Anda di halaman 1dari 6

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.

2, (2014) 2337-3520 (2301-928X Cetak) B-112

Evaluasi Formasi Menggunakan Data Log dan Data Core


pada Lapangan “X” Cekungan Jawa
Timur Bagian Utara
Arga Nuryanto, Bagus Jaya Santosa
Jurusan Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
E-mail: arga10@mhs.physics.its.ac.id

Abstrak -Penelitian Penyanyi bertujuan untuk review melakukan Evaluasi Permeabilitas klastik dapat digambarkan sebagai fungsi logaritmik dari fungsi
formasi PADA sumur A PADA Lapangan “X”, Cekungan Jawa Timur Bagian porositas [1]. Dalam beberapa kasus, penentuan nilai permeabilitas selain
Utara. Data Yang digunakan Data Adalah log Dan data inti. Estimasi permeabilitas menggunakan data core juga dapat menggunakan log Nuclear Magnetic
using beberapa Cara Yaitu Persamaan Timur, Coates Gratis Index Fluid, Data Resonance
PADA Dan Persamaan Coates Dumanoir log Dan Satu Transformasi Dari hasil
(NMR). Namun, di lapangan metode ini memiliki biaya yang besar dan
temuan crossplot ANTARA permeabilitas inti DENGAN porositas inti PADA data
memiliki kesulitan yang tinggi pada saat akusisinya, maka dari itu penggunaan
inti. Untuk estimasi permeabilitas MENGGUNAKAN Tunggal didapatkan
log NMR sangat jarang digunakan untuk mengukur permeabilitas [2].
Transformasi pengelompokan Hydraulic Arus Unit (HFU) dari perhitungan Arus
Zona Indicator (FZI),
Permebilitas adalah kemampuan suatu material untuk mengalirkan fluida.
sedangkan untuk review estimasi Permebilitas adalah suatu besaran tensor (yang memiliki arah x, y, dan z)
permeabilitas dengan Persamaan Timur menggunakan data saturasi air (Sw). arah suatu aliran fluida menentukan besaran permebilitas. Estimasi
Hasil evaluasi formasi ditemukan letak zona reservoir pada kedalaman 4270 – permebilitas pada batuan karbonat tidak selalu mengikuti hubungan antara
4312ft. Terdapat perbedaan hasil dalam perhitungan nilai permeabilitas. Hal porositas dan permebilitas, seperti halnya di batuan klastik (pasir). Karena
tersebut dikarenakan pada estimasi permeabilitas menggunakan data log dan
distribusi dan ukuran saluran pori di batuan karbonat seperti vuggy,
data core yang diperoleh dengan cara dan prinsip yang berbeda. Hasil
interparticle berpengaruh terhadap permebilitas [3].

permeabilitas yang optimum adalah


menggunakan data core karena data core mewakili kondisi batuan sebenarnya
dan lebih akurat jika dibandingkan dengan data log. Estimasi permebilitas menggunakan Single
Transformation. Menggunakan hasil persamaan dari crossplot antara
porositas core dengan permebilitas core. Pada estimasi permebilitas
Kata Kunci — Porositas, Saturasi air, Permeabilitas, Single menggunakan Single Transformation persamaan sesuai dengan hydraulic
Transformation dan Persamaan Timur.
flow unit (HFU) dari hasil
perhitungan flow zone indikator ( FZI) [4].
I. PENDAHULUAN Pada estimasi permeabilitas menggunakan Persamaan Timur
menggunakan antara permebilitas, porositas dan saturasi air [5].

