulan ketika angin
bentuk gua-gua bawah tanah (sinkholes) yang juga
bertiup dari daratan Australia, sehingga jumlah
biasanya merupakan sungai bawah tanah. Sedimen
curah hujan tahunan kecil dan musim kering lebih
aluvial tak-padu memiliki permeabilitas sedang
panjang.
sampai tinggi.
Sebagian besar propinsi memiliki curah hujan
Apabila sifat-sifat batuan ini dihubungkan
yang rendah (500-1000 mm/tahun). Daerah dengan
dengan besarnya curah hujan maka curah hujan
curah hujan yang relatif tinggi (> 1500 mm/tahun)
tinggi pada daerah batuan tersier akan
terletak di bagian barat propinsi, dan di daerah-
mengakibatkan besarnya luah banjir pada saat
daerah dengan ketinggian. Pada beberapa tempat di
setelah hujan. Pada daerah batuan sedimen lepas
bagian timur propinsi terdapat daerah dengan curah
dan vulkanik air akan lebih banyak yang meresap
hujan yang sangat rendah (rata-rata <500
ke dalam tanah dan pada ketinggian tertentu di
mm/tahun). Distribusi curah hujan bulanan
lereng-lereng daerah vulkanik bisa muncul kembali
memperlihatkan bahwa sebagian besar curah hujan
sebagai mata air dan kemudian membentuk aliran-
jatuh pada bulan-bulan Januari s/d Maret
aliran sungai. Pada daerah kapur terumbu, sisa air
sedangkan pada bulan-bulan Juli s/d Oktober
limpasan yang meresap ke dalam tanah akan
sangat j arang j atuh huj an.
mengalir pada sungai bawah tanah. Di bawah
pengaruh iklim yang lebih kering, sifat-sifat batuan
Geo-hidrologi
di atas akan memberikan pola aliran yang tidak
Geologi Propinsi NTT terletak pada zona
jauh berbeda, tetapi tentunya dengan luah aliran
subduksi antara lempeng Australia dengan lempeng
jang lebih kecil.
Asia. Busur luar dari zona subduksi ini
direpresentasikan oleh pulau-pulau Sumba dan Demikian pula dengan potensi air tanah setiap
Timor, sedangkan busur dalam diwakili oleh P. daerah, disamping tergantung pada sifat batuan,
Flores serta gugus-gugus kepulauan Solor, Alor jumlah luah setiap lapisan pembawa air (akifer)
dan Wetar. Litologi pulau-pulau yang terletak di ditentukan oleh jumlah curah hujan yang jatuh di
busur luar dicirikan oleh luasnya sebaran batuan daerah resapannya. Formasi batuan vulkanik
sedimen marin yang telah mengalami biasanya merupakan endapan yang memiliki
pengangkatan berumur tersier. Batuan kuarter di kesarangan yang relatif merata baik secara vertikal
busur luar ini dicirikan pula dengan luasnya batuan maupun horizontal, sehingga pada umumnya di
teras-teras terumbu karang sebagai akibat adanya daerah tinggian seperti punggung-punggung bukit,
proses pengangkatan (uplift). Sedangkan pada air tanah lebih sulit didapat karena besarnya
busur dalam ditandai dengan dominasi endapan kedalaman zona jenuh air. Di dasar lembah, air
vulkanik kuarter. Batuan termuda di seluruh tanah akan lebih mudah diperoleh karena zona

