Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geologi merupakan bagian dari berbagai aspek lingkungan hidup
manusia. Berbagai prosesdan aspek pembentukan masyarakat memerlukan
pengetahuan dasar geologi. Contohnya:Sumber daya alam dan energi,
pembangungan, lingkungan maupun bencana alam.
Sejarah Ilmu Geologi
Catastrophism : sepanjang abad ke 17 dan 18 doktrin katastrofisme
sangat populer. Parapenganutnya percaya bahwa bentuk permukaan bumi
dan segala kehidupan diatasnyaterbentuk dandan musnah dalam sesaat
akibat suatu bencana (catastroph) besar.
James Hutton, bapak geologi modern, seorang ahli fisika
Skotlandia, pada tahun 1795menerbitkan bukunya : Theory of the Earth.
Dimana ia mencetuskan doktrinnyaUniformitarianism.
Geologi Fisik adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari
materi dan proses pembentukannya yang terjadi baik itu dipermukaan
maupun di dalam bumi.
Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi
tentang suatu mineral tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Mineral ?
2. Bagaimana identifikasi mineral ?

BAB II
410016066 | 1

TINJAUAN PUSTAKA
A. BATASAN-BATASAN DEFINISI MINERAL:
1. Suatu bahan alam
2. Mempunyai sifat fisis dan kimia yang tetap
3. Pada umumnya anorganik
4. Padat Homogen

Mineralogi dibagi menjadi 2 Macam :


1. Mineralogi fisik
2. Mineralogi kimiawi
B. IDENTIFIKASI MINERAL
Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang
suatu mineral tertentu. Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan
jelasmemberi nama mineral tersebut.
Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah, memiliki
komposisi kimia yang tetap dan struktur kristal yan beraturan.
Di alam ini terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang telah diketahui.
Tetapi, hanya beberapa mineral saja yang dijumpai sebagai mineral pembentuk
batuan. Mineral mineral tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisisnya
secara khusus, antara lain :
1. Warna (colour)
2. Perwujudan Kristal
3. Kilap (luster)
4. Kekerasan (hardness)
5. Belahan (cleavage)
6. Bentuk (form )
7. Pecahan ( fracture )
8.

Daya tahan terhadap pukulan (tenacity)


410016066 | 2

9.

Berat Jenis (specific gravity)

10. Rasa dan Bau (taste and odour)


11. Sifat Kemagnetan
12. Derajat Ketrasparan
13. Sifat Dalam
14. Kelistrikan
15. Daya lebur mineral

C. PENDESKRIPSIAN MINERAL
1. WARNA
Faktor yang dapat mempengaruhi warna :

komposisi kimia

struktur kristal dan ikatan atom

pengotor dari mineral


Warna mineral yang tetap dan tertentu karena elemen-elemen utama

pada mineral disebut dengan nama Idiochromatic.


Warna akibat adanya campuran atau pengotor dengan unsure lain,
sehingga memberikan warna yang berubah-ubah tergantung dari
pengotornya, disebut dengan nama Allochromatic.
2. PERWUJUDAN KRISTAL
Perwujuadan kristal dibagi menjadi 3 golongan (Richard Pearl, 1975) yaitu :
A. Elongated habits (meniang atau berserabut)
B. Flattened habits (lembaran tipis)
C. Rounded habits (membutir)

A. Elongated habits
1. Meniang (columnar)
Bentuk kristal prismatic yang menyerupai betuk tiang

410016066 | 3

Contoh : Tourmaline, Phyrolusit, Wollastonite


2. Menyerat (Fibrous)
Bentuk kristal yang menyerupai serat-serat kecil
Contoh : Asbestos, Gypsum, Tremolit, Silimanite
3. menjarum (Acicular)
Bentuk kristal yang menyerupai jarum-jarum kecil
Contoh : Natrolite, Glaucophane
4. Menjaring (reticulate)
Bentuk kristal yang kecil panjang ersusun menyerupai jarring
Contoh : Rulite, Cerussite
5. Membenang (Filiform)
Bentuk kristal kecil-kecil yang menyerupei benang
Contoh : Silver
6. Merabut (Capilery)
Bentuk kristal kecil-keil yang menyerupai rambut
Contoh : Cuprite, Bysolit
7. Mondok
Bentuk kristal pendek, gemuk sering terdapat pada kristal-kristal
dengan sumbu c lebih pendek dari sumbu yang lainnya.
Contoh : Zircon
8. Membintang (Stellated)
Bentuk kristal yang menyerupai bintang
Contoh : Pirofilit
9. Menjari (Radiated)
Bentuk kristal yang menyerupai bentuk jari
Contoh : Markasit

