Anda di halaman 1dari 14

SISTEM KRISTAL DAN CONTOH MINERALNYA

1. SISTEM ISOMETRIK

a. Kelas : Isomerik Tetraoidal


 Kelas : ke-28
 Simetri : 2 3
 Elemen Simetri : terdapat 4 sumbu putar tiga dan tiga sumbu putar dua.
 Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3.
 Sudut : ketiga-tiganya 90o
 Bentuk Umum : tetartoidal yang unik, serta pyritohedron, kubik, deltoidal
dodecahedron, pentagonal dodecahedron, rhombik dodecahedron, dan tetrahedron.
 Mineral yang Umum : changcengit, korderoit, gersdorffit, langbeinit, maghemit,
micherenit, pharmacosiderit, ullmanit, dan lain-lain.

b. Mineral : Pyrite

Pirit adalah mineral berwarna kekuningan dengan kilap logam yang cerah. Pirit
memiliki rumus kimia FeS2 (disulfida besi) dan merupakan mineral sulfida yang paling
umum dijumpai. Pirit bisa terbentuk pada suhu tinggi-rendah dan keterdapatannya bisa
dalam batuan beku, metamorf dan sedimen walaupun dalam jumlahnya yang sedikit.

Nama "pirit" berasal dari bahasa Yunani "pyr" yang berarti "api." Nama ini diberikan
karena pirit dapat digunakan untuk menciptakan bunga api yang dibutuhkan untuk
membuat api jika dipukul terhadap logam atau bahan keras lainnya.

Di masyarakat, pirit memiliki berbagai julukan yang sangat terkenal diantaranya yaitu
"penghantar emas", "emas muda", bahkan ada yang juga menyebutnya sebagai "emas
palsu". Hal ini dikarenakan pirit mempunyai warna mineral yang mirip emas.

Dengan kilap logam dan berat jenis yang tinggi sering menyebabkan orang keliru untuk
membedakan pirit dengan emas, bahkan pada prospektor emas berpengalaman sekalipun.
Namun, yang perlu diperhatikan disini bahwa kedua mineral ini sering terbentuk bersama-
sama, bahkan pada beberapa deposit, pirit mengandung kandungan emas yang bernilai
ekonomis untuk ditambang.
Bagaimana Mengidentifikasi Mineral Pirit ?

"Handspecimens" atau conto pirit biasanya mudah untuk diidentifikasi. Mineral ini selalu
memiliki warna kekuningan, kilap logam dan berat jenis yang tinggi. Satu-satunya mineral
yang memiliki sifat fisik yang mirip dengan pirit adalah markasit, sebuah dimorph pirit
dengan komposisi kimia yang sama tetapi mempunyai struktur kristal ortorombik.

Markasit tidak memiliki warna kuning terang seperti pirit, tetapi berwarna kuningan pucat
kadang-kadang terlihat dengan warna sedikit hijau. Markasit lebih rapuh dari pirit dan juga
memiliki berat jenis sedikit lebih rendah yaitu 4,8.

Sebenarnya pirit dan emas dapat dengan mudah dibedakan, emas sangat lembut dan akan
penyok apabila diberikan tekanan (emas sifatnya elastis). Emas mempunyai cerat berwarna
kuning, sementara pirit berwarna hitam kehijauan. Selain itu emas memiliki berat jenis
yang lebih tinggi dari pirit. Dengan Melakukan pengujian kecil akan membantu Anda
membedakan antara pirit dengan emas.

Gambar mineral pirit dan sifat fisiknya.

Apa Kegunaan Mineral Pirit ?

Pirit terdiri dari besi dan belerang (FeS2), namun mineral ini bukan merupakan sumber
utama dari elemen besi. Besi biasanya diperoleh dari bijih oksida seperti hematit dan
magnetit. Deposit Oksida besi di alam jauh lebih besar dibandingkan besi sulfida dan juga
lebih gampang mengekstraknya menjadi logam besi dibanding besi sulfida.

Pirit digunakan sebagai bijih utama dalam memproduksi sulfur (belerang) dan asam sulfat.
Saat ini sebagian besar sulfur diperoleh sebagai produk sampingan dari pengolahan gas alam
dan minyak mentah. Beberapa sulfur terus diproduksi dari pirit sebagai produk sampingan
dari produksi emas.