S
eiring dengan berjalannya waktu maka semakin ketat persaingan di
dalam industri perminyakan untuk mengoptimalkan produksi untuk memenuhi
permintaan pasar dan mengejar profit sebesar-besarnya. Diperlukan suatu Menurut hukum Archie perhitungan saturasi air menggunakan persamaan
penelitian untuk karakterisasi suatu reservoir, salah satunya dengan analisa berikut:
data log. Karena dengan mengetahui karakterisasi suatu reservoir, dapat
dilakukan perhitungan cadangan hidrokarbon yang terkandung pada Sw n = ( × ) (1)
(×Φ)
reservoir. Dalam penentuan zona hidrokarbon terlebih dahulu kita
menentukan parameter-parameter penting yang ada pada zona reservoir
dimana: S W = Saturasi air (%) n = Eksponen saturasi
tersebut. Parameter-parameter tersebut antara lain porositas, permeabilitas,
air (biasanya n = 2) Φ = Porositas (dec) = Karbonat
saturasi hidrokarbon dan litofasies. Semua parameter-parameter tersebut
( = 1), Sand ( = 0.9)
merupakan parameter kunci untuk menentukan kenampakan subtitusi fluida, hydraulic
flow unit dan zona permeabel. Permeabilitas digunakan untuk menentukan
pergerakan suatu fluida pada zona reservoir [1]. Umumnya permeabilitas
R W = Formasi resistivitas air (Ωm) R t = Formasi
dapat diketahui dari pengukuran laboratorium dengan menggunakan data core.
resistivitas total (Ωm)
Metode ini jarang digunakan karena biaya yang dikeluarkan relatif tinggi dan
tidak memungkinkan dalam pemilihan titik mana yang akan dilakukan
pengujian pada saat pengeboran berlangsung. II. METODE

A. Diagram Alir Penelitian


Diagram alir dalam penelitian ini untuk melakukan evaluasi formasi pada
lapangan karbonat dengan menggunakan data log dan data core sebagai
berikut:
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) B-113

formasi.

Data Log

III. HASIL
HASIL
DANDAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

Identifikasi Zona reservoar


Reservoar A. Interpretasi Litologi.
Dalam analisa data log, litologi suatu sumur pengeboran harus diketahui
terlebih dahulu. Indikator yang paling tepat
terhadap
terhadap
keberadaan
keberadaan
reservoir
reservoir
adalah
Identifikasi
IdentifikasiZona
ZonaHidrokarbon
Hidrokarbon
dengandengan
adalah melihat melihat
log log
gamma ray, hal, tersebut
hal tersebut
dikarenakan
dikarenakan
elemen elemen
radioaktif
radioaktif
cenderung untuk
Menentukan Volume Shale cenderung untuk
terkonsentrasi terkonsentrasi
di dalam lempungdidan
dalam lempung
serpih. danbersih
Formasi serpih. Formasi bersih
biasanya
biasanya
mempunyai mempunyai tingkat radioaktif
tingkat radioaktif yang sangatyangrendah, kecuali apabila formasi
apabilamisalnya
tersebut terkena kontaminasi radioaktif formasi tersebut
dari debuterkena
volkanik atau
Menentukan Porositas, kontaminasi
granit[7]. radioaktif misalnya dari debu volkanik atau
Permeabilitas, danSaturasi
Permeabilitas, Dan Saturasiudara.
air.

Gambar 1. Diagram alir evaluasi formasi

Pada gambar 1. menjelaskan tentang diagram alir


diagram
penelitian
alir penelitian
untuk evaluasi
suatu formasi.

