Anda di halaman 1dari 47

MINERALOGI

SIFAT FISIK MINERAL DAN


PENENTUANNYA

Sapto Heru Yuwanto


Sifat-sifat Fisik Pada Mineral antara lain :

Warna (Colour)
Perawakan kristal (Crystal habit)
Kilap (Luster)
Kekerasan (Hardness)
Gores (Streak)
Belahan (Cleavage)
Pecahan (Fracture)
Daya tahan terhadap pukulan (Tenacity)
Berat jenis (Specific gravity)
Rasa dan bau (Tasteand odour)
Kemagnetan
Derajat ketransparanan
1. Warna (Colour)

Bila permukaan mineral terkena cahaya, sebagian


panjang gelombang cahaya tersebut akan terserap (arbsorpsi)
dan sebagian lagi akan dipantulkan (refleksi), warna yang kita
lihat merupakan warna hasil dari pantulan (refleksi) permukaan
mineral.
Warna mineral dapat dibedakan menjadi dua :
 Mineral dengan warna tetap disebut Idiochromatic
Misal, Sulfur (S) – Kuning
Pyrite (FeS2) – Kuning Loyang
 Mineral dengan warna berubah-ubah akibat adanya campuran
atau pengotoran oleh unsur lain disebut allochromatic
Misal, Kuarsa (SiO2) – (Merah muda, putih susu, dll)
 Mineral dengan kehadiran kelompok ion asing yang dapat
memberikan warna tertentu pada mineral disebut chromophroses
Misal, Mineral Tembaga (Cu) – Hijau atau Biru
Faktor yang mempengaruhi warna

1. Komposisi Kimia
Chlorite (Al2Si2O5(OH)4) – Hijau
Albite (Na(AlSi3O8)) – Putih
2. Struktur Kristal dan Ikatan atom
Intan (C) – Tak berwarna
Graphite (C) – Hitam
2. Perawakan krsital (Crystal Habit)

Bentuk khas mineral ditentukan oleh bidang yang


membangunnya, termasuk bentuk dan ukuran relatif bidang-
bidang tersebut.
Perawakan kristal, dibedakan menjadi 3 golongan (Richard
Peral, 1975) yaitu :

a) Elongated habits (meniang/berserabut)


b) Flattened habits (lembaran tipis)
c) Rounded habits (membutir)
Elongated habits (meniang/berserabut)