Penggunaan yang paling penting dari pirit sebenarnya adalah sebagai mineral prospeksi
yang dapat menunjukan keberadaan bijih emas. Emas dan pirit terbentuk pada kondisi
yang sama dan terbentuk bersama-sama dalam sebuah batuan. Dalam beberapa deposit,
sejumlah emas terbentuk sebagai inklusi dan substitusi dalam pirit.

2. SISTEM TETRAGONAL

a. Kelas : Disphenoidal
 Kelas : Ke-22,  Simetri : 4bar
 Elemen Simetri : Terdapat satu sumbu putar empat.
 Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan -a1 keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
 Sudut : Semuanya memiliki sudut 90o
 Bentuk Umum : Tetragonal disphenoidal, tetragonal prism, dan pinakoid.

b. Mineral : leucite
Cahnite adalah mineral putih rapuh atau tidak berwarna yang memiliki belahan
dada yang sempurna dan biasanya transparan. Ini biasanya membentuk kristal
berbentuk tetragonal dan memiliki kekerasan 3 mohs. Cahnite ditemukan pada tahun
1921.

 Kategori : Mineral borat


 Rumus (unit berulang) : Ca2B [AsO4] (OH) 4
 Klasifikasi Strunz : 6.AC.70
 Sistem kristal : Tetragonal
 Kelas kristal : Disphenoidal (4)

Identifikasi

 Warna: Tidak berwarna sampai putih


 Pembelahan : Sempurna
Pada {110}
 Keuletan : Rapuh
 Skala kekerasan Mohs : 3
 Kilau : Vitreous
 Diaphaneity : Transparan
 Densitas : 3,156 g / cm3

3. SISTEM HEXAGONAL
a. Kelas : Dihexagonal Piramid
 Kelas : ke-18
 Simetri : 6 m m
 Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 bidang simetri
b. Mineral : Corondum

korundum (dari Bahasa Tamil: kurundam) adalah kristal aluminium oksida dan merupakan
salah satu mineral pembentuk batuan. Secara alami mineral ini jernih, tetapi dapat memiliki
warna yang berbeda dengan adanya zat pengotor. Spesimen yang transparan digunakan sebagai
batu permata, yang disebut rubi jika berwarna merah dan safir jika berwarna selain merah. Selain
kekerasannya, korundum dikenal karena densitasnya yang tinggi (4,02 g/cm³), yang sangat tinggi
untuk suatu mineral transparan yang tersusun dari unsur ber-massa atom rendah aluminium dan
oksigen.
Kategori Mineral
Rumus kimia aluminium oksida, Al2O3
Identifikasi
Coklat hingga abu-abu, lebih jarang merah, biru, putih,
Warna
kuning.
Bipiramida, memapan (tabular), prismatik, kristal
Perawakan
rombohedral, butiran, atau tak beraturan (massive)
Sistem kristal Trigonal (Heksagonal Scalenohedral)
Bentuk kembaran Polisintetik umum ditemukan
Membulat (conchoidal) hingga kasar tak teratur
Pecahan
(uneven)
Kekerasan (Skala
9
Mohs)
Kilap Kilap kaca hingga permata
Gores Putih
Berat jenis 3.95-4.1
Indeks bias nω=1.768 - 1.772 nε=1.760 - 1.763, Biref 0.009
Pleokroisme Tidak ada
Fusibilitas Infusible
Kelarutan tidak larut
Variasi utama
Safir Semua warna kecuali merah
Rubi Merah
Emeri Butiran

4. SISTEM TRIGONAL

a. Kelas : Trapezohedral
 Kelas : ke-12
 Simetri : 3 2
 Elemen Simetri : ada 1 sumbu putar tiga, 3 sumbu putar dua.

b. Mineral : Tourmaline
Turmalin adalah kristal silikat dengan unsur-unsur mineral seperti aluminium, besi,
magnesium, natrium, litium, atau kalium. Turmalin diklasifikasikan sebagai semi-batu berharga.
Turmalin berasal dari bahasa Sinhala “turamali” atau “toramalli” yang berarti batu permata Sri
lanka. Kristal ini memiliki dua sifat, yaitu: pyroelectricity (piro-elektrik) dan piezoelectricity
(pizo-elektrik). Piro-elektrik adalah kondisi dimana Turmalin membawa muatan positif dan
negatif dibawah suhu yang berbeda. Pizo-elektrik adalah arah vertikal turmalin yang bertemu
pada 2 ujung dan menghasilkan muatan negatif. Muatan negatif tersebut akan diserap oleh
molekul di udara dan berubah menjadi ion negatif.
Batu turmalin memiliki gabungan chemical dari boron, silicate dan alumunium.
Warna indah dari batu turmalin ini kebanyakan berasal dari chrome, besi, vanadium dan
manganese, bisapun tembaga. Komposisi batu turmalin ini termasuk rumit, kompleks dan
tidak mudah dimengerti. Batu turmalin mempunyai nilai keras 7.5 berdasarkan daftar
keras Mohs membuat batu turmalin termasuk ke dalam batu mulia, mereka menempati di
urutan ke lima setelah batu intan, corundum, chrysoberyl dan topaz.
Orang Cina sering memadukan batu turmalin dengan batu giok (jade) untuk
sebuah perhiasan. Salah satu ciri khas dari batu turmalin adalah jika digosok dengan
tangan maka batu itu akan dapat menarik benda-benda kecil seperti potongan kertas atau
gabus.
Batu turmalin banyak ditemukan di Brazil, California, Pakistan, Afghanistan,
Afrika Timur, Madagascar, Srilanka dan Rusia.