B. Tahap Penelitian
Tahap-tahap
tahapdalam
dalampenelitian
penelitianiniini dengan melakukan
evaluasi formasi digunakan untuk mengetahui nilai porositas,
untuk mengetahui saturasi air dan
nilai porositas,
permeabilitas.
saturasi air danPerhitungan porositas
permeabilitas. langkah
Perhitungan pertamalangkah
porositas yang dilakukan adalah
menghitung volume
rtama yang shaleadalah
dilakukan (V sh), karena porositas
menghitung volumeefektif
shaleadalah porositas yang
bersih dari kandungan shale. Porositas efektif digunakan untuk
porositas yangmengestimasi
bersih efektif
nilai Saturasi air dan estimasi Permeabilitas. digunakan untuk
Gambar 2. Log Gamma ray untuk mengetahui
untuk mengetahui
lithologilithologi
batuan.batuan.
mengestimasi nilai Saturasi air dan estimasi Permeabilitas.
Kalkulasi saturasi air menggunakan nilai variabel
menggunakan nilai faktor
nilai variabel-m sementasi (m)
karena
Gambar 2. menunjukkan respon
menunjukkan respongamma ray untuk
sinar gamma mengetahui
untuk lithologi
review mengetahui
padafaktor
nilai suatusementasi
batuan memiliki nilaisuatu
(m) pada yangbatuan memiliki nilai yang
batuan. batuan.
lithologi Suatu pembacaan nilai tinggi
Suatu pembacaan Nilaiditunjukkan
Sinar Gammabahwa
YangdiTinggi
zona ditunjukkan
tersebut
tidak isotropis atau sama. Variabel-m
Variabel dapat
zona clay,
bahwa karena
di zona Zonazona
tersebut clay tanah
memiliki
liat,kandungan (Thorium,
KARENA Zona Uranium
tanah liat dan
memiliki
menyebabkan perbedaan
Perbedaan nilai
NilaiSaturasi
Saturasiair
udara
(S w)(S
pada
formasi.
suatu* Menurut
Potasium) yang
Kandungan tinggi,Uranium
(Thorium, sedangkan
Dan zona yang Yang
Potasium) gamma
m logtinggi, raysedangkan
zona rendah
hukum Archie Penentuan variabel using Data faktor variabel-m
rchie penentuan formasi dapat
menandakan
Yang memiliki bahwa
Nilai zona reservoir (gamping dan pasir). Dalam hasil
resistivitas Dandata faktor formasi resistivitas dan water
menggunakan
randah
interpretasi litologi dengan menandakandata
menggunakan bahwa zonaray
gamma waduk
diketahui zona
analisis.
reservoir pada
(Gamping Dan kedalaman 4270-4312
pasir). Dalam ft. Interpretasi litologi DENGAN using
hasil temuan
Estimasi permeabilitas hearts Penelitian Penyanyi
penelitian using beberapa
ini menggunakan
Data gamma ray diketahui PADA zona waduk
Metode yakni Persamaan
yakniWyllie
Persamaan Wyllie-Rose, Coates Free
Indeks
Fluid cairan,
Index, danData PADA Dan
Persamaan Persamaan
Coates Coates
Dumanoir pada Dumanoir logpada
data log dan Dan data
PADA
core data inti usingmetode
menggunakan Metode yakni
yakni Persamaan Tunggal transfomasi Dari
persamaan
B. Perhitungan Petrofisika.
hasil temuan crossplot ANTARA permeabilitas
dari hasil inti DENGAN
crossplot antara porositas inti.
permeabilitas
Dalam perhitungan,digunakan beberapa
n, digunakan rumusan
beberapa dan juga
rumusan Dan asumsi.
also
Saat permeabilitas melakukan inti PADA Saat
data, melakukan estimasi
Rumusan
asumsi. dan asumsi
Rumusan yang Yang
Dan asumsi digunakan olehOleh
digunakan penulis untuk
Penulis perhitungan
untuk ini
review perhitungan
pada data core, Langkahpetama
langkah petamaadalah
Adalah
adalah:Adalah:
Suami Formula Archie pada persamaan (1 dalam perhitungan pada
menghitung nilaiFZI
Menghitung Nilai FZIDari
darihasil
hasiltemuan
perhitungan Reservoir
perhitungan
penelitian ini adalah sebagai berikut: (1), Dimana Yang Dibutuhkan
PADA Persamaan
(RQI)
Kualitas Index ( RQI) Dandan normalisasi
Normalisasi indexIndeks
porositas porositas (PHIZ)
(muka) Yang digunakan
hearts perhitungan PADA Penelitian Penyanyi Adalah sebagai berikut:
yang digunakanuntuk
tren mengetahui mengetahui trend Hydraulic Flow
untukreview
g digunakan
Unit ( HFU) [6]. Data inti Yang digunakan Hanya hanyaA,data
data inti sumur core
Hal tersebut
C.Penentuan Volume Shale
Volume (Vsh).
Shale (Vsh).
sumur A, hal
dikarenakan tersebut dikarenakan
keterbatasannya keterbatasannya
data inti Yang dataPenghasilan
Jumlah: Tersedia. core yang kena
Perhitungan kandungan
Kandunganlempung
lempungdalam
heartssuatu
Suatuformasi
formasidapat
DAPATdicari
tersedia. Setelah
pajak melakukan melakukan perhitungan Flow Zone
perhitungan
dicari
dengan DENGAN using Indikator
menggunakan indikator tunggal, log Yaitu
yaitu log
Indikator ( FZI)
(FZI) dibuat
Dibuat grafikANTARA
Grafik antara number
jumlah sample dengan nilai
sampel DENGAN FZI.
Nilai Dari
FZI.
gamma ray, dan . Dan
log resistivitas,
log resistivitas,
atau ATAU
dengan
DENGAN
menggunakan
using indikator ganda,
hasil Gambar
Dari hasil grafik
temuan dapat diketahui
Gambar bahwadiketahui
Grafik DAPAT pada lapangan formasi
ba PADA yang
Lapangan
yaitu log neutron
indikator ganda, yaitu log neutron-densitas. Log Gamma Ray
diteliti
formasimemiliki tren HFU
Yang diteliti dimana
memiliki trentren
HFUHFU tidaktren
Dimana berhubungan dengan nilai
HFU TIDAK
(GR) adalah
adalah
yang
yang
sering
sering
digunakan
digunakan
karena
karena
loglog
iniini
mengukur
mengukur
tingkat
tingkat
permebilitas
Berhubungandan porositas,
DENGAN karena
Nilai HFU adalah
permebilitas suatu pengkarakteran
Dan porositas, KARENA HFU suatu
radioaktifitas formasi, umumnya semakin tinggi GR semakin tinggi pula VSH
Adalahsuatu
aliran Suatu pengkarakteran
fluida pada batuan.Suatu Aliran
Setelah Suatu fluida
mengetahui nilaiPADA batuan.
rentang FZI per
karena dalam shale secara relatif lebih banyak dijumpai mineral-mineral
mineral potasium (K),
Penghasilan
HFU kemudiankena pajak
dibuat mengetahui
grafik Nilaidengan
antara RQI Rentang FZIdimana
PHIZ per HFU Dibuat
nantinya
radioaktif seperti
Thorium (Th), Ur potasium (K), Thorium (Th), Uranium (U). Jadi log gamma
Grafik ANTARA RQI DENGAN muka Dimana Nantinya DAPAT diketahui
ray sangat memiliki kapabilitas untuk mengukur derajat kandungan shale di
Nilai FZI rata-rata Dari per HFU Tunggal Transformasi dihasilkan Dari Grafik
dalam lapisan
ray sangat batuan,
memiliki maka pada
kapabilitas penelitian
untuk mengukurini gamma ray log akanshale di
derajat kandungan
ANTARA porositas inti permeabilitas DENGAN inti.HFU.
rata dari per PADA Saat
Persamaan
digunakan untuk
dalam lapisan memprediksi
batuan, besaran
maka pada volume
penelitian ini shale
gamma atau
raydikenal dengan
log akan
Permeabilitas
Single using Data
Transformasi Persamaan
dihasilkan Timur
dari grafik saturasi
antara udara core
porositas Yangdengan
dihasilkan
digunakan untuk memprediksi besaran volume shale atau dikenal dengan
permeabilitas core. Pada saat estimasi
Dari Analisa Evaluasi
kan Persamaan Timur digunakan yang
Vshale dengan formulasi:
dihasilkan dari analisa evaluasi
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) B-114

