Anda di halaman 1dari 14

Tugas 1

Nama : Aldi Patra (1708103010018)


Ghina Safarah (1708103010024)

Native Elements

Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya
memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur
lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah
malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan
dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan. Mineral yang
tergolong dalam kategori ini mempunyai struktur atom yang mirip, logam ini juga mempunyai
beberapa kesamaan fisik, diantaranya, daya tahan terhadap pukulan (Tenacity) yang bersifat
Malleable (dapat ditempa) atau ductile (dapat ditarik seperti kawat); merupakan konduktor yang
baik; mempunyai berat jenis (BJ) yang besar; kilap logam; titik lebur rendah; dan derajat
ketransparanan (Diaphaneity) opaque.

Contoh mineral dari kelompok Native Element : emas (Au), perak (Ag), Platina (Pt), tembaga
(Cu), bismuth (Bi), arsenic (As).

Mineral yang tergolong dalam golongan Native Element dalam jumlah besar diklasifikasikan


menjadi,
1. Metal terdiri dari:
 Gold group ( emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu)),
 Platinum group (platinum (Pt), palladium (Pd), platiniridium (Pt, Ir))
 Iron group (besi (Fe), Nickel-Iron (Ni,Fe))
2. Semi-metals dan non- metals, terdiri dari:
 Arsenic Group (Arsenic (As), Antimony (Sb), Bismuth (Bi))
 Sulfur group ( Sulfur (S))
 Carbon group (Diamond (C), graphite (C).

A. Gold group
o Emas (Au)

Gambar Emas
Warna: Kuning ketika ditemukan murni, kuning-keputihan ketika ditemukan bercampur
dengan perak, atau kuning-oranye-kemerahan jika ditemukan bersama tembaga; Sistem Kristal
& Perawakan: Isometrik & Masif, Membutir, Membilah, dll; Kilap: Logam; Kekerasan: 2,5-3
Skala Mohs; Gores: Kuning; Belahan / Pecahan: Tidak punya belahan / Hackly; Tenacity: Sangat
Malleable, tapi ditemukan dengan sifat Ductile dan Sectile; Berat Jenis: 19,3; Kemagnetan:
Paramagnetik; Derajat Ketransparanan: Opaque Mineral, tetapi apabila ditemukan dalam
lembaran tipis, dapat mentransmit cahaya hijau dan biru; Asosiasi Mineral: Perak, Tembaga,
Pyrite,dll.

Emas biasanya dapat dibedakan dari warna dan daya tahan terhadap pukulannya
(Tenacity). Pada butiran yang kecil, emas sulit dibedakan dengan Pyrite dan Chalcopyrite,
sehingga mineral tersebut sering disebut ’emas palsu’. Emas dapat melebur pada suhu 1062 oC.
Kebanyakan orang menggunakan emas untuk perhiasan, padahal emas merupakan bahan industri
yang sangat penting karena sifat konduktornya. Emas juga dipakai sebagai komponen satelit luar
angkasa. Emas ditemukan secara khusus dalam dua tipe deposit : Hydrothermal Veins dan
Placer. Dalam Hydrothermal Veins, emas ditemukan dalam urat-urat kuarsa bersama pyrite,
mercury, tourmaline, beberapa mineral sulfida lainnya, dll. Beberapa emas dalam jumlah sedikit
juga sering ditemukan dalam urat-urat pyrite yang besar. Dalam deposite Placer, emas ditemukan
dalam butiran-butiran yang berasosiasi dengan mineral berberat jenis besar yang resisten. Emas
dengan ukuran kristal sekitar 2,5cm (1In) ditemukan di California, sedangkan Emas dengan berat
90kg (200lb) ditemukan di Australia. Indonesia menjadi salah satu cadangan emas terbesar di
dunia. Freeport, Cadangan emas di Papua yang mencapai 29,8 juta troy ounces  ini merupakan
cadangan terbesar atau mencakup 95% dari total cadangan emas Freeport di dunia.
o Perak (Ag)

