0
1. Pengertian Mineral
Mineral adalah suatu zat berbentuk padat yang terbentuk secara
alamiah dengan komposisi kimia tertentu yang memiliki atom
yang teratur, dan bersifat anorganik. Mineral termasuk dalam
komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai dengan
silikat yang memiliki susunan sangat kompleks dengan ribuan
bentuk mineral yang diketahui.
2. Sifat-sifat Fisik Mineral
Penamaan mineral dapat ditentukan dengan membandungkan
sifat fisiknya dengan mineral lain. Sifat-sifat fisiknya meliputi:
warna, cerat, kilap, kekerasan bentuk kristal, belahan, pecahan,
berat jenis, sifat dalam, diaphanety dan special properties.
A. Warna
Warna adalah yang ditampilkan dan dapat terlihat dipermukaan
mineral oleh mata telanjang. Warna biasanya lebih bersifat umum
daripada menunjuk yang spesifik.
Pada umumnya warna mineral ditimbulkan karena penyerapan
beberapa jenis panjang gelombang yang membentuk cahaya
putih, jadi warna itu timbul sebagai hasil dari cahaya putih yang
dikurangi oleh beberapa panjang gelombang yang terserap.
Mineral berwarna gelap adalah mineral yang secara merata dapat
menyerap seluruh panjang gelombang pembentuk cahaya putih.
Contoh
Kuning
Belerang (S)
Emas
Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Emas (Au)
Hijau
Klorit ((MGFe)5Al(AlSiO3O10)(OH)), Malasit (Cu2Co3(OH)2)
Biru
Azurit (2CuCo3 Cu(OH0)2), Beril (B3Al2 (Si6O18))
Merah
Jasper, Hematit (Fe2O3)
Cokelat
Garnet, Limonite (Fe2O3)
Abu-abu
Gelena (PbS)
Hitam
Biotit (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)), Grafit (C), Augit
Putih
Kaolin (Al3O3.2SiO2.2H2O), Gypsu (CaSO4.2H2O)
Adapun faktor-faktor yang menimbulkan warna dalam
mineral antara lain :
-
Komposisi Kimia
Pengotoran Mineral
B. Kilap
Kilap adalah penampakan atau cahaya yang dipantulkan saat
mineral terkena cahaya. Secara garis besar, kilap dibedakan
dengan:
1. Kilap Logam (Metallic Luster), Mineral-mineral yang dapat
menyerap pancaran secara kuat, disebabkan oleh sifat
opaque atau hampir opaque walaupun mineral-mineral ini
terbentuk sebagai fragmen-fragmen yang tipis. Mineralmineral ini mempunyai indeks bias sebesar 3 ke atas.
Mineral tersebut memiliki kilapan seperti logam. Contoh:
Galena, Pirit, Magnetite, Kalkopirit, Granite, Hematite.
1. Kilap Non Logam (Non-Metallic Luster), terbagi atas :
Kilap Intan (Adamantine Luster), kilapannya cemerlang
seperti intan.
Kilap Kaca (Viteorus Luster), misalnya kilapan pada kuarsa
dan kalsit.
Kilap Sutera (Silky Luster), kilapannya menyerupai sutera.
Biasanya terdapat pada mineral yang mempunyai struktur
serat seperti asbes, alkanolit, dan gypsum.
- Gypsum
- Calcite
= tak berwarna
Leucite
Pyrite
- Copper
- Hematite
Cinnabar
- Magnetite
- Azurite
D. Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan.
Kekerasan nisbi suatu mineral dapat membandingkan suatu
mineral terentu yang dipakai sebagai kekerasan yang standard.
Mineral yang mempunyai kekerasan yang lebih kecil akan
mempunyai bekas dan badan mineral tersebut. Standar
kekerasan yang biasa dipakai adalah skala kekerasan yang dibuat
oleh Friedrich Mohs dari Jeman dan dikenal sebagai skala Mohs.
Skala Mohs mempunyai 10 skala, dimulai dari skala 1 untuk
mineral terlunak sampai skala 10 untuk mineral terkeras.
Skala Kekerasan Mohs
Skala Kekerasan
Mineral
Talc
Rumus Kimia
H2Mg3 (SiO3)4
Gypsum
CaSO4. 2H2O
Calcite
CaCO3
Fluorite
CaF2
Apatite
CaF2Ca3 (PO4)2
Orthoklase
K Al Si3 O8
Quartz
SiO2
Topaz
Al2SiO3O8
Corundum
Al2O3
10
Diamond
Kuku manusia
3
Kawat Tembaga
5,5
Paku
5,5 6
Pecahan Kaca
5,5 6
Pisau Baja
6,5 7
Kikir Baja
7
Kuarsa
E. Bentuk Kristal
Mineral ada yang berbentuk kristal mempunyai bentuk teratur
yang dikendalikan oleh sistem kristalnya, dan ada pula yang
tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut Mineral Kristalin.