Vsh = GR log - GR min (2)


GR max - GR min
dimana :
GR log: Hasil pembacaan GR log pada lapisan yang bersangkutan.

GR max : Hasil pembacaan GR log maksimal pada lapisan shale.

GR min : Hasil pembacaan GR log maksimal pada lapisan non shale.

Evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui kadar lempung pada formasi.


Keberadaan lempung dalam formasi akan mempengaruhi perhitungan
porositas formasi. Berdasarkan evaluasi ini, juga akan diketahui besar nilai
resistivitas lempung. Dari ketiga indikator ini, kandungan lempung dalam Gambar 4. Hasil kurva Vclay dari data Log GR

suatu formasi ditentukan dengan mengambil nilai terendah dari ketiga


perhitungan di atas. Dengan menggunakan software, volume shale gamma Gambar 4. menunjukkan hasil perhitungan volume clay. Nantinya digunakan
ray bisa dihitung dengan mudah. untuk menghitung nilai porositas.

D. Menghitung Porositas Log.


Input data yang dibutuhkan adalah log gamma ray. Metode yang dipakai Neutron dipengaruhi oleh kehadiran atom klorin di dalam formasi. Klorin
dalam penentuan volume shale ini adalah metode linier. Penentuan angka GR terdapat di dalam air formasi dan pada mineral lempung. Hal ini menyebabkan
Max dan GR Min bisa dilihat dari grafik frequency sebagai berikut: porositas yang dibaca oleh log neutron hanya akurat pada daerah yang tidak
mengandung kedua hal tersebut.