Gambar Perak

Warna: Abu-keputihan, kadang terlihat abu-kehitaman jika terkena noda; Sistem Kristal &
Perawakan: Isometrik & Masif, Membutir, Membilah, dll; Kilap: Logam; Kekerasan: 2,5-3 Skala
Mohs; Gores: Abu-keputihan; Belahan / Pecahan: Tidak punya belahan / Hackly; Tenacity:
Sangat ductile dan malleable ; Berat Jenis: 10,1-11,1; Kemagnetan: Paramagnetik; Derajat
Ketransparanan: Opaque Mineral; Asosiasi Mineral: Emas, Tembaga, Kuarsa,dll. Sebagai logam
untuk perhiasan dan pembuatan uang logam, perak mempunyai sifat lebih keras dari emas tapi
lebih lunak dari tembaga. 
Perak akan melebur pada suhu 960oC. Perak ditemukan di kerak bumi pada dua deposit :
Ditemukan dengan jumlah sedikit pada zona oksidasi dalam cebakan (ore deposite) dan dalam
Hydrotermal Deposite. Perak ditemukan dengan mineral sulfida, calcite, barite, dll. Tambang
perak terbesar sekarang ditempati oleh Peru, USA, Canada, Australia, Russia, dan Kazakhstan,
Mexico. Selain itu, di Indonesia sendiri tambang perak terdapat di Nusa Tenggara Barat (NTB)
khususnya di Kabupaten Sumbawa, endapan dijumpai berupa urat kuarsa dan stock work tipe
epitermal. Kadar perak dalam batuan termineralisasi berkisar antara 5-66 g/t Ag. Endapan perak
yang berasosiasi dengan emas dan air raksa dengan kadar 22-31 g/t Ag, ditemukan di daerah
Brang Air Panas, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa. Selain di Nusa Tenggara Barat,
perak juga bisa ditemukan di wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua.
o Tembaga (Cu)

Gambar Tembaga

Warna: Merah-keputihan dalam keadaan yang fresh, warnanya cepat berubah menjadi
merah-kecoklatan; Sistem Kristal & Perawakan: Isometrik & Masif; Kilap: Logam; Kekerasan:
2,5-3 Skala Mohs; Gores: Merah-keputihan; Belahan / Pecahan: Tidak punya belahan / Hackly;
Tenacity: Sangat ductile dan malleable ; Berat Jenis: 8,94; Kemagnetan: Paramagnetik; Derajat
Ketransparanan: Opaque Mineral; Asosiasi Mineral: Perak, Bornite, Epidote, Emas dll.
Kemungkinan tembaga adalah logam yang pertama digunakan pada peradaban manusia,
manusia pada zaman neolitikum atau zaman batu muda menggunakan tembaga sebagai ornamen
campuran batu sekitar 8000SM, Peradaban Mesir Kuno juga diyakini menggunakan tembaga
sekitar 4000SM dan mulai mencampur tembaga dengan timah sekitar 3500SM. Secara
kimia Native Copper selalu mengandung sedikit dari unsur-unsur arsenic, besi, bismuth, atau
antimony. Tembaga juga mempunyai titik lebur pada suhu 1084 oC. Tembaga sering sekali
berasosiasi dalam batuan beku ekstrusif dimana tembaga terbentuk pada reaksi antara larutan
copper-bearing dan mineral besi, tipe deposit ini dapat dijumpai di Keweenaw Peninsula,
Michigan. Native Copper  juga sering ditemukan bersama chalcocite, bornite, epidote, calcite,
prehnite, chlorite, dan native silver. Tembaga juga ditemukan mengisi lubang-lubang pada
struktur amigdaloidal pada batuan. Indonesia menjadi salah satu negara yang mempunyai
tambang tembaga terbesar di dunia, dimana lagi jika bukan Kecamatan Tembagapura, Kabupaten
Mimika, Papua. Di kecamatan ini terdapat dua gunung di mana terletak dua tambang besar,
masing-masing tambang Ertsberg (tambang tembaga) di Gunung Erstberg dan tambang Grasberg
di Gunung Grasberg (tambang emas) yang merupakan tambang dengan cadangan tembaga
terbesar ketiga di dunia dan cadangan emas terbesar di dunia. Kedua tambang ini dioperasikan
oleh PT. Freeport Indonesia.

