Anda di halaman 1dari 20

Praktikum Kristal Mineral 2014 1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari
segala sesuatu mengenai planit Bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan
kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang
membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun
diatas permukaan bumi,kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah
perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang. Ilmu ini
mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra,
cekungan dan rangkaian pegunungan.
Untuk mempelajari semua tentang Bumi dimulai dari pembentuk bumi yang
paling dasar yaitu mineral. Mineral dapat kita jumpai dimana-mana disekitar kita,
dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada dasar
sungai. Beberapa daripada mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis
karena didapatkan dalam jumlah yang besar, sehingga memungkinkan untuk
ditambang seperti emas dan perak.
Mineral, kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan
padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Apabila
kondisinya memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan
diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur yang dikenal sebagai kristal.
Dengan demikian, kristal secara umum dapat di-definisikan sebagai bahan padat
yang homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur.
Studi yang khusus mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara
terjadinya bahan padat tersebut dinamakan kristalografi.





1.2. Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa yang telah mengikuti mata ajaran ini diharapkan telah mampu
memahami karakteristik mineral secara megaskopis, memahami klasifikasi
mineral dan teori pembentukannya serta asosiasinya pada suatu batuan, mineral
ekonomis dan batu permata.

Oleh karena itu setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu:
Praktikum Kristal Mineral 2014 2
a. memahami pengertian kristal dan mineral,
b. mengerti bagaimana menentukan klasifikasi sistem kristal dan mineral,
c. mengerti bagaimana asosiasi mineral pada suatu batuan,
d. mengerti bagaimana pembentukan suatu mineral,
1.3. Outcome Pembelajaran:
Pengetahuan/Pemahaman (Knowledge/Understanding):
a. Memiliki pemahaman dan pengertian tentang kristal dan mineral,
b. Memiliki pemahaman dan pengertian tentang bagaimana mendeskripsi kristal
dan mineral,
c. Memiliki pemahaman dan pengertian tentang klasifikasi kristal dan mineral,
d. Memiliki pemahaman dan pengertian tentang genesa mineral,
e. Memiliki pemahaman dan pengertian tentang asosiasi mineral dalam batuan,
Keterampilan (Skills):
a. Memiliki keterampilan tentang bagaimana mendeskripsi sistem kristal,
b. Memiliki keterampilan tentang bagaimana mendeskripsi dan menentukan nama
mineral baik di laboratorium maupun di lapangan,
c. Memiliki keterampilan tentang bagaimana mencari mineral (mineral hunting) di
lapangan,
Kemampuan (Ability/Capability):
a. Mampu mengidentifikasi kristal dan mineral secara megaskopis,
b. Mampu mengklasifikasikan kristal dan mineral berdasarkan karakteristiknya,
c. Mampu melakukan pencarian mineral berdasarkan genesa dan asosiasi mineral
dalam batuan,

Sikap (Attitude):
1. Memiliki penghayatan terhadap kristal dan mineral,
2. Memiliki sikap percaya diri dalam menentukan sistem kristal dan nama
mineral,
3. Memiliki kepekaan terhadap aplikasi mineral dalam kehidupan sehari-hari,