Mineral kristalin sering mempunyai bangunan yang khas
disebut Amorf (tidak berbentuk kristal) (Danisworo, 1994). Bentuk
kristal bermacam-macam, antara lain:
Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas, misalnya:
a. Bangun kubus
: Galena, Pyrite.
b.
Bangun pimatik
: Piroksen, Ampibole.
c.
Bangun decahedron
: Garnet
: Chert, Flint.
Tetragonal/Balok
Heksagonal
Ortorombik
Monoklin
Triklin
: Wilfenit, Apophyllite
: Kalsit, Vanadinit, Kuarsa
: Topaz, Barit, Staurolit
: Gypsum, Mika
: Microcline
Sempurna ( Perfect )
Calcite
- Muscovite
- Galena
- Halite
b. Baik ( Good )
Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui bidang belahannya
yang rata, tetapi dapat juga terbelah tidak melalui bidang
belahannya .
Contoh : Feldspar
- Hyperstene
- Diopsite
- Rhodonite
c. Jelas ( Distinct )
Beryl
- Corundum
- Platina
- Gold
- Magnetite
e. Tidak sempurna ( Imperfect )
Yaitu apabila mineral sudah tidak terlihat arah belahannya, dan
mineral akan pecah dengan permukaan yang tidak rata.
Contoh :
Apatite
- Cassiterite
- Native sulphur
Belahan adalah kecenderungan suatu mineral untuk mengalami
disintegrasi sepanjang bidang lemahnya. Belahan dapat dibagi
menjadi:
1
2
3
4
arah:
arah:
arah:
arah:
Mika, Muskovit
Feldspar, Amphibole
Halit, Kalsit
Flourit
G. Pecahan
Pecahan adalah kecenderungan suatu mineral mengalami
disintegrasi tidak pada titik lemahnya. Pecahan dapat dibagi
menjadi:
Konkoidal, permukaan halus dan melengkung seperti
kenampakan kerang atau pecahan botol. Contoh: Kuarsa
Splintery, permukaan seperti serat atau abon. Contoh:
Asbes, Gypsum dan Augite.
Even, bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan
bidang pecahan halus. Contoh: Muscovite, Galena.
Uneven, permukaan kasar dan tidak teratur. Contoh: Pirit,
Kalkopirit, Hematite.
Hackly, permukaan kasar, tidak teratur dan runcing.
Contoh: Silver, Gold, dan Platinum.
H. Berat Jenis
Berat jenis adalah perbandingan antara berat mineral dengan
volume mineral. Cara yang umum untuk menentukan berat jenis
adalah dengan menimbang mineral tersebut terlebih dahulu,
J. Diaphanity
Diaphanety adalah kemampuan mineral untuk meneruskan
cahaya. Diaphanety dapat dibagi menjadi:
1. Trasparent, benda dapat tampak bila dipandang melalui
suatu mineral. Contoh: Kuarsa, Kalsit, Biotit.
2. Translucent, cahaya dapat diteruskan oleh mineral, namun
benda dibalik mineral tidak tampak jelas. Contoh: Gipsum.
Mineral
Rasa
Asin
Halit
Pahit
Epsomit
Feel
Talk, Bentonit
Greasy / Berminyak
Grafit
Bau
Bawang putih
Mineral As
Lobak
Mineral-mineral Se
Belerang
Arang
Batubara, Lignit
Tanah
Kaolin basah
Kelistrikan
Turmalin, Kuarsa
Kuarsa
Cu, Fe
Kemagnetan
Bersifat magnetik
Magnetit, Pirotit,
Ferroplantin
Magnetit, Pirotit
Daya Hantar Panas
Konduktor
Cu, Fe
Isolator
Asbes, Mika
Keradioaktifan
Uranitit, Pitchblende
Fesforisensi
Fluorisensi
Dapat bercahaya bila mineral terkena cahaya
K. Kemagnetan
Kemagnetan adalah sifat mineral terhadap daya tarik magnet.
Dalam determinasi mineral berdasarkan sifat kemagnetannya
dibagi menjadi :
1. Ferromagnetik
Mineral dikatakan memiliki sifat ini jika mineral dengan mudah
tertarik oleh gaya magnet, seperti mineralMagnetit dan Phyrhotit.
1. Diamagnetik
Mineral dikatakan memiliki sifat ini jika tidak tertarik oleh gaya
magnet.
1. Paramagnetik