BATUAN BEKU
Pada batuan beku, mineral yang sering dijumpai dapat dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu :
Mineral-mineral ini umumnya berwarna cerah karena tersusun atas silika dan
Secara garis besar mineral pembentuk batuan dibagi dalam tiga kelompok
Mineral utama
Mineral sekunder
Mineral tambahan
B. Mineral Utama
tua disebut mineral mafik karena kaya magnesium atau besi. Sedangkan yang
berwarna muda disebut mineral felsik yang miskin akan unsur besi atau
1
magnesium. Beberapa mineral hitam yang sering dijumpai, ialah olivin, augit,
hornblende dan biotit. Sedangkan mineral putih yang sering dijumpai adalah
C. Mineral Sekunder
mineral–mineral utama oleh proses pelapukan, sirkulasi air atau larutan dan
metamorfosa. Suatu contoh yang baik ialah mineral klorit yang biasanya
terbentuk dari mineral biotit oleh proses pelapukan. Mineral ini terdapat pada
batuan–batuan yang telah lapuk dan batuan sedimen juga batuan metamorf.
D. Mineral Tambahan
kehadirannya atau ketidak hadirannya tidak menentukan sifat atau nama dari
batuan. Suatu contoh adalah mineral magnetit (Fe3O4), sebuah oksida besi yang
berwarna hitam mempunyai sifat magnetit kuat dan terdapat dalam jumlah
- Zirkon - Korundum
- Sphen - Garnet
- Magnetit - Rutil
- Ilmenit - Apatit
mineral mafik umumnya mengkristal pada suhu yang relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan mineral felsik. Secara sederhana dapat dilihat pada bowen
reaction series.
Mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang sangat labil dan
mudah berubah menjadi mineral lain. Mineral yang dibentuk pada temperatur
rendah adalah mineral yang relatif stabil. Pada jalur sebelah kiri, yang terbentuk
pertama kali adalah olivin sedangkan mineral yang terbentuk terakhir adalah
biotit.
kelompok mineral ini paling banyak dijumpai. Yang terbentuk pertama kali pada
suhu tinggi adalah calcic plagioclase (bytownite), sedangkan pada suhu rendah
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuan magma.
Proses pembekuan tersebut merupakan proses perubahan fase dari cair menjadi
padat. Apabila pada saat itu terdapat cukup energi pembentukan kristal maka akan
pendinginan berlangsung sangat cepat maka kristal tidak terbentuk dan cairan
sedangkan batuan beku atau igneous rock itu sendiri adalah batuan yang terbentuk
dari proses pembekuan magma di bawah permukaan bumi atau hasil pembekuan
lava di permukaan bumi. Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen
silikat kental yang pijar terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara
Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile
(air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan
pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku. Pada saat magma
yang sama mengalami pendinginan lebih lanjut, olivin akan bereaksi dengan
magma yang terbentuk terakhir, dan mengubah mineral selanjutnya pada seri
tersebut dalam hal ini (pyroxene). Pendinginan lebih lanjut dan pyroxene berubah
Dari diagram di atas, sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, dan yang
pertama kali terbentuk adalah olivin pada temperatur yang sangat tinggi (1200ºC)
komposisi (Fe2Mg).2SiO4. Tetapi jika magma jenuh oleh SiO2, maka piroksen
silikon adalah 1:1 membentuk komposisi (MgFe)SiO3 pada temperatur yang lebih
rendah.
tidak menerus.
karena didominasi atau hanya terdapat mineral plagioklas. Pada temperatur yang
komposisinya didominasi oleh kalsium dan sebagian kecil silikon dan aluminium.
sehingga pengkristalan terakhir adalah plagioklas-Na. Reaksi pada seri ini disebut
seri continue karena berlangsung secara terus menerus. Mineral mafik dan
plagioklas bertemu pada mineral potasium feldspar dan menerus ke mineral yang
stabil, yang tidak mudah terubah menjadi mineral lain pada temperatur sekitar
600ºC.
yang berbeda. Ketika batuan beku membeku pada keadaan temperatur dan
tekanan yang tinggi di bawah permukaan dengan waktu pembekuan cukup lama
kristal tertentu, sehingga terbentuklah gelas (obsidian) yang tidak memiliki sistem
kristal, dan mineral yang terbentuk biasanya berukuran relatif kecil. Berdasarkan
a. Derajat Kristalisasi
Kristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu
menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak berbentuk
akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnya
berbentuk amorf.