Pada log densitas nilainya mudah sekali rusak. Hal tersebut dikarenakan
log densitas (RHOB) pengukurannya bersifat dangkal jadi ada pengaruhnya
apabila lubang bor rusak [8]. Kerusakan lubang bor dapat diketahui dari data
log caliper. Apabila nilai caliper melebihi 12.5, maka dapat dikatakan bahwa
log tersebut
rusak. Jadi kita dapat
mengkoreksi nilai RHOB dengan nilai NPHI (log neutron). Setelah
memperoleh nilai porositas total dari neutron dan density kita dapat
mengkoreksi porositas tersebut dengan menggunakan data skunder dari
porositas data core. Porositas ini nantinya digunakan untuk menghitung nilai
permeabilitas.

Gambar 3. Grafik Histogram nilai CGR.

Dalam grafik di atas, 5% menunjukkan GR min dan 95% menunjukkan GR


max. 50% menunjukkan cut-off Gamma Ray. Gambar 5. Data log Neutron dan Log Densitas (NPHI dan RHOB).

Gambar 5. menunjukkan korelasi data log Neutron dengan log densitas.


Nantinya korelasi tersebut dapat mengetahui
kedalaman hidrokarbon.
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) B-115

Untuk menghitung porositas dari log Nutron dan Density harus Data yang digunakan selain data log yaitu data core. Salah satu
menentukan zona clay dari nutron dan density. Crossplot antara RHOB dan data core yang digunakan adalah Data porositas dan permeabilitas. Data
NPHI akan menunjukkan dimana zona clay tersebut. Di bawah ini adalah core porositas dan permeabilitas dapat digunakan untuk mengkoreksi nilai
Gambar crossplot antara RHOB dangan NPHI (Gambar 6). porositas dan nilai permeabilitas pada log, dengan mengunakan cross plot
antara porositas dan permeabilitas. Seperti Gambar di bawah ini.

y = 11476x 4681 RT1 RT2 RT3


R² = 0.973 y =
1111, x 3112 RT4 Daya (RT1)

100
R² = 0.900 y = Power (RT2)
95,86x 2601
Power (RT3)
R² = 0.855 y =
10
270,0x 3705 Power (RT4)
R² = 0.929
0,1 1

0,01

Gambar 6. Crossplot antara NPHI Vs RHOB 0 0,2 0,4

Nilai tersebut digunakan untuk menentukan porositas neutron dan porositas Gambar 8. Grafik Crossplot Porositas dan permeabilitas dengan menggunakan data core.

densitas. Setelah menghitung porositas neutron dan porositas densitas maka


dapat dilakukan perhitungan porositas neutron densitas. Maka nilai porositas
Pada Gambar 8. menunjukkan persebaran porositas dan persebaran
tersebut sudah dikoreksi dengan volume clay yang ada di formasi. Hasil
permeabilitas. Gambar 8. menghasilkan persamaan single transformation
perhitungan dapat dilihat pada Gambar 7.
berdasarkan HFU.
Selain data porositas dan permeabilitas, data logging juga dapat
digunakan untuk mencari nilai resistivitas batuan yang terisi oleh air (R O) [ 9].

Gambar 7. Hasil perhitungan porositas dengan menggunakan log Neutron dan log Densitas.

Gambar 9. Grafik antara Ro dengan Porositas.

Pada Gambar 7. menunjukkan nilai porositas prediksi dari hasil analisa


PADA Gambar 9. DAPAT digunakan untuk review Mencari Nilai Ro, Data Dari DENGAN
menggunakan log neutron dan log densitas.
hasil temuan log didapatkan Korelasi Dari Grafik R HAI
porositas DENGAN. Nilai resistivitas Penyanyi DAPAT digunakan untuk review
E. Analisa Data Core.
Menghitung Nilai variabel m Yang digunakan untuk review Menghitung saturasi udara
(S W) [ 9].
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) 2337-3520 (2301-928X Cetak) B-116

