Anda di halaman 1dari 10

BAB I

TAFSIR QUR’AN DAN SYARAH HADIST

َ‫سنً ۗا اِنَّ فِ ْي ٰذلِ َك اَل ٰ يَةً لِّقَ ْو ٍم يَّ ْعقِلُ ْون‬ َ ُ‫ب تَتَّ ِخ ُذ ْونَ ِم ْنه‬
َ ‫س َك ًرا َّو ِر ْزقًا َح‬ ِ ‫َو ِمنْ ثَ َم ٰر‬
ِ ‫ت النَّ ِخ ْي ِل َوااْل َ ْعنَا‬

Artinya : “Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan
rezki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi
orang yang berakal.” (QS. An-Nahl : 67)

Tafsir Jalalain :

(Dan dari buah kurma dan anggur) terdapat jenis buah-buahan (yang kalian dapat membuat
minuman yang memabukkan daripadanya) dimaksud khamar yang dapat memabukkan. Di sini
kata muskiran disebutkan dengan memakai mashdarnya, yaitu sakaran. Hal ini diturunkan
sebelum adanya pengharaman khamar (dan rezeki yang baik) seperti selai kurma, anggur
kering, cuka dan sirup. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu
(benar-benar terdapat tanda) yang menunjukkan kekuasaan Allah swt. (bagi orang-orang yang
berakal) yang memikirkannya.

Tafsir al mishbah :

Dari buah kurma dan anggur yang telah Kami karuniakan, kalian dapat membuat minuman
yang buruk dan memabukkan atau makanan lainnya yang baik dan halal. Dan sesungguhnya
pada karunia itu terdapat pertanda kekuasan dan kasih sayang Allah bagi kaum yang mau
menggunakan akal pikiran mereka.

‫س َواِ ْث ُم ُه َمٓا اَ ْكبَ ُر ِمنْ نَّ ْف ِع ِه َم ۗا‬


ِ ۖ ‫س ۗ ِر قُ ْل فِ ْي ِه َمٓا اِ ْث ٌم َكبِ ْي ٌر َّو َمنَافِ ُع لِلنَّا‬
ِ ‫لُ ْونَ َك َع ِن ا ْل َخ ْم ِر َوا ْل َم ْي‬Nََٔ‫سٔـ‬
ْ َ‫ي‬

Artinya : “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah, Pada keduanya
itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tapi dosa keduanya lebih besar
dari manfaatnya.” (Q.S Al-Baqarah : 219)

Tafsir al mishbah :

Mereka juga bertanya kepadamu, Muhammad, tentang hukum khamar dan perjudian. Katakan
bahwa khamar dan perjudian banyak bahayanya. Di antaranya adalah merusak kesehatan,
menghilangkan akal dan harta, menyebar kebencian dan permusuhan di antara sesama.
Kendatipun mengandung kegunaan seperti hiburan, keuntungan dan kemudahan, tetapi
bahayanya lebih banyak daripada kegunaannya, maka jauhilah. Mereka bertanya juga tentang
barang apa yang mereka infakkan. Jawablah kepada mereka bahwa harta yang diinfakkan di
jalan Allah adalah yang mudah dan tidak memberatkan kalian. Begitulah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepada kamu sekalian agar kalian berfikir tentang apa yang dapat membawa
kemanfaatan dan maslahat dunia dan akhirat. (1) (1) Ayat ini menegaskan bahwa khamar
(minuman keras: miras), dan perjudian mengandung manfaat dan dosa besar dam dosanya
lebih besar daripada manfaatnya. Seorang peminum miras dapat merasakan nikmat ketika
mencapai klimaks. Tetapi kenikmatan itu mengarah pada hilangnya kesadaran dan dapat
menimbulkan berbagai penyakit yang dapat mengakibatkan kecanduan. Lebih dari itu, bahaya
yang ditimbulkan miras itu juga dapat menyerang berbagai organ tubuh seperti susunan
pencernaan dan saraf. Sedang manfaat miras, terutama dari segi materi, dapat dilihat
keuntungan materi yang dihasilkan dari penjualannya. Namun, betapa pun besarnya manfaat
miras, masih belum seberapa jika dibandingkan dengan bahayanya. Begitu juga judi. Nafsu
ingin berjudi terus menerus dapat merusak urat saraf. Di samping itu, keuntungan yang
diperoleh seseorang dari sekian kali perjudian, betapa pun besarnya, dapat hilang dalam waktu
sekejap yang, lebih dari itu, bisa jadi mengakibatkannya bangkrut dengan menjual semua harta
miliknya. Sedangkan kalau dilihat dari segi sosial, judi dapat memicu permusuhan,
perkelahian dan sebagainya yang tentu tidak dapat diganti dengan keuntungan materi saja.