Hipokristalin, yaitu apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan
Holohialin, yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas.
Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau
Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada
dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata biasa, kristal-kristal
Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih dari 30 mm.
2) Afanitik, besar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan dengan
afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya, dalam analisa
c. Fabrik
Hubungan antar kristal atau disebut juga relasi didefinisikan sebagai hubungan
antara Kristal dan mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu batuan.
sempurna.
kristalnya.
Anhedral, apabila mineral tidak dibatasi oleh bidang atau bentuk kristalnya.
Tabular, apabila bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu dimensi
lain.
Kemas (fabric) atau hubungan antara kristal satu dengan yang lain dalam
Equigranular, bila batuan disusun oleh butiran mineral yang ralatif seragam,
dibadakan atas:
euhedral dan ukuran butir relatif seragam. Bentuk butir subhedral merupakan
perinci mineral yang berbentuk paling awal, hal ini dimungkinkan mengigat
subhedral dan ukuran butir relatif seragam. Bentuk butiran penyusun subhedral
atau kurang sempurna yang merupakan penciri bahwa pada saat mineral
terbentuk, maka rongga atau ruangan yang tersedia sudah tidak memadai untuk
anhedral atau tidak beraturan sama sekali merupakan pertanda bahwa pada
halus.
a) Bila suatu butir mineral mengingklusi butir mineral lain, maka mineral yang
b) Dua macam kristal yang berbeda dalam ukurannya yang terkecil adalah
terbentuk kemudian.
dengan mudah diamati adanya tekstur-tekstur khusus dalam batuan beku, seperti
tekstur tumbuh bersama antara dua mineral (intergrowth), tekstur aliran maupun
Ofitik, yaitu tekstur batuan beku yang dibentuk oleh mineral plagioklas yang
tersusun secara acak dikelilingi oleh mineral piroksen atau olivin (Gambar
Gambar 2.2. Tekstur ofitik pada doleritik (basalt); mineral plagioklas dikelilingi oleh
mineral olivin dan piroksen klino
Sub-ofitik, tekstur ofitik, dimana plagioklas dan piroksin berukuran sama besar.
Diabasik, tekstur ofitik, dimana piroksin tidak terlihat jelas dan plagioklas
Gambar 2.4. Tekstur intersertal pada diabas; gambar kiri posisi nikol sejajar dan gambar kanan
posisi nikol silang. Butiran hitam adalah magnetit
Grafik, tumbuh bersama antara mineral kuarsa dengan K-Feldspar pada titik
eutektik dimana kuarsa berbentuk runcing (angular) dengan letak tidak teratur.
eutektik tetapi pada proses replacement. Kuarsa terbentuk anhedral dan tidak
dimana kuarsa membentuk menjari atau seperti jaring yang membentuk radial
Ciri lain pemadaman kuarsa akan serentak pada saat meja diputar.
Antipertit, seperti tekstur pertit, namun plagioklas asam tumbuh lebih besar.
asam biasa tumbuh teratur pada bidang belah K-feldspar. Tekstur pertit
akibat pengaliran.
Gambar 2.6. Tekstur trakitik dalam sebuah phonolite lava, Puy Griou, Cantal, France.
Felted texture, tekstur dimana massa dasar terdiri dari mikrolit-mikrolit yang
tidak beraturan.
Felsoferik, tektur dimana massa dasar terdiri dari intergrowth antara kuarsa
dengan feldspar.
Corona atau reaction rim atau kelfitik rim, tekstur dimana mineral asal
derajat rendah.
(oligoklas).