 Meniang (Collumnar)
Bentuk kristal prismatic yang menyerupai bentuk tiang
Misal, Tourmaline (Ca,K,Na)
 Menyerat (fibrous)
Bentuk kristal yang menyerupai serat-serat kecil
Misal, Asbestos (Mg3(Si2O5)(OH)4)
 Menjarum (acicular)
Bentuk kristal yang menyerupai jarum-jarum kecil.
Misal, Natrolite (Na2Al2Si3O10·2H2O)
 Menjaring (Reticulate)
Bentuk kristal yang kecil panjang yang tersusun menyerupai
jaring , Misal, Rutile (TiO2) , Cerussite (PbCO3)
 Membenang (filliform)
Bentuk kristal kecil-kecil yang menyerupai benang
Misal, Silver (Ag)
 Merabut (capillary)
Bentuk kristal kecil-kecil yang menyerupai rambut
Misal, Cuprite (Cu2O)
 Montok (stout, stubby, equant)
Bentuk kristal pendek, gemuk sering terdapat pada kristal-
kristal dengan sumbu c lebih pendek dari sumbu yang lainnya
Misal, Zircon (ZrSiO4)
 Membintang (stellated)
Bentuk kristal yang tersusun menyerupai bintang
Misal, Pyrophyllite (Al2Si4O10(OH)2)
 Menjari (radiated)
Bentuk-bentuk kristal yang tersusun menyerupai bentuk jari-jari
Misal, Markasit (FeS2)
Flattened habits (lembaran tipis)
 Membilah (bladed)
Bentuk kristal yang panjang dan tipis menyerupai bilah kayu,
dengan perbandingan antara lebar dengan tebal sangat jauh
Misal, Kyanite (Al2SiO5)
Flattened habits (lembaran tipis)
 Memapan (tabular)
Bentuk kristal pipih menyerupai bentuk papan, dimana lebar
dengan tebal tidak terlalu jauh.
Misal, Barite (BaSO4)
Flattened habits (lembaran tipis)
 Membata (blocky)
Bentuk kristal tebal menyerupai bentuk bata, dengan perbandingan
antara tebal dan lebar hampir sarna.
Misal, Microline
Flattened habits (lembaran tipis)
 Mendaun (foliated)
Bentuk kristal pipih dengan melapis (lamellar) perlapisan yang
mudah dikupas / dipisahkan.
Misal, Mica
Flattened habits (lembaran tipis)
 Memencar (divergent)
Bentuk kristal yang tersusun menyerupai bentuk kipas terbuka.
Misal, Gypsum (CaSO4·2H2O)
Rounded habits (membutir)
 Mendada (mamilary)
Bentuk kristal bulat-bulat menyerupai buh dada (breast like)
Misal, Goethite (FeO(OH))
Rounded habits (membutir)
 Membulat (colloform)
Bentuk kristal yang menunjukkan permukaan yang bulat-bulat
Misal, Glauconite ((Fe3+,Al,Mg)2(Si,Al)4O10(OH)2)
Rounded habits (membutir)
 Membulat jari (colloform radial)
Membentuk kristal membulat dengan struktur dalam menyerupai
bentuk jari
Misal, Pyromorphite (Pb5(PO4)3Cl)
Rounded habits (membutir)
 Membutir (granular)
Misal, Chromite ((Fe, Mg)Cr2O4)
Rounded habits (membutir)
 Memisolit (pisolitic)
Kelompok kristal lonjong sebesar kerikil, seperti kacang tanah.
Misal, Gibbsite (Al(OH)3)
3. Kilap (luster)
Kilap ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari
permukaan sebuah mineral, yang erat hubungannya dengan sifat
pemantulan (refleksi) dan pembiasan (refraksi).
Macam – macam kilap :
a) Kilap logam (metallic luster)
Mineral opak yang mempunyai indeks bias sama dengan 3
atau lebih.
Misal : galena (PbS)
b) Kilap sub-metalik (sub metallic luster)
Mineral yang mempunyai indeks bias antara 2,6 hingga 3
Misal, Cuprite (n = 2.85)
Cinnabar (n = 2.90)
Alabandite (n = 2.70)

Cinnabar (HgS) Alabandite (MnS)


Cuprite (Cu2O)
c) Kilap bukan logam (non metallic luster)
Mineral yang mempunyai warna terang dan dapat
membiaskan, dengan indeks bias kurang dari 2.5

 Kilap Kaca (Vitreous luster)


Kilap yang ditimbulkan oteh permukaan kaca atau gelas, Mis,
Quartz (kuarsa)
 Kilap intan (adamantile luster)
Kilap yang sangat cemerlang yang ditimbulkan oleh intan atau
permata
 Kilap Sutera (silky luster)
Kilap seperti yang terdapat pada mineral-mineral yang parallel
atau berserabut (parallel fibrous structure), Misal, Asbes
 Kilap Mutiara (pearly luster)
Kilap yang ditimbulkan oleh mineral transporant yang berbentuk
lembaran dan menyerupai mutiara, Mis, Gypsum
 Kilap Tanah (earthy luster) Kilap buram (dull luster)
Kilap yang ditunjukkan oleh mineral yang porous dan sinar yang
masuk tidak dipantulkan kembali, Mis, Kaolin (Al2Si2O5(OH)4)
4. Kekerasan (Hardness)

