Anda di halaman 1dari 45

Genesis Mineral Zona Ubahan, Ciri

Mineral Ubahan Akibat Proses


Penematolik
Kelompok 2
Iswar Edis Pratama
Nuramila
Bella Pratiwi
Riska Awaliah Lestari
A. St Rafidah

Endapan Mineral dan Genesanya


Endapan mineral ( mineral deposits ) adalah

ketersediaan mineral atau bahan galian yang


dapat mendatangkan keuntungan jika
diekstraksi dan diolah lebih lanjut

Proses Pembentukan Endapan Mineral


Proses pembentukan endapan mineral dapat
diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu :
1. proses internal atau endogen
2. proses eksternal atau eksogen.

Proses internal atau endogen pembentukan endapan mineral

yaitu meliputi:
1. Kristalisasi dan segregrasi magma: Kristalisasi magma
merupakan proses utama dari pembentukan batuan vulkanik
dan plutonik.
2. Hydrothermal: Larutan hydrothermal ini dipercaya
sebagai salah satu fluida pembawa bijih utama yang
kemudian terendapkan dalam beberapa fase dan tipe
endapan.
3. Lateral secretion: Merupakan proses dari pembentukan
lensa-lensa dan urat kuarsa pada batuan metamorf.
4. Metamorphic Processes: umumnya merupakan hasil dari
contact dan regional metamorphism.
5. Volcanic exhalative (= sedimentary exhalative);
Exhalations dari larutan hydrothermal pada permukaan, yang
terjadi pada kondisi bawah permukaan air laut dan umumnya
menghasilkan tubuh bijih yang berbentuk stratiform.

Proses eksternal atau eksogen pembentukan endapan

mineral yaitu meliputi:


1. Mechanical Accumulation; Konsentrasi dari mineral
berat dan lepas menjadi endapan placer (placer deposit).
2. Sedimentary precipitates; Presipitasi elemen-elemen
tertentu pada lingkungan tertentu, dengan atau tanpa
bantuan organisme biologi.
3. Residual processes: Pelindian (leaching) elemenelemen tertentu pada batuan meninggalkan konsentrasi
elemen-elemen yang tidak mobile dalam material sisa.
4.Secondary or supergene enrichment; Pelindian
(leaching) elemen-elemen tertentu dari bagian atas suatu
endapan mineral dan kemudian presipitasi pada
kedalaman menghasilkan endapan dengan konsentrasi
yang lebih tinggi.

Genesa Mineral
Ada 3 macam genesa mineral :
1. Lingkungan magmatik : tekanan &

temperatur tinggi, berhubungan dengan


aktivitas magma
2.Lingkungan Sedimen : perpaduan dari
interaksi atmosfer dan hidrosfer terhadap
lapisan kerak bumi
3.Lingkungan metamorfik : berada jauh di
bawah permukaan bumi dg suhu & tekanan
ekstrem sehingga menyebabkan rekristalisasi

Klasifikasi secara genetik


(disarikan dari Hutchison, 1983, Evans 1993)

1. Proses magmatik

a. Proses kristalisasi (diseminasi), intan pada kimberlit

b. Proses segregasi (kumulat, gravity settling),

kromit, magnetit, platinum

c. Liquid immiscibility

d. Pegmatik
2. Proses hidrotermal

a. Berhubungan dengan batuan beku

Porfir, greisen

Epitermal (low and high sulphidation , Carlyn type)

b. Tidak berhubungan dengan batuan beku

Lateral secretion (Missisippi valley type)


3. Proses metamorfik

a. Kontak pirometasomatik (skarn)

b. Metamorfosa menyebabkan bijih terkonsentrasi


4. Proses permukaan

a. Akumulasi mekanik (placer)

b. Presipitasi (evaporasi garam, fosforit, pembentukan

besi berlapis)

c. Residual (Pembentukan bauksit dan laterit nikel )

d. Pengkayaan supergen

e. Volcanic-exhalative (massive sulphide)

Black smokker,Kuroko type, Cyprus type, Beshi type

MINERAL ALTERASI

Mineral Alterasi (Mineral


Ubahan)
Alterasi merupakan perubahan komposisi mineral batuan
(dalam keadaan padat) karena pengaruh suhu dan
tekanan tinggi.
Alterasi hidrotermal adalah suatu proses yang sangat
kompleks yang melibatkan perubahan mineralogi,
kimiawi, dan tekstur yang disebabkan oleh interaksi
fluida panas dengan batuan yang dilaluinya, di bawah
kondisi evolusi fisio-kimia. Proses alterasi merupakan
suatu
bentuk
metasomatisme,
yaitu
pertukaran
komponen kimiawi antara cairan-cairan dengan batuan
dinding ( Pirajno, 1992 ).

Faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan mineral


ubahan (Browne, 1991) sebagai berikut :
Temperatur. Kenaikan temperatur akan berdampak pada
dehidrasi mineral dan tingkat kristalinitas
Kimia Fluida. Komposisi kimia (kandungan ion-ion) dalam
larutan.
Konsentrasi. Berdampak pada tingkat saturasi fluida
dalam kaitannya dengan mineral tertentu.
Komposisi batuan samping (host Rock).
Durasi aktifitas

Reaksi antara batuan dengan fluida hidrotermaljenis klorida yang berasal dari reservoar panas
bumi yang jauh dari permukaan dapat
menyebabkan terjadinya pengendapan (misal
kwarsa), menghasilkan mineral seperti :
chlorite, adularia, epidote
Reaksi antara fluida-asam, yang terdapat pada
kedalaman relative dangkal dan elevasi relative
tinggi mengubah batuan asal menjadi mineral
clay dan mineral lainnya terlepas dari batuan
Mineral hidrothermal yang dihasilkan di zona
permukaan biasanya adalah kaolin, alutlite,
sulphur, residu silika dan gypsum.

Intensitas Alterasi
Tidak terubah (unaltered): tidak ada mineral sekunder
Lemah (weak) :mineral sekunder <25% volume
batuan
Sedang (moderate) :mineral sekunder 25-75% volume
batuan
Kuat (strong) :mineral sekunder >75% volume batuan
Intens (intense) :seluruh mineral primer terubah
(kecuali kuarsa, zirkon, dan apatit), tetapi tekstur
primernya masih terlihat
Total (total) :seluruh mineral primer terubah (kecuali
kuarsa, zirkon, dan apatit), serta tekstur primer sudah
tidak tampak lagi

Contoh
Biotite
K(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2,
Mineral
ini
menunjukkan warna hitam, sistem kristal monoklin,
belahan sempurna, pecahan tidak rata, kilap kaca dan
mutiara, cerat putih dan menunjukkan bentuk tabular.
Terbentuk pada temperatur 700 800 0 C, terbentuk
akibat proses magmatisme, metamorphisme dan proses
hidrotermal. Dapat terbentuk pada daerah magmatisme.

Laumontite Ca(AlSi2O6)24H2O
Mineral ini menunjukkan warna putih abu-abu
pink, sistem kristal monoklin, belahan 3 arah,
pecahan rata, kilap mutiara, cerat putih dan
menunjukkan
bentuk
elongated
prismatik.
Terbentuk pada suhu 600 7000 C, akibat proses
hidrotermal yang mengisi rongga-rongga pada
batuan beku, batuan sedimen dan metamorf.

Garnet X3Y2(SiO4)3
Mineral ini menunjukkan warna hijau gelap atau merah
gelap, sistem kristal rhombic dodekahedron, belahan
tidak sempurna, pecahan konkoidal dan menunjukkan
kenampakan tabular. Terbentuk pada suhu 1600 18000
C, dapat terbentuk pada zona kontak magmatic plutons
dengan temperatur yang tinggi, yaitu pada mineralisasi
skarn. Selain itu juga dapat terbentuk akibat proses
metamorfisme. Lingkungan terbentuknya pada daerah
magmatisme.

Pembagian Zona
Alterasi
BELLA PRATIWI
H22114024

Zona alterasi adalah sekumpulan mineral yang


terbentuk pada suatu zona alterasi yang sama
(Creasey 1966).
Zona ini terbagi atas Lima, yaitu :
Zona

Potassic

Zona

Skarn

Zona

Prophyritic

Zona

Sericitic

Zona

Argillic

Zona Potassic
Zona potasik merupakan zona alterasi yang berada
pada bagian dalam suatu sistem hidrotermal dengan
kedalaman bervariasi yang umumnya lebih dari
beberapa ratus meter. Zona alterasi ini dicirikan oleh
mineral ubahan berupa biotit sekunder, K Feldspar,
kuarsa, serisit dan magnetite.
Zona ini terbentuk diakibat oleh penambahan unsur
pottasium pada proses metasomatis dan disertai
dengan banyak atau sediktnya unsur kalsium dan
sodium didalam batuan yang kaya akan mineral
aluminosilikat.