Gambar 2.7. Tekstur Poikilitik yang ditunjukan oleh mineral olivin dan plagioklas
Gambar 2.9. Gambar kiri: Tektur porfiritik pada basalt olivin porfirik dengan fenokris olivin dan
glomerocryst olivine (ungu) dan plagioklas yang tertanam dalam massa dasar
plagioklas dan granular piroksen berdiameter 6 mm (Maui, Hawaii). Gambar kanan:
basalt olivin porfirik yang tersusun atas fenokris olivin dan glomerocryst olivin
(ungu) dan plagioklas dalam massa dasar plagioklas intergranular dan piroksen
granular berdiameter 6 mm (Maui, Hawaii)
dibedakan menjadi :
Batuan beku kerok atau hipobisal, yaitu batuan beku yang membeku diantara
permukaan.
kimianya (kandungan SiO2) yang dibedakan atas batuan beku ultrabasa, batuan
kimia dikemukakan oleh Weels dan Daly yang dikenal dengan nama “clan
permukaan atau pada kedalaman bumi, juga tanpa mempersoalkan apa teksturnya
dan apakah berasal dari proses magmatik atau metasomatik. Suatu clan dari
berbutir halus dan kelompok batuan yang berbutir kasar. Sebagian besar batuan-
vulkanik dan batuan plutonik. Berdasarkan klan yang dimilikinya setiap batuan
dibagi atas lima kerabat (clan), yaitu : kerabat batuan ultramafik dan lamprofir,
kerabat batuan gabro kalk alkali, kerabat batuan gabro alkali, kerabat batuan diorit
monzonit syenit, kerabat batuan granodiorit adamelit dan granit, seperti yang
Olv, Px,
Olv, Px, Hrb, Olv, Px, Hrb, Bt, Kw, Mus,
Olv, Px, Hrb, Hrb, Bt,
Mineralogi Plag. basa, Plag. basa, Plag. Asam,
Plag. basa Kw, KF <
KF < 10 % KF > 10 % KF >>
10 %
Grafik,
Pertit
silika lebih kecil dari 45 %. Batuan ini mempunyai indeks warna yang lebih besar
dari 70. Batuan ini tidak mengandung feldspar atau kurang dari 10 %, batuan ini
banyak ditemukan pada bagian bawah dari sill tebal, aliran-aliran lapolik dimana
A. Variasi Batuan
dengan batuan kalk alkali basalt dan diabas adalah augit, pigeonit yang bercampur
dengan sedikit hornblende pada picrite yang berasosiasi dengan alkali basalt dan
diabas biasanya mengandung piroksen dari jenis titanugit dan paling banyak dari
jenis negirin augit. Amfibol yang terdapat adalah barkevit atau arvecson. Kadang
kala pada alkali picrite dijumpai variasi sedikit kalium feldspar. Sisa-sisa yang
dibentuk oleh olivin yang terbanyak berupa fenokris labradorit atau biotit, bijih
besi, apatit, karbonat deuterik dan kadang kala sedikit feldspar serta gelas.
Biasa berbentuk aliran, dike, sill, plug (sumbat lava) dan selalu berasosisasi
dengan batuan alkali basa terutama adalsit, basanit dan monchiquit, kebanyakan
berwarna gelap kaya akan gelas, felspar tetapi sedikit plagioklas atau nefelin atau
Katungit
Katungit adalah kelilitit yang kaya akan melillitik dan miskin piroksin.
salah satu lava yang sangat basa. Mengandung kalium lebih banyak dari pada
natrium. Fenokris melilit serta olivin secara bersamaan membentuk dua pertiga
dari masa batuan. Apatit, provskit dan magnetit titan besi melimpah sedangkan
Ugandit
Terdiri dari olivin dengan sejumlah augit, leusit, provskit mineral bijih dan
Maduptit dari leucite hills, Hyoming juga merupakan leusitit yang kaya akan
dan sepersepuluhnya adalah provskit, apatit dan mineral bijih, leusit jarang atua
Mafurit
silika cukup banyak dan memiliki indeks warna cukup rendah sehingga
berubah menjadi kerabat alkali gabro. Nefelinit tersusun oleh nefelin dan augit
serta kekurangan mineral melilit, dengan masa dasar nefelin, olivin yang
Gambar 2.13. Kristal nepheline berasosiasi dengan sodic pyroxene (hijau), biotite (hijau dengan
belahan panjang opaques ) dan perthite (abu-abu ekstrim sebalah kanan).
