Mineralogi adalah suatu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang mineral, baik
dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, diantaranya mempelajari tentang sifat
- sifat fisik, cara terjadinya, cara terbentuknya, sifat - sifat kimia, dan juga kegunaannya.
Mineralogi terdiri dari kata mineral dan logos. Logos yang berarti ilmu apabila digabungkan
dengan mineral maka arti Mineralogi adalah Ilmu tentang Mineral.
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik,
mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom atom yang
tersusun secara teratur.
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai komposisi
kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau
dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam dan bukan hasil suatu
kehidupan.
Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan
kimia tertentu, serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik
dalam bentuk lepas ataupun dalam bentuk yang padu.
Warna (colour)
Warna adalah suatu yang kita tangkap dengan mata apabila mineral terkena oleh
cahaya atau spektrum cahaya yang dipantulkan oleh mineral itu sendiri. Warna penting untuk
membedakan antara warna mineral yang diakibatkan oleh pengotoran dan warna asli dari
mineral itu sendiri. Banyak mineral mempunyai warna yang khusus, misalnya mineral azurit
yang berwarna biru dan mineral epidon yang berwarna kuning hijau, dll.
Warna mineral dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Warna Isiokhromatik
Apabila mineral mempunyai warna yang selalu tetap, pada umumnya dijumpai
pada mineral - mineral, yang tidak tembus cahaya (opaque) atau berkilap logam.
Contoh : Magnetit, Galena, Pirit, Pirolusit, dll.
2. Warna Allokhromatik
Apabila mineral warnanya tidak tetap tergantung terhadap mineral pengotornya, pada
umumnya yang dijumpai pada mineral yang tembus cahaya (transparan/translucent)
atau berkilap non logam. Contoh : Kuarsa, Gipsum, Kalsit, dll.
Walau demikian ada beberapa mineral yang mempunyai warna khas, seperti:
Putih : Kaolin (Al2O3.2SiO2.2H2O), Gypsum (CaSO4.H2O), Milky Kwartz (Kuarsa
Susu) (SiO2)
Kuning : Belerang (S)
Emas : Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Ema (Au)
Hijau : Klorit ((Mg.Fe)5 Al(AlSiO3O10) (OH)), Malasit (Cu CO3Cu(OH)2)
Biru : Azurit (2CuCO3Cu(OH)2), Beril (Be3Al2 (Si6O18))
Merah : Jasper, Hematit (Fe2O3)
Coklat : Garnet, Limonite (Fe2O3)
Kilap (Luster)
Kilap ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan sebuah mineral yang erat
hubungannya itu dengan sifat pemantulan dan pembiasan. Intensitas kilap tergantung dari
indeks bias dari mineral, apabila semakin besar indeks bias mineral, semakin besar pula
jumlah cahaya yang dipantulkan . Nilai ekonomik mineral kadang - kadang ditentukan oleh
kilapnya. Macam - macam kilap antara lain :
Cerat (Streak)
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat dapat
diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping porselin atau
membubuk suatu mineral kemudian dilihat warna dari bubukan tersebut. Cerat dapat sama
dengan warna asli mineral, dapat pula berbeda. Warna cerat untuk mineral tertentu umumnya
tetap walaupun warna mineralnya berubah-ubah. Contohnya :
Pirit : Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna hitam.
Hematit : Berwarna merah namun bila digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna merah kecoklatan.
Augite : Ceratnya abu-abu kehijauan
Biotite : Ceratnya tidak berwarna
Orthoklase : Ceratnya putih
Warna serbuk, lebih khas dibandingkan dengan warna mineral secara keseluruhan,
sehingga dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral (Sapiie, 2006).