Zona Skarn

Zona Alterasi Skarn ini terbentuknya akibat adanya


kontak antara batuan sumber dengan batuan karbonat,
zona ini sangat dipengaruhi oleh komposisi batuan
yang kaya akan kandungan mineral karbonat. Pada
kondisi yang kurang akan air, zona ini dicirikan oleh
pembentukan mineral garnet, klinopiroksin dan
wallasoniteserta mineral magnetit dalam jumlah yang
cukup besar, sedangkan pada kondisi yang kaya akan
air, zona ini dicirikan oleh kehadiran mineral klorite,
tremolit, aktinolit, dan kalsit dari larutan hidrotermal.

Zona Prophyritic

Zona ini terbentuk pada bagian luar dari zona alterasi, yang
dicirikan oleh kumpulan mineral epidot maupun karbonat dan
juga klorite. Alterasi ini dipengaruhi oleh penambahan unsure
H dan CO2. Mineral logam pirite mendominasi zona ini
dimana keterdapatannya dijumpai mengganti fenokris piroksin
maupun hornblende, sedangkan kalkopirite jaranmg dijumpai.
Pada pengamatan lapangan, batuan yang termasuk pada zona
ini umumnya menampakan warna abu abu hingga abu abu
kehijauan, hal ini disebabkan oleh ubahan dari mineral
penyusun batuan menjadi mineral yang umumnya berwarna
hijau yaitu kloriote dan epidot.
Zona ini terdapat di sekeliling tubuh batuan yang panjangnya
mencapai ratusan meter.

Zona Sericitic

Merupakan zona alterasi yang terletak pada bagian luar bdari


zona potasik. Alterasi Sericitic mengubah batuan menjadi
mineral sericite, merupakan mika putih yang sangat halus.
Alterasi ini terbentuk oleh dekomposisi feldspars, sehingga
menggantikan feldspar. Di lapangan, kehadirannya pada
batuan dapat dideteksi oleh kelembutan batu, seperti yang
mudah digores. Terasa berminyak ketika mineral ini banyak,
dan warna putih, kekuningan, coklat keemasan atau
kehijauan. Alterasi Sericitic menunjukkan kondisi low pH
(acidic).
Perubahan terdiri dari kuarsa + sericite disebut phyllic
alterasi. Alterasi ini terkait depositphophyry tembaga yang
mungkin berisi cukup halus, pyrite yang disebarkan secara
langsung terkait dengan peristiwa perubahan.

Zona Argillic

Alterasi Argillic memperkenalkan beberapa variasi dari


mineral
lempung
seperti kaolinite,
smectite
and
illite. Alterasi Argillic umumnya pada low temperature dan
sebagian mungkin terajadi pada kondisi atmospheric. Tandatanda awal alterasi argillic adalah bleaching out(pemutihan)
feldspar.
Zona ini terbentuk akibat rusaknya unsur potasium, kalsium
dan magnesium menjadi mineral lempung. Zona ini dicirikan
oleh mineral lempung, kuarsa dan karbonat. Unsur potassium,
kalsium dan magnesium dalam batuan berubah menjadi
montmorilonit, illit, hidromika danklorite.
Zona ini tidak selalu hadir, dicirikan oleh mineral
kuarsa, silica amor seperti andalusit, alunit, dan korundum.
Kehadiran mineral sulfida tidak intensif dijumpai,
kandungan pirite sekitar 2%.

Mineral Penciri Zona altersi


Setiap mineral-mineral yang berada pada suatu
zona alterasi tersebut tidak akan ada pada zona
alterasi lainnya, dan itulah yang akan menjadi
penciri daripada zona alterasi. Adapun mineralmineral tersebut adalah:
Zona

Potassic : Actinolit dan Biotit

Zona

Skarn : Tremolit, Vesuvianit dan Wllastonit.

Zona

Prophyritic : Actinolit dan epidot.