a. Dunit
Batuan ini hampir seluruhnya terdiri dari olivin, pada umumnya berbentuk
sill tetapi ditemukan juga sebagai lensa-lensa paralel dan pipa-pipa menyilang
berpotongan. Kromit dan pikotit sangat utama dalam dunit. Selain itu dalam
dunit kaya akan magnetit, ilmenit, dan pyrkolit dan berbagai kumpulan platina
alam, spinel hijau, enstatit dan diallag sangat jarang dan sedikit. Kenampakan
b. Peridotit
variasi, yaitu :
jumlah kecil.
ubahan deuritik piroksen dan olivin, tekstur poilitik (olivin dan pyroxene
hasil ubahan dari mineral melilit olivin dan alonit, shand kimberlit adalah
breksi yang kaya akan xenolit dalam masa dasar dalam campuran serpentin,
c. Serpentinit
Sill yang sangat besar yang tersusun oleh serpentnit ditemukan dibeberapa
sabuk orogen, dimana batuan ini mengintrusi sedimen geosinklial dan beasosiasi
dengan aliran-aliran dan sill spilit. Dominan tersusun oleh mineral serpentinit
atau peridotit. Olivin terubah menjadi serpentinit membentuk tekstur mesh (jala),
d. Piroksinit
Adalah batuan beku yang dominan disusun oleh piroksen (90 %), mineral lain
Piroksinit biotit, dimana biotit hadir (50 %) dengan asosiasi mineral lainnya
2.19.
Piroksinit, yang kaya akan feldspartoid seperti unchompagrite turjait dan okait
missaurite (foid yang hadir adalah nefelin dan leucit). Kenampakan piroksinit
Batuan beku ini mempunyai komposisi terutama terdiri dari plagioklas yang
lebih basa Ab1An1 sehingga mempunyai indeks warna lebih besar dari 40.
mengandung mineral augit, hipersten, dan olivine yang merupakan mineral mafik
yang khas dalam batuan ini. Beberapa dari batuan ini mengandung kwarsa atau
alkali feldspar atau keduanya, tetapi tidak satupun yang mengandung lebih dari 10
% alkali feldspar.
A. Variasi Batuan
1) Berbutir halus
Perubahan komposisi yang secara keseluruhan terdiri dari gelas terutama dijumpai
dibagian tepi intrusi-intrusi dangkal karena pendinginan secara cepat, dalam inti-
inti aliran lava dan dalam lava-lava yang mendingin secara cepat karena mengalir
kedalam air atau dibawah es. Tekstur-tekstur porfiritik tersebar luas baik dalam
olivine, piroksen atau feldspar. Kenampakan basalt ditunjukan pada gambar 2.21.
Olivin basalt, tekstur poforitik, fenokris berbentuk zoning, berupa olivin dan
Olivin diabas, secara mineralogi dan teksturnya batuan ini tidak berbeda
dengan batuan olivin basalt, terdapat dalam sills dan dike yang tebal biasanya
berukuran butir lebih besar daripada yang terdapat di lava-lava. Adanya tekstur
Thoelitic basalt, batuan ini tersusun oleh labradorit, klinopiroksen dan bijih
besi, umumnya terdapat diantara basalt diantara jalur orogenesa. Olivin biasanya
oversaturated dengan silica, tetapi dekat dengan dasar sill yang tebal, batuan ini
dapat meningkat menjadi batuan diabas yang kaya akan olivine. Mempunyai
2) Berbutir Kasar
Pada sebagian besar batuan gabro, yang berbutir kasar dan yang berbutir
medium, mikro gabro, mineral utamanya adalah plagioklas yang lebih calsic dari
Ab1An1 mineral mafik yang hadir adalah augit, hipersten dan olivin. Jarang
mengandung hornblende dan biotit, mempunyai indeks warna yang berkisar dari
sekitar 10-40, untuk batuan yang mendekati indeks warna 40 komposisi dari
Normal gabro, bila komposisi terutama terdiri dari labradorit dan augit atau
diallage. Norite, batuan gabro dimana mineral hiperstennya lebih banyak dari
macam mineral piroksen tetapi mineral plagioklasnya lebih kalsik dari labradorit
disebut eucrite. Dengan penambahan pada kandungan olivinnya, maka batuan ini
dapat meningkat menjadi olivin gabro, olivin norit, dan olivine eucrite. Perubahan
semuanya terdiri dari olivin dan labradorit atau bitownite, dan akan meningkat
Batuan beku jenis ini kaya akan alkali dan miskin akan silica. Beberapa
batuan ini dengan penambahan indeks warna lebih dari 70 dapat menigkat
lebih besar dari 10 %, mineral mafik yang terdapat pada batuan ini, yaitu :
A. Variasi Batuan
1) Tekstur halus
a. Trachybasalt
Sebagian besar batuan tracybasalt berasosiasi erat dengan batuan trachite dan
phonolit atau dengan batuan olivine basalt dan oligoklas basalt. Mineral mafik
yang umum olivin dan augit yang lain hornblende dan biotit (kadang), felspar
plagioklas.
