Anda di halaman 1dari 15

Kristalografi (Sistem Kristal)

Batuan adalah kumpulan satu atau lebih mineral, yang dimaksud dengan Mineral sendiri adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah, seragam dengan komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya dan mempunyai kristal kerakteristik yang tercermin dalam bentuk fisiknya. Jadi, untuk mengamati proses Geologi dan sebagai unit terkecil dalam Geologi adalah dengan mempelajari kristal. Kristalografi adalah suatu ilmu pengetahuan kristal yang dikembangkan untuk mempelajari perkembangan dan pertumbuhan kristal, termasuk bentuk, struktur dalam dan sifat-sifat fisiknya. ahulu, Kristalografi merupakan bagian dari Mineralogi. !etapi karena bentukbentuk kristal cukup rumit dan bentuk tersebut merefleksikan susunan unsur-unsur penyusunnya dan bersifat tetap untuk tiap mineral yang dibentuknya., maka pada akhir abad "#", Kristalografi dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan tersendiri. Pengertian Kristal Kata $kristal% berasal dari bahasa &unani crystallon yang berarti tetesan yang dingin atau beku. Menurut pengertian kompilasi yang diambil untuk menyeragamkan pendapat para ahli, maka kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus cahaya serta mengikuti hukum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidang-bidangnya memenuhi hukum geometri' Jumlah dan kedudukan bidang kristalnya selalu tertentu dan teratur. Kristal-kristal tersebut selalu dibatasi oleh beberapa bidang datar yang jumlah dan kedudukannya tertentu. Keteraturannya tercermin dalam permukaan kristal yang berupa bidang-bidang datar dan rata yang mengikuti pola-pola tertentu. Bidang-bidang ini disebut sebagai bidang muka kristal. (udut antara bidang-bidang muka kristal yang saling berpotongan besarnya selalu tetap pada suatu kristal. Bidang muka itu baik letak maupun arahnya ditentukan oleh perpotongannya dengan sumbu-sumbu kristal. alam sebuah kristal, sumbu kristal berupa garis bayangan yang lurus yang menembus kristal melalui pusat kristal. (umbu kristal tersebut mempunyai satuan panjang yang disebut sebagai parameter. Bila ditinjau dan telaah lebih dalam mengenai pengertian kristal, mengandung pengertian sebagai berikut ) *. Bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus cahaya ) tidak termasuk didalamnya cair dan gas tidak dapat diuraikan kesenya+a lain yang lebih sederhana oleh proses fisika

terbentuknya oleh proses alam

,. Mengikuti hukum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidang-bidangnya mengikuti hukum geometri ) jumlah bidang suatu kristal selalu tetap macam atau model bentuk dari suatu bidang kristal selalu tetap

sifat keteraturannya tercermin pada bentuk luar dari kristal yang tetap.

-pabila unsur penyusunnya tersusun secara tidak teratur dan tidak mengikuti hukum-hukum diatas, atau susunan kimianya teratur tetapi tidak dibentuk oleh proses alam .dibentuk secara laboratorium/, maka 0at atau bahan tersebut bukan disebut sebagai kristal. Proses Pembentukan Kristal

1ada kristal ada beberapa proses atau tahapan dalam pembentukan kristal. 1roses yang di alami oleh suatu kristal akan mempengaruhi sifat-sifat dari kristal tersebut. 1roses ini juga bergantung pada bahan dasar serta kondisi lingkungan tempat dimana kristal tersebut terbentuk. Berikut ini adalah fase-fase pembentukan kristal yang umumnya terjadi pada pembentukan kristal ) 2ase cair ke padat ) kristalisasi suatu lelehan atau cairan sering terjadi pada skala luas diba+ah kondisi alam maupun industri. 1ada fase ini cairan atau lelehan dasar pembentuk kristal akan membeku atau memadat dan membentuk kristal. Biasanya dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan.

