050)
TUGAS (RINGKASAN PAPER)
KARAKTERISTIK FORMASI
Abstrak
Sebuah studi untuk mengkarakterisasi reservoir hidrokarbon menggunakan well log telah dilakukan di
Delta Niger untuk mengevaluasi prospek hidrokarbon pada lapangan tersebut, sangat menarik saat
menggambarkan hidrokarbon dan zona batalan air dan juga properti petrofsik dari reservoir
hidrokarbon. Data yang digunakan pada penelitian ini meliputi log gamma ray, log resistivity, log
neutron, dan log densitas. Log gamma ray digunakan untuk membedakan jenis litologi, Log resistivity
digunakan untuk mengidentifikasi bentuk respon resistivitas dari berbagai zona. Resistivity yang
tinggi menandakan zona bantalan hidrokarbon sementara resistivity yang rendah menandakan zona
lempung/serpih. Gabungan data log densitas dan log neutron dapat digunakan untuk mengidentifikasi
dan membedakan berbagai jenis fluida. Hasil dari penelitian ini menunjukkan 9 dari 22 zona yang
diteliti menggambarkan dan mengkorelasi hidrokarbon yang mungkin untuk di identifikasi dan
ditetapkan sebagai reservoar hidrokarbon yang berpotensi . Dan juga hasilnya menunjukkan bahwa
ada peningkatan porositas dan peningkatan permeabilitas. Parameter petrofisika yang dievaluasi
menunjukkan bahwa porositas berkisar antara (18-31%), saturasi air (14-44%), saturasi hidrokarbon
(56-86%), permeabilitas (138-10662).
Rt
dapat didapat dari tiga properti petrofisik, Rt = Resistivity Formasi
yaitu densitas, neutron, dan sonic. Berdasarkan Rw = Resistivity Air
ketersediaan data yang telah tertera pada tabel n = Saturasi exponent
ketersediaan data log tali kawat seluruh sumur Sw = Saturasi Air
pada daerah penelitian tidak memiliki data F = Faktor Resistivity Formasi
neutron dan ada beberapa sumur yang tidak
memiliki data sonic. Data porosity test yang 3. 7 Saturasi Hidrokarbon (Sh)
seharusnya menjadi data koreksi pada Sh=( 100−Sw ) %
perhitungan porositas pun tidak ada, sehingga
Keterangan :
Sh = Saturasi Hidrokarbon reservoir dengan nilai porositas antara 0.18 –
0.20, saturasi air antara 0.14 – 0.16 dan
3.8 Ketebalan Reservoir (h) saturasi hidrokarbon antara 0.84 – 0.86.
h=H−hshale
Keterangan : Tabel (4.3) merupakan hasil petrofisik dari
H = Ketebalan Reservoir (kotor) well NWKP -3, pada well ini ditemukan 2
h = Ketebalan Reservoir (bersih) reservoir dengan nilai porositas konstan 0.25,
hshale = Ketebalan Serpih/Lempung saturasi air antara 0.14 – 0.16 dan saturasi
Bottom Gross Net Net/Gross
Reservo Top (MD) Φ Sw Sh
(MD) Thickness Thickness Thickness
ir Name Ft(m) frac. frac. frac.
Ft(m) Ft(m) Ft(m) Ft(m)
NR2 7155(2188) 7174(2181) 39(12) 33.7(10.2) 0.86 0.31 0.24 0.76
Tabel (4.1) merupakan hasil petrofisik dari saturasi air antara 0.15 – 0.30 dan saturasi
well NWKP -1, pada well ini ditemukan 2 hidrokarbon antara 0.70 – 0.85.
reservoir dengan nilai porositas antara 0.20 –
0.31, saturasi air antara 0.20 – 0.24 dan Tabel (4.4) merupakan hasil petrofisik dari
saturasi hidrokarbon 0.76 – 0.80. well NWKP -4, pada well ini ditemukan 3
reservoir dengan nilai porositas antara 0.23 –
Tabel (4.2) merupakan hasil petrofisik dari 0.28, saturasi air antara 0.15 – 0.44 dan
well NWKP -2, pada well ini ditemukan 2 saturasi hidrokarbon antara 0.56 – 0.85.