Anda di halaman 1dari 4

Muchammad Ismail /17630100

Komposisi mineral dalam pasir pantai dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada lokasi
geografisnya. Namun, secara umum, pasir pantai terdiri dari campuran mineral dan material organik.
Pantai Tiga Warna yang terletak di deretan Pantai Selatan Kabupaten Malang cenderung Berwarna putih
dan transparan.

Berikut adalah beberapa mineral umum yang dapat ditemukan dalam pasir pantai:

1. Kuarsa: Kuarsa adalah mineral yang paling umum dalam pasir pantai. Ini sering kali berwarna
putih atau transparan dan merupakan salah satu komponen utama pasir.
2. Feldspar: Feldspar adalah kelompok mineral yang melibatkan beberapa spesies seperti
ortoklas, plagioklas, dan mikroklin. Warna feldspar dapat bervariasi, termasuk putih, merah, atau
cokelat.
3. Mika: Mika dapat ditemukan dalam bentuk lempeng tipis dan memiliki kilau yang khas. Ada dua
jenis mika utama: muskovit (berwarna cerah) dan biotit (berwarna gelap).
4. Hornblende dan Augit: Dua mineral ini termasuk dalam kelompok amfibol dan piroksen, dan
mereka dapat memberikan warna gelap pada pasir pantai.
5. Magnetit dan Ilmenit: Mineral ini dapat memberikan warna hitam pada pasir pantai dan
memiliki sifat magnetik tertentu.
6. Olivin: Mineral ini memiliki warna hijau hingga hijau kecokelatan dan seringkali ditemukan
dalam pasir pantai.
7. Zirkon dan Monazit: Mineral ini dapat memberikan kilau dan warna beragam pada pasir.

A. Zirkon adalah mineral yang sering diidentifikasi berdasarkan karakteristik fisik dan kimianya. Berikut
adalah beberapa cara untuk mengidentifikasi mineral zirkon:

1. Warna: Zirkon dapat memiliki warna yang bervariasi, termasuk cokelat, merah cokelat, merah,
kuning, hijau, dan biru. Namun, varietas berwarna cokelat hingga merah cokelat adalah yang
paling umum.
2. Kilau: Zirkon memiliki kilau adamantine hingga vitreous, yang berarti kilau bercahaya seperti
berlian atau kaca.
3. Kembaran Kristal: Zirkon dapat membentuk kristal yang kembar, yang dapat membantu
dalam identifikasinya. Kristal kembar zirkon disebut sebagai kristal kembar janin, dan mereka
dapat memberikan tampilan berkilau khas.
4. Kekerasan: Zirkon termasuk dalam mineral yang cukup keras, memiliki skala kekerasan
sekitar 7.5 pada skala kekerasan Mohs.
5. Berat Jenis: Berat jenis zirkon berkisar antara 4.6 hingga 4.7, membuatnya lebih berat
daripada banyak mineral lain.
6. Kemagnetan: Beberapa kristal zirkon dapat menunjukkan kemagnetan lemah, yang dapat
dibuktikan dengan menggunakan magnet.
7. Uji Radiokativitas: Zirkon dapat menjadi radioaktif karena mengandung uranium dan thorium.
Ini bisa diuji dengan menggunakan detektor radiasi.
8. Analisis Kimia: Analisis kimia dapat memberikan konfirmasi lebih lanjut tentang identifikasi
mineral. Zirkon umumnya mengandung unsur-unsur seperti zirkonium, silikon, oksigen, dan
unsur-unsur jejak seperti uranium dan thorium.
9. Sifat Optik: Dalam petrografi, sifat-sifat optik zirkon seperti birifraksi dan pleokroisme.