Praktikum Kristal Mineral 2014 3
BAB II
DASAR TEORI
Definisi Kristal
Menurut bahasanya Kristal berasal dari bahasa Yunani yaitu krustallos
yang berarti es atau sesuatu yang menyerupai es. Kristal merupakan padatan
homogen yang dibatasi oleh bidang-bidang datar(bidang muka) yang teratur dan
mempunyai susunan atom dan molekul dalam keadaan teratur pula. Selain dari
definisi ini terdapat pula berbagai definisi Kristal dari beberapa ahli.
1.Wikipedia
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya
terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi.
2.Snechal
Kristal merupakan padatan yang secara esensial mempunyai pola difraksi
tertentu.
3.Djauhari Noor
Kristal di definisikan sebagai mineral yang memiliki sifat dan bentuk
tertentu dalam keadaan padatnya sebagai perwujudan dari susunan yang teratur di
dalamnya.
Dari beberapa definisi diatas dapat kita pahami bahwa Kristal merupakan
benda padat yang memiliki bentuk tertentu dan teratur secara geometris hal ini
dikarenakan sinkronisasi antar atom dan molekul yang membentuk Kristal
tersebut.
Kristal adalah bahan padat homogeny yang membentuk bagan polyhedral yang
teratur, biasanya anisotropy. Tersusun oleh komposisikimia tertentu yang membentuk
ikatan atom tertentu yang dikelilingi oleh bidang permukaan yang halus yang
mengikuti hukum geometri tertentu.
Ada beberapa ketentuan agar dapat disebut sebagai Kristal, diantaranya
adalah padat, tidak dapat teruraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana
dengan proses fisika, memiliki stuktur bentuk, bidang serta sudut inklimasi pada
setiap kristal tertentu. Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat
kristalografis. Jenis dan struktur cacat-cacat tersebut dapat berefek besar pada
sifat-sifat material tersebut. Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah
ditentukan dalam ilmu material dan fisika zat padat, dalam kehidupan sehari-hari
Praktikum Kristal Mineral 2014 4
"kristal" merujuk pada benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu.
Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan dialam. Bentuk-bentuk kristal
ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-atom untuk menentukan
strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut. Beberapa material
kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti efek feroelektrik
atau efek piezoelektrik. Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika
kristal. Dalam struktu rdielektrik periodik serangkaian sifat-sifat optis unik dapat
ditemukan seperti yang dijelaskan dalamkristal fotonik. Kristalografi adalah ilmu
- ilmu yang mempelajari tentang:
- Sifat Geometri, memberikan pengertian letak, panjang dan jumlah sumbu
kristal yang menyusun suatu bentuk kristal tertentu dan jumlah serta bentuk
luar yang membatasinya.
- Perkembangan dan pertumbuhan kenampakkan luar, bahwa disamping
mempelajari bentuk-bentuk dasar yaitu suatu bidang pada situasi permukaan,
juga mempelajari kombinasi antara satu bentuk kristal dengan bentuk kristal
lainnya yang masih dalam satu sistem kristalografi, ataupun dalam arti
kembaran dari kristal yang terbentuk kemudian.
- Struktur dalam, membicarakan susunan dan jumlah sumbu-sumbu kristal juga
menghitung parameter dan parameter rasio.
Sifat fisis kristal, sangat tergantung pada struktur (susunan atom-atomnya). Besar
kecilnya kristal tidak mempengaruhi, yang penting bentuk dibatasi oleh bidang-
bidang kristal: sehingga akan dikenal 2 zat yaitu kristalin dan non kristalin.

Praktikum Kristal Mineral 2014 5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sistem Kristal Orthorhombic
A. Pengertian Sistem Kristal Orthorhombik
Sistem ortorombik didasarkan pada tiga sumbu yang tidak sama
semua pada sudut kanan satu sama lain. Seperti bisa dibayangkan,
sebagai salah satu pemandangan ke setiap salah satu sumbu, dua
sumbu yang tidak sama menyilang di sudut kanan dapat dilihat.
Sebuah simetri dua kemungkinan rotasi kali lipat terlihat di sumbu serta
dua pesawat cermin kemungkinan yang sejajar dengan sumbu.

Sistem ini meliputi kristal yang mempunyai tiga buah sumbu yang
tidak sama panjangnya dan saling tegak lurus. Satu sumbu vertikal
yang disebut dengan sumbu c. satu sumbu yang lainnya memanjang
ke belakang dari arah depan yang disebut sumbu a atau sumbu
brachy. Sumbu yang ketiga dari kiri ke kanan disebut sumbu b atau
Praktikum Kristal Mineral 2014 6
sumbu macro. Tidak ada yang namanya sumbu pokok dalam sistem
kristal ini.
Di bawah ini adalah struktur dan model dari system Kristal
orthorhombic.

Axial Configuration Paper Model



B. Kisi Bravais Sistem Kristal Orthorhombic
Sistem kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik
sederhana, body center (berpusat badan) (yang ditunjukkan atom
dengan warna merah), berpusat muka (yang ditunjukkan atom
dengan warna biru), dan berpusat muka pada dua sisi ortorombik
(yang ditunjukkan atom dengan warna hijau). Panjang rusuk dari
sistem kristal ortorombik ini berbeda-beda (a b c), dan memiliki
sudut yang sama ( = = ) yaitu sebesar 90.
Praktikum Kristal Mineral 2014 7

Di bawah ini adalah gambar struktur dari keempat model kisi
bravais yang di miliki oleh system kristal orthorhombic.

Gambar dari keempat kisi bravais dari system kristal
orthorhombic

Sistem Kristal Kisi Bravais
Panjang
Rusuk
Besar Sudut
Orthorhombic
Sederhana
Berpusat
Badan
Berpusat
Muka
Berpusat
Muka A, B,
atau C
a b c
= = =
90
Praktikum Kristal Mineral 2014 8

C. Kelas-kelas Dalam Sistem Kristal Orthorhombic
Sistem ortorombik memiliki tiga kelas, dengan kelas yang paling
simetris memiliki berbagai macam mineral terbesar kedua diwakili.
Sebagaimana dinyatakan di atas, semua sumbu dari sistem ortorombik
dapat berfungsi sebagai dua sumbu rotasi kali lipat. Mereka juga dapat
berfungsi sebagai persimpangan linear dua pesawat tegak lurus
cermin. Jika semua pesawat tegak lurus tiga cermin yang hadir, maka
tiga sumbu kristalografi didefinisikan oleh perpotongan dari cermin.
Semua simetri ini menghasilkan sebuah pusat simetri (operasi inversi).