594
Edisi Khusus Masalah Cendana NTT
Berita Biologi, Volume 5, Nomor5, Agustus 2001

jenuh air akan lebih dekat ke permukaan tanah. Untuk tanaman muda (kira-kira sampai umur
Sedangkan pada batuan yang memiliki 2 tahun), tanaman cendana tumbuh dengan baik
permeabilitas rendah sangat sedikit menyimpan air. apabila ada naungan yang berasal naungan
Di daerah kapur terumbu, kadang-kadang pepohonan ataupun semak. Tajuk pohon sebaiknya
menyimpan air yang jum\ahnya cukup banyak, terbuka. Pada daerah yang sangat kering, naungan
tetapi untuk eksplorasinya cukup sulit karena haras di atas pohon akan sangat berguna untuk tanaman
mencari sinkhole atau mencapai lapisan batuan di muda. Sedangkan naungan samping akan sangat
bawahnya yang kesarangannya cukup sebagai berguna untuk berbagai umur tanaman. Tanaman
lapisan pembawa air. Sedimen aluvial lepas cendana yang masih muda memerlukan tanaman
biasanya memiliki potensi air tanah yang baik inang, terutama setelah berumur 1 tahun. Tanaman
karena terletak di daerah rendahan, tetapi karena cendana tidak akan bertahan apabila tidak
banyak di antaranya yang menerus dan langsung mendapatkan inang sampai umur 2 tahun. Terbukti
berhubungan dengan air laut maka eksploitasi air bahwa cendana mengambil nitrogen, fosfor dan
tanah yang berlebihan dapat mengakibatkan resiko beberapa asam amino dari tanaman inang,
intrusi air laut; sehingga luah air tanah yang sedangkan kalsium dan kalium diambil dari dalam
dieksploitasi harus diperhitungkan agar tidak tanah.
melebihi kapasitasnya untuk mencegah intrusi. Meskipun cendana dapat tumbuh pada kisaran
Ditinjau dari tumpang tindih sebaran curah kondisi yang lebar, idealnya curah hujan tidak
hujan dan litologi daerah maka potensi sumberdaya terlalu tinggi (600-1600 mm/tahun). Penyinaran
air di NTT secara umum dapat dibagi sebagai matahari haras berlimpah, meskipun untuk
berikut: (1) daerah yang tinggi potensi sumberdaya tanaman muda diperlukan naungan sekitar 50%.
airnya di Propinsi NTT terletak di bagian barat P. Suhu yang diperlukan cukup hangat antara
Flores; (2) daerah yang paling rendah, terletak di minimumlO°C dan maksimum 35°C. Cendana
bagian timur NTT yang meliputi rangkaian pulau- haras terlindungi dari panas dan kekeringan yang
pulau Solor, Alor dan Wetar serta Sumba Timur berkepanjangan, terutama bila masih muda.
bagian utara; (3) daerah lainnya bisa digolongkan Pertumbuhan terbaik (di India) dijumpai pada tanah
berpotensi sedang. liat merah (ferroginous) yang banyak mengandung
besi, lembab, subur dengan drainase yang baik.
Kondisi Tumbuh Tanaman Cendana Cendana tidak dapat mentoleransi genangan air.
Pohon cendana dapat tumbuh pada kisaran Ketinggian terbaik diperkirakan antara 700 dan
kondisi habitat yang luas (Barret, 1986). Pohon ini 1200 m dpi.
dapat tumbuh pada curah hujan antara 500-3000 Pertumbuhan pohon cendana dipengaruhi pula
mm/tahun, pada temperatur antara hampir nol oleh lingkungan tempat tumbuhnya. Pada daerah
sampai lebih dari 40°C apabila tumbuhan sudah relatif terbuka, tajuk pohon jarang lebih tinggi dari
cukup kuat, pada ketinggian permukaan laut rata-rata 6 -7 meter atau maksimum 12 meter,
sampai dengan 1800 m untuk tempat-tempat yang daun-daunnya jarang dan berwarna kekuningan.
tidak memiliki musim yang terlalu dingin, dan pada Pada daerah bernaungan lebat, cendana dapat
berbagai tipe tanah (pasir, lempung, Hat, laterit, memiliki ketinggian tajuk antara 15 sampai 18
kapur), bahkan pada lahan bebatuan yang kurus. meter, lingkar batang 2,4 m, dengan dedaunan yang
Cendana sangat jarang dijumpai pada tanah liat lebat, lebar dan berwarna kehijauan. Dalam hutan
hitam yang memiliki rekahan besar pada musim lebat pertumbuhan cendana relatif lambat, lingkar
kering (grumusols/vertisols, black cotton soils). pohon hanya bertambah 1 cm/tahun. Sedangkan
Pada tanah salin, tidak pernah dijumpai cendana pada tempat yang ideal lingkar batang dapat
tumbuh. bertambah 5 atau 6 cm/tahun. Inti kayu yang