Warna
Batu turmalin sering disebut sebagai batu bunglon karena batu turmalin beraneka
ragam warnanya termasuk hitam dan putih namun yang paling dikenal biasanya yang
berwarna merah muda. Ada pula yang terdapat beberapa macam warna sekaligus seperti
warna pelangi. Batu turmalin bukan hanya indah warnanya tetapi juga dipercayai dapat
menstimulasi imajinasi. Jika dipanaskan warna batu ini akan berubah-ubah dan akhirnya
akan menjadi suram dan kilauannya yang bening seperti kaca akan hilang.

Jenis
Nama-nama batu turmalin dikategorikan sesuai dengan warnanya:

 Warna merah dan pink = rubellite


 Warna biru = indicolite / indigolite
 Warna hijau = verdelite
 Warna kuning = dravit
 Warna hitam = schorl
 Tak berwarna = achroit

5. SISTEM ORTHOROMBIK
Salah satu contoh mineral dari system Ortorombik adalah Topaz. Topaz masuk didalam
kelas system Kristal Orthorombic dipyramidal .
a. Kelas : dipyramidal
 Kelas : 8
 Simetri : 2 / m 2 / m 2 / m
 Elemen simetri : Memiliki tiga sumbu rotasi dua kali lipat dengantegak lurus cermin
untuk semua tiga sumbu danpusat.
 Axes kristalografi : Tidak ada sama.
 Angles : Semua tiga sudut = 90 derajat.
 Bentuk umum : Orthorhombic dipyramid, prisma dan beberapapinacoid.
 Mineral umum : bari , belerang, staurolite, olivin, andalusite, anggotadari Aragonite
Group, marcasite, topaz, brookite,enstatite, anthrophyllite, sillimanite, zoisite,
Adam,danburite, kordierit, wavellite dan lain-lain banyakbanyak.

b. Mineral :

 Pengertian Topaz
Topaz adalah mineral silikat yang terdiri dari aluminium dan fluorin
dengan formula kimiaAl2SiO4(F,OH)2. Topaz mengkristal dalam bentuk
ortorombik dan sebagian kristalnya berbentuk prisma berujung piramida atau
bentuk lain.
 Warna dan Variasi
Topaz murni tidak berwarna dan transparan namun biasanya diwarnai oleh
impuritas; topaz biasa berwarna kuning, abu-abu muda atau jingga kemerahan,
dan biru cokelat. Selain itu ada juga warna putih, hijau muda, biru, emas, merah
jambu (langka), kuning kemerahan atau opak sampai transparan.
 Lokasi
Topaz sering dikaitkan dengan batuan beku silisik jenis granit dan riolit.
Mineral ini mengkristal di dalam pegmatit granit atau lubang uap di aliran lava
riolit seperti di Pegunungan Topaz di barat Utah. Topaz dapat ditemukan bersama
fluorit dan kasiterit di berbagai daerah termasuk Pegunungan Ural dan Ilmendi
Rusia, Afghanistan, SriLanka,Republik Ceko, Jerman, Norwegia, Pakistan, It lia,
Swedia, Jepang, Brazil, Meksiko,Pulau Flinders, Australia, Nigeria, dan Amerika
Serikat.
Contoh gambar :

Topaz tak berwarna, Belahan topaz biru


Minas Gerais, Brazil

Batu topaz Kekaisaran Topaz Merah


6. SISTEM MONOKLIN

a. Doma

 Kelas : ke-3
 Simetri : 1m
 Elemen Simetri : 1 bidang simetri
b. Mineral : Malachite