B. Platinum group
o Platinum (Pt)

Gambar Platinum

Warna: Abu-keputihan, Abu-Kehitaman; Sistem Kristal & Perawakan: Isometrik &


Massif, Membutir, Membilah, dll; Kilap: Logam; Kekerasan: 4-4,5 Skala Mohs bisa lebih keras
apabila banyak kandungan besinya; Gores: Abu-keputihan; Belahan / Pecahan: Tidak punya
belahan / Hackly; Tenacity: Malleable dan ductile; Berat Jenis: 14-19 (21,46 untuk Platinum
yang murni); Kemagnetan: Paramagnetik; Derajat Ketransparanan: Opaque Mineral; Asosiasi
Mineral: Olivine, pyroxene, magnetite,dll.
Native Platinum selalu mengandung besi kira-kira dengan kadar sampai 28%, sifat
magnetnya sangat kuat. Native Platinum juga mengandung sebagian kecil dari palladium,
rhodium, iridium, dan tembaga. Platina sering muncul pada placer, pada urat-urat kuarsa yang
berasosiasi dengan hematite, chlorite, dan pyrolusite. Platina ditemukan juga pada batuan beku
ultra basa dan batuan beku basa, berasosiasi dengan olivine, pyroxine, chromite, dan magnetite,
sehingga Native Platinum dan mineral yang mengandung platinum lainnya sering ditambang
pada konsentrasi magmatik dalam dunite, contohnya di Transvaal, Afrika Selatan. Platina dengan
jumlah yang banyak juga ditemukan di river placer di Pegunungan Ural. Platina juga populer
untuk dijadikan sebagai perhiasan atau ornamen-ornamen lainnya, bahkan platina mempunyai
harga yang lebih tinggi dibandingkan emas karena sifat struktur atomnya yang mempunyai
kelebihan lain dibandingkan dengan emas. Tambang platina di Indonesia tersebar luas di daerah
Martapura, Kalimantan Selatan dan Bengkalis, Riau.
C. Iron group

Gambar Nickel-Iron

Warna: Abu-keputihan; Sistem Kristal & Perawakan: Isometrik & Massif; Kilap: Logam;
Kekerasan: 4 Skala Mohs; Gores: Abu-keputihan; Belahan / Pecahan: Tidak terlihat / Hackly;
Tenacity: Malleable ; Berat Jenis: 7,3-7,9; Kemagnetan: Paramagnetik; Derajat Ketransparanan:
Opaque Mineral; Asosiasi Mineral: Nickel, dll.
Komposisi besi di kerak bumi kurang lebih hanya 5%, dan besi merupakan unsur
keempat yang melimpah selain oksigen. Meskipun unsur besi sangat melimpah di kerak bumi,
mineral Native Iron merupakan salah satu mineral yang jarang ditemukan dalam kerak bumi dan
selalu ditemukan bersamaan dengan unsur nickel. Native Iron dengan kadar nickel rendah ( 7,5%
Nickel) disebut kamacite sedangkan Native Iron dengan kadar nickel tinggi (sampai 50%
Nickel) disebut taenite, selain itu bentuk lain dari iron-nickel dengan struktur kristal tetragonal
disebut tetrataenite. Kamacite banyak ditemukan di Taimyr, Russia dan Buhl, Jerman.
Adapun penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan
Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).

D. Arsenic group

1. Arsenik

Kelompok ini terdiri dari mineral Arsenic (As), Antimony (Sb), dan Bismuth (Bi).
Golongan semi-metal ini biasanya mempunyai struktur atom rhombohedral (trigonal). Biasanya
mineral dalam kelompok ini mempunyai belahan basal dimana arah belahan sejajar bidang
kristal.
Gambar Arsenik

Warna dari arsenik biasanya abu muda tapi ketika terkena zat pengotor langsung berubah
menjadi abu-kehitaman; Sistem Kristal & Perawakan: Trigonal & Masif; Kilap: Semi logam;
Kekerasan: 3,5 Skala Mohs; Gores: Putih-keabuan; Belahan / Pecahan: Sempurna, basal /
Uneven; Tenacity: Brittle; Berat Jenis: 5,7; Kemagnetan: Paramagnetik; Derajat Ketransparanan:
Opaque Mineral; Asosiasi Mineral: Silver, Cobalt, Galena, dll. Kata arsenik sendiri berasal dari
kata arsenicon. Native Arsenik biasanya mengandung beberapa unsur lain yaitu antimony,
bahkan ditemukan besi, sulfur, dan nickel dalam jumlah yang sangat sedikit. Campuran dari
unsur arsenik dan antimony juga akan membentuk mineral bernama allemontite, ketika
dipanaskan, arsenik akan cepat menyublim ( berubah menjadi fasa gas tanpa melebur terlebih
dahulu) dan mengeluarkan aroma bawang. Arsenik dipercaya dapat menjadi obat untuk infeksi-
infeksi tertentu dan juga dapat digunakan menjadi campuran pestisida. Arsenik biasanya
ditemukan pada urat-urat hidrotermal dan berasosiasi dengan perak, cobalt, nickel, barite,
cinnabar, realgar, galena, dll. Potensi arsenik di Indonesia berada di Kabupaten Tulungagung,
Jawa Timur. Aplikasi dari arsenic ini adalah sebagai bahan utama racun, sebagian kecil
digunakan dalam bidang industri dan komersial.