Pecahan (Fracture)
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang tidak
teratur apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan belahan dapat dilihat dari
sifat permukaan mineral apabila memantulkan sinar. Permukaan bidang belah akan nampak
Belahan (Cleavage)
Belahan adalah kenampakan mineral untuk membelah melalui bidang yang rata, halus, dan
licin, serta pada umumnya selalu berpasangan. Belahan dapat dibedakan menjadi :
1. Belahan Sempurna (Perfect Cleavage)
Merupakan pecahan yang sejajar terhadap bidang dari satu belahannya dengan
memperlihatkan bidang permukaan yang halus. Contoh : Biotit, Muskovit, dll
2. Belahan Baik (Good Cleavage)
Merupakan mineral lebih mudah belah yang menurut bidang di dalam belahannya bila
dibandingkan dengan belahannya kearah lain. Contoh : Kalsit, Orthoklas, Gipsum, dll
3. Belahan Tidak Jelas (Indistinct Cleavage)
Merupakan bidang belahan seperti garis atau kenampakan striasi pada bidang belahannya.
Contoh : Plagioklas, dll
4. Belahan Tidak Tentu
Merupakan mineral yang tidak ada belahannya. Contoh : Kuarsa, Opal, Kalsedon, dll
5. Belahan Jelas (Distinct)
Merupakan pecahan yang sesuai terhadap bidang dari suatu belahan tetapi juga terpecah
kearah lain. Contoh : Hornblende
6. Belahan Tidak Sempurna (Inperfect Cleavage)
Kekerasan (hardnes)
Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka di bawah ini diberikan
kekerasan dari alat penguji standar :
Alat Penguji Derajat Kekerasan
Mohs
Kuku manusia 2,5
Kawat Tembaga 3
Paku 5,5
Pecahan Kaca 5,5 6
Pisau Baja 5,5 6
Kikir Baja 6,5 7
Kuarsa 7
Kemagnetan
Kemagnetan adalah sifat mineral pada gaya tarik magnet. kemagnetan dibagi menjadi
tiga, yaitu:
1. Ferromagnetik : tertarik kuat oleh magnet seperti magnetit dan pirotit.
Sifat Dalam
Sifat dalam adalah reaksi mineral terhadap gaya seperti memberi penekanan,
pemotongan, pembengkokan, pematahan, atau penghancuran. Sifat dalam dibedakan menjadi
enam, yaitu:
1. Rapuh (Brittle)
Bila digores menjadi tepung, tetapi isinya atau bubuknya tidak pergi ke segala arah dan
mudah untuk dihancurkan.
2. Dapat Diiris (Sectile)
Dapat diiris dengan pisau dan juga pada kenampakannya memberikan kehalusan.
3. Dapat Dipintal (Ductile)
Dapat dibentuk layaknya kapas.
4. Lentur (Elastic)
Bila dibengkokkan dapat kembali keseperti semula.
5. Fleksible
Bila dibengkokkan tidak dapat kembali lagi keseperti semula.
6. Dapat Ditempa
Bila mineral dipukul, dapat menjadi lebih tipis atau melebur.
Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa menjadi patah dan dapat
kembali seperti semula bila kita henikan tekanannya, contoh: muskovit.
Berat Jenis
Berat jenis mineral merupakan perbandingan antara berat mineral di udara terhadap
volumenya didalam air. Yang dimaksud dengan volumenya di dalam air adalah berat volume
air yang sama dengan berat mineral tersebut.
Diapaneaty
merupakan sifat yang dimiliki beberapa mineral, yaitu kemampuan suatu mineral
untuk memindahkan cahaya.
Kelistrikan (Electricity)
kelistrikan merupakan sifat dalam mineral yang berhubungan dengan arus atau aliran listrik.
Sifat listrik mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Konduktor, yaitu mineral yang mampu menghantarkan listrik.
