Anda di halaman 1dari 3

BARMEN PARLINDUNGAN S. (072.16.

050)
TUGAS (RINGKASAN PAPER)
KARAKTERISTIK FORMASI

KARAKTERISASI RESERVOIR HIDROKARBON MENGGUNAKAN


WELL LOG PADA CEKUNGAN DELTA NIGER DI NIGERIA

Abstrak
Sebuah studi untuk mengkarakterisasi reservoir hidrokarbon menggunakan well log telah dilakukan di
Delta Niger untuk mengevaluasi prospek hidrokarbon pada lapangan tersebut, sangat menarik saat
menggambarkan hidrokarbon dan zona batalan air dan juga properti petrofsik dari reservoir
hidrokarbon. Data yang digunakan pada penelitian ini meliputi log gamma ray, log resistivity, log
neutron, dan log densitas. Log gamma ray digunakan untuk membedakan jenis litologi, Log resistivity
digunakan untuk mengidentifikasi bentuk respon resistivitas dari berbagai zona. Resistivity yang
tinggi menandakan zona bantalan hidrokarbon sementara resistivity yang rendah menandakan zona
lempung/serpih. Gabungan data log densitas dan log neutron dapat digunakan untuk mengidentifikasi
dan membedakan berbagai jenis fluida. Hasil dari penelitian ini menunjukkan 9 dari 22 zona yang
diteliti menggambarkan dan mengkorelasi hidrokarbon yang mungkin untuk di identifikasi dan
ditetapkan sebagai reservoar hidrokarbon yang berpotensi . Dan juga hasilnya menunjukkan bahwa
ada peningkatan porositas dan peningkatan permeabilitas. Parameter petrofisika yang dievaluasi
menunjukkan bahwa porositas berkisar antara (18-31%), saturasi air (14-44%), saturasi hidrokarbon
(56-86%), permeabilitas (138-10662).