595
Djuwansah, Utomo dan Sastramihardja - Potensi Sumber Air di NTT sebagai Penunjang Pengembangan Cendana

mengandung minyak wangi bisa terdapat baik pada membahayakan bagi perakaran tanaman, terutama
tanaman kecil ataupun besar. Beberapa pohon yang masih muda.
dapat memiliki insipien pada umur 4-6 tahun dan Cendana tampaknya tidak akan begitu baik
inti kayu dapat diukur pada umur 8 tahun. Tetapi pola pertumbuhannya apabila dibudidayakan pada
pada umumnya inti kayu dapat diukur pada pohon daerah dengan curah hujan tinggi. Daerah bercurah
berumur 15 sampai 20 tahun. Inti kayu terbentuk hujan tinggi umumnya memiliki intensitas
sangat baik pada umumnya setelah berumur 30 penyinaran matahari yang lebih kecil. Disamping
tahun. Beberapa penulis menyatakan umur berbeda itu, daerah tersebut biasanya secara alami
untuk pembentukan inti yang baik, kemungkinan ditumbuhi hutan sehingga tidak begitu cocok untuk
amat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pada cendana yang walaupun membutuhkan naungan,
masa lalu, terbentuknya inti kayu dipercayai tetapi memerlukan cahaya matahari yang
sebagai pengaruh lingkungan habitat, tetapi kini berlimpah.
telah terbukti bahwa faktor genetik mengontrol Dari sifat kebutuhannya akan air dan sinar
sepenuhnya pembentukan inti kayu. matahari, maka lingkungan paling cocok untuk
budidaya cendana adalah daerah dengan musim
Kelaikan Sumberdaya Air Propinsi NTT untuk hujan pendek, tetapi lahan masih memiliki pasokan
Budidaya Cendana air yang mencukupi untuk menjaga kelembaban
Kebutuhan sumberdaya air bagi budidaya tanah. Pasokan air ini bisa bersumber dari air
cendana tidak sebesar yang diperlukan untuk permukaan atau air tanah. Apabila budidaya
budidaya pertanian lain pada umumnya. Pohon cendana akan dilakukan dengan pola estate,
cendana toleran terhadap keterbatasan jumlah air seyogyanya tidak dibuka di daerah iklim basah.
bagi pertumbuhannya di alam bebas. Meski Disamping alasan kecocokan habitat seperti
demikian untuk budidaya tanaman cendana, tersebut di atas, hendaknya tidak mengganggu
kesinambungan sejumlah persediaan air yang sumberdaya air yang sudah biasa dimanfaatkan
memadai tetap diperlukan, terutama pada masa- oleh masyarakat untuk keperluan konvensional.
masa awal pertumbuhannya. Pada dasarnya pohon Lokasi-lokasi ideal untuk pengembangan estate
cendana memerlukan jumlah curah hujan sedang cendana di propinsi NTT adalah yang letaknya
(600-1600 mm/tahun). Untuk pola distribusi musim sebagai berikut:
yang tegas, dimana pada satu tahun hanya ada satu 1. Tepi sungai yang tetap berair pada musim
musim hujan dan satu musim kemarau, jumlah kemarau. Lokasi budidaya hendaknya cukup
curah hujan tahunan sebesar itu berarti terdapatnya jauh dari pantai atau pada ketinggian yang
musim kemarau yang panjang. Konsekuensinya, cukup untuk tidak terjadinya kenaikan
selama musim kemarau didapat penyinaran kegaraman tanah pada musim kemarau sebagai
matahari yang penuh dan maksimal, sehingga dapat akibat intrusi air laut atau naiknya garam air
mengakibatkan defisit air karena tingginya tanah oleh aktivitas kapiler.
evapotranspirasi. Pada masa defisit air, tanah bisa 2. Sekitar mata air yang tetap berair pada musim
mengalami kekeringan mutlak (tidak tersedia air kemarau. Di daerah vulkanik lokasi seperti ini
pada pori-pori tanah untuk tanaman) selama tidak tampaknya bisa didapat, asal daerah hulunya
ada hujan dan cadangan persediaan air harus memiliki curah hujan yang lebih tinggi. Tetapi
terjamin pada musim kemarau. Masa defisit air ini jumlah luah mata air dan kontinuitasnya perlu
di lapangan, ditandai antara lain dengan diyakinkan lagi.
terbentuknya rekahan-rekahan tanah, yang bisa 3. Sumberdaya air tanah. Pada daerahberiklim