2. Antimony

Warna dari logam ini abu muda; Sistem Kristal & Perawakan: Trigonal & Masif,
Berlembar; Kilap: Semi logam; Kekerasan: 3-3,5 Skala Mohs; Gores: Abu; Belahan / Pecahan:
Sempurna, basal / Uneven; Tenacity: Brittle; Berat Jenis: 6,7; Kemagnetan: Paramagnetik;
Derajat Ketransparanan: Opaque Mineral; Asosiasi Mineral: Stibnite, Sphalerite, Galena, Pyrite,
dll. Antimony mempuynyai titik lebur berkisar 630° C, antimony yang ditemukan pada urat-urat
hidrotermal ditemukan bersama stibnite, sphalerite, pyrite, galena, dan kuarsa.

Gambar Antimony

Aplikasi penggunaan antimony ini dimanfaatkan dalam produksi industri semikonduktor


dalam produksi diode dan detektor infra merah. Sebagai sebuah campuran, logam semu ini
meningkatkan kekuatan mekanik bahan. Manfaat yang paling penting dari antimon adalah
sebagai penguat timbal untuk batere. Kegunaan-kegunaan lain adalah campuran antigores, korek
api, obat-obatan, dan pipa. Oksida dan sulfida antimon, sodium antimonat, dan antimon
triklorida digunakan dalam pembuatan senyawa tahan api, keramik, gelas, dan cat. Antimon
sulfida alami (stibnit) diketahui telah digunakan sebagai obat-obatan dan kosmetika.

3. Bismuth

Bismuth adalah logam yang berbentuk kristal, rapuh. Berbaring di sisi kanan meja
periodik, bismut adalah logam diamagnetik paling alami, logam ini tahan menjadi magnet dan
ditolak oleh medan magnet. Bismuth juga memiliki ketahanan listrik yang luar biasa tinggi untuk
logam. Konduktivitas termalnya lebih rendah dari logam manapun, kecuali merkuri. Bismut
memiliki sifat yang tidak biasa yang berkembang saat membeku (seperti air). Empat elemen
lainnya berkembang saat membeku adalah silikon, gallium, antimon dan germanium. Warna
bismuth yaitu Abu-keputihan, biasanya terdapat kemerahan sedikit; Sistem Kristal & Perawakan:
Trigonal & membutir; Kilap: Semi logam; Kekerasan: 2-2,5 Skala Mohs; Gores: Abu; Belahan /
Pecahan: Sempurna / Uneven; Tenacity: Brittle; Berat Jenis: 9,7-9,8; Kemagnetan:
Paramagnetik; Derajat Ketransparanan: Opaque Mineral; Asosiasi Mineral: Cobalt, Nickel,
Silver, dll. Bismuth mempunyai titik lebur berkisar 270° C. Kebanyakan bismuth ditemukan
dalam bijih timah, tembaga, perak, dan lainnya. Cadangan bismuth sebanyak 4 miliar pound
diproduksi di Mexico (19%), Peru (17%) dan negara-negara lainnya. Aplikasi dari bismuth ini
yaitu Digunakan dalam pembuatan easily fussible alloy seperti alat pemadam api, alat penyiram,
safety plug ada ketelpembakaran, dan juga peluru senapan dan thermopiles.Garam Bismuth
digunakan pada peralatan farmasi, calico printing, dan dalam pembuatan highlyrefractive glass.