2. Non-Konduktor atau Isolator, yaitu suatu mineral tidak dapat menghantarkan arus listrik.
2. Golongan Sulfida
Golongan ini dicirikan dengan adanya gugus anion, yaitu merupakan persenyawaan kimia,
unsur dari sulfur bergabung pada unsur logam dan semi logam. Sulfida dilapisi oleh
hidrotermal sehingga mudah untuk dioksidasi oleh sulfat. Contoh : Pirit (FeS2), Galena
(PbS), dll
4. Golongan Halida
Adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur - unsur logam bersenyawa dengan unsur -
unsur yang halogen. Dalam golongan ini dicirikan adanya dominasi dari ion-ion halogen
elektromagnetik. Pada umumnya memiliki berat jenis yang rendah. Contoh Halit (NaCl).
6. Golongan Sulfat
Sulfat adalah persenyawaan kimia yang dimana satu atau lebih unsur logam bersenyawa
dengan sulfat radikal. golongan ini dicirikan dengan adanya gugus anioin S04, terbentuk dari
larutan. Contohnya adalah Barit (BaSO4), Anhidrit (CaSO4), dll
7. Golongan Fosfat
Fosfat adalah golongan persenyawaan kimia dimana salah satu logam bersenyawa dengan
fosfat yang radikal. Golongan ini dicirikan oleh adanya gugus anioin PO4 dan pada umumnya
berkilap kaca atau lemak serta cenderung lunak, rapuh, struktur kristal bagus, serta berwarna.
Contoh Vivianit (Fe3(PO4)3), dll\
8. Golongan Silika
Silika adalah persenyawaan kimia dimana antara salah satu logam dengan salah satu dari
SiO memiliki tetrahedralis solo atau berantai. Silika merupakan suatu golongan mineral yang
paling besar dan sangat berlimpah keadaannya. Silika juga merupakan unsur pokok batuan
beku dan metamorf. Contoh : ortoklas (KAlSi3O8).
SISTEM KRISTAL
PETROLOGI
Petrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada studi mengenai batuan dan kondisi
pembentukannya. Ada tiga cabang petrologi, berkaitan dengan tiga tipe batuan: beku,
metamorf, dan sedimen. Kata petrologi itu sendiri berasal dari kata Bahasa Yunani petra,
yang berarti "batu".
Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan beku (batuan
seperti granit atau basalt yang telah mengkristal dari batu lebur atau magma). Batuan
beku mencakup batuan volkanik dan plutonik.
Petrologi batuan sedimen berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan sedimen
(batuan seperti batu pasir atau batu gamping yang mengandung partikel-partikel
sedimen terikat dengan matrik atau material lebih halus).
Petrologi batuan metamorf berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan metamorf
(batuan seperti batu sabak atau batu marmer yang bermula dari batuan sedimen atau
LAPISAN BUMI
Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kerak bumi (crush),
selimut (mantle), dan inti ( core). Struktur bumi seperti itu mirip dengan telur, yaitu
cangkangnya sebagai kerak, putihnya sebagai selimut, dan kuningnya sebagai inti bumi.
Kerak Bumi dan sebagian mantel Bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total
kurang lebih 80 km. Suhu dibagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 C. Unsur-unsur kimia
utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%),
Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%),
Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Selimut bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu litosfer, astenosfer dan mesosfer.
Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas materi-materi
padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 100 km. Bersama-sama dengan
kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer. Litosfer tersusun atas dua lapisan
utama , yaitu laipsan sial dan lapisan sima.
Lapisan Sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan alumunium.
Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO 2 dan Al2O3.. Batuan yang terdapat
dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf.
Lapisan Sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan magnesium.
Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SIO2 dan MgO. Berat jenis lapisan sima
lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial. Hal itu karena lapisan
sima mengandung besi dan magnesium.
Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang teletak dibawah lapisan litosfer. Lapisan ini
tebalnya 100-400km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma induk). Astenosfer
ini terdiri dari materi dalam keadaan cair atau semi-cair. Astenosfer suhu normalnya adalah
antara 1.400 sampai 3.000 derajat Celcius derajat Celcius. Yang sangat tinggi suhu dalam
segala hal menyebabkan lapisan, termasuk batu, mencair. Hal ini terutama terdiri dari silikat
besi dan magnesium. Suhu astenosfer bervariasi dengan bahwa dari barysphere atau inti. Pada
daerah tertentu di permukaan bumi di mana suhu inti lebih tinggi, masalah membangun
astenosfer dapat ditemukan dalam keadaan cair. astenosfer memainkan bagian integral dalam
gerakan lempeng tektonik dari kerak bumi. Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer
yang mengapung di atas astenosfer semipadat bawah. Hal ini lempeng-lempeng yang
bertanggung jawab untuk perubahan geologis besar seperti pembentukan pegunungan,
lembah keretakan, dataran tinggi dan juga gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Lapisan ini dibedakan menjadi dua, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam.
Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti
bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman
antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan
suhu 3900C.
Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat
juga disebut inti bumi. Inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km.
Inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat
mencapai 4800C.
Berdasarkan Susunan Kimianya, Bumi Dapat Dibagi Menjadi Empat Bagian, Yakni
Lithosfer, Hidosfer, Atmosfer,Dan Biosfer
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni
bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan;
bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut,
danau dan sungai;
bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi
bagian yang ditempati oleh berbagai jenis Organisme (biosfer).
Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam
siklus biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan
perpindahan materi padat.
# HARTONO
Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari
# H. P. BLAVATSKY
Bumi adalah suatu tubuh magnetis; dalam kenyataan, seperti ditemukan oleh beberapa
ilmuan, ini suatu magnet yang sangat luas seperti yang ditegaskan Paracelcus 300 tahun
lampau
# UMBERTO ECO
Bumi adalah sebuah magnet raksasa, dan kekuatan dan arah arusnya dipengaruhi bidang
angkasa itu, siklus musimnya, perubahan siang - malam, dan silus kosmk itu.
# LELA FONY SULISTYOWATI & DODO HERMANA
Bumi merupakan satu-satunya planet pada sistem tatasurya yang dihuni oleh mahluk hidup,
karena bumi mengandung air da udara.
Bumi merupakan bagian dari alam semesta yang memiliki unsur-unsur alam yaitu litosfer,
hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer
BATUAN
Mineral utama penyusun kerak bumi adalah batuan. Batuan adalah suatu agregat
atau beberapa mineral dan atau mineraloid yang terjadi secara alamiah dan menyusun
lapisan kulit bumi. Batuan memiliki sifat dan karakter yang berbeda satu dengan yang lain.
Batuan penyusun kerak bumi terbagi menjadi tiga, yaitu :
Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan dengan
batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar,
memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya. Jenjang Volkanik, adalah pipa
gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudaian setelah
batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih
silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur
batuan di sekitarnya disebut konkordan diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit.
Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang
diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.Lakolit, sejenis dengan sill. Yang
membedakan adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau
cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill.
Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku
dapt tersingka di permukaan.Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas
TEUKU M. IQBAL / TRISAKTI-073.13 | 23
dan bawahnya cekung ke atas.Batuan beku dalam selain mempunyai berbagai bentuk tubuh
intrusi, juga terdapat jenis batuan berbeda, berdasarkan pada komposisi mineral
pembentuknya. Batuan-batuan beku luar secara tekstur digolongkan ke dalam kelompok
batuan beku fanerik.
afanitik.
Menurut Sapiie (2006), beberapa tekstur batuan beku yang umum adalah:
1. Gelas (Glassy) tidak berbutir atau tidak mempunyai kristal (amorf).
2. Afanitik (aphanitic) (fine grain texture)
3. berbutir sangat halus, hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
4. Faneritik (phaneritic) ( coarse grain texture)
5. Berbutir cukup besar, dapat dilihat tanpa mikroskop.
6. Porfiritik (porphyritik) mempunyai dua ukuran kristal yang dominan.
7. Piroklastik (pyroklastik) mempunyai fragmen material volkanik.
Bentuk Kristal
o EUHEDRAL, jika kristal berbentuk sempurna/lengkap, dibatasi oleh bidang kristal yang
ideal (tegas, jelas dan teratur). Batuan beku yang hampir semuanya tersusun oleh mineral
dengan bentuk kristal euhedral, disebut bertekstur idiomorfik granular atau panidiomorfik
granular.
o SUBHEDRAL, jika kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak begitu jelas,
sebagian teratur dan sebagian tidak. Tekstur batuan beku dengan mineral penyusun
umumnya berbentuk kristal subhedral disebut hipidiomorfik granular atau subidiomorfik
granular.
o ANHEDRAL, kalau kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak teratur.