410016066 | 4

B. Flattened habits
1.

Membilah (bladed)
Bentuk kristal yang panjang, tipis menyerupai bilah kayu
Contoh : Kyanite, Kavalerit

2.

Memapan (tabular)
Bentuk kristal yang menyerupai bentuk papan, dimana perbandingan
antara tebal dan lebar tidak terlalu jauh
Contoh : Barite

3.

Membata (blocky)
Bentuk kristal yang menyerupai bentuk bata
Contoh : Microcline, Calsite

4.

Mendaun (foliated)
Bentuk kristal pipih yang berlapis
Contoh : Mika, Chlorite

5.

Memencar (divergent)
Bentuk kristal yang menyerupai kipas terbuka
Contoh : Aragonite

6.

Membulu (plumose)
Bentuk kristal yang menyerupai tumbukan bulu
Contoh : Mika

C. Rounded habits
1.

Mendada (mamillary)
Bentuk kristal yang menyerupai buah dada
Contoh : Malachite, Opal, Hemimorphite

410016066 | 5

2.

Membulat (colloform)
Bentuk kristal yang menunjukkan permukaan yang bulat-bulat
Contoh :Glauconite, Bismuth, Smalite

3.

Membulat jari (colloform radial)


Bentuk kristal yang membulat dengan struktur dalam memencar
menyerupai bentuk jari.
Contoh : Pyrolorhyte

4.

Membutir (granular)
Bentuk kristal yang menyerupai butitan
Contoh : Olivine, Anhydrite, Chromite, Sodalite, Alunite

5.

Memisolit (pisolitic)
Bentuk kristal yang lonjong sebesar kerikil, seperti kacang tanah
Contoh : Pisolitic

6.

Stalaktit
Bentuk kristal yang membulat dengan lithologi gamping
Contoh : Geothite

7.

Mengginjal (renitform)
Bentuk kristal yang menyerupai bentuk ginjal
Contoh : Hematite

3. KILAP (luster)
Kilat sering juga disebut kilapan merupakan kenampakan suatu
mineral yangditunjukkan dari pantulan cahaya yang dikenakan padanya.
Macam-macam kilap :

Kilap logam (metallic luster)


Mineral-mineral Opaq yang mempunyai indeks bias 3 atau lebih
contoh : Galena, Native metal, Sulphide, Phyrite

410016066 | 6

Kilap sub metallic


Terdapat pada mineral yang mempunyai indeks bias antara 2,6 sampai 3
Contoh : Cuprite, Cinnabar, Hemmatite

Kilap bukan logam


Mineral-mineral yang mempunyai warna terang dan dapat membiaskan,
dengan indeks bias kurang dari 2,5
Gores dari mineral-mineral ini biasanya tak berwarna atau berwarna muda.

Macam-macam kilap bukan logam :

Kilap kaca (vitreous luster)


Kilap yang ditimbulkan dari permukaan kaca atau gelas.
Contoh : Quartz, Garnet, Carbonates, Silicates, Leucite, Sulphates, Fluorit,
Corondum.