Gambar Bismuth

E. Sulfur Group

Warna khas dari sulfur yaitu Kuning atau kuning kemerahan; Sistem Kristal &
Perawakan: Orthorombik & Masif, tabular, meniang,dll ; Kilap: Kilap damar, ditemukan juga
kilap Lemak; Kekerasan: 1,5-2,5 Skala Mohs; Gores: Tidak ada; Belahan / Pecahan: Tidak
Jelas / Choncoidal, Uneven; Tenacity: Brittle; Berat Jenis: 2,1; Kemagnetan: Diamagnetik;
Derajat Ketransparanan: Opaque Mineral kadang ditemukan Translucent Mineral (tergantung) ;
Asosiasi Mineral: Fluorite, gypsum, dll. Unsur Sulfur (S) menempati urutan ke-9 yang melimpah
di bumi, kandungan sulfur di kerak bumi diperkirakan sebanyak 0,03%. Setelah unsur oksigen
dan silikon, sulfur merupakan unsur pokok dalam pembentukan mineral seperti dalam golongan
mineral sulfida dan sulfat. Native Sulphure ataupun mineral-mineral yang mengandung sulphur
lainnya sudah dikenal sejak peradaban kuno, dimana pada saat itu orang-orang menyebutnya
sebagai brimstone yang artinya “burning stone” atau batu yang terbakar. Mineral Native Sulphur
dapat meleleh pada suhu 113oC. Native Sulphur sering ditemukan pada daerah vulkanik, Native
Sulphur dengan kristal yang baik biasanya terdeposit pada hasil sublimasi langsung gas-gas
volkanik (solfatara) yang keluar dari fumarol. Selain itu, sulphur juga terdeposit dalam hasil
oksidasi yang tidak sempurna dari hidrogen sulfida dan hasil dari dekomposisi hidrogen sulfida
pada mata air panas. Tidak hanya pada daerah vulkanik, sulfur dapat ditemukan juga pada batuan
sedimen berumur tersier dan berasosiasi dengan gypsum, calcite, dan beberapa garam. Sulfur
mempunyai beberapa kegunaan seperti digunakan dalam bahan baku pembuatan detergent, obat-
obatan, pupuk, pewarna, bahkan bahan peledak. Beberapa orang juga dapat mempunyai alergi
apabila kontak langsung dengan unsur ini. Sulfur atau belerang sangat melimpah di Indonesia,
terkait dengan keterdapatan sulfur yang selalu ditemukan pada daerah yang mengalami aktivitas
vulkanik dimana Indonesia mempunyai banyaknya gunung api yang masih aktif atau
memperlihatkan aktivitas vulkaniknya. Kawah Ijen di Jawa Timur merupakan penghasil sulfur
terbesar di Indonesia. Selain itu, potensi sulfur juga ditemukan di Jawa Barat (Gunung
Tangkuban Perahu, Danau Putri, Galunggung, Ceremai, Telaga bodas), Jawa Tengah (Daerah
Dieng), Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Maluku. Aplikasi dari sulfur biasanya digunakan
sebagai Digunakan dalam pembuatan asam sulfat, korek api, bubuk mesiu, pupuk,
karet,fungisida, obat-obatan, semen, thermal adn electrical insulation, campuran proses
pembuatankertas, dan lain-lain
Gambar Sulfur

F. Carbon Group

1. Intan (Diamond)

Warna dari intan yaitu tidak berwarna (Colorless), hitam, kuning,dll ; Sistem Kristal &
Perawakan: Isometrik & Membata, membutir ,dll ; Kilap: Kilap intan; Kekerasan: 10 Skala
Mohs; Gores: Tidak berwarna ; Belahan / Pecahan: Sempurna / Choncoidal; Tenacity: Brittle ;
Berat Jenis: 3,5; Kemagnetan: Diamagnetik; Derajat Ketransparanan: Transparent mineral dan
Translucent mineral. Intan adalah mineral dengan kekerasan yang paling tinggi dalam skala
mohs ( The Hardest Mineral on Earth), intan tersusun dari unsur karbon murni pada tekanan
yang tinggi, struktur atom membentuk kerangka tiga dimensi tetrahedra, dan ikatan kovalen yang
sangat kuat. Intan yang tidak dipakai/digunakan untuk keperluan perhiasan dibagi dua, yaitu bort
(intan berukuran kriptokristalin yang berwarna hitam) dan carbonado (intan berukuran
mikrokristalin) , keduanya digunakan dalam industri.