Kelompok dalam sistem kristal orthorhombic tercantum di bawah
ini, dengan nomor internasional dan notasi, kelompok ruang mereka
dalam kristal nama dan contoh. Sistem kristal orthorhombic ini dibagi
menjadi 3 kelas yaitu sebagai berikut :

Orthorhombic Pyramidal
Orthorhombic Disphenoidal
Orthorhombic Dipyramidal
dan di bawah ini adalah penjelasan lengkap mengenai pengertian
masing-masing, ciri-ciri dan contoh mineral yang ada dari ketiga
system kristal orthorhombic.

1. Orthorhombic Pyramidal
Ortorombik Pyramidal, hanya memiliki pesawat cermin dua dan
satu dua sumbu lipatan. Sumbu dua kali lipat berfungsi sebagai
persimpangan pesawat cermin. Karena kelas ini tidak memiliki
Praktikum Kristal Mineral 2014 9
pesawat tegak lurus cermin atau lainnya dua kali lipat rotasi
terhadap sumbu lipat hanya dua, maka dapat menghasilkan kristal
hemimorphic yang memiliki top yang berbeda dari bawah mereka.
Contoh Bentuk Paper Model



Ciri-ciri Orthorhombic Pyramidal
Kelas : 6
Simetri : 2 m m
Elemen simetri : Hanya ada satu sumbu dari dua kali lipat
rotasi dan ada dua cermin.
Axes kristalografi : Tidak ada sama.
Angles : Semua tiga sudut = 90 derajat.
Bentuk umum : Piramida, prisma, kubah dan pedion.
Mineral umum : Anggota Kelompok hemimorphite,
bertrandite, enargite, natrolite dan
prehnite.
Praktikum Kristal Mineral 2014 10
Catatan : Kristal kelompok ini adalah hemimorphic
atau kutub.
Contoh Mineral dari Orthorhombic Pyramidal (Natrolite)


2. Orthorhombic Disphenoidal
Kelas berikutnya, Kelas Disphenoidal Ortorombik, telah
kehilangan pesawat cermin tetapi masih memiliki 3 sumbu dua kali
lipat. Semua sumbu tentu saja saling tegak lurus. Kristal tipe model
disebut disphenoid dan mirip dengan disphenoid tetragonal dari
kelas 22 dan 24 dan tetrahedron dari kelas 31.
Orthorhombic disphenoidal memiliki wajah segitiga sisi tak sama
panjang yang bertentangan dengan segitiga sama kaki dari
disphenoid tetragonal dan segitiga equalateral dari tetrahedron
isometrik. Semua bentuk muncul sebagai lawan wedges.

Praktikum Kristal Mineral 2014 11





Contoh Bentuk Paper Model




Ciri-ciri Orthorhombic Disphenoidal
Kelas : 7
Simetri : 2 2 2
Elemen simetri : Hanya ada tiga sumbu dari dua kali lipat
rotasi.
Axes kristalografi : Tidak ada sama.
Angles : Semua tiga sudut = 90 derajat.
Bentuk umum : Epsomite.
Praktikum Kristal Mineral 2014 12
Mineral umum : Anggota Kelompok disphenoid
ortorombik, prisma ortorombik dan
beberapa pinacoids.
Catatan : Kristal ini dapat dibiarkan atau tangan
kanan, enantiomorphic.

Contoh Mineral dari Orthorhombic Disphenoidal
(agularite)


3. Orthorhombic Dipyramidal
Sistem kristal oerthorhombic dipyramidal Ini menggambarkan
simetri tertinggi dari sistem ortorombik, Ortorombik Dipyramidal,
dengan simbologi dari 2 / m 2 / m 2 / m. Kelas ini memiliki, sebagai
penyederhanaan kotor, jenis model formulir yang merupakan kotak
Praktikum Kristal Mineral 2014 13
persegi panjang sederhana yang enam wajah dipasangkan menjadi
tiga set persegi panjang ukuran yang berbeda.