Tekstur batuan yang tersusun oleh mineral dengan bentuk kristal anhedral disebut
alotriomorfik granular atau xenomorfik granular.
Tekstur diabasik adalah tekstur dimana kristal plagioklas berbentuk prismatik panjang
(lath-like),berarah relatif sejajar dan di antaranya terdapat butir-butir lebih kecil daripada
kristal olivin dan piroksen. Tekstur gabroik adalah tekstur holokristalin,berbutir sedang
kasar (1 30 mm),tersusun secara dominan oleh mineral mafik (olivin, piroksen, amfibol)
dan plagioklas basa. Tekstur granitik adalah tekstur holokristalin berbutir sedang-kasar
tersusun oleh plagioklas asam, alkali felspar, dan kuarsa. Tekstur pegmatitik adalah tekstur
holokristalin kasar sangat kasar ( 5 mm), tersusun oleh alkali felspar dan kuarsa.Tekstur
dioritik sebanding dengan tekstur gabroik dan granitik tetapi biasanya untuk batuan beku
menengah.
Mineral Sekunder: Merupakan mineral hasil ubahan (alterasi) dari mineral primer.
Gelas atau kaca, adalah mineral primer yang tidak membentuk kristal atau amorf.
Mineral ini sebagai hasil pembekuan magma yang sangat cepat dan hanya terjadi pada
batuan beku luar atau batuan gunungapi, sehingga sering disebut kaca gunungapi
(volcanic glass).
Mineral felsik (bersifat asam) adalah adalah mineral primer atau mineral utama
pembentuk batuan beku, berwarna cerah atau terang, tersusun oleh unsur-unsur Al, Ca, K,
dan Na. Mineral felsik dibagi menjadi tiga, yaitu felspar, felspatoid (foid) dan kuarsa. Di
dalam batuan, apabila mineral foid ada maka kuarsa tidak muncul dan sebaliknya.
Selanjutnya, felspar dibagi lagi menjadi alkali felspar dan plagioklas.
Mineral mafik (bersifat basa) adalah mineral primer berwarna gelap, tersusun oleh
unsur-unsur Mg dan Fe. Mineral mafik terdiri dari olivin, piroksen, amfibol (umumnya
jenis hornblende), biotit dan muskovit.
PENAMAAN / KLASIFIKASI
Berdasarkan letak pembekuannya maka batuan beku dapat dibagi menjadi batuan
beku intrusi dan batuan beku ekstrusi. Batuan beku intrusi selanjutnya dapat dibagi menjadi
Termasuk batuan beku dalam ultramafik adalah dunit, piroksenit, anortosit, peridotit
dan norit.Dunit tersusun seluruhnya oleh mineral olivin, sedang piroksenit oleh piroksen dan
anortosit oleh plagioklas basa. Peridotit terdiri dari mineral olivin dan piroksen; norit secara
dominan terdiri dari piroksen dan plagioklas basa. Batuan beku luar ultramafik umumnya
bertekstur gelas atau vitrofirik dan disebut pikrit.