b. Spilit
Intrusi-intrusi spilitic diabas dan aliran-aliran lava bantal spilitic basalt tersebar
dan banyak yang disertai dengan sill-sill serpentin dan lava-lava karatofir. Batuan
ini mempunyai tekstur intergranular, porfiritik, basalt yang dicirikan oleh felsfar
yaitu klorit, kalsit, dan epidot, mineral mafik utama piroksen berubah menjadi
klorit dan aktinolit, olivin jarang. Adanya mineral klorit, calsic dan aktinolit
mineral olivin. Sedangkan basanit mengandung mineral olivin dalam jumlah yang
yang sama, tetapi mengandung gelas yang kaya akan soda sebagai ganti mineral
Batuan ini merupakan lava-lava, intrusi-intrusi dangkal. Batuan ini cukup kaya
dari tekstur halus klan gabro alkali dengan felsfarnya < 10 %, nefelinit : utama
nefelin, leusinit yang mengandung olivin. Pada batuan nepheline sebagian besar
2) Tekstur Kasar
a. Sutallenit
Batuan ini mempunyai ukuran butir sama dengan batuan trachybasalt yaitu
sedang sampai kasar. Batuan ini dibedakan dari batuan monzonit dengan
banyaknya mineral olivin, indeks warna lebih dari 60 dan persentase silikonnya
lebih rendah.
b. Takanite
Mengandung cukup sedikit silica dan cukup kaya akan mineral mafik untuk
c. Malignit
mineral mafiknya yang paling dominan disertai dengan banyak sekali mineral
hastingsite yang kaya akan besi dan mineral mikroklin yang menggantikan
d. Shonkinit
Plagioklas tidak hadir tetapi mineral orthoklas atau sanidin hadir (20-25 %),
e. Kentalinite
Mempunyai ukuran butir menengah sampai kasar, plagioklas & ortoklas hadir
ini: hornblende, piroksin, biotit, mineral penyerta : apatit, zirkon, dicirikan dengan
Tabel 2.2. Klasifikasi kerabat Diorit Monzonit Syenit berdasarkan rasio KF dengan TF.
1) Tekstur halus
a. Andesit
Kebanyakan andesit adalah batuan porfiritik dengan masa dasar pilotaxitic atau
ophytic. Mineral mafic yang dominan adalah olivin, hypersten, augit, hornblende
dan biotit andesit. Mineral felsik yang dominan adalah plagioklas An40. banyak
andesit, hornblende andesit dan andesit biotit. Gambar 2.25 berikut menunjukan
b. Trachiandesit (latit)
penyebaran yang luas dan komposisi kwarsa lebih besar dari 10 %, komposisi
meneralnya hampir sama dengan andesit. Mineral mafik yang hadir umumnya
Secara kimia dapat kelewat jenuh (hadir kwarsa) dan tidak jenuh silika (hadir
feldspatoid). Pada trakhit potash soda albit atau anorthoklas lebih banyak dan
kebanyakan mineral mafic yang kaya akan soda. Semua trachy adalah porfiritik,
dengan fenokris feldspar dan sedikit fenokris mafik pada matriks komposisi utama
sub paralel mikrolit feldspar. Variasi trakhit lain berdasarkan kehadiran mineral
feldspatoid bila kandungan feldpatoidnya lebih besar dari 10 % dan trakhit kwarsa
d. Fonolit
besar dari 10 %. Yang dapat dipisahkan dalam bentuk umum atau soda. Phonolit
2) Tekstur Kasar
a. Diorite
Diorit merupakan batuan yang berbutir sedang dan batuan yang berbutir kasar
yang mengandung oligoklas atau andesine, dala felspar dasar dan hornblende dan
biotit merupakan mineral mafik yang utama. Mempunyai tekstur equigranular dan
terkadang porfiritik. Diorit ini mempunyai variasi yaitu bila kwarsa hadir lebih
besar dari 10 % maka disebut diorit kwarsa dan bila mineral oligoklas, biotit dan
kwarsa yang dominan, maka disebut trandjenit tetapi K-F tidak hadir.