596
Edisi Khusus Masalah Cendana NTT
Berita Biologi, Volume 5, Nomor 5, Agustus 2001

kering di NTT, terdapat daerah yang berpotensi dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk ini, salah
memiliki air tanah, karena daerah resapannya di satu alternatifnya adalah pemanfaatan air tanah,
sebelah hulu memiliki curah hujan yang lebih karena debit yang diperlukan tidak banyak (sumur
tinggi. Salah satu contohnya adalah daerah utara dengan kapasitas 3 l/detik sudah mencukupi). Areal
P. Sumba. Daerah ini terbentuk dari teras-teras pertanaman ini tampaknya akan membutuhkan
terumbu karang, dimana pada umumnya air infrastruktur pengairan sendiri, terutama untuk
mengalir dalam bentuk sungai bawah tanah. menjamin tersalurnya air ke pokok tanaman,
Masalahnya adalah bagaimana menemukan terutama pada pokok tanaman masih muda.
sungai bawah tanah ini dan menariknya ke Prasarana pengairan ini hendaknya diperhitungkan
permukaan. pula untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya
kebakaran hutan yang kerap terjadi di NTT pada
4. Di sekitar embung. Kelembaban tanah di sekitar
saat puncak musim kemarau.
embung pada umumnya lebih tinggi dan
kesinambungan ketersediaan air lebih terjamin
sepanjang tahun.
DAFTAR PUSTAKA
CATATAN PENUTUP Amareko S, 1986. Agro-Ekosistem Daerah Kering
di Nusa Tenggara Timur: Studi Kasus di
Budidaya cendana merupakan alternatif untuk
Enam Desa Pengembangan Pertanian.
memperoleh hasil ekonomis yang tinggi dengan Kelompok Penelitian Agro-Ekosistem
memanfaatkan sumberdaya air yang terbatas di (KEPAS) - Badan Litbang Pertanian
daerah beriklim kering di NTT. Meskipun hasil Departeman Pertanian.
Anonim, 1997. Sekilas Pengelolaan Cendana di
tersebut baru akan dapat diperoleh setelah 20-30
Propinsi Nusa Tenggara Timur. Pemerintah
tahun, waktu yang cukup lama tetapi masih dalam Propinsi Daerah Tingkat I NTT - Dinas
batas kurun wajar untuk suatu usaha agroforestri. Kehutanan. Kupang.
Usaha ini akan memberikan keuntungan lain, baik Anonim, 1998. Laporan Inventarisasi Cendana di
Pulau Timor. Pemerintah Propinsi Daerah
secara langsung atau tidak langsung antara lain
Tingkat I NTT - Dinas Kehutanan. Kupang.
memperbaiki tata air dan tanah dan memberikan Arsady EM dan Gaol KL. 1995. Studi Air Tanah
panen antara yang berasal dari tanaman sela dan Dalam di Daerah Hambapraing, Sumba
tanaman inang. Tetapi bukan tidak mungkin jangka Timur. Prosiding Hasil-Hasil Penelitian
Puslitbang Geoteknologi-LIPI.
waktu ini dapat diperpendek apabila usaha
Barret DR, 1986. Santalum album (Indian
budidaya ini disertai dengan riset untuk Sandalwood): Literature Review. Curtin
mendapatkan varietas tanaman yang lebih cepat University of Technology - Mulga Research
dapat menghasilkan. Centre, Western Australia Institute of
Technology, Bentley, WA 6102.
Untuk usaha ke arah tersebut, tampaknya perlu Djuwansah M dan Suherman D. 1996. Studi
dibuka suatu areal pertanaman ujicoba produksi Pemanfaatan Lahan Kering di Pulau Sumba.
yang juga berfungsi sebagai stasiun penelitian. Prosiding Hasil-Hasil Penelitian Puslitbang
Melihat keterbatasan sumberdaya air, maka Geoteknologi-LIPI.
Patty EJ, 1983. The Geohydrological Map of
sebaiknya untuk upaya ini diperlukan suatu sumber Indonesia, Scale I: WOO 000. Ministry of
air yang khusus (eksklusif) agar tidak terjadi Mining, Directorate of Environmental
benturan kepentingan dengan pemanfaatan Geology.
konvensional yang sudah biasa dilakukan Sule A dan Delinom RM. 1989. Potensi
Sumberdaya Air dan Tanah di Sumba
masyarakat. Hal ini diperlukan untuk menjamin
Timur. Laporan Penelitian Proyek Litbang
kesinambungan program dan mencegah Sumberdaya Air dan Tanah. Pusat Penelitian
terganggunya sumberdaya air yang sudah biasa dan Pengembangan Geoteknologi-LIPI.

597

Anda mungkin juga menyukai