B. Kuarsa adalah mineral yang umum ditemukan dan memiliki karakteristik khas.

1. Warna: Kuarsa dapat memiliki berbagai warna, tetapi warna yang paling umum adalah putih
atau tidak berwarna. Namun, kuarsa juga dapat berwarna seperti merah muda, merah, cokelat,
hitam, hijau, atau kuning, tergantung pada adanya impuritas.
2. Kilau: Kuarsa memiliki kilau kaca atau vitreous, yang bercahaya seperti kaca.
3. Pecahan: Kuarsa memiliki pecahan konkoidal yang khas, artinya pecahan mineral tersebut
memiliki tepi yang tajam dan tidak teratur, mirip dengan pecahan kaca.
4. Kekerasan: Kuarsa memiliki kekerasan 7 pada skala kekerasan Mohs, yang berarti cukup
keras dan bisa menggores kaca.
5. Transparansi: Kuarsa biasanya transparan hingga semitransparan, tetapi ada juga varietas
yang opak.
6. Kristal Bentuk: Kuarsa dapat ditemukan dalam bentuk kristal heksagonal, biasanya dalam
bentuk prisma heksagonal atau piramida heksagonal. Namun, seringkali kuarsa terbentuk
sebagai kristal terminasi ganda (berbentuk tumpul di kedua ujungnya).
7. Garis Pecahannya: Kuarsa memiliki garis pecahan tidak teratur (konkoidal), yang berbeda dari
beberapa mineral yang memiliki garis pecahan beraturan.
8. Tata Letak Fisik Kristal: Kuarsa memiliki tata letak fisik kristal yang khas, tetapi pengamatan
ini biasanya memerlukan mikroskop polarisasi cahaya.
9. Uji Asam: Kuarsa tidak bereaksi dengan asam, sehingga dapat diuji dengan asam klorida atau
asam sulfat.
C. Ilmenit adalah mineral yang umumnya ditemukan dalam bebatuan beku dan pasir pantai.

1. Warna: Ilmenit memiliki warna hitam atau cokelat gelap, tetapi dapat juga menjadi hitam
kecokelatan atau hitam hijau.
2. Kilau: Ilmenit memiliki kilau logam yang khas, terutama pada permukaan segarnya.
3. Kekerasan: Kekerasan ilmenit berkisar antara 5,5 dan 6 pada skala kekerasan Mohs.
4. Pecahan: Ilmenit memiliki pecahan konchoidal hingga subconchoidal.
5. Garis Pecahan: Ilmenit memiliki garis pecahan cokelat tua hingga hitam, terkadang dengan
kilau logam.
6. Bentuk Kristal: Ilmenit umumnya membentuk kristal heksagonal atau trigonal, tetapi juga
dapat ditemukan dalam bentuk butiran atau granular.
7. Berat Jenis: Berat jenis ilmenit berkisar antara 4,7 hingga 4,8, yang lebih berat daripada
sebagian besar mineral beku lainnya.
8. Magnetisme: Ilmenit dapat menunjukkan sifat magnetisme karena mengandung senyawa besi.
9. Asam HCl (Asam Klorida): Ilmenit biasanya tidak bereaksi dengan asam klorida.
10. Fluoresensi: Beberapa sampel ilmenit dapat menunjukkan fluoresensi di bawah sinar
ultraviolet (UV).

D. Augit adalah salah satu anggota kelompok mineral piroksen dan sering ditemukan dalam batuan
beku dan metamorf, seperti basalt, andesit, dan batuan beku lainnya.

1. Warna: Augit umumnya memiliki warna hitam, hijau gelap, cokelat tua, atau hitam kehijauan.
Warna ini dapat bervariasi tergantung pada impuritas dan kondisi pembentukan mineral.
2. Kilau: Augit memiliki kilau kaca hingga submetalik, tergantung pada kondisi kristalisasi dan
kandungan besi.
3. Kekerasan: Kekerasan augit berkisar antara 5 dan 6 pada skala kekerasan Mohs.
4. Pecahan: Augit memiliki pecahan yang rata dan dapat ditemukan dalam bentuk prisma
beraturan.
5. Kristal Bentuk: Kristal augit umumnya berbentuk prisma atau kristal beraturan. Bentuknya bisa
bervariasi tergantung pada kondisi pembentukan dan jenis batuan tempat augit ditemukan.
6. Garis Pecahan: Augit memiliki garis pecahan putih hingga abu-abu.
7. Berat Jenis: Berat jenis augit berkisar antara 3,2 hingga 3,6, tergantung pada komposisi kimia.
8. Transparansi: Augit biasanya tidak transparan dan dapat memiliki kerapatan kristal yang tinggi.
9. Asam HCl (Asam Klorida): Augit biasanya tidak bereaksi dengan asam klorida.
10. Komposisi Kimia: Secara kimia, augit adalah piroksen yang mengandung silikat besi dan
magnesium. Analisis kimia lebih lanjut dapat membantu dalam identifikasi yang lebih spesifik.

Selain mineral-mineral tersebut, pasir pantai juga dapat mengandung kerang, cangkang, dan pecahan
organik lainnya. Kandungan mineral dalam pasir pantai dapat dipengaruhi oleh sumber batuan di daerah
tersebut dan oleh proses-proses geologis yang terjadi di sepanjang pantai.

Mulyaningsih, Sri (2018) KRISTALOGRAFI & MINERALOGI. edisi 1

Deskripsi Mineral Augit (Augite) (geologinesia.com)

(PDF) Kajian Konsep Teknologi Pengolahan Pasir Zirkon Lokal yang Mengandung Monasit,
Senotim dan Ilmenit (researchgate.net)

Anda mungkin juga menyukai