1.1. Maksud
1.2. Tujuan
II.1 Alat :
1. Lap kasar
2. Lap halus
3. Alat tulis
4. Penuntun Praktikum
5. Format Praktikum
II.2 Bahan :
1. HCL 0,1 M
2. Sampel fosil
3. Format praktikum
III. Teori Ringkas
Berdasarkan asal katanya, fosil berasal dari bahasa latin yaitu “fossa” yang
berarti "galian", adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi
batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus
segera tertutup sedimen. Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada
fosil batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang
terbentuk di sumur ter La Brea di California. Hewan atau tumbuhan yang dikira
sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil hidup dan ilmu yang
berikut:
1. Sisa-sisa organisme.
Istilah "fosil hidup" adalah istilah yang digunakan suatu spesies hidup yang
menyerupai sebuah spesies yang hanya diketahui dari fosil. Beberapa fosil hidup
antara lain ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga dapat mengacu
kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat lainnya atau
sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies dekat lainnya.
a. Karbonisasi
Pada proses ini bagian-bagian lunak dari organisme seperti daun, ubur-ubur,
dan cacing pada waktu mati dengan cepat penimbunan oleh sedimen karena
b. Petrifikasi
c. Replacement
dari tubuh organism tersebut digantikan oleh mineral sulfide (pyrite) atau fosfat
(apatit).
d. Rekritalisasi
Perubahan mineral pada tubuh organisme atau fosil dimana pada proses ini
f. Koprolit
Kotoran hewan yang telah membatu, yang kadang mengandung gigi yang
g. Bioturbasi
pembuatan lubang-lubang atau liang yang biasanya dilakukan oleh cacing, tikus,
sangat tidak biasa, dan jaringa/ tisu yang dipelihara pada umumnya cuup untuk
batuan sedimen
- Cast : Cetakan/ ruang kulit yang diisi dengan suatu mineral baru, maka
Menurut ahli paleontologi ada beberapa jenis fosil tetapi secara umum ada
dua macam jenis fosil yang perlu diketahui, yaitu: fosil yang merupakan bagian
dari organisme itu sendiri dan fosil yang merupakan sisa-sisa aktifitasnya.
tersimpan ini adalah bagian dari tubuhnya yang “keras”. Dapat juga berupa
yang terawetkan karena es, ataupun serangga yang terjebak dalam amber (getah
tumbuhan).
Fosil jenis ini sering juga disebut sebagai trace fosil (fosil jejak), karena
yang terlihat hanyalah sisa-sisa aktifitasnya. Jadi ada kemungkinan fosil itu
bukan bagian dari tubuh binatang atau tumbuhan itu sendiri. Adapun jenis fosil
jejak antara lain “coprolite” (fosil bekas kotoran binatang) dan “trail and tracks”
Porifera ( Latin: porus = pori, fer = membawa ) atau spons adalah hewan
multi seluler yang paling sederhana. Porofera dapat diartikan sebagai binatang
Ciri-ciri porifera
Bentuk tubuh dan warna yang beragam, misalnya mirip tumbuhan, bulat, pipih
dan ada yang mirip vas bunga, sedangkan warna tubuhnya ada yang jingga, biru,
Keragaman Porifera
Porifera dapat dikelompokkan berdasarkan tipe saluran air maupun zat penyusun
rangka tubuh.
- Tipe Askon : tipe saluran yang paling sederhana, secara berurutan terdiri
- Tipe Sikon : saluran airnya meliputi ostia,,, saluran radial yang tidak
- Tipe Leukon (Ragon) : tipe terumit. Saluran ini terdiri atas ostia, saluarn
rangkadari serabut spongin (zat tanduk) dan ada juga yang tersusun dari
1. Kelas Calcarea
a. Ordo Homocoela
b. Ordo Heterocoela
2. Kelas Hexatinellida.
Spikulanya tersusun dari zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Hewan ini
a. Ordo Lyssacina
b. Ordo Dictyonina
3. Kelas Pleospongia
seperti cone.
