DEPARTEMEN TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
Alif Nur Ikhsan
4100190024
A
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Praktikum Geologi Dasar
Program Studi Teknik Geologi, Departemen Teknik, Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta
YOGYAKARTA
2019
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan tekanan,
temperatur atau keduanya di mana batuan memasuki kesetimbangan baru tanpa
adanya perubahan komposisi kimia (isokimia) dan tanpa melalui fasa cair (dalam
keadaan padat), dengan temperatur berkisar antara 200-800 derajat C
Proses metamorfosa membentuk batuan yang sama sekali berbeda dengan batuan
asalnya, baik tekstur dan struktur maupun asosiasi mineral. Perubahan tekanan,
temperatur atau keduanya akan mengubah mineral dan hubungan antar
butiran/kristalnya bila batas kestabilannya terlampaui. Selain faktor tekanan dan
temperatur, pembentukan batuan metamorf juga tergantung pada jenis batuan
asalnya.
Batuan malihan yaitu batuan yang berasal dari batuan-batuan lain sebagai induk,
seperti batuan sedimen atau batuan beku. Batuan induk tersebut juga bisa berasal
dari batuan itu sendiri namun dengan syarat sudah melalui proses mineralogi,
struktur dan tekstur yang disebabkan oleh perubahan temperatur dan tingginya
tekanan pada batuan induknya
Temperatur dan tekanan tinggi dari batuan induk tersebut akan berakibat merubah
struktrur dan tekstur batuan tersebut. Batuan yang terbentuk akan menyesuaikan
sifatnya sesuai dengan material pembentuknya. Sehingga, bisa saja antara satu
batuan dengan yang lain memiliki perbedaan struktur dan tekstur disebabkan
proses metamorfismenya.
Proses yang terjadi saat pembentukan batuan metamorf disebabkan oleh beberapa
faktor. Seperti perubahan tekanan, aktivitas kimia, dan temperatur batu induknya.
Di bawah ini dijelaskan mengenai faktor yang berpengaruh saat proses
pembentukan batuan malihan atau metamorf.
1. Perubahan Tekanan
Perubahan tekanan ini juga dipengaruhi oleh berbagai hal. Pada umumnya,
pengaruh utama berasa dari aktivitas tektonik dan vulkanik bumi. Penumpukan
endapan dari batuan – batuan juga dapat menyebabkan tekanan berubah – ubah.
2. Aktivitas Kimia
Bentuk dari aktivitas kimia yang sering dijumpai adalah fluida dan gas pada
jaringan batuan induk. Aktivitas kimia berperan untuk mengubah komposisi kimia
dan mineral dalam batuan metamorf. Fluida yang mudah ditemukan
yaitu karbondioksida, asam hidroklorik, air, dan hidroflorik. Pada umumnya zat
kimia tersebut berguna sebagai katalis dalam reaksi kimia.
3. Perubahan Temperatur
Ciri
Karakteristik Batuan Metamorf
1. Warna
Kemudian warna kwarsa, yaitu putih susu atau putih jernih. Batuan dengan warna
ini tidak memiliki belahan dengan berbagai bentuk. Yang terakhir adalah mika,
yakni batuan yang memiliki belahan dan berwarna putih yang
bernama muskovit dan hitam yang disebut dengan nama biotit.
2. Struktur
3. Tekstur
Tekstur yaitu terdiri dari bentuk, ukuran, dan susunan butir mineral- mineral
batuan tersebut. Akan tetapi ada dua tekstur yang biasanya mudah dijumpai, yaitu
relik dan kristaloblastik. Relik atau bisa disebut sisa adalah tekstur batuan asal
dari batuan metamorf masih bisa diamati dan terlihat jelas dengan memakai mata
telanjang.
Bentuk kristal sebagai kandungan batuan ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu
euhedral, subhedral, dan anhedral. Euhedral yaitu kristal sempurna namun
dibatasi dengan tegas, jelas, dan teratur oleh bidang kristal yang ideal. Bentuk
kristal ini adalah yang paling baik diantara ketiga jenis yang ada. Kedua adalah
subhedral, definisi subhedral adalah kandungan batuan yang memiliki kristal
terbatasi dengan tidak jelas dan sebagian tidak teratur oleh bidang kristal yang
ada. Yang terakhir yakni anhedral, Anhedral adalah kristal yang dibatasi oleh
bidang kristal dengan sifat tidak teratur.
5. Komposisi Mineral
Batuan Malihan atau Metamorf dapat dibedakan menjadi 3 jenis dalam proses
pembentukannya yang menyebabkan batuan ini terbentuk menjadi beraneka
macam. Berikut ini adalah tiga jenis batuan metamorf berdasarkan proses
terbentuknya :
Contoh : Batu marmer yang terbentuk dari batu gamping atau batu kapur.
Contoh : Batu Sabak yang diketahui berasal dari tanah liat. Kemudian Batubara
yang terbentuk dari sisa-sisa jasad hewan serta tumbuhan di daerah rawa.
https://jagad.id/batuan-metamorf/
https://www.geologinesia.com/2017/08/macam-macam-jenis-batuan-metamorf-dan-
contohnya.html
https://www.gurupendidikan.co.id/batuan-metamorf/