Oleh :
BARMEN PARLINDUNGAN S.
072001600050
DEFINISI
Merupakan endapan primer yang terkayakan kembali.
Terjadi relatif dekat permukaan.
Termasuk dalam dominasi sirkulasi air meteorik dengan oksidasi yang bersamaan
terjadi dengan pelapukan kimia.
Pengayaan supergent terjadi di dasar bagian deposit bijih yang teroksidasi.
Pembentukan
Lingkungan pembentukan yang sama dengan residual.
Bijih yang terexpose dipermukaan mengalami erosi, maka bijih tersebut akan
mengalami proses pelapukan, air akan mengoksidasi mineral-mineral dan
menghasilkan larutan, akan melarutkan pula mineral-mineral lainnya.
Larutan hasil oksidasi yang turun kebagian bawah ini akan membentuk suatu zona
yang disebut zona pengayaan.
Metamorfis dapat didefinisikan sebagai seluruh proses-proses yang kerja dibawah zona
pelapukan dan menyebabkan rekristalisasi pada mineral batuan.
Suhu
Kenaikan suhu atau temperature dapat menyebabkan terjadinya perubahan dan
rekristalisasi atau pengkristalan kembali mineral-mineral dalam batuan yang telah
ada.
Tekanan
Kenaikan tekanan dapat menyebabkan terjadinya perubahan dan rekristalisasi pada
mineral yang telah ada sebelumnya. Pada kondisi ini tekanan sekitar 1-10.000 bar
Cairan Panas atau Aktivitas Larutan Kimia
Adanya cairan panas atau aktivitas kimia dapat menyebabkan terjadinya alterasi atau
perubahan pada batuan yang telah ada sebelumnya. Bila larutan tersebut menambah
atau mengurangi material-material maka proses tersebut disebut metasomatisme.
1. Metamorfis Kontak
Merupakan tipe metamorfis yang terjadi disekitar badan batuan plutonik, suhu
ditentukan oleh dekatnya dengan intrusi magma yang juga memungkinkan
memberikan larutan kimiawi aktif yang mengakibatkan rekristalisasi batuan di
sampingnya.
2. Metamorfis Dinamo
Merupakan tipe metamorfis yang terjadi dikarenakan adanya kenaikan tekanan (P)
3. Metamorfis Regional
Metamorfisme regional merupakan tipe metamorfisme yang sangat kompleks, karena
faktor yang sangat berpengaruh ialah temperature (suhu) dan tekanan (pressure).
Temperature dan Tekanan bekerja bersama-sama ditempat yang dalam dan luas
didalam kerak bumi. Oleh karena adanya tekanan terarah maka timbullah mineral-
mineral tekanan (stress mineral). Misalnya serisit, muscovite, epidot, straurolit, dll.
Rendah
Pada batuan metamorf tingkat rendah jejak kenampakan batuan asal masih bias
diamati dan penamaannya menggunakan awalam meta (sedimen, -beku).
Tinggi
Pada batuan metamorf tingkat tinggi jejas batuan asal sudah tidak nampak, malihan
tertinggi membentuk migmatite (batuan yang sebagian bertekstur malihan dan
sebagian lagi bertekstur beku atau igneous).
Mineral Batuan Metamorf
Biotit : merupakan mineral yang umum terdapat dalam batuan metamorf, tetapi hanya
terdapat pada batuan metamorf tinggi dan sedang.
Kwarsa : merupakan mineral penyusun batuan metamorf yang mempunyai rumus
kimia SiO2 dengan bentuk pipih atau mengkristal tak teratur, berwarna agak
mengkilap, putih jernih atau putih kehijauan oleh pengotoran mineral-mineral klorit.
Terdapat pada semua tingkat metamorfis. Mineral ini banyak terdapat dalam batuan
Gneiss, Sekis, dan Filit.
Epidot : terdapat pada batuan-batuan bertingkat metamorfisme rendah, pada tingkatan
yang lebih tinggi sebagian besar mineral ini dirubah menjadi anortit.
Mika : merupakan mineral yang berbentuk pipih berupa lembaran-lembaran halus.
Mika merupakan grup mineral yang terdiri dari mineral-mineral muskovit, plagopit,
dan biotit. Mineral ini dapat memberikan warna mengkilap pada filit, sekis, dan
Gneiss dan terdapat melimpah pada batuan sekis dan gneiss.