1.1 PENDAHULUAN
BAB II
4. KRISTALOGRAFI
b. Menurut Schoenflish
1. Sistem Reguler - Bagian I : Menerangkan nilai c. Untuk itu
ada 2 kemungkinan yaitu sumbu c bernilai 4 atau bernilai 2.
Bila sumbu c bernilai 4 dinotasikan dengan huruf O
(octaeder). Bila sumbu c bernilai 2 dinotasikan denga huruf T
(tetraeder). - Bagian II : Menerangkan kandungan bidang
simetrinya, apabila kristal tersebut mempunyai: 
Bidang simetri horisontal (h)  Bidang simetri
vertikal (v) Dinotasikan dengan h  Bidang simetri
diagonal (d) Bila mempunyai:  Bidang simetri
horisontal (h)  Bidang simetri vertikal (v)
Dinotasikan dengan h Bila mempunyai :  Bidang
simetri diagonal (d) Dinotasikan dengan v  Bidang
simetri vertikal (v) Bila mempunyai :  Bidang
simetri diagonal (d) Dinotasikan dengan d
2. Sistem Tetragonal, hexagonal, Trigonal, Orthorombic,
Monoklin, Dan Triklin - Bagian I : Menerangkan nilai sumbu
yang tegak lurus sumbu c, yaitu sumbu lateral (sumbu a, b, d)
atau sumbu intermediet, ada 2 kemungkinan: Bila sumbu
tersebut bernilai 2 di notasikan dengan D (diedrish). Bila
sumbu tersebut tidak bernilai dinotasikan dengan c (cyklich). -
Bagian II : Menerangkan nilai sumbu c. Nilai sumbu c ini di
tuliskan di sebelah kanan agak bawah dari notasi d atau c.
Contoh : D2, C2 dan sebagainya. - Bagian III : Menerangkan
kandungan bidang simetrinya.  Bidang simetri
horisontal (h)  Bidang simetri vertikal (v)
Dinotasikan dengan h  Bidang simetri diagonal (d)
Bila mempunyai:  Bidang simetri horisontal (h)
 Bidang simetri vertikal (v) Dinotasikan dengan h
Bila mempunyai :  Bidang simetri diagonal (d)
 Bidang simetri vertikal (v) Dinotasikan dengan v
Bila mempunyai : Bidang simetri diagonal (d) Dinotasikan
dengan d
2.3.2 Laporan Kristal
Laporan Kristal ini berisi keseluruhan pendeskripsian dari
ketujuh sistem kristal (Isometrik, Tetragonal, Hexagonal,
Trigonal, Orthorombic, Monoklin dan Triklin) yang di
proyeksikan secara Orthogonal. Deskripsi Kristal sendiri
meliputi : - Sistem kristal : Ketujuh sistem kristal masing-
masing penggolongan. Misalnya Isometrik. - Jumlah unsur
Simetri : Jumlah nilai kenampakan yang sama pada tiap
sumbu sistem Kristal baik sumbu Simetri utama (sumbu c),
Sumbu simetri lateral (sumbu a, sumbu b ataupun sumbu d
jika dalam sistem kristal terdapat sumbu d) maupun sumbu
simetri intermediet (sumbu-sumbu tambahan) lalu di akhiri
dengan jumlah nilai bidang simetri yang terbentuk dengan
penotasian ”pc”. Misalnya 3L4, 4L3 2 ,
6L2, 9 Pc pada Sistem Isometrik. - Kelas simetri : Ditentukan
dari penentuan kelas simetri menurut Herman Mauguin
( Hm). Misalnya Hexoctahedral pada Sistem Isometrik. -
(Hm) : Penentuan Kelas simetri menurut Herman Mauguin. -
(Sc) : Penentuan Kelas Simetri menurut Schoenfilsh. - Nama
& Simbol : Misalnya Hexahedron {100} - Contoh
mineral : mineral- mineral yang digolongkan menurut sistem
kristal masing-masingnya.