2ase gas ke padat .sublimasi/ ) kristal dibentuk langsung dari uap tanpa melalui fase cair. Bentuk kristal biasanya berukuran kecil dan kadang-kadang berbentuk rangka .skeletal form/. 1ada fase ini, kristal yang terbentuk adalah hasil sublimasi gas-gas yang memadat karena perubahan lingkungan. 3mumnya gas-gas tersebut adalah hasil dari aktifitas vulkanis atau dari gunung api dan membeku karena perubahan temperature. 2ase padat ke padat ) proses ini dapat terjadi pada agregat kristal diba+ah pengaruh tekanan dan temperatur .deformasi/. &ang berubah adalah struktur kristalnya, sedangkan susunan unsur kimia tetap .rekristalisasi/. 2ase ini hanya mengubah kristal yang sudah terbentuk sebelumnya karena terkena tekanan dan temperatur yang berubah secara signifikan. (ehingga kristal tersebut akan berubah bentuk dan unsurunsur fisiknya. 4amun, komposisi dan unsur kimianya tidak berubah karena tidak adanya faktor lain yang terlibat kecuali tekanan dan temperatur.

Sistem Kristalografi alam mempelajari dan mengenal bentuk kristal secara mendetail, perlu diadakan pengelompokkan yang sistematis. 1engelompokkan itu didasarkan pada perbangdingan panjang, letak .posisi/ dan jumlah serta nilai sumbu tegaknya. Bentuk kristal dibedakan berdasarkan sifat-sifat simetrinya .bidang simetri dan sumbu simetri/ dibagi menjadi tujuh sistem, yaitu ) #sometrik, !etragonal, 5e6agonal, !rigonal, 7rthorhombik, Monoklin dan !riklin. ari tujuh sistem kristal dapat dikelompokkan menjadi 8, kelas kristal. 1engelompokkan ini berdasarkan pada jumlah unsur simetri yang dimiliki oleh kristal tersebut. (istem #sometrik terdiri dari lima kelas, sistem !etragonal mempunyai tujuh kelas, sistem 7rthorhombik memiliki tiga kelas, 5e6agonal tujuh kelas dan !rigonal lima kelas. (elanjutnya Monoklin mempunyai tiga kelas dan !riklin dua kelas. Sumbu, Sudut dan Bidang Simetri (umbu simetri adalah garis bayangan yang dibuat menembus pusat kristal, dan bila kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu putaran penuh akan didapatkan beberapa kali kenampakan yang sama. (umbu simetri dibedakan menjadi tiga, yaitu ) gire, giroide, dan sumbu inversi putar. (udut simetri adalah sudut antar sumbu-sumbu yang berada dalam sebuah kristal. (udutsudut ini berpangkal .dimulai/ pada titik persilangan sumbu-sumbu utama pada kristal yang akan sangat berpengaruh pada bentuk dari kristal itu sendiri. Bidang simetri adalah bidang bayangan yang dapat membelah kristal menjadi dua bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan .refleksi/ dari bagian yang lainnya. Bidang simetri ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu bidang simetri aksial dan bidang

simetri menengah. Bidang simetri aksial bila bidang tersebut membagi kristal melalui dua sumbu utama .sumbu kristal/. Proyeksi Orthogonal 1royeksi orthogonal adalah salah satu metode proyeksi yang digunakan untuk mempermudah penggambaran. 1royeksi orthogonal ini dapat diaplikasikan hamper pada semua penggambaran yang berdasarkan hukum-hukum geometri. 9ontohnya pada bidang penggambaran teknik, arsitektur, dan juga kristalografi. 1ada proyeksi orthogonal, cara penggambaran adalah dengan menggambarkan atau membuat persilangan sumbu. &aitu dengan menggambar sumbu a,b,c dan seterusnya dengan menggunakan sudut-sudut persilangan atau perpotongan tertentu. an pada akhirnya akan membentuk gambar tiga dimensi dari garis-garis sumbu tersebut dan membentuk bidang-bidang muka kristal. Aplikasi Kristalografi Pada Bidang Geologi 1ada bidang Geologi, mempelajari kristalografi sangatlah penting. Karena untuk mempelajari ilmu Geologi, kite tentunya juga harus mengetahui komposisi dasar dari Bumi ini, yaitu batuan. an batuan sendiri terbentuk dari susunan mineral-mineral yang tebentuk oleh proses alam. an pada bagian sebelumnya telah dijelaskan tentang pengertian mineral yang dibentuk kristal-kristal. engan mempelajari kristalografi, kita juga dapat mengetahui berbagai macam bahan-bahan dasar pembentuk Bumi ini, dari yang ada disekitar kita hingga jauh didasar Bumi. #lmu kristalografi juga dapat digunakan untuk mempelajari sifat-sifat berbagai macam mineral yang paling dicari oleh manusia. engan alasan untuk digunakan sebagai perhiasan karena nilai estetikanya maupun nilai guna dari mineral itu sendiri. Jadi, pada dasarnya, kristalografi digunakan sebagai dasar untuk mempelajari ilmu Geologi itu sendiri. engan alasan utama kristal adalah sebagai pembentuk Bumi yang akan dipelajari. 1 Sistem !sometrik (istem ini juga disebut sistem kristal regular, atau dikenal pula dengan sistem kristal kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada 8 dan saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. engan perbandingan panjang yang sama untuk masing-masing sumbunya. 1ada kondisi sebenarnya, sistem kristal #sometrik memiliki a6ial ratio .perbandingan sumbu a : b : c, yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu c. an juga memiliki sudut kristalografi ; : < : = : >?@. 5al ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalnya . ; , < dan = / tegak lurus satu sama lain .>?@/.

Gambar * (istem #sometrik 1ada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem #sometrik memiliki perbandingan sumbu a ) b ) c : * ) 8 ) 8. -rtinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai *, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 8, dan sumbu c juga ditarik garis dengan nilai 8 .nilai bukan patokan, hanya perbandingan/. an sudut antar sumbunya aABbC : 8?@. 5al ini menjelaskan bah+a antara sumbu aA memiliki nilai 8?@ terhadap sumbu bC. (istem isometrik dibagi menjadi D Kelas ) !etaoidal Gyroida

iploida 5e6tetrahedral 5e6octahedral

Beberapa contoh mineral dengan system kristal #sometrik ini adalah gold, pyrite, galena, halite, Fluorite .1ellant, chris) *>>,/ " Sistem #etragonal (ama dengan system #sometrik, sistem kristal ini mempunyai 8 sumbu kristal yang masingmasing saling tegak lurus. (umbu a dan b mempunyai satuan panjang sama. (edangkan sumbu c berlainan, dapat lebih panjang atau lebih pendek. !api pada umumnya lebih panjang. 1ada kondisi sebenarnya, !etragonal memiliki a6ial ratio .perbandingan sumbu/ a : b E c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b tapi tidak sama dengan sumbu c. an juga memiliki sudut kristalografi ; : < : = : >?@. 5al ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalografinya . ; , < dan = / tegak lurus satu sama lain .>?@/.

Gambar , (istem !etragonal 1ada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal !etragonal memiliki perbandingan sumbu a ) b ) c : * ) 8 ) F. -rtinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai *, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 8, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai F .nilai bukan patokan, hanya perbandingan/. an sudut antar sumbunya aABbC : 8?@. 5al ini menjelaskan bah+a antara sumbu aA memiliki nilai 8?@ terhadap sumbu bC. (istem tetragonal dibagi menjadi G kelas) 1iramid Bipiramid

Bisfenoid !rape0ohedral itetragonal 1iramid (kalenohedral itetragonal Bipiramid

Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal !etragonal ini adalah rutil, autunite, pyrolusite, Leucite, scapolite .1ellant, 9hris) *>>,/ $ Sistem %e&agonal (istem ini mempunyai H sumbu kristal, dimana sumbu c tegak lurus terhadap ketiga sumbu lainnya. (umbu a, b, dan d masing-masing membentuk sudut *,?@ terhadap satu sama lain. (ambu a, b, dan d memiliki panjang sama. (edangkan panjang c berbeda, dapat lebih panjang atau lebih pendek .umumnya lebih panjang/.

1ada kondisi sebenarnya, sistem kristal 5e6agonal memiliki a6ial ratio .perbandingan sumbu/ a : b : d E c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c. an juga memiliki sudut kristalografi ; : < : >?@ ' = : *,?@. 5al ini berarti, pada sistem ini, sudut ; dan < saling tegak lurus dan membentuk sudut *,?@ terhadap sumbu =.

Gambar 8 (istem 5e6agonal 1ada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem 5e6agonal memiliki perbandingan sumbu a ) b ) c : * ) 8 ) F. -rtinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai *, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 8, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai F .nilai bukan patokan, hanya perbandingan/. an sudut antar sumbunya aABbC : ,?@ ' dCBbA: H?@. 5al ini menjelaskan bah+a antara sumbu aA memiliki nilai ,?@ terhadap sumbu bC dan sumbu dC membentuk sudut H?@ terhadap sumbu bA. (istem ini dibagi menjadi G) 5e6agonal 1iramid 5e6agonal Bipramid

ihe6agonal 1iramid ihe6agonal Bipiramid !rigonal Bipiramid itrigonal Bipiramid 5e6agonal !rape0ohedral

Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal 5e6agonal ini adalah quartz, corundum, hematite, calcite, dolomite, apatite. .Mondadori, -rlondo. *>GG/ ' Sistem #rigonal Jika kita membaca beberapa referensi luar, sistem ini mempunyai nama lain yaitu Ihombohedral, selain itu beberapa ahli memasukkan sistem ini kedalam sistem kristal 5e6agonal. emikian pula cara penggambarannya juga sama. 1erbedaannya, bila pada sistem !rigonal setelah terbentuk bidang dasar, yang terbentuk segienam, kemudian dibentuk segitiga dengan menghubungkan dua titik sudut yang mele+ati satu titik sudutnya. 1ada kondisi sebenarnya, !rigonal memiliki a6ial ratio .perbandingan sumbu/ a : b : d E c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c. an juga memiliki sudut kristalografi ; : < : >?@ ' = : *,?@. 5al ini berarti, pada sistem ini, sudut ; dan < saling tegak lurus dan membentuk sudut *,?@ terhadap sumbu =.

Gambar H (istem !rigonal 1ada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal !rigonal memiliki perbandingan sumbu a ) b ) c : * ) 8 ) F. -rtinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai *, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 8, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai F .nilai bukan patokan, hanya perbandingan/. an sudut antar sumbunya aABbC : ,?@ ' dCBbA: H?@. 5al ini menjelaskan bah+a antara sumbu aA memiliki nilai ,?@ terhadap sumbu bC dan sumbu dC membentuk sudut H?@ terhadap sumbu bA. (istem ini dibagi menjadi D kelas) !rigonal piramid !rigonal !rape0ohedral

itrigonal 1iramid itrigonal (kalenohedral Iombohedral

Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal !rigonal ini adalah tourmaline dan cinabar .Mondadori, -rlondo. *>GG/ ( Sistem Orthorhombik (istem ini disebut juga sistem Ihombis dan mempunyai 8 sumbu simetri kristal yang saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Ketiga sumbu tersebut mempunyai panjang yang berbeda. 1ada kondisi sebenarnya, sistem kristal 7rthorhombik memiliki a6ial ratio .perbandingan sumbu/ a E b E c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. an juga memiliki sudut kristalografi ; : < : = : >?@. 5al ini berarti, pada sistem ini, ketiga sudutnya saling tegak lurus .>?@/.

Gambar D (istem 7rthorhombik 1ada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem 7rthorhombik memiliki perbandingan sumbu a ) b ) c : sembarang. -rtinya tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini. an sudut antar sumbunya aABbC : 8?@. 5al ini menjelaskan bah+a antara sumbu aA memiliki nilai 8?@ terhadap sumbu bC. (istem ini dibagi menjadi 8 kelas) Bisfenoid 1iramid

Bipiramid

Beberapa contoh mineral denga sistem kristal 7rthorhombik ini adalah stibnite, chrysoberyl, aragonite dan witherite .1ellant, chris. *>>,/ ) Sistem *onoklin Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. (umbu a tegak lurus terhadap sumbu n' n tegak lurus terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga sumbu tersebut mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling panjang dan sumbu b paling pendek. 1ada kondisi sebenarnya, sistem Monoklin memiliki a6ial ratio .perbandingan sumbu/ a E b E c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. an juga memiliki sudut kristalografi ; : < : >?@ E =. 5al ini berarti, pada ancer ini, sudut ; dan < saling tegak lurus .>?@/, sedangkan = tidak tegak lurus .miring/.