Kilap intan (adamanite luster)


Sangat cemerlang yang ditimbulkan oleh intan atau permata.
Contoh : Diamond, Sulfur, Zircon, Rutile

Kilap lemak (Greasy luster)


Contoh : Nefeli yang telah teralterasi, Halite yang sudah terkena udara

Kilap lilin (waxy luster)


Merupakan kilap lilin yang khas.
Contoh : Serpentine

Kilap sutera (silky luster)


Kilap seperti yang tedapat pada mineral-mineral yang parallel atau
berserabut.
Contoh : Asbestos, Serpentinite, Hematite

410016066 | 7

Kilap mutiara (pearly luster)


Kilap yang ditimbulkan oleh mineral transparan yang berbentuk lembaran
dan menyerupai mutiara.
Contoh : Talc, Gypsum, Mika

Kilap tanah (earthy luster)


Kilap yang ditunjukkan oleh mineral yang porous dan sinar yang masuk
tidak dipantulkan kembali.
Contoh : Kaolin, Chalk, Diatomae

4. KEKERASAN (hardness)
Kekerasan merupakan ketahanan mineral terhadap suatu goresan.
Kekerasan nisbi suatu mineral dapat ditetapkan dengan membandingkan
suatu mineral denganmineral tertentu. Skala kekerasan yang biasa
digunakan ialah skala yang dibuat oleh Friedrich Mohs dari Jerman atau
yang lebih dikenal dengan skala Mohs.
Skala Mohs dimulai dari skala 1 sampai 10, dengan skala 1 mulai
dari mineral terlunak dan skala 10 adalah mineral terkeras. Skala yang
lebih kecil akan memiliki bekas goresan apabila dikenakan pada yang
skala lebih besar.
Skala kekerasan relative mineral dari Mohs :
1.

Talc

Mg3Si4O10(OH)2

2.

gypsum

CaSO22H2O

3.

Calcite

CaCO3

4.

Fluorite

CaF2

5.

Apatite

Ca5(PO4)3F

6.

Orthoclas

7.

Quartz

SiO2

8.

Topaz

Al2SiO4(FOH)2

9.

Corondum

10.

Diamond

K(AlSi3O8)

Al2O3
C
410016066 | 8

Dapat pula penentuan kekerasan relative mineral dengan mempergunakan


alat-alat sederhana yang sering terdepat di sekitar kita.

Kuku jari manusia

H = 2,5

Kawat tembaga

H=3

Pecahan kaca

H = 5,5

Pisau baja

H = 5,5

Kikir baja

H = 6,5

Lempeng baja

H=7

TALK

GYPSUM

ORTHOCLASE

QUART

CALCITE

TOPAZ

FLOURITE

CORUNDUM

APATITE

DIAMOND

5. GORES ( streak )
Gores/ Cerat merupakan warna mineral dalam bentuk hancuran
(serbuk). Hal ini dapat diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian
yang kasar suatu keping porselen atau dapat dilakukan dengan membubuk
mineral kemudian dilihat warna bubuk tersebut. Cerat dapat berupa warna
asli mineral, dan dapat berbeda. Di goreskan di porselin warna selalu stabil
6. BELAHAN (cleavage)
1. Sempurna (perfect) :

410016066 | 9

yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui arah belahannya yang


merupakan bidang yang rata dan sukar pecah selain melalui bidang
belahannya. (contoh : Calsit, Muscovite, Galena, Halit).
2. Baik (good) :
yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui arah belahannya yang
merupakan bidang yang rata, tetapi dapat juga terbelah tidak melalui
bidang belahannya.( ex : Feldspar, Diopsit, Augit, Rhodonit)
3. Jelas (distnict) :
yaitu apabila belahan mineral terlihat dengan jelas tetapi mineral tersebut
sukar membelah melalui bidang belahannya dan tidak rata. (ex : Staurolit,
Scapolit, Hornblende, Feldspar)
4. Tidak jelas (indistinct) :
yaitu apabila arah belahannya masih terlihat tetapi kemungkinan untuk
membentuk belahan dan pecahan sama besar. (ex : Corondum, Platina,
Gold, Magnetit).
5. Tidak sempurna (imperfect) :
yaitu apabila mineral sudah tidak dapat terlihat lagi belahannya dan
mineral akan pecah dengan permukan yang tidak rata. ( ex : Apatit, Native
Sulphur)
7. BENTUK (form )
Bentuk kristal (crystall form): Apabila suatu mineral mendapat
kesempatan untuk berkembang tanpa mendapat hambatan, maka ia akan
mempunyai bentuk kristalnya yang khas. Tetapi apabila dalam
perkembangannya ia mendapat hambatan, maka bentuk kristalnya juga
akan terganggu. Setiap mineral akan mempunyai sifat bentuk kristalnya
yang khas, yang merupakan perwujudan kenampakan luar, yang terjadi
sebagai akibat dari susunan kristalnya didalam. Bentuk bentuk kristal
antara lain adalah (gambar 3.1): Triklin, Monoklin, Tetragonal,
Orthorombik, Hexagonal, Kubik, Trigonal dll.