3.2.10 Kemagnetan
Sifat kemagnetan yang perlu dicatat dalam praktikum
mineral fisik adalah sifat dari mineral yang diselidiki, apakah
paramagnetik ataukah diamagnetik. a. Paramagnetik
(magnetik): yaitu mineral tersebut mempunyai daya tarik
terhadap magnet. b. Diamagnetik (non-magnetik): yaitu
mineral tersebut mempunyai daya tolak terhadap magnet.
3.2.11 Rasa dan Bau
Disamping dari sifat-sifat yang telah dibahas
sebelumnya, beberapa mineral juga mempunyai bau dan rasa.
2. Perak, Ag
Sistem Kristal : Isometrik. Warna : Putih –
Perak Goresan : Coklat, atau abu-abu sampai hitam. Belahan
dan Pecahan : Tak – ada Kekerasan : 2,5 – 3
Skala Mohs Berat Jenis : 10,5 gr/cm3 Genesis : sejumlah kecil
perak nativ dapat dijumpai dalam zona oksidasi pada suatu
deposit bijih, atau sebagai deposit yang mengendap dari
larutan hidrotermal primer. Ada 3 jenis deposit primer, yaitu:
1. Barasosiasi dengan sulfida, zeolit, kalsit, barit, fluorit dan
kuarsa, 2. Berasosiasi dengan arsenide dan sulfida kobalt,
nikel dan perak, dan bismuth nativ, dan 3. Berasosiasi dengan
uranit dan mineral- mineral nikel-kobalt. Manfaat : sumber
logam perak; dipakai untuk membuat perhiasan, alat-alat
makan-minum, barang-barang kerajinan tangan, alat-alat
elektronik, penyepuhan dan sebagai emulsi film fotografi.
3. Tembaga, Cu
Sistem kristal : Isometrik. Warna : Merah-tembaga , atau
merah-mawar terang. Goresan : Merah metalik. Belahan dan
pecahan : Tak ada ; hakli Kekerasan : 2,5 – 3 Skala
Mohs Berat Jenis : 8,94 gr/cm3 Genesis : sejumlah kecil
tembaga native dijumpai pada zona oksidasi dalam deposit
tembaga yang berasosiasi dengan kuprit, malakit dan azurit.
Deposit primer umumnya berasosiasi dengan batuan beku
basa ekstrutif, dan tembaga native terbentuk dari pengendapan
yang dihasilkan dari reaksi antara larutan hidrotermal dan
mineral-mineral oksidasi besi. Pada deposit tipe ini, tembaga
nativ berasosiasidengan khalkosit, bornit, epidot, kalsit,
prehnit,datolit, khlorit, zeolit dan sejumlah kecil perak native
Manfaat : sumber minor bijih tembaga, banyak digunakan
dalam kelistrikan, umumnya sebagai kawat, dan untuk
membuat logam-logam campuran, seperti kuningan
(campuran tembaga dan seng), perunggu (campuran tembaga
dan timah dengan sedikit seng) dan perak Jerman (campuran
tembaga seng dan nikel).
4.Sulfur,S
Sistem kristal : Ortorombik. Warna : Kuning sampai
coklat kekuningan. Goresan : Putih. Belahan dan pecahan :
Tak ada ; Konkoidal sampai tidak rata. Kekerasan : 1,5
– 2,5 Skala Mohs Berat jenis : 2,07 gr/cm3 Genesis :
Sulfur dapat terbentuk di daerah gunungapi aktif, di sekitar
mata air panas, dan hasil aktivitas bakteri yang memisahkan
sulfur dari sulfat. Dapat pula terbentuk karena oksidasi
sulfida-sulfida pada urat- urat yang berasosiasi dengan
sulfida-sulfida metal. Dijumpai juga pada batuan- batuan
sedimen yang berasosiasi dengan anhidrit, gypsum dan
batugamping. Manfaat : sulfur digunakan untuk membuat
senyawa-senyawa sulfur, seperti asam sulfat (H2SO4);
dalampembuatan insektisida, pupuk buatan, vulkanisasi karet,
sabun; dalam industry tekstil, kulit, kertas, cat, pencelupan
dan penggilingan minyak.