Batuan beku dalam mafik disebut gabro, terdiri dari olivin, piroksen dan plagioklas
basa. Sebagai batuan beku luar kelompok ini adalah basal. Batuan beku dalam menengah
disebut diorit, tersusun oleh piroksen, amfibol dan plagioklas menengah, sedang batuan beku
luarnya dinamakan andesit. Antara andesit dan basal ada nama batuan transisi yang disebut
andesit basal (basaltic andesit). Batuan beku dalam agak asam dinamakan diorit kuarsa atau
granodiorit, sedangkan batuan beku luarnya disebut dasit. Mineral penyusunnya hampir mirip
dengan diorit atau andesit, tetapi ditambah kuarsa dan alkali felspar, sementara palgioklasnya
secara berangsur berubah ke asam. Apabila alkali felspar dan kuarsanya semakin bertambah
dan palgioklasnya semakin asam maka sebagai batuan beku dalam asam dinamakan granit,
sedang batuan beku luarnya adalah riolit. Di dalam batuan beku asam ini mineral mafik yang
mungkin hadir adalah biotit, muskovit dan kadang-kadang amfibol. Batuan beku dalam
sangat asam, dimana alkali felspar lebih banyak daripada plagioklas adalah sienit, sedang
pegmatit hanyalah tersusun oleh alkali felspar dan kuarsa. Batuan beku yang tersusun oleh
gelas saja disebut obsidian, dan apabila berstruktur perlapisan disebut perlit.
Nama-nama batuan beku tersebut di atas sering ditambah dengan aspek tekstur,
struktur dan atau komposisi mineral yang sangat menonjol. Sebagai contoh, andesit porfir,
basal vesikuler dan andesit piroksen. Penambahan nama komposisi mineral tersebut
umumnya diberikan apabila persentase kehadirannya paling sedikit 10 %.
Secara genetik batuan beku fragmental dapat dibagi menjadi 4 tipe utama, yaitu:
Berdasarkan komposisi penyusunnya, tuf dapat dibagi menjadi tuf gelas, tuf kristal
dan tuf litik, apabila komponen yang dominan masing-masing berupa gelas/kaca, kristal dan
fragmen batuan. Tuf juga dapat dibagi menjadi tuf basal, tuf andesit, tuf dasit dan tuf riolit,
sesuai klasifikasi batuan beku. Apabila klastikanya tersusun oleh fragmen batuapung atau
skoria dapat juga disebut tuf batuapung atau tuf skoria. Demikian pula untuk aglomerat
batuapung, aglomerat skoria, breksi batuapung, breksi skoria, batulapili batuapung dan
batulapili skoria.
1. Kompaksi Sedimen
Yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban di
atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang
lain menjadi rapat.
2. Sementasi
Berdasarkan ada tidaknya proses transportasi dari batuan sedimen dapat dibedakan
menjadi 2 macam :
Batuan Sedimen Klastik; Yaitu batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran
batuan lain. Kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya mengalami
diagenesa.
Batuan Sedimen Non Klastik; Yaitu batuan sedimen yang tidak mengalami proses
transportasi. Pembentukannya adalah kimiawi dan organis.
Besar Butir adalah ukuran butir dari material penyusun batuan sedimen diukur
berdasarkan klasifikasi Wentword.
Batuan Silika
Batuan sedimen silika tersusun dari mineral silika (SiO2). Batuan ini terhasil dari
proses kimiawi dan atau biokimia, dan berasal dari kumpulan organisme yang berkomposisi
silika seperti diatomae, radiolaria dan sponges. Kadang-kadang batuan karbonat dapat
menjadi batuan bersilika apabila terjadi reaksi kimia, dimana mineral silika mengganti
kalsium karbonat. Kelompok batuan silika adalah:
- DIATOMITE, terlihat seperti kapur (chalk), tetapi tidak bereaksi dengan asam. Berasal
dari organisme planktonic yang dikenal dengan diatoms (Diatomaceous Earth).
- RIJANG (CHERT), merupakan batuan yang sangat keras dan tahan terhadap proses
lelehan, masif atau berlapis, terdiri dari mineral kuarsa mikrokristalin, berwarna cerah
hingga gelap. Rijang dapat terbentuk dari hasil proses biologi (kelompok organisme
bersilika, atau dapat juga dari proses diagenesis batuan karbonat.