4. Kelas Demospongia
a. Ordo Tetractinellida
b. Ordo Monaxonida
c. Ordo Kebatosa.
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI / TGL : RABU / 13 MARET 2013 NAMA : IKHWAN RASYIDIN H. A
ACARA : FILUM PORIFERA NO. MHS : D611 12 251
KETERANGAN :
1. Test
2. Ektoderm
3. Ostia
4. Holdfast
No. Sampel : 01
Filum : Porifera
Kelas : Demospongia
Ordo : Monaxonida
Family : Favositesidae
Genus : Favosites
Bentuk : Conical
Keterangan :
LECOMPITE. Mula-mula organisme ini mati dan tertransportasi oleh agen geologi
cekungan yang relatif stabil. Lambat laun semakin banyak material sedimen yang
mengendap pada cekungan tersebut maka organisme akan menerima tekanan yang
sangat kuat dan sisa dari organisme tadi akan terkompaksi, sehingga mineral masuk
pergantian secara menyeluruh mineral penyusun fosil oleh mineral lain yang lebih
resisten.
Proses tersingkapnya fosil ini di akibatkan dari adanya gaya endogen dan gaya
pengendapan dari laut menjadi darat dan semua material sedimen terangkat ke
permukaan. Setelah itu gaya eksogen berupa erosi dan pelapukan. Erosi dan
pelapukan batuan oleh agen geologi seperti air dan angin menyebabkan material
yang menutupi fosil tadi akan terkikis, sehingga lama kelamaan fosil akan
tersingkap. Adapun bagian-bagian fosil yang masih dapat di jumpai. Test merupakan
bagian kesuluruhan dari fosil. Ektoderm merupakan dinding bagian luar. Ostia
merupakan lubang atau pori yang berfungsi untuk mengeluar masukkan air. Holdfast
merupakan bagian tempat tertambatnya organisme. Ostia yaitu pori-pori pada fosil
kerucut. Fosil ini memiliki komposisi kimia berupa Karbonatan (CaCO3) hal ini
dapat dibuktikan setelah ditetesi oleh HCl fosil ini bereaksi. Berdasarkan komposisi
kimianya maka dapat disimpulkan bahwa fosil ini terendapkan di laut dangkal.
Menurut skala waktu geologi, fosil ini hidup pada zaman Devon Tangah (±370 juta
rekonstruksi paleogeopgrafi, sebagaipenentu top dan bottom pada suatu lapisan yang
Refrensi :
http://abhykatsu.blogspot.com/2011/12/makalah-porifera.html diakses
http://dhynasaputra.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-
ASISTEN PRAKTIKAN
KETERANGAN :
1. Test
2. Ostia
3. Holdfast
4. Oskulum
Ventral Samping
5. Spongocoel
6. Ektoderm
No. Sampel : 02
Filum : Porifera
Kelas : Demospongia
Ordo : Homocoela
Family : Hyalotragosidae
Genus : Hyalotragos
Bentuk : Conical
Keterangan :
LECOMPITE. Mula-mula organisme ini mati dan tertransportasi oleh agen geologi
cekungan yang relatif stabil. Lambat laun semakin banyak material sedimen yang
mengendap pada cekungan tersebut maka organisme akan menerima tekanan yang
sangat kuat dan sisa dari organisme tadi akan terkompaksi, sehingga mineral masuk
pergantian secara menyeluruh mineral penyusun fosil oleh mineral lain yang lebih
resisten.