410016066 | 10

Tabel 1. Berbagai bentuk bangun struktur kristal

Untuk dapat memberikan gambaran bagaimana suatu bahan padat


yang terdiri dari mineral dengan bentuk kristalnya yang khas dapat terjadi,
kita contohkan suatu cairan panas yang terdiri dari unsur-unsur Natrium
dan Chlorit. Selama suhunya tetap dalam keadaan tinggi, maka ion-ion
tetap akan bergerak bebas dan tidak terikat satu dengan lainnya. Namun
begitu suhu cairan tersebut turun, maka kebebasan bergeraknya akan
berkurang dan hilang, selanjutnya mereka mulai terikat dan berkelompok
untuk membentuk persenyawaan Natrium Chlorida.
Dengan semakin menurunnya suhu serta cairan mulai mendingin,
kelompok tersebut semakin tumbuh membesar dan membentuk mineral
Halit yang padat. Mineral kuarsa, dapat kita jumpai hampir disemua
410016066 | 11

batuan, namun umumnya pertumbuhannya terbatas. Meskipun demikian,


bentuknya yang tidak teratur tersebut masih tetap dapat memperlihatkan
susunan ion-ionnya yang ditentukan oleh struktur kristalnya yang khas,
yaitu bentuknya yang berupa prisma bersisi enam. Tidak perduli apakah
ukurannya sangat kecil atau besar karena pertumbuhannya yang sempurna,
bagian dari prisma segi enam dan besarnya sudut antara bidang-bidangnya
akan tetap dapat dikenali. Kristal mineral intan, dapat dikenali dari
bentuknya yang segi-delapan atau oktahedron dan mineral grafit dengan
segi-enamnya yang pipih, meskipun keduanya mempunyai susunan
kimiawi yang sama, yaiut keduanya terdiri dari unsur Karbon (C).
Perbedaan bentuk kristal tersebut terjadi karena susunan atom karbonnya
yang berbeda.
8. PECAHAN ( fracture )
Bila dalam belahan mineral akan pecah dalam arah yang teratur,
sedangkan pada pecahan mineral akan pecah secara tidak teratur. Perbedaannya
bidang belah pada belah akan nampak memantulkan sinar seperti pada cermin
datar, sedangkan pada pecahan akan memantulkan sinar ke segala arah dengan
tidak teratur.
Beberapa jenis pecahan mineral adalah sebagai berikut :
1. Chonocoidal : pecahan menyerupai pecahan botol. (ex : Quartz,
Obsidian, Ritile)
2.

Hackly : pecahan yang runcing-runcing tajam, serta kasar tak beraturan


atau tak bergerigi. (ex : Copper, Platinum, Silver, Gold)

3.

Even : pecahan dengan permukaan bidang pecah kecil-kecil dengan


ujung pecahan masih mendekati bidang datar. (ex : Muscovite, Talc,
Biotit, Mineral lempung)

4.

Uneven : pecahan yang permukaan bidang pecahnya kasar dan tidak


teratur. Kebanyakan mineral mempunyai pecahan uneven. (ex : Calsit,
Orthoclas, Rutile)

5.

Splintery : pecahan yang hancur menjadi kecil-kecil dan tajam


memyerupai benang atau berserabut. (ex : Fluorit, Anhydrit)

410016066 | 12

6. Earthy : pecahanya hancur seperti tanah. ( ex : Kaolin, Biotit, Muscovit,


Talc).

9. DAYA TAHAN TERHADAP PUKULAN (TENACITY)


1.