Mineral intan bisa saja merupakan mineral translucent, transparant, dan opaque. Intan
yang tidak berwarna (colorless) dan berwarna biru muda menjadi yang terfavorit dikalangan
perhiasan, adapun warna yang paling langka dan bernilai sangat tinggi adalah oranye dan ungu.
Kebanyakan mineral intan terdeposit dalam batuan beku ultrabasasa langka yaitu lamproite dan
kimberlite. Erupsi magma yang sangat kuat membawa intan-intan tersebut ke permukaan,
membentuk pipa kimberlite, penamaan kimberlite berasal dari penemuan pertama pipa tempat
intan berada di daerah Kimberley, Afrika Selatan. Unsur-unsur karbon dalam mantel bumi
dengan kedalaman sekitar 150km (95 miles) merupakan kondisi yang memungkinkan terjadinya
proses kristalisasi mineral intan. Intan juga dapat ditemukan di dasar sungai sebagai endapan
intan alluvial, pada dasarnya intan type alluvial juga berasal dari pipa Kimberlite purba yang
kemudian mengalami proses geologi lanjutan berupa pengangkutan oleh air atau glacier yang
berlangsung pada jutaan-milyar tahun yang lalu, sehingga intan-intan yang berasal dari pipa
kimberlite tersebut terbawa bermil-mil jauhnya dari tempat asalnya dan kemudian terendapkan di
dasar sungai. Hingga tahun 1730 India merupakan satu-satunya sumber mineral intan, kemudian
Brazil menjadi produsen intan terbanyak setelah India sampai ditemukannya pipa Kimberlite di
Kimberley, Afrika Selatan pada tahun 1867. Sedangkan di Indonesia sendiri penambangan intan
terletak di Kalimantan Selatan. Aplikasi dari intan ini yaitu pada Digunakan pada alat pemotong
kaca, batu, beton, pembuatan wire drawing dies,sebagai bahan campuran mata bor dalam
pemboran minyak dan bidang lainnya, perhiasan, dandalam bidang industri dan komersial
lainnya.

Gambar Intan
2. Grafit Karbon

Warna khas dari grafit yaitu Hitam; Sistem Kristal & Perawakan: Hexagonal & Tabular,
meniang,dll ; Kilap: Kilap tanah, kadang-kadang terlihat kilap logam juga; Kekerasan: 1-2 Skala
Mohs; Gores: Hitam-keabuan agak bersinar (bling bling) ; Belahan / Pecahan: Sempurna, basal /
Uneven; Tenacity: Fleksibel ; Berat Jenis: 2,2; Kemagnetan: Diamagnetik; Derajat
Ketransparanan: Opaque Mineral. Kata grafit berasal dari kata graphein yang artinya ‘to write’
atau untuk menulis, karena mineral ini meninggalkan ‘jejak’ ketika di goreskan pada kertas dan
sebagai bahan baku pembuatan pensil sejak tahun 1575. Seperti intan, grafit tersusun dari
komposisi Native Carbon. Tidak hanya penampilan, bahkan kekerasannya (hardness) sangat
berkebalikan dengan intan. Mengapa bisa seperti itu? ketika grafit terbentuk, ia tersusun dari
atom-atom karbon (C) yang saling terikat dengan lemah dan membentuk lembaran (sheet).
Berbeda dengan intan, terbentuk pada lingkungan bertekanan tinggi sehingga membentuk atom-
atom karbon (C) yang saling mengikat dengan ikatan kovalen yang sangat kuat bahkan struktur
atomnya membentuk kerangka tiga dimensi tetrahedral.

Grafit banyak ditemukan pada batuan metamorf yang mengalami metamorfisme kontak dan
regional, pada batugamping, gneiss, skist, kuarsit, dan batubara yang termetamorfosa. Grafit juga
ditemukan pada batuan beku. Selain untuk bahan baku pembuatan pensil, grafit dapat digunakan
sebagai reaktor nuklir, lampu, dan baterai. Produksi terbesar grafit didunia (sebanyak 150.000-
300.000 ton) diproduksi di USSR (Uni Soviet, Korea, Bavaria, Austria, Ceylon, Madagascar, dan
Mexico). Sedangkan di Indonesia, tambang grafit terletak pada daerah Payakumbuh dan
Singkarak, Sumatra Barat. Aplikasi dari grafit yaitu digunakan dalam pembuatan wadah
peleburan logam, pelapis alat pelebur logam,cat, elektroda,campuran pelumas, peralatan kantor
seperti pensil, dan dalam bidang industri lainnya.

Anda mungkin juga menyukai