Tafsir Jalaain :

(Mereka menanyakan kepadamu tentang minuman keras dan berjudi) apakah hukumnya?
(Katakanlah kepada mereka) (pada keduanya) maksudnya pada minuman keras dan berjudi itu
terdapat (dosa besar). Menurut satu qiraat dibaca katsiir (banyak) disebabkan keduanya
banyak menimbulkan persengketaan, caci-mencaci, dan kata-kata yang tidak senonoh, (dan
beberapa manfaat bagi manusia) dengan meminum-minuman keras akan menimbulkan rasa
kenikmatan dan kegembiraan, dan dengan berjudi akan mendapatkan uang dengan tanpa susah
payah, (tetapi dosa keduanya), maksudnya bencana-bencana yang timbul dari keduanya (lebih
besar) artinya lebih parah (daripada manfaat keduanya). Ketika ayat ini diturunkan, sebagian
sahabat masih suka meminum minuman keras, sedangkan yang lainnya sudah
meninggalkannya hingga akhirnya diharamkan oleh sebuah ayat dalam surat Al-Maidah. (Dan
mereka menanyakan kepadamu beberapa yang akan mereka nafkahkan), artinya berapa
banyaknya. (Katakanlah), Nafkahkanlah (kelebihan) maksudnya yang lebih dari keperluan dan
janganlah kamu nafkahkan apa yang kamu butuhkan dan kamu sia-siakan dirimu. Menurut
satu qiraat dibaca al-`afwu sebagai khabar dari mubtada' yang tidak disebutkan dan
diperkirakan berbunyi, "yaitu huwa....". (Demikianlah), artinya sebagaimana dijelaskan-Nya
kepadamu apa yang telah disebutkan itu (dijelaskan-Nya pula bagimu ayat-ayat agar kamu
memikirkan).

Adapun pertama kali diharamkannyakhamr terjadi setelah nabi hijrah (di Madinah). Selain
dilihat dari ayat di atas, hal ini juga telah dijelaskan oleh hadits Rasulullah:

ِ 9‫ ِد ْال َع ِزي‬9‫ َر ْب ِن َع ْب‬9‫ز بْنُ ُع َم‬9


‫ َر‬9‫افِ ٌع ع َْن اب ِْن ُع َم‬99َ‫ َّدثَنِي ن‬9‫ا َل َح‬99َ‫ز ق‬9 ِ 9‫ ُد ْال َع ِزي‬9‫ َّدثَنَا َع ْب‬9‫ق بْنُ إِب َْرا ِهي َم أَ ْخبَ َرنَا ُم َح َّم ُد بْنُ بِ ْش ٍر َح‬
ُ ‫َح َّدثَنَا إِ ْس َحا‬
‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما قَا َل نَ َز َل تَحْ ِري ُم ْال َخ ْم ِر َوإِ َّن فِي ْال َم ِدينَ ِة يَوْ َمئِ ٍذ لَ َخ ْم َسةَ أَ ْش ِربَ ٍة َما فِيهَا َش َرابُ ْال ِعنَب‬ ِ ‫َر‬