Brittle : apabila mioneral mudah hancur menjadi


tepung halus. (ex : Calsit, Quartz, Hematit).

2.

Sectile : apabila mineral mudah terpotong dengan


pisau dengan tidak berkurang dengan tepung. (ex : Gypsum).

3.

Malleable : apabila mineral ditempa dengan palu


akan memipih. (ex : Gold, Copper).

4.

Ductile : apabila mineral dapat ditarik-ulur,bila


ditarik akan bertambah panjang dan bila dilepaskan akan kembali seperti
semula. (ex : Silver, Copper, Olivine, Cerragyrite).

5.

Flexible : apabila mineral dapat dilengkungkan


kemana-mana dengan mudah. (ex : Talc, Gypsum, Mika).

6.

Elastic : dapat merenggang bila ditarik, dan


kembali seperti semula bila dilepaskan. (ex : Muscovit, Hematit)

10. BERAT JENIS (SPECIFIC GRAVITY)

BJ =

Berat mineral
Volume mineral

11. RASA DAN BAU (TASTE AN ODOUR)


a. Rasa (mineral cair)

Astringet : rasa yang umumnya dimiliki oleh sejenis logam

Sweetist Astringet : rasa seperti pada tawas

Alkaline : Rasa seperti pada soda

410016066 | 13

Bitter : rasa seperti garam pahit

Cooling : rasa seperti rasa sendawa

Sour : rasa seperti asam belerang

b. Bau (mineral volatil)

Alliaceous : bau seperti bawang proses pereaksian dari arsenopirit


akan menimbulkan bau yang khas. Hal ini juga dimiliki oleh senywasenyawa arsenit karena proses pemanasan.

Horse Radish Odour : bau dari lobak kuda yang menjadi busuk

Sulphurous : bau yang ditimbulkan oleh proses pereaksian Pirit atau


pemanasan mineral yang mengandung unsure sulfide.

Bitominous : bau seperti bau aspal

Fetid : bau yang ditimbulkan oleh asam sulfide atau bau seperti telur
busuk

Argiilaceous : bau seperti lempung basah, seperti Serpentin yang


mengalami pemanasan. Bau bila Pyragilite dipanasi.

12. SIFAT KEMAGNETAN


Kemagnitan adalah sifat mineral terhadap gaya magnet. Diatakan
sebagai feromagnetic bila mineral dengan mudah tertarik gaya magnet
seperti magnetik, phirhotit. Mineral-mineral yang menolak gaya magnet
disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah yaitu paramagnetic. Untuk
melihat apakah mineral mempunyai sifat magnetik atau tidak kita
gantungkan pada seutas tali/benang sebuah magnet, dengan sedikit demi
sedikit mineral kita dekatkan pada magnet tersebut. Bila benang bergerak
mendekati berarti mineral tersebut magnetik. Kuat tidaknya bias kita lihat
dari besar kecilnya sudut yang dibuat dengan benang tersebut dengan garis
vertical.

Paramagnetit (magnetit)

Diamagnetit (non-magnetit)

410016066 | 14

13. DERAJAT KETRANSPARAN

Opaque mineral : mineral yang tidak tembus cahaya meskipun dalam


bentuk helaian yang sangat tipis. Mineral-mineral ini mempunyai
kilauan permukaan metalik dan meninggalkan berkas hitam atau gelap
(logam-logam mulia, Belerang, Ferric oksida).

Transparent mineral : mineral yang tembus cahaya seperti kaca biasa


(batu-batu kristal dan Icelan Spar).

Translucent mineral : mineral yang tembus cahaya tapi tidak tembus


pandang seperti kaca frosted (Calsedon, Gypsum, dan kadang-kadang
Opal)

Mineral-mineral yang tidak tembus pandang (non-transparant) dalam


bentuk pecahan-pacahan (fragmen) tetapi tembus cahaya pada lapisan
yang tipis (Feldspar, karbonat-karbonat dan Silicon).

14. Sifat Dalam adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan,
memotong, menghancurkan, membengkokkan atau mengiris. Yang
termasuk sifat ini adalah
Rapuh (brittle): mudah hancur tapi bias dipotong-potong, contoh

kwarsa, orthoklas, kalsit, pirit.