F. Analisa Saturasi Air (S W). • Persamaan Single Transformation dari hasil crossplot antara
Saturasi udara merupakan Fraksi (ATAU fg) Volume pori Dari batuan permeabilitas core dengan porositas core pada data core.
waduk Yang terisi Oleh udara [7].
SEBELUM Menghitung Nilai S W ( saturasi udara) Maka Harus DAPAT menentukan Dari hasil perhitungan permeabilitas, terdapat perbedaan nilai permeabilitas
terlebih PT KARYA CIPTA PUTRA Nilai variabel m. Penghasilan kena pajak didapatkan dengan menggunakan data log dan data core.
Nilai variabel m, Lalu DAPAT dilakukan perhitungan SW (Saturasi udara) DENGAN using Analisa permeabilitas menggunakan data core, pada proses awal
= 1 Dan n = 2. dilakukan perhitungan Rock Quality Index ( RQI) dan porositas indek
normalisasi (Φ z) yang digunakan untuk mengetahui suatu tren Hydraulic Flow
Unit ( HFU) dengan menggunakan persamaan (3.2). Data core yang
digunakan hanya
data core sumur A, hal tersebut dikarenakan keterbatasan data
core yang tersedia. Setelah melakukan perhitungan Flow Zone Indicator ( FZI)
dibuat grafik antara number sample dengan nilai FZI. Dari hasil Gambar grafik
dapat diketahui bahwa pada lapangan formasi yang diteliti memiliki tren HFU
dimana tren HFU tidak berhubungan dengan nilai permebilitas dan porositas,
karena HFU adalah suatu pengkarakteran suatu aliran suatu fluida pada
batuan.

50
y = 35,63x 0090
RT1 RT2 RT3
R² = 0.947 y =
40 33,94x 0508
Gambar 10. Hasil perhitungan nilai SW (Saturasi air) dengan menggunakan parameter log porositas RT4 Daya (RT1)
dan log resistivitas.
R² = 0.768 y =
30
Power (RT2)
41,45x 0865
Pada Gambar 10, diperoleh hasil perhitungan nilai SW (Saturasi air). Nilai S W
20 R² = 0.954 y = Power (RT3)
( Saturasi airnya) yang rendah bisa terjadi karena beberapa faktor yang
mempengaruhinya, yaitu: [5]: 1824, x 3683
10
R² = 0.887
• Keterbatasan log resistivitas atau ada kerusakan data.
0
• Ada horizontal barrier.
• Merupakan residual Hidrokarbon yang tidak 0,1 1 10

terangkat sewaktu produksi atau waktu migrasi.

Gambar 11. Tren HFU pada gradien FZI


G. Analisa Permeabilitas.
Permeabilitas merupakan kemampuan lapisan untuk melewatkan
Pada Gambar 11, ditunjukkan bahwa terdapat 4 HFU pada hasil perhitungan
suatu fluida [10]. Agar permeabel, suatu batuan harus mempunyai porositas
data core di sumur A.
yang saling berhubungan (vugs, capillaries, fissures, atau fractures). Ukuran
Setelah mengetahui nilai range FZI perHFU dari Gambar 11, lalu
pori, bentuk dan kontinuitas mempengaruhi permeabilitas formasi [10].
membuat crossplot antara PHIZ dengan RQI dimana dapat diketahui nilai
rata-rata FZI per HFU.
Satuan permeabilitas adalah Darcy. Satu Darcy adalah
kemampuan lapisan untuk melewatkan satu kubik centimeter per detik fluida y = 4,368x 1.534 y = 0,219x 0684

dengan viskositas satu centipose melewati area seluas satu sentimeter R² = 0.967 y = R² = 0.678 y =
RT1 RT2 RT3
persegi di bawah tekanan sebesar satu atmosfer per sentimeter [7]. Satu 0,655x 0893 0,299x 1.173
darcy merupakan unit yang sangat besar sehingga pada prakteknya satuan RT4 Daya (RT1)
R² = 0.814 R² = 0.874
milidarcy (md) lebih sering digunakan [7]. 10
Power (RT2)

Permeabilitas formasi batuan sangat bervariasi dari Power (RT3)