‫زَ َل‬99َ‫ ُد ن‬9‫ا َل أَ َّما بَ ْع‬99َ‫ر فَق‬9


ِ 9َ‫ ُر َعلَى ْال ِم ْنب‬9‫ا َم ُع َم‬9َ‫ا ق‬99‫ َي هَّللا ُ َع ْنهُ َم‬9‫ض‬ ِ ‫َح َّدثَنَا ُم َس َّد ٌد َح َّدثَنَا يَحْ يَى ع َْن أَبِي َحيَّانَ َح َّدثَنَا عَا ِم ٌر ع َْن ا ْب ِن ُع َم َر َر‬
‫ير َو ْال َخ ْم ُر َما خَ ا َم َر ْال َع ْق َل‬ ِ ‫ب َوالتَّ ْم ِر َو ْال َع َس ِل َو ْال ِح ْنطَ ِة َوال َّش ِع‬
ِ َ‫تَحْ ِري ُم ْال َخ ْم ِر َو ِه َي ِم ْن َخ ْم َس ٍة ْال ِعن‬

“Umar pernah khutbah di atas mimbar Rasulullah saw., ia berkata, ‘Sesungguhnya telah
diturunkan hukum pengharaman khamr yang terbuat dari lima bahan: anggur, kurma, gandum
hinthah, gandum sya’ir dan madu. Khamr adalah apa saja yang dapat menghilangkan akal’,”

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Alkohol (ROH) begitu erat berhubngan dengan kehidupan manusia sehingga orang
awam pun kenal akan istilah alkohol. Etanol, alkohol tapi atau cukup “alkohol” digunakan
dalam minman keras. 2-propanol (isopropil alkohol atau alkohol gosok) digunakan sebagai zat
pembunuh kuman (bakteriosida). Metanol (metil alkohol atau alkohol kayu, ( komponen
utama dalam spiritus), digunakan sebagai bahan bakar dan pelarut. Dalam laboratorium dan
industri, semua senyawa ini digunakan sebagi pelarut atau reagensia1.
Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen dalam sebuah
alkana digantikan oleh sebuah gugus -OH. Pada pembahasan kali ini, kita hanya akan melihat
senyawa-senyawa yang mengandung satu gugus -OH. Sebagai contoh:

1
Fessenden & Fessenden .1982. Kimia Organik Jilid 1. Jakarta: Erlangga hal 57
Sumber: http://www.chem-is-try.org
1.        Jenis-jenis Alkohol
Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada bagaimana posisi gugus
-OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing kelompok alkohol ini juga memiliki
beberapa perbedaan kimiawi2.

a.       Alkohol primer


Pada alkohol primer, atom karbon yang membawa gugus -OH hanya terikat pada satu gugus
alkil.
Beberapa contoh alkohol primer antara lain:

Sumber: http://www.chem-is-try.org

Perhatikan bahwa tidak jadi masalah seberapa kompleks gugus alkil yang terikat. Pada
masing-masing contoh di atas, hanya ada satu ikatan antara gugus CH2 yang mengikat gugus
-OH dengan sebuah gugus alkil. Ada pengecualian untuk metanol, CH3OH, dimana metanol
ini dianggap sebagai sebuah alkohol primer meskipun tidak ada gugus alkil yang terikat pada
atom karbon yang membawa gugus -OH.

b.  Alkohol sekunder
     Pada alkohol sekunder, atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan dua
gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau berbeda.Contoh:

 Sumber: http://www.chem-is-try.org
c.   Alkohol tersier
Pada alkohol tersier , atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan tiga
gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.Contoh:

2
Fessenden & Fessenden .1982. Kimia Organik Jilid 1. Jakarta: Erlangga hal 65
 Sumber: http://www.chem-is-try.org

    Alkohol atau etanol yang di gunakan dalam minuman diperoleh dari peragian karbohidrat
yang berkataliskan enzime (fermentasi gula dan pati). Satu tipe enzime mengubah karbohidrat
ke glukosa, kemudian ke etanol, tipe yang lain menghasilkan cuka (asam asetat), dengan
etanol sebagai zat antara.
enzime
C6H12O6 CH3CH2OH
glukosa etanol
suatu gula