Golongan Batubara
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan. Dimana
sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di
atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya
KLASIFIKASI BATUBARA :
Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster)
metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang
dari 8%.
Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari
beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya
menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air
35-75% dari beratnya.
Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling
rendah.
Tabel dibawah adalah daftar nama-nama Batuan Sedimen Non-klastik (berdasarkan genesa
pembentukannya).
Batuan metamorf adalah batuan ubahan dari batuan yang sebelumnya ada, pada
tekanan padat, akibat pengaruh suhu ( T ), dan tekanan ( P ), atau keduanya, dan larutan yang
aktif secara kimiawi. Proses tersebut disebut metamorfisme yang berlangsung pada
komdisi bawah permukaan.
KOMPOSISI MINERAL
TEKSTUR
Berdasarkan ukuran butir mineralnya, dapat dibedakan menjadi :
Fanaretik : butiran cukup besar untuk dapat dikenal dengan mata telanjang.
Afanitik : butiran terlalu kecil untuk dapat dikenal dengan mata telanjang.
STRUKTUR
Struktur dalam batuan metamorf dikenal ada tiga :
Granular : bila butir-butiran minerla yang berhubungan saling mengunci (inter
locking).
Foliasi : bila mineral-mineral pipih menbentuk rangkaian permukaan subparalel.
Lineasi : bila mineral-mineral prismatik membentuk kenampakan penjajaran pada
batuan, seperti genggaman pensil.
Di alam, batuan yang hanya mempunyai struktur lineasi sangat jarang, dan sebagian besar
selain berlineasi juga berfoliasi. Foliasi mungkin tidak teratur, melengkung atau terlipat bila
terdeformasi.
Derajat
Mineral khas
metamorfosis
Rendah ( Low grade
Klorit, Biotit
Metamorphism )
Menengah (Medium
Grade Kianit, Almandit
Metamorphisme)
SYMBOL BATUAN
Ring of Fire (Cincin Api) adalah zona dimana terdapat banyak aktifitas seismik.
Indonesia terletak diantara Cincin Api dan Sabuk Alpide yang membentang dari Nusa
Tenggara, Bali, Jawa, Sumatra, terus ke Himalaya, Mediterania dan berujung di Samudra
Atlantik. Inilah sebabnya di Indonesia DISEBUT RING OF FIRE KARENA banyak gunung
berapi aktif. Gunung-gunung berapi di Indonesia termasuk yang paling aktif dalam jajaran
gunung berapi pada Ring of Fire. Kebanyakan daratan yang dilewati RING OF FIRE adalah
daratan yang berbatasan langsung dengan laut dan memiliki gunung api yang masih aktif.
Sekitar 12 lokasi di Indonesia termasuk dalam kawasan Cincin Api Pasifik (RING OF FIRE).
Mereka adalah:
Gunung Tambora (Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat)
Toba-Sibayak-Sinabung-Tarutung (Gunung api dan sesar tektonik di Sumatera Utara)
Gunung Krakatau (Gunung api bawah laut di Selat Sunda)
Gunung Agung-Batur-Rinjani (Bali, Lombok)
Gunung Semeru-Penanggungan-Bromo-Ijen-Kelud (Jawa Timur)
Gunung Merapi-Merbabu-Lawu-Sindoro-Sumbing-Dieng (Jawa Tengah)
Gunung Tangkuban Perahu-Salak-Papandayan-Galunggung (Jawa Barat)
Gunung Kerinci-Dempo-Sorik Merapi (Sumatera)
Gunung Rokatenda-Egon-Lewo-Tobi-Ende-Larantuka (Nusa Tenggara Timur)
Sangihe-Ambon-Ibu-Saputan (Kepulauan Ambon)
Liwang-Padang-Aceh-Palu (Sesar Darat)
Mentawai-Nias-Simeulue (Pulau di batas benua)