Proses tersingkapnya fosil ini di akibatkan dari adanya gaya endogen dan gaya
pengendapan dari laut menjadi darat dan semua material sedimen terangkat ke
permukaan. Setelah itu gaya eksogen berupa erosi dan pelapukan. Erosi dan
pelapukan batuan oleh agen geologi seperti air dan angin menyebabkan material
yang menutupi fosil tadi akan terkikis, sehingga lama kelamaan fosil akan
tersingkap. Adapun bagian-bagian fosil yang masih dapat di jumpai. Test merupakan
bagian kesuluruhan dari fosil. Ektoderm merupakan dinding bagian luar. Ostia
merupakan lubang atau pori yang berfungsi untuk mengeluar masukkan air. Holdfast
yang terdapat pada fosil sebagai tempat keluar masuknya air. Spongocoel yaitu
saluran tempat keluar masuknya air pada saat organismenya masih hidup. Ostia yaitu
kerucut. Fosil ini memiliki komposisi kimia berupa karbonatan (CaCO3) hal ini dapat
dibuktikan setelah ditetesi oleh HCl fosil ini bereaksi. Berdasarkan komposisi
kimianya maka dapat disimpulkan bahwa fosil ini terendapkan di laut dangkal.
Menurut skala waktu geologi, fosil ini hidup pada zaman Jura Atas (±169 – 141 juta
Manfaat dari fosil ini sebagai penentu umur relative dari suatu lapisan sedimen
rekonstruksi paleogeopgrafi, sebagaipenentu top dan bottom pada suatu lapisan yang
Refrensi :
http://abhykatsu.blogspot.com/2011/12/makalah-porifera.html diakses
http://dhynasaputra.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-
ASISTEN PRAKTIKAN
KETERANGAN :
1. Oskulum
2. Test
3. Holdfast
4. Ektoderm
Ventral Samping
5. Spongocoel
6. Ostia
No. Sampel : 03
Filum : Porifera
Kelas : Calcarea
Ordo : Heterocoela
Family : Cnemidiastrumidae
Genus : Cnemidiastrum
Bentuk : Conical
Keterangan :
Fosil ini merupakan filum Porifera, kelas Calcarea, ordo Heterocoela, family
Mula-mula organisme ini mati dan tertransportasi oleh agen geologi seperti air.
relatif stabil. Lambat laun semakin banyak material sedimen yang mengendap pada
cekungan tersebut maka organisme akan menerima tekanan yang sangat kuat dan
sisa dari organisme tadi akan terkompaksi, sehingga mineral masuk ke dalam pori-
menyeluruh mineral penyusun fosil oleh mineral lain yang lebih resisten.
Proses tersingkapnya fosil ini di akibatkan dari adanya gaya endogen dan gaya
pengendapan dari laut menjadi darat dan semua material sedimen terangkat ke
permukaan. Setelah itu gaya eksogen berupa erosi dan pelapukan. Erosi dan
pelapukan batuan oleh agen geologi seperti air dan angin menyebabkan material
yang menutupi fosil tadi akan terkikis, sehingga lama kelamaan fosil akan
tersingkap. Adapun bagian-bagian fosil yang masih dapat di jumpai. Test merupakan
bagian kesuluruhan dari fosil. Ektoderm merupakan dinding bagian luar. Ostia
merupakan lubang atau pori yang berfungsi untuk mengeluar masukkan air. Holdfast
yang terdapat pada fosil sebagai tempat keluar masuknya air. Spongocoel yaitu
saluran tempat keluar masuknya air pada saat organismenya masih hidup. Ostia yaitu
kerucut. Fosil ini memiliki komposisi kimia berupa Karbonatan (CaCO3) hal ini
dapat dibuktikan setelah ditetesi oleh HCl fosil ini bereaksi. Berdasarkan komposisi
kimianya maka dapat disimpulkan bahwa fosil ini terendapkan di laut dangkal.
Menurut skala waktu geologi, fosil ini hidup pada zaman Jura Atas (±169 – 141 juta
rekonstruksi paleogeopgrafi, sebagaipenentu top dan bottom pada suatu lapisan yang
Refrensi :
http://abhykatsu.blogspot.com/2011/12/makalah-porifera.html diakses
http://dhynasaputra.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-
ASISTEN PRAKTIKAN
KETERANGAN :
1. Oskulum
2. Spongocoel
3. Test
4. Endoderm
Ventral Samping 5. Ektoderm
6. Holdfast
7. Ostia
No. Sampel : 04
Filum : Porifera
Kelas : Calcarea
Ordo : Heterocoela
Family : Hyalotragosidae
Genus : Hyalotragos
Bentuk : Conical
Keterangan :
Fosil ini merupakan filum Porifera, kelas Calcarea, ordo Heterocoela, family
Mula-mula organisme ini mati dan tertransportasi oleh agen geologi seperti air.