Sumber karbohidrat unuk peragian bergantung pada ketersediaannya dan pada tujuan
pengguanaan alcohol. Di Amarika Serikat, karbohidrat diperoleh terutama dari jagung dan dari
residu molase dari pabrik gula. Namun kentang, beras, ubi kayu, atau buah-buahan (buah
anggur, beri hitam, dan sebagainya) dapat juga digunakan.
Peragian buah-buahan, sayuran atau biji-bijian berhenti bila kadar alkohol telah
mencapai 14-16%. Jika diinginkan kadar yang lebih tinggi, campuran itu harus disuling.
Distilat (sulingan) berupa campuran azeotrop 95%alkohol-5%. (Suatu azeotrop adalah suatu
campuran yang mendidih pada suatu titik didih konstan, seakan-akan itu sutu senyawa murni)
distilat ini dapat dicampur kembali ke campuran peragian untuk meningkatkan kadar
alkoholnya atau dapat ditambah air untuk mendapatkan kadar yang diinginkan.
Karena minuman beralkohol dikenakan cukai dihampir semua negeri di dunia ini,
maka kebanyakan etanol yang dijual untuk keperluan industri atau laboratorium, sengaja di-
denaturasi agar tidak dikenai cuka. Artinya sengaja ditambah sedikit ketidak murnian yang
bersifat racun agar etanol laboratorium atau industri ini tak dapat digunakan untuk minuman
keras gelap.
Efek yang Ditimbulkan Alkohol
Alkohol adalah suatu obat yang menimbulkan keracunan jasmani dan rohani.
Keracunan minuman keras seperti alkohol ini menimbulkan tanda-tanda jasmani yang jelas.
Meskipun alkohol yang diminum hanya sedikit apalagi kalau banyak. Alkoholisme menahun
ialah suatu keadaan sakit disebabkan minum alkohol. Keadaan ini nampak jelas dengan
gemeter luar biasa jari jemarinya. Sehingga penderita alkoholisme menahun tidak dapat
melakukan pekerjaan halus. Seperti mengetik, memperbaiki arloji, menulis cepat
(stenography), mengenakan kancing baju, menganyam tikar dan sebagainya.
Penderita alkoholisme menahun kerap kali menderita penyakit pada pencernaan.
Berupa radang lambung (gasritis) dan radang usus dua belas jari. Radang lambung dan usus
dua belas jari (duodentis) dapat menjadi tukak. Tukak lambung dan usus dua belas jari disebut
juga ulcus pepticum. Ulcus pepticum ini dapat mengakibatkan meninggalnya penderita akibat
dari ulcus ventriculi dan duodeni ini.
Alkohol dapat mempengaruhi kerja organ tubuh khususnya kerja saraf dalam otak.
Pada tahap awal, alkohol akan mempengaruhi kerja syaraf, semakin bayak menkonsumsi
alkohol maka pengaruhnya sangat besar sekali bagi perkembangan tubuh. Pengaruh yang
ditimbulkan akibat dari alkohol ini adalah dapat meningkat sampai tahap hilang kesadaran.
Maka apabila over dosis peminum alkohol ini dapat pingsan hingga menyebabkan kematian.
Sifat farmologis alkohol adalah begitu ia masuk kedalm lambung segera akan terjadi
absorb (penyarapan) oleh darah yang kemudian dibawa kejantung yang selanjutkan diterusakn
keotak. Di otak ini alkohol bekerja sebagai depressa (penekan) bagi saraf pusat. Kekuatan aksi
menekan ini sangat bergantung pada kadar alkohol dalam darah, sedangkan kadar alkohol