b. Monzonit
Monzonit berada pada posisi intermediate antara syenit dan diorit, karena itu
yang sedikit (lebih kecil dari 10 %), mempunyai indeks warna 30 – 40 bila kwarsa
bertambah maka monzonit akan berubah menjadi adamelit, bila mineral mafiknya
c. Syenit
Berbutir menengah sampai kasar, alkali feldspar lebih besar 2/3 total feldspar,
kwarsa hadir lebih kecil dari 10 %, indeks warna dibawah 40. Variasinya adalah
alkali syenit dan alkali lime syenit atau ortho syenit. Alkali syenit biasanya
berasosiasi dengan granit atau dengan batuan plutonik feldspatoid, alkali lime
syenit biasanya berkelompok dengan monzonit, seperti pada batas tepi facies
d. Syenit Feldspatoid
melimpah adalah nepheline, analcite, sodalite, dan nocean, dan ditunjukkan oleh
hadirnya beberapa type dari albit, soda orthoklas, perthite, anorthoklas, dan juga
Klan ini termasuk kedalam batuan beku asam, walaupun ada sebagian ada
sebanyak 1/8 lebih kecil dari jumlah 1/3 kandungan feldspar. Mempunyai indeks
warna lebih kecil dari 10, hadir plagioklas asam An < 30 atau An < 20. biasanya
hadir tekstur khusus grafik, mirmeketik, granofirik, pertit, antipertit. Seperti yang
Tekstur 1/8 FT < KF < 1/3 FT 1/3 FT < KF < 2/3 FT KF > 2/3 FT
A. Variasi Batuan
1) Tekstur halus
a. Dasit
Dasit adalah granodiorit yang mempunyai ukuran butir halus, meskipun batas
antara dasit dan andesit sedikit lebih tinggi kadar silikanya dari pada antara
kwarsa, orthoklas atau sanidin, dan pada umumnya sedikit piroksen, hornblende
atau biotit, dengan masa dasar biasanya gelas. Kwarsa hadir lebih besar dari 10 %,
sering dijumpai tekstur embayment pada mineral kwarsa dan feldspar yaitu proses
korosi pada larutan sisa. Kenampakan dari dasit ditunjukan pada gambar 2.28.
kandungan gelas tidak dapat untuk membedakan dengan ryolit. Atau kecuali
dengan dasit. Kandungan gelasnya dapat dibedakan secara analisa kimia atau
pengukuran secara refraksi kristal atau holokristalin dari ryodasit dapat dibedakan
dengan decipe sebab pada umumnya kandungan potash feldsparnya lebih banyak
dan fenokris dari plagioklasnya pada umumnya lebih sodik. Batuan ini dapat
c. Riolit
Riolit dapat dibagi menjadi tipe potas dan soda, pada mulanya mineral mafik
yang utama biasanya biotit dan akhirnya menjadi kaya akan soda amfibol atau
a. Granodiorit
dari 10 %, mineral mafik yang utama adalah piroksen dan hornblende, mungkin
augit bias hadir dalam jumlah banyak kristal plagioklas dalam granodiorit
b. Adamelit
Komposisi kwarsa pada adamelit lebih besar dari 10 %, hadir plagioklas asam
dijumpai tekstur khusus granofirik dan grafik, mineral mafik yang utama adalah
c. Granit
mineral mafik dan plagioklas condong membentuk euhedral, jenis plagioklas yang
tourmaline, tekstur khusus yang dijumpai granopirik dan grafik, tetapi ada
bergantian antara yang kaya akan mineral gelap dan terang, bila mineral
hornblende hadir lebih besar dari 10 % disebut hornblende granit. Gejala lain
dalam granit adalah basic segration, dimana magma asam kontak sehingga mafik