5. Grafit, C
Sistem kristal : Hexagonal . Warna : Hitam. Goresan :
Hitam. Belahan dan pecahan : Sempurna pada ( 0001 ) ; tak
ada Kekerasan : 1 – 2 Skala Mohs Berat jenis : 2,09
– 2,23 gr/cm3 Genesis : terbentuk pada lingkungan
batuan metamorf,baik pada metamorfisme regional, atau
kontak. Dapat dijumpai pada batu gamping kristalin, genes,
sekis, kuarsit, dan lapisan batubara termetamorf. Manfaat :
digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca,
pengasah, dipasang pada mata bor untuk eksplorasi; dan
dijadikan batupermata.
6. Intan, C
Sistem kristal : isometrik. Warna : putih kebiruan, hitam
Goresan : putih Belahan dan pecahan : sempurna pada
( 111 ) ; konkoidal. Kekerasan : 10 Skala Mohs Berat jenis :
3,50 gr/cm3
Genesis : intan terbentuk pada pembentukan batuan beku
ultrabasa, yaitu porfiri-olivin, atau porfiri kaya flogopit;
batuan ini dikenal sebagai kimberlit. Dapat dijumpai dalam
deposit aluvial, baik di sungai-sungai maupun di pantai.
Manfaat : digunakan dalam industri sebagai alat pemotong
kaca, pengasah, dipasang pada mata bor untuk eksplorasi;dan
dijadikan batupermata.
7. Bornit , Cu5FeS5
Sistem kristal : Isometrik. Warna : Merah-tembaga
sampai kecoklatan Goresan : Hitam keabuan. Belahan dan
pecahan : ( 111 ) tidak jelas ; konkoidal sampai tidak jelas.
Kekerasan : 3 Skala Mohs Berat jenis : 5,06 – 5,08
gr/cm3 Genesis : Terbentuk secara proses hidrotermal, dan
berasosiasi dengan mineral-mineral sulfida yang lain
( Khalkosit, Khalkopirit, kovelit, pirotit, dan pirit) dalam
deposit hidrogen. Bornit juga dijumpai dalam retas (dike),
tubuh intrusi batuan basa, tersebar dalam batuan basa, deposit
metamorfik kontak, dalam pegmatit dan urat -urat kuarsa.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam tembaga.
8. Galena, PbS
Sistem kristal : Isometrik . Warna : abu – abu
timbal Goresan : abu – abu timbal Belahan dan
pecahan : ( 001 ) Sempurna. Kekerasan : 2,5 Skala Mohs
Berat jenis : 7,58 gr/cm3 Genesis : Terbentuk dalam batuan
sedimen, urat-urat hidrotermal dan juga pegmatit. Dalam urat-
urat hidrotermal berasosiasi dengan mineral-mineral perak,
sfalerit, pirit, markasit, khalkopirit, serusit, anglesit, dolomit,
kalsit, kuarsa, baris, dan fluorit. Dapat pula ditemukan dalam
deposit metamorfisme kontak. Manfaat : sumber logam timbal
atau timah hitam ( Pb ).
9.Khalkopirit
Sistem kristal : Tetragonal . Warna : kuning - kuningan
Goresan : hitam kehijauan Belahan dan pecahan : {001}
kadang-kadang jelas ; tak rata Kekerasan : 3,5 – 4
Skala Mohs Berat jenis : 4,1 – 4,3 gr/cm3 Genesis :
Terbentuk melalui proses hidrotermal,terutama terdapat dalam
deposit mesotermal dan hipotermal. Dalam deposit
hipotermal, khalkopirit terdapat bersama pirit, turmalin,
kuarsa dan kasiterit. Dijumpai juga dalam batuan beku, retas
pegmatit dan dalam deposit metamorfisme kontak. Manfaat :
mineral bijih sumber logam tembaga.
10. Khromit, ( Mg,Fe ) Cr2O4
Sistem kristal : isometrik . Warna : hitam – besi
sampai hitam - kecoklatan Goresan : coklat gelap Belahan dan
pecahan : tak ada ; tidak rata Kekerasan : 5,5 Skala Mohs
Berat jenis : 5,09 gr/cm3 Genesis : terbentuk pada lingkungan
batuan beku ultra basa, seperti peridotit dan serpentit. Dapat
pula pada lingkungan sedimen, yaitu terdapat dalam pasir
Manfaat : mineral bijih sumber logam khrom