0,1 md sampai lebih dari 10.000 mD. Penentuan batas minimal
0,1 1 Power (RT4)
permeabelitas untuk kepentingan komersial dipengaruhi oleh
sejumlah faktor yaitu: produksi minyak atau gas, viskositas hidrokarbon,
tekanan formasi, saturasi air, harga minyak dan gas, kedalaman sumur, dan
lain-lain[7].
Pada penelitian ini untuk mengestimasi permeabilitas pada zona 0,01
hidrokarbon yaitu pada kedalaman 4270–4312 ft. Untuk estimasi 0,01 0,1 1
permeabilitas menggunakan beberapa metode yaitu [6] :
Gambar 12. Crossplot antara PHIZ dengan RQI

• Persamaan Wyllie-Rose, Coates Free Fluid Index, dan Persamaan


coates Dumanoir pada data log JIKA muka = ​1 Maka DAPAT digunakan untuk review mengetahui Nilai
rata-rata Dari FZI perHFU DENGAN using Persamaan
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) B-117

dengan mengganti
Yang diketahui PADA Gambar 12 DENGAN mengganti Nilai x = 1.nilai
Maka x=1.
akan perlunya diterapkan Metode
metode probabilistik seperti jaringan
neural network
saraf Yang
yang
Maka akanseperti
didapatkan didapatkan seperti
tabel di Bawahtabel di bawah
Suami Yaitu: ini yaitu: pada data
diterapkan PADA datalog,
log,supaya
Supayadidapatkan
didapatkannilai
Nilaikorelasi permeabilitas
Korelasi yang
permeabilitas
tinggi Tinggi
Yang antara ANTARA
dat data core.
data log DENGAN
Tabel 2. Rata-ra taraNilai
ta nilai
FZIFZI
perper
H FU
H FU.
.

FZI Average
rata-rata

HFU1 4,368
IV. KEKESIMPULAN Dari Penelitian Yang Telah
HFU2 0,655
Dari penelitian
dilakukan DAPAT yang telah dilakukan dapat
HFU3 0,219 disimpulkan:

HFU4 0,874 a. Hasil dari evaluasi for reservoir


Dari Evaluasi formasi terdapat pada
didapatkan Zona
kedalaman 4270 ft, dengan
Terdapat nilai porositas
pada Kedalaman antara
4270-4312

Setelah melakukan perhitungan dibuat crossplot antara permeabilitas log


. DENGAN
7.1 permeabilitas antara 0.009
Nilai porositas antara
ANTARA 7.1-0.37-2.85%.
29,7 PU,

crossplot
dengan permeabilitas core. Dari hasil Gambar 13 menghasilkan koefisien ANTARA 0,009-520 md, udara saturasi

menghasilkan
korelasi yang sangat kecil. korelasi koefisientidak
yang dihasilkan korelasi
dapatyang
mendekati 1. .
sangat kecil. korelasi yang dihasilkan tidak dapat mendekati 1. b. Terdapat
Terdapatperbedaan
Perbedaanhasil
hasil dalam
temuanperhitungan nilai Nilai
hearts perhitungan
permeabilitas. Dataantara
permeabilitas. core permeabilitas
0.009 Nilai
30000 y = 152,2x 0,005 y = 1421,x
1421, xR²
0005 permeabilitas data0,009-520
log antaramd, sedangkan
0.377 tersebut Nilai
R² = 5E-05 R² = 5E-05
= 5E dikarenakan pa
permeabilitas menggunakan
Data log ANTARAdata dengan Hal tersebut
0,377-4084.
p cor 1 vs
25000 cara dan prinsip
dikarenakan PADAyang berbeda
estimasi permeabilitas
Duman
data log Dan data inti TIMAH
20000
DENGAN Cara Dan Prinsip Yang BERBEDA.
15000 p cor 1 vs FFI c. Pada studi kasus lapangan karbonat
Lapangan karbonat, PENGGUNAAN
Single Transformasi
tunggal Transformasi Untuk mengestimasi Nilai permeabilitas
10000
permeabilitas lebih
Lebihoptimum
Dari optimal
dari pada
PADA

5000 p cor 1 vs maan


penggunaan persamaan timur.
timur.
timur
0 UCAPAN TERIMA KASIH
0 200 400 600 Para Penulis
penulis mengucapkan
mengucapkan terimakasih
terima kasih kepada
ditunjukan kepada

PT.Pertamina UTC yang


Yang telah
Telahmemberi
Memberikesempatan
kesempatandalam
hearts Pelaksanaan
Penelitian Hingga terselesaikannya Program
hingga Penelitian inisial.
terselesaikannya program
Gambar 13. Grafik antara permeabilitas core dengan
tara permeabilitas permeabilitas
core dengan log log
permeabilitas

