Anda di halaman 1dari 4

I.

DASAR TEORI
1. Sistem Trigonal

Jika kita membaca beberapa referensi luar, sistem ini mempunyai nama
lain yaitu Rhombohedral, selain itu beberapa ahli memasukkan sistem ini kedalam
sistem kristal Hexagonal. Demikian pula cara penggambarannya juga sama.
Perbedaannya, bila pada sistem Trigonal setelah terbentuk bidang dasar, yang
terbentuk segienam, kemudian dibentuk segitiga dengan menghubungkan dua titik
sudut yang melewati satu titik sudutnya ) (suryadi. 2008 :75).

Pada kondisi sebenarnya, Trigonal memiliki axial ratio (perbandingan


sumbu) a = b = d c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan
sama dengan sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut
kristalografi = = 90 ; = 120. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut dan
saling tegak lurus dan membentuk sudut 120 terhadap sumbu . Beberapa contoh
mineral dengan sistem kristal Trigonal ini adalah tourmaline dan cinabar
(Mondadori, Arlondo. 1977).

Gambar 1 sistem kristal trigonal

Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem


kristal Trigonal memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada
sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3,
dan sumbu c ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya
perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^b = 20 ; d^b+= 40. Hal ini
menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 20 terhadap sumbu b dan
sumbu d membentuk sudut 40 terhadap sumbu b+. Sistem ini dibagi menjadi 5
kelas yaitu :
1) Trigonal piramid
2) Trigonal Trapezohedral
3) Ditrigonal Piramid
4) Ditrigonal Skalenohedral
5) Rombohedral (Wijayanto, Andika. 2009 :231).

2. Sistem Kristal Ortorombik

Sistem kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik


sederhana, body center (berpusat badan) (yang ditunjukkan atom dengan warna
merah), berpusat muka (yang ditunjukkan atom dengan warna biru), dan berpusat
muka pada dua sisi ortorombik (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
Panjang rusuk dari sistem kristal ortorombik ini berbeda-beda (a b c), dan
memiliki sudut yang sama ( = = ) yaitu sebesar 90.

Gambar 2 sistem kristal ortorombik

Dikatakan ortorombik karena sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang


saling tegak lurus satu sama lain. Tetapi ketiga sumbu ini mempunyai panjag yang
berbeda-beda. Sumbu-sumbu simetri ini diberi tanda huruf a, b, dan c denga
parameter sumbu a<b<c. Sumbu a disebut sumbu brakia, sumbu b disebut sumbu
makro, dan sumbu c disebut sumbu vertikal. Sistem kristal ini memiliki pusat
simetri yang merupakan titik pertemuanantara bidang dan sumbu simetri yang ada
pada sistem kristal tersebut.Sistem kristal ini juga mempunyai 3 bidang simetri
karena jika banguntersebut dibagi oleh sumbu simetri akan menghasilkan 2 bagian
yang sama besarnya. Sistem kristal ini mempunyai 1 simetri putar 2-fold pada
ketiga sumbunya yaitu apabila diputar berdasar sumbu a, b, c akan menunjukkan 2
kenampakanyang sama. Berdasar contoh di atas, maka sistem kristal ini
digolongkan dalam kelasdypiramidal dengan Herman maugin Symbol 2/m 2/m
2/m. Beberapa contohmineral yang mempunyai sistem kristal ortorombik kelas
dypiramidal adalah phurcalite, chesterite, epsomite (Prawira Budi. 2009 : 79).

Pada sistem orthorombik, sumbu kristalnya berjumlah tiga buah yang


kesemuanya tidak sama panjang dan ketiganya saling berpotongan tegak lurus.
Satu sumbu memanjang vertical, yang disebut sumbu c. Sumbu satunya
memanjang kearah pengamat yang disebut sumbu a, juga disebut brachyaxis.
Sumbu ketiganya melintang dari kanan ke kiri yang disebut sumbu b atau
macroaxis. Tidak ada sumbu utama dalam sistem ini, karena itu setiap sumbu
dapat dipilih sebagai sumbu vertical atau c.Sistem orthorombik dibagi menjadi
tiga kelas simetri, yaitu :
1) Orthorombik Dipiramidal
a. Kelas : ke-8, Simetri : 2/m 2/m 2/m
b. Elemen Simetri : ada 3 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri
yang berpotongan tegak lurus dengan ketiga sumbu dan sebuah pusat.
c. Sumbu : semuanya tidak sama panjang.
d. Sudut : sudut antara ketiganya = 90o.
e. Bentuk Umum : orthorombik dipiramid, prisma, dan pinakoid silang.
f. Mineral yang Umum : kelompok barit, termasuk belerang, olivine,
staurolit, andalusit, kelompaok aragonite, marcasit, topas, brookit, enstatit,
anthrophilit, sillimanit, zoisit, adamit, danburit, kordierit, wavilit.
2) Kelas Orthorombik Disphenoidal
a. Kelas : ke-7, Simetri : 2 2 2
b. Elemen Simetri : ada 3 sumbu putar.
c. Sumbu : semuanya tidak sama panjang.
d. Sudut : sudut antara ketiganya = 90o.
3) Kelas Orthorombik Piramidal (Pellant, christ.1992 :254).

Anda mungkin juga menyukai