1. PENDAHULUAN penelitian serta dapat mengetahui pengaruh


Perkembangan zaman dan teknologi data yang ada terhadap fasies suatu daerah dan
sebanding dengan meningkatya kebutuhan properti reservoir, berupa: porositas, saturasi
akan minyak bumi. Tantangan yang dihadapi air, saturasi hidrokarbon, permeabilitas.
oleh perusahaan minyak adalah peningkatan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan membuat pemodelan 3D seperti pemodelan
pengembangan lapangan minyak, agar fasies, distribusi properti reservoar dan
menghasilkan produksi yang maksimal seiring menghitung cadangan minyak pada daerah
dengan meningkatnya kebutuhan minyak dan penelitian sehingga diharapkan dapat
gas bumi sebagai sumber energi. digunakan untuk manajemen reservoir
Di dalam industri perminyakan, selanjutnya.
geologi memiliki peranan yang sangat penting,
dimana seorang ahli geologi akan berperan 2. KAJIAN GEOLOGI DAERAH
didalam melakukan usaha eksplorasi. Pada PENELITIAN
posisi ini seorang ahli geologi diharuskan Wilayah penelitian terletak pada
untuk mencari tahu keberadaan suatu objek Cekungan Delta Niger di Nigeria. Secara
geologi berupa akumulasi hidrokarbon dengan geografis Cekungan Delta Niger terletak pada
mengintepretasikan data-data log yang ada, 3°N LU - 6°N LS dan 5°E BT - 8°E BT, di
seperti : Log gamma ray, Log resistivity, Log, teluk Guinea Afrika Barat terdapat salah satu
neutron, dan Log densitas. prospek hidrokarbon yang produktif di dunia.
Maksud dari penelitian ini adalah Cekungan Niger Delta dibagi menjadi 3 satuan
melakukan analisa dari data bawah permukaan lithostratigrafi diantaranya : Formasi Akata
seperti seismik dan wireline log untuk (berumur Paleosen – Recent), Formasi Agbada
geometri dan penyebaran reservoar di daerah (berumur Eosen – Recent) dan Formasi Benin
(berumur Oligosen – Recent) yang masing – perhitungan porositas hanya dapat dilakukan
masing sesuai dengan lower pro delta dengan menggunakan nilai log densitas.
lithofasies, middle delta lithofasies dan upper ρ b = ¿d ) ρ ma + Φd ρ f ...... (1)
delta top fasies (Aigbedion & Aigbedion,
2011; Ajaegwu, Odoh, Akpunonu, Obiadi, & (Dresser, 1979)
Anakwuba, 2012). Pada penelitian ini telah ρma−ρb
menunjukkan bahwa Formasi Akata terdiri Φd = .......(2)
ρma−ρf
dari lapisan serpih laut, batu pasir dan lanau
yang dianggap sebagai endapan turbidit dan Keterangan :
mengisi slope lereng, memiliki ketebalan Φ d = Porositas Total
sekitar 7.000 m, dan berfungsi sebagai batuan
ρma = Densitas matriks (batupasir) 2.65
induk. Formasi Agbada yang memiliki
gr/cm3
ketebalan lebih dari 3.700 m merupakan unit
ρb = Densitas bulk bacaan dari log
hidrokarbon yang terdiri dari lapisan batupasir
dengan sisipan serpih (top – bottom lapisan). ρf = Densitas Fluida (0.85 gr/cm3) untuk
Dan Formasi Benin yang memiliki ketebalan minyak, (0,2 gr/cm3 ) untuk gas, dan (1.1
sekitar 2.100 m yang tersusun dari lapisan gr/cm3).
batupasir dan kerikil dan berasal dari formasi
di dalam Cekungan Delta Niger. 3.3 Faktor Resistivity Formasi (FRF)
F = a/Φm (Archies)
Keterangan :
3. METODOLOGI
a = Konstanta terkait litologi (tekstur)
Empat Well Logs masing – masing
m = Faktor sementasi (2 ≤ m ≥ 1.3)
NWKP -1, NWKP -2, NWKP -3, dan NWKP
Φ = Porositas total
-4 yang diperoleh dari SPDC untuk digunakan
dalam penelitian. Well Logs tersebut terdiri
3.4 Perkiraan Permeabilitas (K)
dari Gamma ray, Resistivity, Neutron, dan
Densitas. Log – log tersebut digunakan untuk
mengevaluasi dan menganalisis properti 250 X Φ 3 2
K=[ ]
petrofisik seperti : Saturasi hidrokarbon (Sh), Swir
Porositas (Φ), Permeabilitas (K), Saturasi air Keterangan :
(Sw), dan Resistivity air (Rw). Swir = Saturasi air
3.1 Identifikasi Litologi Menggunakan (Vsh) Φ = Porositas Total
Volume of shale merupakan volume
dari shale dalam suatu volume batuan tertentu 3.5 Resistivity Air (Rw)
yang ditunjukan dalam bentuk fraksi desimal R0
Rw=
atau presentase. Salah satu perhitungan Vsh F
adalah dengan memanfaatkan data gamma ray Keterangan :
yaitu dengan menggunakan rumus: R0 = Nilai Resistivity dalam zona air
F = Faktor Resistivity Formasi
GR log−GRmin
Volume of shale (%) = x
GRmax−GRmin 3.6 Saturasi Air
100%
FRw
3.2 Perhitungan Porositas Efektif
Nilai porositas pada analisis petrofisik Keterangan :
Sw=