relatif stabil. Lambat laun semakin banyak material sedimen yang mengendap pada
cekungan tersebut maka organisme akan menerima tekanan yang sangat kuat dan
sisa dari organisme tadi akan terkompaksi, sehingga pori-pori dari organisme
Proses tersingkapnya fosil ini di akibatkan dari adanya gaya endogen dan gaya
lempeng bumi akan terangkat muncul ke permukaan bumi. Setelah itu gaya eksogen
berupa erosi dan pelapukan. Erosi dan pelapukan batuan oleh agen geologi seperti air
dan angin menyebabkan material yang menutupi fosil tadi akan terkikis, sehingga
lama kelamaan fosil akan tersingkap. Adapun bagian-bagian fosil yang masih dapat
dinding bagian luar. Endoderm yaitu dinding bagian dalam tubuh fosil. Ostia
merupakan lubang atau pori yang berfungsi untuk mengeluar masukkan air. Holdfast
yang terdapat pada fosil sebagai tempat keluar masuknya air. Spongocoel yaitu
saluran tempat keluar masuknya air pada saat organismenya masih hidup. Ostia yaitu
kerucut. Fosil ini memiliki komposisi kimia berupa Karbonatan (CaCO3) hal ini
dapat dibuktikan setelah ditetesi oleh HCl fosil ini bereaksi. Berdasarkan komposisi
kimianya maka dapat disimpulkan bahwa fosil ini terendapkan di laut dangkal.
Menurut skala waktu geologi, fosil ini hidup pada zaman Jura Atas (±169 – 141 juta
Manfaat dari fosil ini sebagai penentu umur relative dari suatu lapisan sedimen
rekonstruksi paleogeopgrafi, sebagaipenentu top dan bottom pada suatu lapisan yang
Refrensi :
http://abhykatsu.blogspot.com/2011/12/makalah-porifera.html diakses
http://dhynasaputra.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-
ASISTEN PRAKTIKAN
KETERANGAN :
1. Oskulum
2. Spongocoel
3. Ostia
4. Ektoderm
Ventral Samping 5. Holdfast
No. Sampel : 05
Filum : Porifera
Kelas : Calcarea
Ordo : Heterocoela
Family : Pachyteichismanidae
Genus : Pachyteichisman
Bentuk : Conical
Keterangan :
Fosil ini merupakan filum Porifera, kelas Calcarea, ordo Heterocoela, family
Mula-mula organisme ini mati dan tertransportasi oleh agen geologi seperti air.
cekungan tersebut maka organisme akan menerima tekanan yang sangat kuat dan
sisa dari organisme tadi akan terkompaksi, sehingga pori-pori dari organisme
Proses tersingkapnya fosil ini di akibatkan dari adanya gaya endogen dan gaya
lempeng bumi akan terangkat muncul ke permukaan bumi. Setelah itu gaya eksogen
berupa erosi dan pelapukan. Erosi dan pelapukan batuan oleh agen geologi seperti air
dan angin menyebabkan material yang menutupi fosil tadi akan terkikis, sehingga
lama kelamaan fosil akan tersingkap. Adapun bagian-bagian fosil yang masih dapat
dinding bagian luar. Ostia merupakan lubang atau pori yang berfungsi untuk
organisme. Oskulum yaitu pori-pori besar yang terdapat pada fosil sebagai tempat
keluar masuknya air. Spongocoel yaitu saluran tempat keluar masuknya air pada saat
organismenya masih hidup. Ostia yaitu pori-pori pada fosil yang berukuran kecil.
kerucut. Fosil ini memiliki komposisi kimia berupa Karbonatan (CaCO3) hal ini
dapat dibuktikan setelah ditetesi oleh HCl fosil ini bereaksi. Berdasarkan komposisi
kimianya maka dapat disimpulkan bahwa fosil ini terendapkan di laut dangkal.