dalam darah dipengaruhi oleh jumlah dan benyaknya alkohol yang dikonsusmsi. Pada waktu
kadar alkohol dalam darah mencapai 0,08 - 0,09 % maka tampak berkurangnya keseimbangan
pada pendengaran, penglihatan dan pembicaraan, pada 0,3 % badan mulai lumpuh. Keadaan
lebih parah lagi kalau kadar alkohol dalam darah mencapai 0,11 – 0,12 % pada 30 – 60
mlgram tiap 100 mgram memang dapat menimbulkan rasa hangat, keberanian, dan
kepercayaan diri (meskipun semu). Tapi penimbunan alkohol yang lebi banyak lagi dalam
darah akan mengantarkan peminumnya pada kematian.
Penyakit jiwa karena alkohol disertai gangguan ingatan berat disebut penyakit
korsakov. Ingatan penderita untuk kejadian yang baru saja terjadi terganggu. Misalnya
penderita tidak dapat lagi ingat siapa yang baru saja berkunjung. Kesalahan pandangan
merupakn gangguan rohani yang susngguh-sungguh. Yang paling umum adalah suatu
kesalahan pandangan berupa cemburu kepada istri. Penderita mulai mencurigai istrinya
berbuat serong dan memata-matainya. Dan banyak lagi penyakit jiwa lainnya yang lebih berat
disebabkan alkohol. Misalnya kelemahan kelamin atau impotentia, sedang keinginan sexsual
tetap atau bahkan meningkat. Keracunan menahun dengan alkohol terutama minuman teramat
keras kadang-kadang mengakibatkan epilepsi atau ayan atau sering disebut alkohole epilepsi.
Selain penggunaan alkohol yang mengganggu stabilitas akal dan menghilangkan
fungsinya sehingga menimbulkan bahaya besar bagi tubuh, syaraf, akal dan akhlaq. Perubahan
rohani nampak sekali pada peminum alkohol atau minuman keras. Berupa mutu kerja rohani
terganngu, perhatian menurun, gerakan tidak tepat. Juga bicara keras, mudah marah,
emosional, kehilangan keperibadian, suka menyerang dan rusak budi pekertinya. Fakta medis
juga menyebutkan bahwa minuman beralkohol bagi tubuh manusia akan berdampak buruk
baik fisik maupun fisiskis. Mengkonsumsi minuman beralkohol juga dapat mengganggu
keseimbangan mental jasmani, meningkatkan resiko kanker terutama pada mulut, pharynk,
larhink dan sopahgus.
Kematian diantara peminum alkohol tiga kali lipat lebih besar daripada bukan
peminum. Alkohol mengganggu kegiatan syaraf pusat, sehingga terjadi perangsangan,
misalnya di jalan-jalan. Selanjutnya alkohol mempengaruhi sel-sel ganglion yang
menyebabkan keracunan mendadak.
Prof. DR. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater., menjelaskan lebih lanjut tentang gejala-
gejala akibat dari menkonsusmsi minuman beralkohol (Minuman keras/Miras) adalah sebagai
berikut3:
1.      Perubahan prilaku misalnya perkelahian dan tindak kekerasan lainnya, ketidak mampuan
menilai realitas,       ganggguan dalam fungsi sosial dan pkerjaan.
2.      Gejala fisologik:
a.       Bicara cadel
b.       Gangguan koordinasi
c.       Cara jalan yang tidak mantap
d.      Mata jerang (nisatakmus)
e.       Muka merah
3.      Gejala psikologik:
a.       Perubahan alam perasaan
b.      Mudah marah dan tesinggung
c.       Banyak bicara (melantur)
d.      Hendaya tau gangguan