Kekerasan mineral umumnya diartikan sebagai daya


tahan mineral terhadap goresan (straching).
Penentuan kekerasan relatif mineral ialah dengan jalan
menggoreskan permukaan mineral yang rata pada mineral
standart dari skala Mohs yang sudah diketahui kekerasannya.
5. Gores (streak)
Gores adalah merupakan warna asli dari mineral.
Gores ini diperoleh dengan cara menggoreskan mineral
pada permukaan keping porselin.
6. Belahan (Cleavage)

Apabila suatu mineral mendapat tekanan yang


melampaui batas elastis, maka pada akhirnya mineral akan
pecah (terbelah).
Belahan mineral akan selalu sejajar dengan bidang
permukaan kristal yang rata, karena belahan merupakan
gambaran dari struktur dalam dari kristal.
1. Sempurna (Perfect)
Mineral mudah terbelah melalui arah belahannya dan sukar pecah
selain mealalui bidang belahannya, Misal, Galena
2. Baik (Good)
Mineral mudah terbelah melalui arah belahannya, tetapi dapat
juga terbelah memotong atau tidak melalui bidang belahannya
Misal, Feldspar
7. Pecahan (Fracture)

Apabila suatu mineral mendapatkan tekanan yang


melampaui batas elastisitasnya, maka mineral tersebut akan
pecah.
 Pecahan Choncoidal
pecahan mineral yang menyerupai pecahan botol atau kulit bawang,
Contoh, pada mineral Kuarsa
 Pecahan Choncoidal
pecahan mineral seperti pecahan runcing-runcing tajam, serta kasar
tak beraturan atau seperti bergerigi, Contoh, pada mineral Tembaga
 Pecahan Even
Pecahan mineral dengan permukaan bidang pecah kecil-kecil dengan
ujung pecahan masih mendekati bidang dasar, Contoh, pada mineral muscovite
 Pecahan Un-even
pecahan mineral yang menunjukkan permukaan bidang pecahannya
kasar dan tidak teratur, Contoh, pada mineral calcite
 Splintery
pecahan mineral yang hancur seperti tanah, Contoh kaoline
8. Daya tahan terhadap pukulan (tenacity)

Suatu daya tahan mineral terhadap pemecahan,


pembengkakan, penghancuran dan pemotongan
Macam-macam tenacity :
Brittle : apabila mineral mudah hancur menjadi tepung halus
misal, calcite
Sectile : apabila mineral mudah terpotong pisau dengan tidak
berkurang menjadi tepung, misal, gypsum
9. Berat Jenis

Berat jenis merupakan berat dari suatu zat yang terkandung


didalam suatu mineral tersebut

Berat jenis adalah angka perbandingan


antara berat suatu mineral, dibandingkan dengan
berat air pada volume yang sama.
Dalam menentukan berat jenis dapat menggunakan alat
“Picnometer”

Misal :
Berat picnometer kosong :A
Berat picnometer + mineral :B
Berat picnometer + air :C
Berat picnometer + air + mineral :D
BA
BJ 
( B  A)  ( D  C )

BA

BC  A D
10. Kemagnetan
1. Diamagnetik
Tidak terkandung sifat kemagnetan, Misal, Felds, Halite, kuarsa

2. Paramagnetik
Terkandung sebagian sifat kemagnetan (tidak menyeluruh), Misal
mineral dengan kandungan sebagian Fe, mis, hematit, pirit

3. Ferromagnetik
Seluruh bagian dari tubuh mineral mengandung sifat
kemagnetan, Misal, Magnetit, pyrrhotit
11. Derajad ketransparanan
Sifat transparan dari suatu mineral tergantung kepada kemampuan
mineral tersebut meneruskan cahaya (berkas cahaya),
dibedakan menjadi :
Opak mineral
1) Mineral yang tidak tembus cahaya meskipun dalam bentuk
helaian yang amat tipis. Mineral-mineral ini permukaan
mempunyai kilauan metalik dan meninggalkan berkas hitam atau
gelap, pada umumnya mineral logam.
2) Transparan mineral
mineral-mineral yang tembus pandang seperti kaca

3) Translucent mineral
Mineral yang tembus cahaya tetapi tidak tembus pandang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai