Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI DASAR

SIFAT FISIK MINERAL

NAMA : RADEN NAUFAL ATHALLARIQ

NIM 2009086037

PRODI :TEKNIK GEOLOGI

KELOMPOK :5

ASISTEN :YULIANA BULAN SITUTUN

LABORATORIUM TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geologi adalah suatu bidang IImu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala

sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan kelompok ilmu

yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur,

proses-proses yang bekerja baik didalam maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya

di Alam Semesta serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta

hingga sekarang. Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang

komplek, mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan

suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. IImu ini mempelajari dari

benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra, cekungan dan rangkaian

pegunungan.

Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral,

baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain mempelajari

tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan

kegunaannya. Minerologi terdiri dari kata mineral dan logos, dimana mengenai arti

mineral mempunyai pengertian berlainan dan bahkan dikacaukan dikalangan awam. Sering

diartikan sebagai bahan bukan organik (anorganik). Maka pengertian yang jelas dari

batasan mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun dari kenyataannya

tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya


Oleh karena peran mineral yang sangat penting dan signifikan dalam kehidupan manusia,

maka penting untuk mempelajari dan mengenal mineral sehingga kelak mahasiswa dapat

mengembangkan ilmunya. Maka diadakanlah praktikum geologi dasar mengenai sifat–sifat

fisik mineral dengan harapan mahasiswa dapat mengenal dan mempelajari sifat–sifat

mineral untuk perkembangan ilmu penegetahuan di masa yang akan datang.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum sifat fisik mineral ini adalah:

 Untuk mengetahui mengetahui macam sifat fisik mineral.

 Untuk mengetahui mineral Muscouvit, Quartz, dan Halite

 Untuk mengetahui manfaat mineral halite


BAB II

DASAR TEORI

Mineral adalah suatu zat padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang

dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia

dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di

dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal. Selain itu kata mineral juga

mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita meninjaunya. Mineral

dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam

arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat

padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik

yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari

berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang

teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai

sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik.

(Murwanto, Helmy, dkk. 1992)

Semua mineral mempunyai sususan kimiawi tertentu dan penyusun atom-atom yang

beraturan, maka setiap jenis mineral mempunya sifat-sifat fisik/kimia tersendiri.

Dengan mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap mineral dapat dikenal, sekaligus

kita mengetahui susunan kimiawinya dalam batas-batas tertentu (Graha,1987)

Berikut adalah sifat-sifat fisik mineral :

1. Bentuk Mineral memiliki bentuk kristal yang sempurna (euhedral), separuh

sempurna (subhedral), atau tidak sempurna (anhedral), tergantung pada

kecepatan proses kristalisasinya. Semakin lambat proses kristalisasi berlangsung

maka akan
semakin sempurna bentuk kristal mineal atau sebaliknya. Bentuk kristal

merupakan kumpulan dari sisi-sisi yang membentuk permukaan luar kristal.

2. Warna (colour) Adalah yang ditampilkan dan dapat terlihat dipermukaan

mineral oleh mata telanjang. Warna biasanya lebih bersifat umum daripada

menunjuk yang spesifik. Bila suatu permukaan mineral dikenai suatu cahaya,

maka cahaya yang mengenai permukaan mineral tersebut sebagian akan diserap

(absorbsi) dan sebagian dipantulkan (refleksi).

3. Belahan (cleavage) adalah kecendrungan dari beberapa kristal mineral untuk

pecah melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya apabila

mineral mendapat tekanan yang melampaui batas elastis dan plastisnya. Arah

belahan ini umumnya sejajar dengan satu sisi-sisi kristal. Berikut contoh belahan

mineral :

a. Sempurna (Perfect)

1) Bidang belahan sangaat rata.

2) Permukaannya licin dan berkilauan.

3) Bila pecah tidak melalui bidang belahan, sukar untukmemecahkannya.

Contohnya: Muscovite, Calcite, Galena, dan Halite.

b. Baik (Good)

1) Bidang belahan rata (tapi tidak sebaik perfect).

2) Masih dapat dipecah pada arah lain.

Contohnya: Feldspar, Augite, dan Diopsite

c. Jelas (Distinct)

1) Bidang belahan jelas, tapi tidak begitu rata.

2) Dapat dipecah pada arah lain dengan mudah.Contohnya:

Scapolite, Scheelite, dan Hornblended.


d. Tidak jelas (Indistinct)

1) Pecah ke segala arah akibat adanya tekanan.

Contohnya: Beryl, Corondum, Gold, dan Magnetite.

4. Pecahan (fracture) adalah cara mineral yang pecah tidak melalui bidang lemah

atau tidak berhubungan dengan struktur. Pecahnya suatu mineral umumnya

tidak teratur, disebabkan suatu mineral mendapat tekanan yang melebihi batas

elastis dan plastisnya. Bentuk pecahan secara umum terbagi :

a. Concoidal

Pecah bergelombang melengkung seperti kulit bawang atau pecahan botol.

Contohnya: Quartz, Olivin, Diamond, dan Rutile.

b. Hackly

Pecah tajam-tajam, kasar tak beraturan. Contohnya: Silver, Gold, dan

Platinum.

c. Even

Pecah halus hingga agak kasar dengan ujung pecahan mendekati bidang datar.

Contohnya: Cuprite, Galena, Biotite, Muscovite, dan Biotite.

d. Uneven

Pecah kasar dan tidak teratur seperti kebanyakan mineral. Contohnya:

Hematite, Siderite, dan Brucite.

c. Fibrous/Splintery

Pecahan menunjukkan bentuk seperti serat. Contohnya: Gypsum, Anhydrite,

dan Fluorite.
5. Kilap (luster) Ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan oleh permukaan

mineral. Kilap tergantung pada kualitas fisik permukaan dan jumlah cahaya

yang dipantulkan. Sebagian luster tidak dipengaruhi oleh warna mineralnya.

Yaitu contohnya Kilap Logam (Metallic Luster) dan Kilap Non-Logam (Non-

Metallic Luster)

 Kilap Logam

Mineral mineral yang dapat menyerap pancaran secara kuat, disebabkan

oleh sifat opaque walaupun mineral-mineral initerbentuk sebagai

fragmen- fragmen yang tipis. Mineral-mineral ini mempunyai indeks

bias <3. Contohnya logam mulia (native element)

 Kilap Non-Logam

Mineral yang dapat meluluskan cahaya pada bagian-bagian yang tipis

dari mineral tersebut. kilap ini umumnya terdapat pada mineral-mineral

berwarna

muda (light colour) dan dibedakan menjadi 7 macam yaitu :

a. Kilap Intan (Adamantine)

Kilap sangat cemerlang seperti pada intan permata.

b. Kilap Kaca (Vitreous luster)

Kilap seperti pada pecahankaca.

c. Kilap Damar (Resinecous luster)

Kilap yang seperti pada damar

d. Kilap Lemak (Greasy luster)

Kilap yang seperti pada lemak, seakan-akan permukaannya berminyak.

e. Kilap Mutiara (Pearly luster)


Kilap seperti mutiara, biasanya terlihat pada bidang-bidang belah

f. Kilap Sutera (Silkly luster)

Kilap yang seperti pada sutera, biasanya terlihat pada mineral-mineral

menyerat.

g. Kilap tanah (earthy luster)

Biasanya juga disebut kilap guram (dull), biasanya terlihat pada mineral

yang kompak. Contohya : Lazurite, Glauconite, Kaolinite dan Chamosite

Cerat (streak) Warna yang dihasilkan mineral dalam keadaan bubuk yang

sangat halus. Cerat dapat diperoleh dengan menggoreskan mineral di atas

porselen.

6. Kekerasan (hardness) Kekerasan adalah ukuran daya tahan dari permukaan

suatu mineral terhadap goresen (scratching). Kekerasan relatif dari suatu

mineral dapat ditentukan dengan membandingkannya dengan suatu urutan

mineral yang ditetapkan sebagai Standar Kekerasan Mohrs, 1822. (Rusman,

2016).

Tabel 2.1 Skala mosh

Kekerasa Nama mineral Rumus kimia


n
1 Talc Mg3Si4O10(OH)2

2 Gypsum CaSO2.2H2O

3 Calcite CaCO3

4 Flurite CaF

5 Apatite Ca5(PO4)3F

6 Orthoclas K(AISi3O8)
7 Quartz SiO2

8 Topaz AI2SiO4(FOH)

9 Corondum AI203

10 Diamond C

Penentuan kekerasan relatif mineral juga dapat dengan menggunakan alat-alat sederhana

yaitu:

Tabel 2.2 Alat penguukur kekerasan batuan


Alat penguji Interval Kekerasan

Kuku manusia <2,5

Koin perunggu 2,5-3,5

Paku 3,5-4,5

Kaca 4,5-5,5

Bila ternyata tidak ada goresan kaca, maka interval kekerasan mineral tersebut

melebihin 5,5

8. Ketahanan (Tenacity) adalah daya tahan mineral ketika ditempa, terdiri atas :

a. Brittle, apabila mineral mudah retak/hancur

b. Sectile, apabila mineral dapat diiris dengan pisau

c. Elastis, apabila mineral dapat kembali keadaan semula setelah dibentuk

d. Fleksibel, apabila mineral mudah dibentuk tapi tidak kembali kebentuk semula

e. Duetile, apabila mineral dapat ditempa


9. Diaphanaety (Transparency) merupakan kemampuan mineral untuk meneruskan

cahaya kesatu obyek jelas melalui cahaya yang menebus potongan mineral yang

transparan. Derajat transparansi pada mineral terdiri atas :

a. Transparent, yaitu apabila obyek terlihat jelas

b. Transculent, yaitu apabila obyek tak terlihat, tetapi masih meneruskan

cahaya

c. Opaque, yaitu apabila sinar tidak tembus

Mineral adalah suatu zat atau bahan yang homogen mempunyaikomposisi kimia tertentu

atau dalam batas-batas tertentu atau dalambatas-batas tertentu dan mempunyai sifat-sifat

tetap, dibentuk di alamdan bukan hasil suatu kehidupan. (A.W.R. Potter dan H.

Robinson, 1977)

suatu benda ialah mineral padat homogen yang terdapat di alamterbentuk secara

anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai

atom- atom yang tersusun secara teratur. (L.G. Berry dan Mason,1959)

Mineral merupakan suatu bahan padat yang secara structural homogenmempunayai

komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik

( D.G.A Whitten dan J.R.V Brook,1972)


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat Dan Bahan

3.1.1 Alat yang digunakan

Alat yang digunakan adalah :

 kaca

 Paku

 Koin perunggu

 Marmer/porselen

 Kamera

3.1.3 Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan adalah :

 Alat tulis

 Tissue

 Form deskripsi sifat mineral

3.2. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Prosedur praktikum :

 Diambil sampel mineral yang akan dideskripsi

 Dicatat nomor sampel mineral dalam tabel deskripsi

 Diamati dan dicatat warna pada sampel mineral


 Diamati warna cerat pada mineral dengan menggoreskan mineral pada

marmer / porselen kemudian diusap dengan menggunakan tissue dan dicatat

cerat/streak pada sampel mineral.

 Diamati dan dicatat belahan / cleavage pada sampel mineral

 Diamati dan dicatat pecahan / fracture pada sampel mineral

 Diamati dan dicatat kekerasan pada mineral dengan menggoreskan

mineral pada kuku, apabila kuku tidak tergores maka kekerasan kurang

dari 2,5 apabila tergores maka di lanjutkan pada koin dan seterusnya.

 Diamati dan dicatat kilap/luster pada sampel mineral

 Diamati dan dicatat tenacity pada sampel mineral

 Diamati dan dicatat diaphanaety

 Dituliskan nama mineral yang telah dideskripsi.

 difoto sampel mineral


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi mineral Halite

Acara
: Sifat Fisik Mineral
Nama
: Raden Naufal
NIM
: 2009086055
Kelompok
: 5 (Lima)
Tanggal : 9 November 2020
No. Urut :1

No. Peraga : 1

1. Warna : Putih Bening

2. Cerat : Putih

3. Kilap : Kaca

4. Belahan : Sempurna

5. Pecahan : Even

6. Kekerasan : 2,5

7. Tenacity : Brittle

8. Diaphaneity : Transparan

9. Nama Mineral : Halite

10. Keterangan : Mineral punya keunikan yakni rasanya yang asin

Samarinda, 9 November 2020

Asisten Praktikan

Yuliana Bulan Situntun Raden Naufal A .


NIM. 1709085007 NIM.2009086037
4.1.2 Deskripsi mineral Garnet

Acara
: Sifat Fisik Mineral
Nama
: Raden Naufal
NIM : 2009086055
Kelompok : 5 (Lima)
Tanggal : 9 November 2020
No. Urut :2

No. Peraga : 2

1. Warna : Coklat Gelap

2. Cerat : Putih

3. Kilap : Kaca

4. Belahan : Tidak Jelas

5. Pecahan : Uneven
………………………………………………………………………….
6. Kekerasan : Diatas 5,5
………………………………………………………………………….
7. Tenacity : Brittle
………………………………………………………………………….
8. Diaphaneity : Translucent
………………………………………………………………………….
9. Nama Mineral : Garnet
………………………………………………………………………….
10. Keterangan : merupakan mineral silika yang cukup keras dan umum digunakan
………………………………………………………………………….

Samarinda, 9 November 2020

Asisten Praktikan

YulianaBulan Situntun Raden Naufal A


NIM. 1709085007 NIM.2009086037
4.1.3 Deskripsi mineral Muskovit

Acara
: Sifat Fisik Mineral
Nama
: Raden Naufal
NIM : 2009086055
Kelompok : 5 (Lima)
Tanggal : 9 November 2020
No. Urut :3

No. Peraga : 3

1. Warna : Putih Bening

2. Cerat : Putih

3. Kilap : Kaca

4. Belahan : Sempurna

5. Pecahan : even

6. Kekerasan : 2,5-5,5

7. Tenacity : Brittle

8. Diaphaneity : Transculent

9. Nama Mineral : Muskovit

10. Keterangan : Merupakan mineral yang umum digunakan dalam industri elektronika

………………………………………………………………………….

Samarinda, 9 November 2020

Asisten Praktikan

YulianaBulan Situntun Raden Naufal A


NIM. 1709085007 NIM.2009086037
4.2.Ganesa

4.2.1 Ganesa mineral muscovite

Muskovit terdapat hampir disemua jenis batuan mulai dari bauan beku, batuan sedimen,

sampai dengan metamorf. Pada batuan beku, keberadaan muskovit banyak ditemukan

dalam batuan beku felsik terutama pada batuan granit atau granit pegmatite. Pada

batuan sedimen keberadaan muskovit hanya sebagai material detritus dan

keberadaannya tidak melimpah, muskovit ditemukan pada batupasir arkose. Muskovit

melimpah kehadirannya dalam batuan metamorf terutama dalam gneiss, sekis, dan filit.

Pada batuan beku granit pegmatite seperti pada percontoh yang diberikan di

laboratorium, umumnya mika yang tumbuh adalah muskovit atau biotit. Pertumbuhan

mika dalam pegmatite dikontrol oleh struktur misalnya adanya rekahan. Distribusi mika

dalam granit sendiri dipengaruhi oleh tektonik dan umumnya posisi mika berdekatan

dengan country rock (batuan samping).

4.2.2 Ganesa mineral Quartz

Quartz merupakan mineral yang bewarna putih, memiliki cerat putih, memiliki belahan
tidak diketahui, memiliki pecahan concoidal, memiliki kekerasan: >5,5, memiliki kilap
yaitu kilap kaca,memiliki tenacity ductile, memiliki diaphanety transparan.

Kuarsa adalah salah satu mineral paling terkenal di bumi. Itu terjadi pada dasarnya di
semua lingkungan mineral, dan merupakan penyusun penting dari banyak batuan.
Kuarsa juga merupakan yang paling beragam dari semua mineral, muncul dalam
berbagai bentuk, kebiasaan, dan warna. Ada lebih banyak variasi nama yang diberikan
untuk Quartz daripada mineral lainnya. Meskipun Feldspar sebagai kelompok lebih
umum daripada Quartz, Quartz sebagai mineral individu adalah mineral yang paling
umum.

Kuarsa adalah mineral yang terdistribusi secara luas di permukaan bumi dan merupakan
mineral paling melimpah ke-2 di kerak bumi setelah feldspar, karena mineral ini hampir
17
selalu ada pada semua jenis batuan. Mineral ini dapat terbentuk pada semua suhu
pembentukan mineral. Kuarsa banyak ditemukan di batuan metamorf, batuan beku, dan
batuan sedimen. Mineral ini merupakan mineral utama dalam batuan felsik yang kaya
silika seperti granit, granodiorit, dan riolit.

Proses terbentuknya :Kuarsa terbentuk karena proses pengkristalan magma pada suhu
sekitar 6000. Kuarsa berwarna putih pucat atau bias saja tidak berwarna sehingga
bersifat asam dan tergolong mineral felsic (Philip, 1912). Terdapat belahan yang tidak
teratur, dan sedikit pengotor berwarna hijau kecoklatan. Kuarsa memiliki sistem kristal
segi enam,

Mineral kuarsa termasuk dalam mineral felsic. Terbentuk pada magma yang mengalami
pengkristalan dengan suhu yang rendah. Sehingga bersifat asam dan mempunyai warna
putih.dapat ditemukan kuarsa berwarna seprti asap atau smoky. Kadang-kadang juga
dengan warna ungu atau merah lembayung.

Kuarsa sangat tahan terhadap pelapukan mekanik dan kimia. Daya tahan inilah yang
membuat mineral ini banyak ditemukan di puncak gunung, pantai, sungai, dan gurun
pasir. Kuarsa dapat hadir dimana-mana, berlimpah dan resisten. Tambang deposit
kuarsa banyak ditemukan di seluruh dunia. Kristal kuarsa dapat dimanfaatkan sebagai
bahan pembuatan filter, kontrol frekuensi, timer, sirkuit elektronik yang menjadi
komponen penting dalam ponsel, jam tangan, receiver televisi, komputer, alat navigasi,
lensa, penutup laser, dan berbagai macam perangkat khusus lainnya.

4.2.3. Ganesa mineral Halite

Halite adalah suatu jenis garam, bentuk mineral (alami) dari natrium klorida (NaCl).

Halit membentuk kristal isomerik. Mineral ini biasanya tak berwarna atau putih, tetapi

dapat juga berwarna biru muda, biru tua, ungu, merah muda, merah, jingga, kuning atau

abu- abu tergantung jumlah dan jenis ketakmurnian [en] yang ada. Keterjadiannya

umumnya dengan deposit mineral evaporit lainnya seperti beberapa sulfat, halida, dan

borat.
18
4.3. Manfaat Mineral

4.3.1 Manfaat Mineral Muscovite

Muskovit banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku peralatan listrik karena lembaran-

lembarannya mempunyai sifat sebagai isolator yang sangat baik. Selain itu sifat dari

kilapnya menyebabkan mineral ini sering dipakai sebagai bahan campuran pada cat,

kosmetik, dan keramik.

4.3.2 Manfaat Mineral Kuarsa

Kristal kuarsa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan filter, kontrol frekuensi,

timer, sirkuit elektronik yang menjadi komponen penting dalam ponsel, jam tangan,

receiver televisi, komputer, alat navigasi, lensa, penutup laser, dan berbagai macam

perangkat khusus lainnya.

4.3.3 Manfaat Mineral Halite

Halit sering digunakan baik rumah tangga maupun kota untuk pengelolaan es. Oleh

karena brine (larutan air dan garam) memiliki titik beku lebih rendah daripada airmurni,

penambahan garam atau air asin pada es yang mendekati suhu 0 °C (32 °F) akan

menyebabkannya meleleh. (Efek ini disebut depresi titik beku [en].) Adalah umum bagi

pemilik rumah di iklim dingin untuk menyebarkan garam ke trotoar dan jalan masuk

mereka setelah badai salju untuk melelehkan es.

19
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpupan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

 Mineral memiliki beberapa sifat yaitu Kilap (luster), Warna (colour), Kekerasan

(hardness), Cerat (streak), Belahan (cleavage), Pecahan (fracture), Bentuk

(form), Berat Jenis (specific gravity), Sifat Dalam, Kemagnetan, Kelistrikan,

Daya Lebur Mineral

 Muskovit terdapat hampir disemua jenis batuan mulai dari bauan beku, batuan

sedimen, sampai dengan metamorf, Halite adalah suatu jenis garam, bentuk mineral

(alami) dari natrium klorida (NaCl). Halit membentuk kristal isomeric, Quartz

merupakan mineral yang bewarna putih, memiliki cerat putih, memiliki belahan tidak

diketahui, memiliki pecahan concoidal, memiliki kekerasan: >5,5, memiliki kilap

yaitu kilap kaca,memiliki tenacity ductile, memiliki diaphanety transparan.

 Halit sering digunakan baik rumah tangga maupun kota untuk pengelolaan es.

Oleh karena brine (larutan air dan garam) memiliki titik beku lebih rendah daripada

air murni, penambahan garam atau air asin pada es yang mendekati suhu 0 °C (32 °F)

akan menyebabkannya meleleh. (Efek ini disebut depresi titik beku [en].)

20
5.2 Saran

Saran untuk praktikum selanjut nya, praktikum dilaksanakan dengan metode tatap muka

agar mahasiswa dapat mengetahui cara mengindentifikasikan mineral ini secara fisik,bukan

dari video maupun kelas daring, agar dapat lebih mudah di pahami

21
Daftar Pustaka

(Danisworo, 1994) Mineralogi [Online] Tersedia:

https://balitheree.wordpress.com/2015/12/07/mineralogi/

Diakses pada tanggal 10 november 2020

(Murwanto, Helmy, dkk. 1992) PENGERTIAN MINERAL MAKALAH TEKNIK

PERTAMBANGAN[Online] Tersedia:

https://knowledgeisfreee.blogspot.com/2015/11/makalah-pengertian-mineral-

teknik.html Diakses pada tanggal 10 November 2020

Noor,Djauhari 2014 pengantar geologi [Online] Tersedia:

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=TRdADAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PT1

6&dq=geologi&ots=v3VWVuWl8E&sig=QQn5PYuByk6mmXHcbFdCHfrGRrY&redi

r_esc=y#v=onepage&q=geologi&f=false Diakses pada tanggal 10 november 2020

22
Lampiran

yy

Yuliana Bulan Situtun


1709085007

23

Anda mungkin juga menyukai