Gambar F (istem Monoklin 1ada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal Monoklin memiliki perbandingan sumbu a ) b ) c : sembarang. -rtinya tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini. an sudut antar sumbunya aABbC : 8?@. 5al ini menjelaskan bah+a antara sumbu aA memiliki nilai HD@ terhadap sumbu bC. (istem Monoklin dibagi menjadi 8 kelas) (fenoid oma

1risma

Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Monoklin ini adalah azurite, malachite, colemanite, gypsum, dan epidot .1ellant, chris. *>>,/ + Sistem #riklin (istem ini mempunyai 8 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidak saling tegak lurus. emikian juga panjang masing-masing sumbu tidak sama. 1ada kondisi sebenarnya, sistem kristal !riklin memiliki a6ial ratio .perbandingan sumbu/ a E b E c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. an juga memiliki sudut kristalografi ; : < E = E >?@. 5al ini berarti, pada system ini, sudut ;, < dan = tidak saling tegak lurus satu dengan yang lainnya.

Gambar G (istem !riklin 1ada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, !riklin memiliki perbandingan sumbu a ) b ) c : sembarang. -rtinya tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini. an sudut antar sumbunya aABbC :

HD@ ' bCBcA: J?@. 5al ini menjelaskan bah+a antara sumbu aA memiliki nilai HD@ terhadap sumbu bC dan bC membentuk sudut J?@ terhadap cA. (istem ini dibagi menjadi , kelas) 1edial 1inakoidal Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal !riklin ini adalah albite, anorthite, labradorite, kaolinite, microcline dan anortoclase .1ellant, chris. *>>,/ source) Mondadori, -rlondo. *>GG. Simons & Schusters Guide to ocks and !inerals. Milan ) (imons K (chusterLs #nc. 1ellant, 9hris. *>>,. ocks and !inerals. Mondon) orling Kindersley Nijayanto, -ndika. ,??>. "ristalogra#i. anakgeotoba.blogspot.com$
PENGERTIAN & KAITAN dengan ILMU LAIN Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari kristal. Dalam perkembangannya, tentu saja Kristalografi tidak dapat berdiri sendiri tanpa dukungan ilmu lain. Selain didukung ilmu lain, Kristalografi juga mendukung ilmu lain. Secara ringkas kristalografi mendukung mineralogi deskriptif, Kimia kristal, dan taksonomi mineralogi. Dimana ketiganya itu merupakan pendukung mineralogi. Mineralogi selanjutnya menjadi pendukung utama petrologi. Mineralogi sendiri didukung oleh Kimia anorganik, Termokimia, dan Geokimia. MENGAPA PENTING MEMPELAJARI KRISTALOGRAFI? Sebagai ilmu yang paling dasar untuk mempelajari mineral, tentulah kita bertanyatanya, seberapa pentingkah mempelajari ilmu ini! . "erikut ada beberapa alasan mengenai pentingnya belajar kristalografi# $. %ampir semua mineral di alam berbentuk kristalin. Kristalin disini artinya mineral itu mempunyai susunan atom yang padat dan teratur. %al ini telah dibuktikan dengan &Scanning Electron Microscope" dan secara mineralogi. '. Sifat-sifat optis mineral ditentukan oleh sistem kristalnya (enjabaran lebih lanjut mengenai ini ada di mineral optik dan petrografi. ). Sifat-sifat difraksi mineral tergantung pada struktur kristal dan jarak antar kisi-kisi kristal Dibuktikan oleh Difraksi Sinar * +X-Ray Diffraction) TUJUAN MEMPELAJARI KRISTALOGRAFI $. ,ntuk mengidentifikasi mineral, penentuan morfologi, komposisi dan sifat-sifat fisiknya. Metode analisis yang biasa digunakan adalah# a. Mineralogi optik menggunakan mikroskop polarisasi

Mineral -rtopiroksen b. Difraksi Sinar-* +*.D/

c. Scanning 0lectron Microscope Metode ini dilakukan khusus untuk mineral yang berukuran sangat kecil seperti mineral lempung.

(eralatan untuk melakukan S0M '. 0ksplorasi endapan mineral dan bijih.

). Mineralogi industri +mineral untuk semen dan 1eolith/

1eolit yang mempunyai banyak manfaat 2. 3ndustri gemologi +batu permata/

4. 5spek mineralogi ilmu material, e6 keramik

7. "iomineralogi 8. Mineralogi sebagai bencana kesehatan, e6 asbes +mineralogi modis/

RUANG LINGKUP ILMU KRISTALOGRAFI & MINERALOGI $. (endahuluan '. Kristalografi ). Kimia dan struktur kristal 2. (ertumbuhan kristal 4. Sifat-sifat fisik mineral 7. Sistematika mineralogi 8. Genesa dan asosiasi mineral 9. Mineral silikat :. Karbonat, sulfosalt, dan fosfat $;. -ksida dan hidroksida $$. Sulfida $'. ,nsur murni $). Mineral pembentuk "atuan $2. 0ndapan mineral ekonomis PENGERTIAN Kristalografi adalah penjabaran mengenai kristal-kristal. Kristal sendiri adalah 1at padat yang mempunyai susunan atom atau molekul yang teratur dimana keteraturan susunan tersebut dapat dilihat pada permukaannya yang terdiri dari bidang-bidang datar. %al-hal penting yang dipelajari di kristalografi antara lain# - Sistem kristal - Kimia dan struktur kristal - (ertumbuhan kristal - "entuk luar kristal - Struktur dalam kristal Kristal dapat terbentuk oleh melalui dua cara yakni resi itasi dan !ristalisasi. Kecepatan kristalisasi akan mempengaruhi bentuk dan ukuran butir kristal. Semakin lama proses kristalisasi berlangsung, maka ukuran kristal akan semakin besar dan sebaliknya. a. <ontoh dari larutan +solution/ mengalami presipitasi--= Gipsum, %alit, Kalsit b. <ontoh dari lelehan +melt/ mengalami kristalisasi --= -rthoklas, Kuarsa c. <ontoh dari uap +>apour/ mengalami presipitasi --= Gipsum, "elerang, 5lunit SIFAT KRISTAL Kristal mempunyai sifat dasar yang diutarakan oleh Steno yaitu dua bidang muka kristal yang berimpit selalu membentuk sudut yang besarnya tetap pada suatu kristal. %ukum ini kemudian dikenal dengan "#!#$ Keteta an S#d#t %idang d#a ata# "#!#$ Steno/

&idang $#!a !ristal adalah bidang-bidang datar yang membentuk permukaan kristal. Masing-masing kristal akan mempunyai letak dan arah bidang muka kristal tertentu dan berbeda-beda. <ontoh# Kristal ta?as @+A%2/'5l'+S-2/2.'2%';B

Kristalografi

-pa itu kristalografiO ari kata dasarnya, %rystal, sudah dapat diketahui secara umum bah+a %rystalgraphy merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang Kristal. Kristal sendiri sebenarnya merupakan suatu 0at padat yang mempunyai susunan atom atau molekul yang teratur. Keteraturannya tercermin dalam permukaan kristal yang berupa bidang-bidang datar dan rata yang mengikuti polapola tertentu, dan sebenarnya memiliki suatu hukumyang dikenal sebagai Law o# %onstancy o# &nter#acial 'ngles .(teno.*FF>/, yaitu suatu hokum yang memiliki kandungan bah+a sudut pembentuk bidang Kristal besarnya adalan konstan. ,elasi dengan *ineralogy . !&() 'L*G+,adalah ilmu yang secara alami mengikutsertakan substansi padat yang merupakan bagian dari alam semesta. Mineral adalah 0at atau benda yang biasanya padat dan homogen dan hasil bentukan alam yang memiliki sifat-sifat fisik dan kimia tertentu serta umumnya berbentuk kristalin. Meskipun demikian ada beberapa bahan yang terjadi karena penguraian atau perubahan sisa-sisa tumbuhan dan he+an secara alamiah juga digolongkan ke dalam mineral,seperti batubara, minyakbumi, tanahdiatome. Jadi, sebenarnya Kristalografi adalah salah satu cabang ilmu dari Mineralogy. alam