Karena data log dan data core diperoleh dengan cara dan prinsip yang DAFTAR PUSTAKA
. Nilai
berbeda [5]. Nilai permeabilitas kualitatif permeabilitas
perbandingan kualitatif
data an data
log dengan data [1] Bateman, RM, 1985, Lubang terbuka hole Log Analysis & Formation Evaluation,
Internasional Human
International SumberResources
Daya Manusia
Development
Development
Corporation,
Corporation,
Boston.
Boston. [2] Harsono,
core seperti pada gambar core seperti pada gambar
A, 1997, Evaluasi Formasi Dan Aplikasi
EvaluasiLog
Formasi dan Aplikasi Log, Schlumberger
14.
Oilfield Services, Jakarta. [3] Ellis, DV &
Singer,Ellis, D. V. & Singer, J. M., 2008, Well Logging for Earth Scientist 2nd
JM, 2008,
Edisi, Springer, Belanda.
, Springer, Netherlands.
[4] Amaefule,
Amaefule,
JO, J.O.,
Altunbay,
Altunbay,M.,
M., Tiab,Tiab,
D., Kersey,
D., Kersey,
DG, D.G.,
Keelan,
Keelan,D.K.,
DK,
1993. Enhanced Reservoir
1993. Peningkatan ReservoirDescription:
Keterangan:Using Core andCore
Menggunakan Logdan
Data to Identify
data Hydraulic (Flow)
Log untuk
Unit and PredictHidrolik
Mengidentifikasi Permeability
(Arus) in Uncored
Satuan dan Memprediksi Permeabilitas di coring Interval / Wells.
Paper pada
Kertas SPE 2636 disajikan SPE Konferensi
2636 presented at theSPE
Tahunan theSPE Annual Technical
teknis dan Exibition, Huston, 3
Conference and Exibition, Huston, 3-6 October
[5] Timur, A.:"An Investigasi
An Investigation
Permeabilitas,
of Permeability,
Porositas, dan
Porosity,
Residual
and Residual
Air Saturasi
Water Saturation
Hubungan
Relationship
untuk Sandstone
for Sandstone
Waduk,”The
Reservoirs,”
log Analysist
The log (Juli-Agustus 1968) 9,
No.4,8 [6] Kozeny. J .: “Uber Kapillare
968)Leitung
9, No.4,8
desKapillare
WassersLeitung
im Boden,
des Wassers im Boden,

Sitzungsberichle.”Royal Academy of Science, Wina. Proc. kelas


Kelas II (1927) v. 136,271-306. [7]
Schlumberger, 1989, Masuk Interpretasi
Schlumberger 1989, Masuk Interpretasi Prinsip / Aplikasi,
Schlumberger Pendidikan, Texas. [8]Layanan,
Rider, M,Texas.
1996, The Interpretation Geologi Nah Log
2nd Edition,
Rider, M, 1996, The Interpretation Geologi Nah Log 2nd Edition,
Interprint Ltd, Malta.
[9] Koesoemadinata,
Koesoemadinata,
RP 1978.
RP 1978.
Geologi
Geologi
Minyak
Minyak
Bumi.
Bumi.
Bandung.
Bandung.
Penerbit
Penerbit
ITB. [10] Sayang, T 2005, Nah Logging dan Evaluasi Formasi
Gambar 14. Permeabilitas data
Permeabilitas log log
data dengan permeabilitas
dengan data
permeabilitas core.
data core. Nah Logging dan Evaluasi Pembentukan, Teluk
Freeway, Texas.
Gambar 14. hasil dari permeabilitaspermeabilitas
di suatu interval
di suatu
hidrokarbon
interval dengan
menggunakan data log dan data core menghasilkan nilai
data log danyang
databerbeda,
core hal ini
karena data core
menghasilkan nilaidiperoleh denganhal
yang berbeda, cara
ini dan prinsip
karena datayang berbeda Untuk
log dan
meningkatkan nilai korelasi data log dengan
dan data core,
prinsip yang berbeda [5].
Untuk meningkatkan nilai korelasi data log dengan data core,

Anda mungkin juga menyukai