Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara :1 Pengenalan Mineral Nama : Dyah Aprilia


Hari/Tanggal :Sabtu, 24 September 2019 Nim : F121 18 047
DESKRIPSI MINERAL
1. No sampel : 01
2. Warna : PUTIH
3. Belahan : SEMPURNA
4. Pecahan : CONCHOIDAL
5. Kekerasan : 7 (SKALA MOHS)
6. Kilap : VITROUS
7. Cerat : PUTIH
8. Tenacity : BRITTLE
9. Berat jenis : 2,65 g/cm³
10. Sistem Kristal : HEXSAGONAL
11. Komposisi Kimia : (SiO2)
12. Nama Mineral : KUARSA
13. Genesa : Kuarsa merupakan mineral yang terbentuk dari
proses kristalisasi magma. Awalnya terjadi pertemuan antara lempeng benua dan
lempeng samudra di zona subduksi yang mengakibatkan lempeng samudra tertekan
kebawah lempeng benua, interaksi antar lempeng ini akan menimbulkan gaya gesek,
hasilnya terjadi peningkatan suhu dan juga peningkatan tekanan pada area tersebut.
Karena adanya peningkatan suhu dan tekanan, akan terjadi peleburan batuan yang
menghasilkan magma. Magma tersebut mendapat tekanan dari bawah berupa oksigen
sehingga mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi
sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan asam. Kemudian
seiring dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya
serta penurunan tekanan akibat semakin menjauhnya magma dari dapur magma dan
pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu pembentukan kristal kuarsa.
Pada suhu ±573֯ c terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi tertentu sehingga
membentuk tekstur yang tertentu pula.
Mineral kuarsa memiliki pecahan Conchoidal, yaitu pecahan yang
membentuk gelombang melengkung pada permukaan pecahan, seperti pecahan botol
atau kenampakan kulit kerang; Memiliki kilap kaca atau vitreous luster, kesan yang
diberikan seperti kaca saat terkena cahaya. Memiliki tenacity tergolong Brittle, yaitu
Rapuh atau mudah hancur tapi biasa dipotong-potong Dan memilki sistem Kristal
Hexsagonal, yaitu Sistem ini mempunyai 4 sumbu kristal, dimana sumbu c tegak lurus
terhadap ketiga sumbu lainnya. Sumbu a, b, dan d masing-masing membentuk sudut
120˚ terhadap satu sama lain. Sambu a, b, dan d memiliki panjang sama. Sedangkan
panjang c berbeda, dapat lebih panjang atau lebih pendek (umumnya lebih panjang).
Pada umumnya mineral ini dijumpai pada batuan beku asam seperti granit, granodiorit,
tonalit, ryolit.

Referensi : https://www.academia.edu/11712826/makalah_kuarsa
Pelan,crus.1992. rock and minerals. Dorling Kindersley limited. London.
enol.blogspot.com/2015/03/sifat-fisik-mineral
Geografi-geografi.blogspot.com/2014/04/sistem-kristal.html

ASISTEN PRAKTIKAN

Mega Maharani Harpa Rutkala Dyah Aprilia

NIM. F 121 16 070 NIM. F 121 18 047

Anda mungkin juga menyukai