PENGERTIAN MINERAL
1. Warna
Warna mineral adalah sifat absorbs terhadap spectrum radiasi Panjang
gelombangelektromagnetik cahaya yang visible. Dikenal beberapa jenis
warna yaitu:
a. Idiokromatic: warna yang konstan (tetap) Contoh :Olivine (hijau),
Almandine (merah), Azurite (biru), Rhodonite (merah).
b. Allochromatic: warna yang bermacam-macam akibat pengotoran. Contoh :
Orthoclase (kuning), Tourmalin (hijau).
4
5
2. Perawakan Kristal
Apabila dalam pertumbuhannya tidak mengalami gangguan apapun, maka
mineral akan mempunyai bentuk kristal yang sempurna. Perawakan kristal
dibedakan menjadi 3 golongan (Richard Pearl, 1975), yaitu:
1) Elongated habits (meniang/berserabut)
a) Meniang (Columnar)
b) Menyerat (fibrous)
c) Menjarum (acicular)
d) Menjaring (Reticulate),
e) Membenang (filliform),
f) Merabut (capillary),
g) Mondok (stout, stubby, equant)
h) Membintang (stellated)
i) Menjari (radiated)
2) Flattened habits (lembaran tipis)
a) Membilah (bladed)
b) .Memapan (tabular)
c) Membata (blocky)
d) Mendaun (foliated)
e) Memencar (divergent)
f) Membulu (plumose)
3) Rounded habits (membutir)
a) Mendada (mamilary)
b) Membulat (colloform)
c) Membulat jari (colloform radial)
d) Membutir (granular)
e) Memisolit (pisolitic)
f) Mengginjal (reniform)
6
Radiated/Divergent
3. Kilap
Kilap ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan sebuah
mineral, yang erat hubungannya dengan sifat pemantulan (refleksi) dan pembiasan
(refraksi).
7
Macam-macam kilap :
4. Kekerasan
Kekerasan adalah ketahan mineral terhadap goresan. Biasanya mineral yang
diuji dibandingkan dengan mineral yang sudah menjadi standar kekerasan (skala
kekerasan) yaitu skala kekerasan dari mohs.
8
6. Belahan
Kemampuan mineral untuk membelah pada arah kristalogi tertentu,
sebagai bidang lemahnya yang dipengaruhi oleh sifat kohesivitas ,
mempunyai belahan pada batas bidang belah atau bidang kristal. Belahan
berkaitan pula dengan sistem kristal dan golongan ikatan silika, yaitu:
a. belahan sempurna atau perfect cleavage lembaran tipis grafit,
muskovit, biotit, gypsum.
b. belahan distinct atau good cleavage kubus galena, rombik kalsit.
c. belahan indistinct atau bidang batas kristal feldspar, piroksin,
amfibol.
d. belahan tidak beraturan atau difficult cleavage sulfur, apatit,
kasiterit.
e. belahan imperfect cleavage atau tidak mempunyai belahan, ciri
permukaan mineral retak-retak (fractured), kasar, bentuk kelurusan tidak
beraturan ; contoh belahan yaitu mineral emas permukaan
kasaratauhackly ; granet fragmental atausplintery ; pirit arsenopirit
permukaan tidak rata atauuneven ; kuarsa, opal, obsidian, bentuk belahan
retakan bersisik atau konkoidal.
10
7. Pecahan
Mineral dapat terbelah melalui arah bidang belahan dan ada juga yang
terbelah secara tidak teratur. Macam-macam pecahan tersebut adalah :
a. Concoidal: Pecahan yang permukaan bidang pecahannya melengkung
sepertikulit kerang. Contoh : Kuarsa, Obsidian
b. Even: Pecahan yang permukaan bidangnya rata. Contoh : Batugamping
litografi
c. Uneven: Pecahan yang permukaan pecahannya tidak rata. Contoh : Garnet,
Hematit
d. Hackly: Permukaan bidang pecahan yang pecah tajam-tajam dan tidak
teratur. Contoh :Copper
e. Splintery: Pecah seperti berserat atau berserabut.Contoh : Pektolit
f. Earthy: Pecahan yang tidak teratur dan seperti tanah. Contoh : Kaolin
11
8. Berat jenis
Cara pengukuran berat jenis suatu mineral ada beberapa macam
cara antara lain : dengan Piknometer, gelas ukur, atau neraca air.Secara
umum pengukuran berat jenis adalah :
a. Mineral ditimbang, missal x garam.
b. Mineral didalam air ditimbang, missal y garam.
c. Berat mineral – berat volume air = volume butir mineral tersebut.
Berat x
BJ =
Berat x – Berat y