n

Rt
dapat didapat dari tiga properti petrofisik, Rt = Resistivity Formasi
yaitu densitas, neutron, dan sonic. Berdasarkan Rw = Resistivity Air
ketersediaan data yang telah tertera pada tabel n = Saturasi exponent
ketersediaan data log tali kawat seluruh sumur Sw = Saturasi Air
pada daerah penelitian tidak memiliki data F = Faktor Resistivity Formasi
neutron dan ada beberapa sumur yang tidak
memiliki data sonic. Data porosity test yang 3. 7 Saturasi Hidrokarbon (Sh)
seharusnya menjadi data koreksi pada Sh=( 100−Sw ) %
perhitungan porositas pun tidak ada, sehingga
Keterangan :
Sh = Saturasi Hidrokarbon reservoir dengan nilai porositas antara 0.18 –
0.20, saturasi air antara 0.14 – 0.16 dan
3.8 Ketebalan Reservoir (h) saturasi hidrokarbon antara 0.84 – 0.86.
h=H−hshale
Keterangan : Tabel (4.3) merupakan hasil petrofisik dari
H = Ketebalan Reservoir (kotor) well NWKP -3, pada well ini ditemukan 2
h = Ketebalan Reservoir (bersih) reservoir dengan nilai porositas konstan 0.25,
hshale = Ketebalan Serpih/Lempung saturasi air antara 0.14 – 0.16 dan saturasi
Bottom Gross Net Net/Gross
Reservo Top (MD) Φ Sw Sh
(MD) Thickness Thickness Thickness
ir Name Ft(m) frac. frac. frac.
Ft(m) Ft(m) Ft(m) Ft(m)
NR2 7155(2188) 7174(2181) 39(12) 33.7(10.2) 0.86 0.31 0.24 0.76

NR5 10551(3216) 10608(3233) 57(17) 45(13.7) 0.79 0.20 0.20 0.80


hidrokarbon antara 0.84 – 0.86.

Gross Net Net/Gross


Reservoi Top (MD) Bottom (MD) Φ Sw Sh
Thickness Thickness Thickness
r Name Ft(m) Ft(m) frac. frac. frac.
Ft(m) Ft(m) Ft(m)
NR1 7138(2176) 7179(2188) 41(12) 36(11) 0.88 0.20 0.16 0.84

NR2 7276(2218) 7343(2238) 67(20) 62(19) 0.93 0.18 0.14 0.86


4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bottom(M Gross Net Net/Gros


Reservoi Top (MD) Φ Sw Sh
D) Thickness Thickness s
r Name Ft(m) frac. frac. frac.
Ft(m) Ft(m) Ft(m) Thickness
Ft(m)
NR1 7116(2169) 7160(2182) 44(13) 35(11) 0.80 0.25 0.30 0.70
NR5 9023(2750) 9059(2761) 36(11) 32(10) 0.88 0.25 0.15 0.85

Gross Net Net/Gross


Reservoir Top (MD) Bottom(MD) Φ Sw Sh
Thickness Thickness Thickness
Name Ft(m) Ft(m) frac. frac frac
Ft(m) Ft(m) Ft(m)
NR1 7262(2213) 7298(2224) 36(11) 30(9.14) 0.83 0.28 0.21 0.79
NR2 7514(2290) 7584(2312) 70(21) 66(20) 0.94 0.27 0.15 0.85
NR3 8057(2456) 8095(2467) 38(12) 30(9) 0.79 0.23 0.44 0.56
Tabel 4.1 Perhitungan Petrofisik dari Well NWKP -1

Tabel 4.2 Perhitungan Petrofisik dari Well NWKP -2

Tabel 4.3 Perhitungan Petrofisik dari Well NWKP -3

Tabel 4.4 Perhitungan Petrofisik dari Well NWKP -4

Tabel (4.1) merupakan hasil petrofisik dari saturasi air antara 0.15 – 0.30 dan saturasi
well NWKP -1, pada well ini ditemukan 2 hidrokarbon antara 0.70 – 0.85.
reservoir dengan nilai porositas antara 0.20 –
0.31, saturasi air antara 0.20 – 0.24 dan Tabel (4.4) merupakan hasil petrofisik dari
saturasi hidrokarbon 0.76 – 0.80. well NWKP -4, pada well ini ditemukan 3
reservoir dengan nilai porositas antara 0.23 –
Tabel (4.2) merupakan hasil petrofisik dari 0.28, saturasi air antara 0.15 – 0.44 dan
well NWKP -2, pada well ini ditemukan 2 saturasi hidrokarbon antara 0.56 – 0.85.

Anda mungkin juga menyukai