konteks ini, -rystallography merupakan ilmu ini berkenaan dengan bentuk geometris, simetri eksternal dan properti optikal dari kristal. !ujuan utama dari teknik crystallography moderen adalah penentuan struktur kristal. 5al ini menyediakan informasi lokasi dari semua atom, posisi ikatan dan tipe ikatannya, ikatan simetri dan isi kimia+i dari unit sel. .aya !kat Kristal aya yang mengikat atom .atau ion, atau grup ion/ dari 0at-0at yang terdapat pada kristal bersifat elektrostatis secara alami.. !ipe dan intensitasnya sangat berkaitan dengan sifat-sifat fisik dan kimia dari mineral. Kekerasan, belahan, daya lebur, kelistrikan dan konduktivitas termal, dan koefisien ekspansi termal berhubungan secara langsung terhadap daya ikat. (ecara umum, ikatan kuat memiliki kekerasan yang lebih tinggi, titik leleh yang lebih tinggi dan koefisien ekspansi termal yang lebih rendah. #katan kimia dari suatu kristal dapat dibagi menjadi H macam, yaitu) ionik, kovalen, logam dan van der Naals. /nsur0unsur Simetri Kristal Bidang Simetri Bidang simetri merupakan suatu bidang khayal yang menembus dan membagi

Kristal menjadi dua bagian yang sama besar dengan salah satu sisi P bagian merupakan suatu pencerminan dari bidang yang lain. Bidang simetri dibagi menjadi dua, yaitu ) 1 Bidang (imetri -ksial, merupakan suatu bidang simetri yang mele+ati , sumbu Kristal. " Jika bidang tersebut terbentuk tegak lurus dengan sumbu c, maka disebut dengan Bidang (imetri 5ori0ontal.n Jjika bidang tersebut terbentuk sejajar dengan sumbuu c, maka disebut dengan Bidang (imetri Qertikal. " Bidang (imetri #ntermediet, apabila bidang simetri tersebut hanya mele+ati * sumbu saja .Bidang (imetri iagonal/ Sumbu Simetri (umbu simetri adalah garis bayangan yang dibuat menembus pusat kristal, dan bila kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu putaran penuh akan didapatkan beberapa kali kenampakan yang sama. *. Gire, atau sumbu simetri biasa,cara mendapatkan nilai simetrinya adalah dengan memutar Kristal pada porosnya dalam satu putaran penuh. Bila terdapat dua kali kenampakan yang sama dinamakan digire, bila tiga trigire .8/,dst.. ,. Giroide adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan memutar kristal pada porosnya dan memproyeksikannya pada bidang horisontal. 8. Sumbu in1ersi putar adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan memutar kristal pada porosnya dan mencerminkannya melalui pusat kristal. 1enulisan nilai simetrinya dengan cara menambahkan bar pada angka simetri itu. Bila tiga tribar .8/, empat tetrabar .H/,dst Pusat Simetri (uatu kristal dikatakan mempunyai pusat simetri bila dalam kristal tersebut dapat dibuat garis bayangan tiap-tiap titik pada permukaan kristal menembus pusat kristal dan akan menjumpai titik yang lain pada permukaan di sisi yang lain dengan jarak yang sama terhadap pusat kristal pada garis bayangan tersebut (emua Kristal memiliki pusat Kristal, namun belum tentu memiliki sumbu simetri.

Anda mungkin juga menyukai