Contoh Bentuk Paper Model



Ciri-ciri Orthorhombic Dipyramidal
Kelas : 8
Simetri : 2 / m 2 / m 2 / m
Elemen simetri : Memiliki tiga sumbu rotasi dua kali lipat
dengan tegak lurus cermin untuk semua
tiga sumbu dan pusat.
Axes kristalografi : Tidak ada sama.
Angles : Semua tiga sudut = 90 derajat.
Bentuk umum : Orthorhombic dipyramid, prisma dan
beberapa pinacoid.
Praktikum Kristal Mineral 2014 14
Mineral umum : Ini adalah kelas simetri terbesar samping
kelas prismatik monoklinik dalam hal
jumlah mineral yang diwakili di dalamnya
seperti anggota Kelompok barit serta
belerang, staurolite, olivin, andalusite,
anggota dari Aragonite Group, marcasite,
topaz, brookite, enstatite, anthrophyllite,
sillimanite, zoisite, Adam, danburite,
kordierit, wavellite dan lain-lain banyak
banyak.
Contoh Mineral dari Orthorhombic Dipyramidal (Sulfur)




Praktikum Kristal Mineral 2014 15
3.2 Sistem Monoklin
Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu
yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus terhadap
sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga sumbu
tersebut mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling
panjang dan sumbu b paling pendek.
Axial Configuration Paper Model



Gambar 6 Sistem Monoklin
Sistem Monoklin dibagi menjadi 3 kelas:

Sfenoid
Doma
Prisma
Praktikum Kristal Mineral 2014 16
Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Monoklin ini
adalah azurite, malachite, colemanite, gypsum, dan epidot (Pellant, chris. 1992)
(Oblique = Monosymetric = Clonorhombic = Hemiprismatik Monoclonihedral)
Ketentuan :
Sumbu a b c
Sudut = = 90 90
Sb a diebut Sb Clino
Sb b disebut Sb Ortho
Sb c disebut Sb Basal/Vertikal

Cara Menggambar :
a
+
^ b
-
= 45
a : b : c sembarang
Sb c adalah sumbu terpanjang
Sb a adalah sumbu terpendek
Penentuan Klas Simetri Sistem Monoklin Menurut Herman Mauguin
Hanya ada satu bagian, yaitu menerangkan nilai sumbu b dan ada tidaknya bidang
simetri yang tegak lurus sumbu b tersebut.
Contoh :
1. Klas prismatic.........................................................


2. Klas Sphenoidal .................................................... 2
3. Klas domatik ......................................................... m
Praktikum Kristal Mineral 2014 17

Contoh Bentuk-Bnetuk Kristal Sistem Monoklin
System (1)
Class
Name (2)
AXES
P
l
a
n
e
s

C
e
n
t
e
r

Herman-
Maugin
Symbols
(3)
2-
Fold
3-
Fold
4-
Fold
6-
Fold
M
o
n
o
c
l
i
n
i
c

Domatic - - - - 1 - M
Sphenoidal 1 - - - - - 2
Prismatic 1 - - - 1 yes 2/m
Sphenoidal
Contoh Bentuk Paper Model



Kelas : ke-4
Simetri : 2
Elemen Simetri : 1 sumbu putar

Domatic
Praktikum Kristal Mineral 2014 18
Contoh Bentuk Paper Model



Kelas : ke-3
Simetri : m
Elemen Simetri : 1 bidang simetri
Prismatic
Contoh Bentuk Paper Model



Kelas : ke-5
Simetri : 2/m
Elemen Simetri : 1 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri yang
berpotongan tegak lurus
Praktikum Kristal Mineral 2014 19
BAB IV
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kesimpulan
Berdasarkan dari apa yang telah penulis kemukakan dalam penulisan sebagai
berikut :
1. Sintem orthorombik Sistem kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk,
yaitu : ortorombik sederhana, body center (berpusat badan) (yang
ditunjukkan atom dengan warna merah), berpusat muka (yang
ditunjukkan atom dengan warna biru), dan berpusat muka pada dua
sisi ortorombik (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
Panjang rusuk dari sistem kristal ortorombik ini berbeda-beda (a
b c), dan memiliki sudut yang sama ( = = ) yaitu sebesar 90.
2. Sistem Monoklin Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu
yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak
lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus terhadap sumbu c, tetapi
sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga sumbu
tersebut mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c
yang paling panjang dan sumbu b paling pendek.


Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

Praktikum Kristal Mineral 2014 20
Daftar Pustaka
http://kamusq.blogspot.com/20/12/03/pengertian-kristal/sistem-kristal-dan.html/
http://www.webmineral.com/crystal.html/
http://www.uwgb.edu/dutchs/symmetry/trigrhuc.html/
http://kucinggeje.blogspot.com/2008/10/kristalografi-dasar.html
http://www.rocksinmyheadtoo.com/Systems.htm
http://geologitfugm.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://ceweperminyakantoraja.blogspot.com/2013/01/7-sistem-kristal-pada-
mineral.html
http://krismintpunpar.blogspot.com/2012/06/definisi-kristalografi.html
http://warmada.staff.ugm.ac.id/Lectures/TKG_1105-KristMinr.pdf
http://youngminer.files.wordpress.com/2012/10/isi-laporan-akhir-praktikum-
krismin3.docx
http://webmineral.com/crystall.shtml#.VDM9IUHO4mc

Anda mungkin juga menyukai