Menurut skala waktu geologi, fosil ini hidup pada zaman Jura Atas (±169 – 141 juta
rekonstruksi paleogeopgrafi, sebagaipenentu top dan bottom pada suatu lapisan yang
Refrensi :
http://abhykatsu.blogspot.com/2011/12/makalah-porifera.html diakses
http://dhynasaputra.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-
ASISTEN PRAKTIKAN
KETERANGAN :
1. Test
2. Ektoderm
3. Spongocoel
4. Oskulum
Ventral Samping 5. Ostia
6. Holdfast
No. Sampel : 06
Filum : Porifera
Kelas : Calcarea
Ordo : Heterecoela
Family : Verruculinanidae
Genus : Verruculina
Bentuk : Conical
Keterangan :
Fosil ini merupakan filum Porifera, kelas Calcarea, ordo Heterecoela, family
Mula-mula organisme ini mati dan tertransportasi oleh agen geologi seperti air.
cekungan tersebut maka organisme akan menerima tekanan yang sangat kuat dan
sisa dari organisme tadi akan terkompaksi, sehingga pori-pori dari organisme
Proses tersingkapnya fosil ini di akibatkan dari adanya gaya endogen dan gaya
lempeng bumi akan terangkat muncul ke permukaan bumi. Setelah itu gaya eksogen
berupa erosi dan pelapukan. Erosi dan pelapukan batuan oleh agen geologi seperti air
dan angin menyebabkan material yang menutupi fosil tadi akan terkikis, sehingga
lama kelamaan fosil akan tersingkap. Adapun bagian-bagian fosil yang masih dapat
dinding bagian luar. Ostia merupakan lubang atau pori yang berfungsi untuk
organisme. Oskulum yaitu pori-pori besar yang terdapat pada fosil sebagai tempat
keluar masuknya air. Spongocoel yaitu saluran tempat keluar masuknya air pada saat
organismenya masih hidup. Ostia yaitu pori-pori pada fosil yang berukuran kecil.
kerucut. Fosil ini memiliki komposisi kimia berupa Karbonatan (CaCO3) hal ini
dapat dibuktikan setelah ditetesi oleh HCl fosil ini bereaksi. Berdasarkan komposisi
kimianya maka dapat disimpulkan bahwa fosil ini terendapkan di laut dangkal.
Menurut skala waktu geologi, fosil ini hidup pada zaman Kapur Atas (±100 – 65 juta
rekonstruksi paleogeopgrafi, sebagaipenentu top dan bottom pada suatu lapisan yang
Refrensi :
http://abhykatsu.blogspot.com/2011/12/makalah-porifera.html diakses
http://dhynasaputra.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-
ASISTEN PRAKTIKAN
KETERANGAN :
1. Spongocoel
2. Ektoderm
3. Ostia
4. Test
Ventral
No. Peraga :
No. Sampel : 07
Filum : Porifera
Kelas : Calcarea
Ordo : Heterocoela
Family :Porosphaeranidae
Genus : Porosphaera
Bentuk : Globular
Keterangan :
Fosil ini merupakan filum Porifera, kelas Calcarea, ordo Heterocoela, family
Mula-mula organisme ini mati dan tertransportasi oleh agen geologi seperti air.
relatif stabil. Lambat laun semakin banyak material sedimen yang mengendap pada
cekungan tersebut maka organisme akan menerima tekanan yang sangat kuat dan
sisa dari organisme tadi akan terkompaksi, sehingga pori-pori dari organisme
Proses tersingkapnya fosil ini di akibatkan dari adanya gaya endogen dan gaya
lempeng bumi akan terangkat muncul ke permukaan bumi. Setelah itu gaya eksogen
berupa erosi dan pelapukan. Erosi dan pelapukan batuan oleh agen geologi seperti air
dan angin menyebabkan material yang menutupi fosil tadi akan terkikis, sehingga
lama kelamaan fosil akan tersingkap. Adapun bagian-bagian fosil yang masih dapat
dinding bagian luar. Ostia merupakan lubang atau pori yang berfungsi untuk
organisme. Spongocoel yaitu saluran tempat keluar masuknya air pada saat
organismenya masih hidup. Ostia yaitu pori-pori pada fosil yang berukuran kecil.