Mudah ditempa (malleable): dapat ditempa menjadi lapisan tipis, seperti

emas, tembaga.
Dapat diiris (secitile): dapat diiris dengan pisau, hasil irisan rapuh,

contoh gypsum.
Fleksible: mineral berupa lapisan tipis, dapat dibengkokkan tanpa patah
dan sesudah bengkok tidak dapat kembali seperti semula. Contoh

mineral talk, selenit.


Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa menjadi
patah dan dapat kembali seperti semula bila kita henikan tekanannya,

contoh: muskovit
15. Kelistrikan adalah sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu
pengantar arus atau londuktor dan idak menghantarkan arus disebut non

410016066 | 15

konduktor. Dan ada lagi istilah semikonduktor yaitu mineral yang bersifat
sebagai konduktor dalam batas-batas tertentu.
16. Daya lebur mineral yaitu meleburnya mineral apabila dipanaskan,
penyelidikannya dilakukan dengan membakar bubuk mineral dalam api.
Daya leburnya dinyatakan dalam derajat keleburan.
D. GOLONGAN MINERAL :
1. Mineral Silika
Amethyst (SiO2)
Garnet (Ca, Fe, Mg, Mn) Al2(SiO4)3
Quartz (SiO2)
Opal kayu (SiO2.nH2O)
Agate (SiO2)
Chert/Rijang (SiO2)
Opal mendada (SiO2.nH2O)
2. Mineral Oksida
Ilmenite (FeTiO3)
Titanomagnetite (TiO2)
Limonite (Fe2O2)
Magnetite (Fe3O4)
Manganite (MnO(OH))
Hematite (Fe2O3)
Oker merah (Fe2O3)
3. Mineral Sulfida
Chalcopyrite (CuFeS2)
Pyrite (FeS2)
Galena (PbS)
4. Mineral Sulfat

Alabaster (CaSO4.nH2O)
Gypsum (CaSO4.2H2O)
Anhidrite (CaSO4)

5. Mineral Karbonat

Dolomit (CaMg(CO3)2)
Aragonite (CaCO3)
Calcite (CaCO3)
Siderite (FeCO3)

6. Mineral Klorida (Halida)

410016066 | 16

Fluorite (CaF2)
Halit (NaCl)

7. Mineral Fosfat

Phospate (FeMg)Al2(PO4)2(OH)2

8. Mineral Native Element

Sulfur (S)
Grafit (C)
Intan (C)