3
Hawari. D . 1997. Al-Qu’an Ilmu Kedokteran Jiwa Dan Kesehatan Jiwa.
Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa hal. 17
BAB III
STUDI KASUS
Kadar dan kriteria khamar ini adalah diskusi yang cukup rumit. Membicarakan khamar, para
ahli fiqih tidak bisa mengabaikan pembahasan minuman nabidz. Nabidz secara bahasa
diartikan “zat yang didiamkan atau difermentasikan” sehingga dihasilkan minuman olahan
yang berubah cita rasanya.

Para ulama yang mengharamkan nabidz dan minuman “berpotensi memabukkan” lain meski
hanya sedikit dan tidak sampai mabuk, merujuk keterangan Ibnu Abbas bahwa ayat surah An-
Nahl ayat 67. Ibnu Abbas menyatakan bahwa buah kurma dan anggur menjadi “minuman
memabukkan dan rezeki yang baik” di atas, adalah ayat Makkiyyah – diturunkan di Makkah,
turun sebelum ayat-ayat seputar keharaman khamar yang merupakan ayat Madaniyyah –
diturunkan di Madinah. Seluruh minuman memabukkan adalah khamar, baik itu sekadar
berpotensi atau memang langsung bikin mabuk dalam beragam wujudnya. Demikian kurang
lebih keterangan Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an.   Kemudian
terkait riwayat hadits tentang kebolehan meminum sedikit saja dari minuman yang
memabukkan, Abdullah bin Mubarak menyatakan bahwa riwayat tersebut seluruhnya merujuk
ke Ibrahim an-Nakhai – salah satu tabi’in Irak. Demikian catatan Ibnu Hajar al Asqalani dalam
Fathul Bari Syarh Shahih al Bukhari. Sebagai suatu riwayat yang menyendiri (ahad),
keterangan seputar halalnya nabidz dalam kadar sedikit dan tidak memabukkan ini
bertentangan dengan banyak hadits lain yang lebih shahih bahwa segala yang memabukkan,
sedikitnya saja haram.4

Ala kulli hal, yang sudah jelas adalah mabuk-mabukan itu haram. Namun soal kadar
dan kriteria minuman memabukkan, ia bisa sangat terkait dengan kultur masyarakat, dalil yang
disajikan para ulama, serta produk minuman itu sendiri.   Dalam konteks Indonesia banyak
jenis minuman olahan non-anggur yang dikonsumsi masyarakat, baik tuak, ciu, air tape,
fermentasi salak, dan lainnya. Namun agaknya minuman tadi atau juga anggur merah (yang
dipandang lebih soft), bukanlah gaya hidup rutin kebanyakan orang Indonesia. Kebanyakan
jadi minuman kala senggang, pelepas penat, dan tidak untuk sekadar istimrarut tha’am saja
sebagaimana pendapat Imam Abu Hanifah. Karena menjadi konsumsi kala senggang, sangat
mungkin minumnya bisa kebablasan sampai mabuk.

4
https://islam.nu.or.id/post/read/115917/beda-pendapat-ulama-tentang-kadar-khamar-dan-
minuman-memabukkan-lainnya
Tidak konsumsi minuman memabukkan kiranya adalah pilihan terbaik ditinjau dari konteks
masyarakat Indonesia maupun sudut pandang kesehatan. Banyak risiko kesehatan dapat terjadi
akibat perilaku alkoholik. Untuk bir tradisional, saat ini pun belum ada standarisasi kadar
alkohol untuk tuak, air tape, atau bir salak pondoh, dan seberapa banyak ia mampu
memabukkan maka menjauhinya ialah pilihan terbaik kita sebagai seorang muslim dalam
rangka menjaga kehati hatian kita dalam menjalankan perintah Allah swt. Dan menjauhi
laranganNya.

DAFTAR PUSTAKA

Hawari. D . 1997. Al-Qu’an Ilmu Kedokteran Jiwa Dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Dana
Bhakti Prima Yasa
Fessenden & Fessenden .1982. Kimia Organik Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Pasha. K. M.. 2003. Civic Education.Yogyakarta :Citra Karsa Mandiri

http://www.chem-istry.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/alkohol1/pengantar_alkohol/
https://islam.nu.or.id/post/read/115917/beda-pendapat-ulama-tentang-kadar-khamar-dan-
minuman-memabukkan-lainnya

Anda mungkin juga menyukai