Fosil ini berbentuk Globular. Globular merupakan bentuk fosil yang membulat
menyerupai bola. Fosil ini memiliki komposisi kimia berupa Karbonatan (CaCO3)
hal ini dapat dibuktikan setelah ditetesi oleh HCl fosil ini bereaksi. Berdasarkan
komposisi kimianya maka dapat disimpulkan bahwa fosil ini terendapkan di laut
dangkal. Menurut skala waktu geologi, fosil ini hidup pada zaman Kapur Atas (±100
rekonstruksi paleogeopgrafi, sebagaipenentu top dan bottom pada suatu lapisan yang
Refrensi :
http://abhykatsu.blogspot.com/2011/12/makalah-porifera.html diakses
http://dhynasaputra.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-
ASISTEN PRAKTIKAN
KETERANGAN :
1. Spongocoel
2. Oskulum
3. Ektoderm
4. Test
Ventral
No. Sampel : 08
No. Peraga :
Filum : Porifera
Kelas : Hexatinelida
Ordo : Cyctionina
Family : Coeloptychiumidae
Genus : Coeloptychium
Bentuk : Discoidal
Keterangan :
LECOMPITE. Mula-mula organisme ini mati dan tertransportasi oleh agen geologi
mengendap pada cekungan tersebut maka organisme akan menerima tekanan yang
sangat kuat dan sisa dari organisme tadi akan terkompaksi, sehingga pori-pori dari
Proses tersingkapnya fosil ini di akibatkan dari adanya gaya endogen dan gaya
lempeng bumi akan terangkat muncul ke permukaan bumi. Setelah itu gaya eksogen
berupa erosi dan pelapukan. Erosi dan pelapukan batuan oleh agen geologi seperti air
dan angin menyebabkan material yang menutupi fosil tadi akan terkikis, sehingga
lama kelamaan fosil akan tersingkap. Adapun bagian-bagian fosil yang masih dapat
dinding bagian luar. Ostia merupakan lubang atau pori yang berfungsi untuk
mengeluar masukkan air. Oskulum yaitu pori-pori besar yang terdapat pada fosil
sebagai tempat keluar masuknya air. Spongocoel yaitu saluran tempat keluar
Fosil ini berbentuk Discoidal. Discoidal merupakan bentuk fosil yang datar dan
melingkar, bentuk ini menyerupai sebuah koin. Fosil ini memiliki komposisi kimia
berupa Karbonatan (CaCO3) hal ini dapat dibuktikan setelah ditetesi oleh HCl fosil
ini bereaksi. Berdasarkan komposisi kimianya maka dapat disimpulkan bahwa fosil
ini terendapkan di laut dangkal. Menurut skala waktu geologi, fosil ini hidup pada
Manfaat dari fosil ini sebagai penentu umur relative dari suatu lapisan sedimen
rekonstruksi paleogeopgrafi, sebagaipenentu top dan bottom pada suatu lapisan yang
Refrensi :
http://abhykatsu.blogspot.com/2011/12/makalah-porifera.html diakses
http://dhynasaputra.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-
ASISTEN PRAKTIKAN
4.1. Kesimpulan
- Oskulum yaitu pori-pori besar yang terdapat pada fosil sebagai tempat
permineralisasi.
- Discoidal : bentuk fosil yang datar dan melingkar menyerupai sebuah koin.
b. Penentu iklim pada saat terjadi atau berlangsung proses sedimentasi atau
d. Sebagai penentu umur relative batuan yang mengandungnya, dalam hal ini
f. Sebagai penentu top dan bottom dari suatu lapisan batuan yang
mengandungnya
sedimen.
Hasanuddin.
http://biology-community.blogspot.com/2009/02/proses-fosilisasi-pada-