E. CONTOH IDENTIFIKASI MINERAL


Olivine
Warna
Bentuk
Belahan
Pecahan
Kekerasan
Berat jenis

: Hijau
: masif
: Tidak Sempurna
:konkoidal
: 6.5
: 3,2-4,3

410016066 | 17

Kilap
Gores

: kaca
:putih

Kuarsa
Warna

: putih, bening, abu-abu, dll

Bentuk

: prismatic, masif

Belahan

: tidak ada

Pecahan

: konkoidal

Kekerasan

:7

Berat jenis

: >=2,65

Kilap

: kaca

Gores

: putih, bening

Kalsit
Warna

: Bening-putih

Bentuk

: massif-granular

Belahan

: sempurna

Pecahan

: konkoidal

Kekerasan

:3

Berat jenis

: 2,7

Kilap

: putih

Gores

: putih

Dolomite
Warna

: putih kuning, merah jambu

Bentuk

: massif-granular

Belahan

: sempurna

Pecahan

: konkoidal

Kekerasan

: 3-4

Berat jenis

: 2,86

Kilap

: kaca sampai tanah

410016066 | 18

Gores

: putih

Hematite
Warna

: silver, hitam

Bentuk

: massif, tabular, micaceous

Belahan

:2

Pecahan

: uneven

Kekerasan

:5-6

Berat jenis

: 5,3

Kilap

: tanah

Gores

: putih kecoklatan

Gypsum
Warna

: putih, abu-abu

Bentuk

: tabular, blockly

Belahan

: 1 arah

Pecahan

: uneven

Kekerasan

:2

Berat jenis

: 2,3

Kilap

: kaca sampai sutera

Gores

: putih

Halit
Warna

: putih, biru, kuning, dll

Bentuk

: fibrous

Belahan

: 3 rah sempurna

Pecahan

: konkoidal

Kekerasan

:2

Berat jenis

: 2,1

Kilap

: kaca

Gores

: putih

410016066 | 19

Perak
Warna

: silver

Bentuk

: masif

Belahan

:-

Pecahan

: uneven

Kekerasan

: 2,5 - 3

Berat jenis

: 10 - 12

Kilap

: logam

Gores

: silver

Emas
Warna

: emas

Bentuk

: masif

Belahan

:-

Pecahan

: uneven

Kekerasan

: 2,5 - 3

Berat jenis

: 19,3

Kilap

: logam

Gores

: emas

Tembaga
Warna

: hijau emas

Bentuk

: masif

Belahan

:-

Pecahan

: uneven

Kekerasan

: 2,5 - 3

Berat jenis

: 8,9

Kilap

: logam

Gores

: warna tembaga

410016066 | 20

Aluminium
Warna

: putih silver

Bentuk

: granular massif

Belahan

Pecahan

:-

Kekerasan

: 1,5

Berat jenis

: 2,72

Kilap

: logam

Gores

: putih

Platina
Warna

: putih abu-abu

Bentuk

: prismatik

Belahan

:-

Pecahan

: uneven

Kekerasan

: 4 - 4,5

Berat jenis

: 14 - 19

Kilap

: logam

Gores

: abu-abu

Sulfur
Warna

: kuning

Bentuk

: masif

Belahan

:2

Pecahan

: konkoidal

Kekerasan

:2

Berat jenis

: 2,0 2,1

Kilap

: kaca sampai tanah

Gores

: kuning

410016066 | 21

Intan
Warna

: variasi putih, kuning, dll

Bentuk

: oktahedron

Belahan

:4

Pecahan

: konkoidal

Kekerasan

: 10

Berat jenis

: 3,5

Kilap

: intan

Gores

: putih

Azurit
Warna

: biru

Bentuk

: masif

Belahan

: 1 arah sempurna

Pecahan

: konkoidal

Kekerasan

: 3,5 - 4

Berat jenis

: 3,7

Kilap

: kaca sampai tanah

Gores

: biru

Nikel
Warna

: Putih bluish

Bentuk

: granular, masif

Belahan

: tidak ada

Pecahan

: hackly

Kekerasan

:4-5

Berat jenis

: 7,8 8,2

Kilap

: logam

Gores

: abu-abu metalik

410016066 | 22

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Geologi merupakan bagian dari berbagai aspek lingkungan hidup manusia.
Berbagai prosesdan aspek pembentukan masyarakat memerlukan pengetahuan
dasar geologi.

410016066 | 23

Geologi Fisik adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari materi dan
proses pembentukannya yang terjadi baik itu dipermukaan maupun di dalam
bumi.
Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang
suatu mineral tertentu.
Mineral mineral tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisisnya
secara khusus, antara lain :
1. Warna (colour)
2. Perwujudan Kristal
3. Kilap (luster)
4. Kekerasan (hardness)
5. Belahan (cleavage)
6. Bentuk (form )
7. Pecahan ( fracture )
8. Daya tahan terhadap pukulan (tenacity)
9. Berat Jenis (specific gravity)
10. Rasa dan Bau (taste and odour)
11. Sifat Kemagnetan
12. Derajat Ketrasparan
13. Sifat Dalam
14. Kelistrikan
15. Daya lebur mineral

Daftar Pustaka
http://dokumen.tips/documents/identifikasi-mineral.html
http://unhasgeology.blogspot.co.id/2011/05/geologi-fisik.html
https://www.scribd.com/document/49025138/GEOLOGI-FISIK
https://www.google.co.id/webhp?ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefoxb&gws_rd=cr&ei=utTaV8_aOYjt0AThkYCQDg

410016066 | 24

410016066 | 25

Anda mungkin juga menyukai