Malasit dari Kongo

Malasit/Malachite (bahasa Inggris: Malachite) adalah suatu mineral karbonat


hidroksida tembaga, dengan rumus kimia Cu2CO3(OH)2. Mineral hijau buram ini
terikat mengkristal dalam bentuk sistem kristal monoklin, dan sering kali bentuknya
bergugus (botryoidal), berserat, atau massa stalagmitik, dalam retakan dan ruang
yang jauh di bawah tanah di mana terdapat genangan air dan cairan hidrotermal untuk
terjadinya presipitasi kimiawi. Potongan kristal individual jarang ditemukan namun
ada yang berbentuk prisma-prisma ramping atau menjarum (asikular). Bentuk semu
(pseudomorf) yang menyerupai kristal azurit tabular atau gumpalan juga dijumpai.
Kategori Mineral karbonat
Rumus kimia Cu2CO3(OH)2
Klasifikasi
05.BA.10
Strunz
Identifikasi
Massa molekul 221.1 g/mol

Hijau terang, hijau gelap, hijau kehitaman,


Warna umumnya berupa massa terikat; hijau hingga
hijau kekuningan dalam sorotan cahaya
Masif, bergugus (botryoidal), stalaktitik,
Perawakan kristal berbentuk menjarum (acicular) hingga
prismatik tabular
Monoklinik—prismatik H-M Simbol (2/m)
Sistem kristal
grup ruang P21/a
Umum sebagai kontak atau penetrasi ganda
Bentuk
pada Templat:Mset dan Templat:Mset.
kembaran
Polisintetik ganda juga ditemukan.
Sempurna pada Templat:Mset, biasa pada
Belahan
Templat:Mset
Pecahan Subkonkoidal hingga tidak merata
Kekerasan
3.5–4.0
(Skala Mohs)
Adamantin hingga kekacaan; halus bila
Kilap
berserat; kusam hingga coklat tanah bila masif
Gores Hijau muda
Diafaneitas Tembus cahaya hingga buram
Sifat optik Biaksial (–)
Indeks bias nα = 1.655 nβ = 1.875 nγ = 1.909
Bias ganda δ = 0.254
7. SISTEM TRIKLIN
a. Kelas :
 Pinakoidal
 Kelas : ke-2
 Simetri : 1bar
 Elemen Simetri : hanya sebuah pusa

b. Mineral : Anorthite

Mineral anortit merupakan salah satu mineral dari sekian banyak mineral yang masuk dalam
group felspar dengan warna mineral pada umumnya putih, abu-abu, hingga tidak berwarna.
Mineral anortit ini juga memiliki sistem kristal trikilin dengan perawakan kristalnya membata
dan jarang terlihat sebagai kristal bebas.

Mineral anortit pada umumnya memiliki belahan sempurna satu arah dengan pecahan konkoidal
dan berat jenis rata-rata 2,76. Kekerasan mineral ini pada kisaran 6 hingga 6,5. Sedangkan
transparansi pada mineral ini biasanya translusen hingga opak bahkan terkadang ditemukan
mineral anortit yang transparan.

Contoh gambar mineral anortit


Untuk lebih jelasnya, berikut ini plengdut.com sajikan deskripsi dari mineral anortit ini:

1. Rumus kimia: CaAl2Si2O8


2. Klas: Silikat
3. Sub klas: Tektosilikat
4. Group: Felspar
5. Sifat fisik:

 Warna: putih, abu-abu, dan tidak berwarna.


 Kilap: kaca hingga damar jika lapuk
 Transparansi: translusen hingga opak, kadang-kadang transparan.
 Sistem kristal: trikilin
 Perawakan kristal: membata atau memapan, jarang terlihat sebagai kristal bebas
 Belahan: sempurna satu arah,
 Pecahan: konkoidal
 Kekerasan: 6-6,5
 Gores putih
 Mineral asosiasi: biotit, augit, hornblende, dan piroken.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.geologinesia.com/2016/02/mineral-pirit-sebagai-petunjuk-adanya.html

https://www.academia.edu/13160801/Sistem_Kristal

https://en.wikipedia.org/wiki/Cahnit

https://id.wikipedia.org/wiki/Korundum

https://id.wikipedia.org/wiki/Turmalin

https://balitheree.wordpress.com/2015/12/07/orthorombic/

https://id.wikipedia.org/wiki/Malasit

http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistem-kristal.html

https://www.plengdut.com/2015/03/mineral-anortit.html

Anda mungkin juga menyukai