Zona

Sericitic : Sericit

Zona

Argillic : Kuarsa dan Siderit

TIPE-TIPE ALTERASI
Riska Awalia Lestari
H22114017

Tipe Prophylitic
Mengubah batuan
menjadi Hijau
Chlorite,Actinolite
, Epidote
Dekomposisi dari
Fe-Mg
Temperatur
rendah

Tipe Sericitic
Sericitic = mika
putih halus
Dekomposisi
Feldspar
Lembut,
berminyak, Putih,
kekuningan,
coklat, mudah
digores
Ph
Rendah

Tipe Potassic
Terbentuk
sebelum
kristalisasi
Terjadi
magmadi
lingkungan
plutonik dalam
Temperatur tinggi

Tipe Albitic

Kaya Na
Temperatur tinggi

Tipe Silification dan


Silication
Penambahan
Silika dan Kuarsa
Contoh limestone
mineral silicate
(skarn)
Berbagai
Temperatur

Tipe Alunitic
Lingkungan
sumber mata air
panas
Mineral
potassium
aluminium sulfat
Kaya Sulfida

Klasifikasi Endapan Mineral

oleh:
A ST RAFIDA
H22114009

Klasifikasi Endapan Mineral

Dasar pengklasifikasian endapan mineral


adalah :
Jenis dan asosiasi kandungan mineral
Bentuk dan ukuran
Cara terbentuknya
Proses Kejadian / genesanya

Jenis Klasifikasi Endapan


mineral
a. Klasifikasi lingred (1911) Lindgren
(1911) secara garis besar membagi
endapan mineral menjadi dua
macam yaitu :
a). endapan oleh proses mekanik dan
b). endapan oleh proses kimiaw

Endapan yang disebabkan oleh


proses kimiawi, karena naiknya air
magmatik, dibagia menjadi 3, yaitu:
1. Endapan hipotermal
2. Endapan Mesoterm
3. Endapan epitermal

Ciri-ciri endapan hipotermal


Kedalaman 3000- 15000 m
Temperatur 300-600
Pembentukan Pada atau dekat batuan plutonik
asam.Pada umumnya pada batuan
prakambrium, jarang pada batuan muda.Sering
ditemukanpada sesar naik
Zona bijih Fracture-filling dan replacement,
tubuh bijih umumnya tidakberaturan, kadang
tabular. Kadang terdapat ore disseminated pada
batuan samping

Ciri-ciri endapan mineral mesotermal


Kedalaman 1200-4500 m
Temperatur 200-300
Pembentukan Umumnya pada atau di dekat batuan beku
intrusive. Mungkin berasosiasi dengan rekahan tektonik
regional. Umum pada sesar normal maupun sesar naik
Zona bijih Sebagai endapan replacement yang luas dan
fracture-infilling. Batas tubuh bijih bergradasi dari massif
ke diseminasi.Seing membentuk bijih tabular, stockwork,
pipa, saddle-reefs, beddingsurface. Strike dan dip Fissure
agak teratur.
Logam bijih Au,Ag,Cu,As,Pb,Zn,Ni,Co,W,Mo,U, dll

Ciri-ciri endapan epitermal


Kedalaman Permukaan hingga 1500 m
Temperatur 50-200
Pembentukan Pada batuan sedimen atau batuan beku,
terutama yang berasosiasi dengan batuan intrusiv
dekat permukaan atau ekstrusiv, biasanya disertai oleh
sesar turun, kekar dsb.
Zona bijih urat-urat yang simpel, beberapa tidak
beraturan dengan pembentukan kantong-kantong bijih,
juga seringkali terdapat pada pipa dan stockwork.
Jarang terbentuk sepanjang permukaan lapisan, dan
sedikit kenampakan replacement (penggantian)
Logam bijih Pb, Zn, Au, Ag, Hg, Sb, Cu, Se, Bi, U

Lanjutan

b. Klasifikasi Niggli (1929) Niggli


mengelompokkan mineral dengan
menggabungkan konsep stadia
magmatisme dengan jenis-jenis
komoditi logamnya.

Lanjutan

c. Klasifikasi Graton (1933), mengusulkan


istilah teletermal, untuk endapan mineral
pada daerah dangkal, yang terbentuk
jauh dari sumbernya (T dan P rendah).
Buddington (1935), mengenalkan istilah
xenotermal, untuk endapan pada daerah
dangkal tetapi terbentuk pada
temperaturtinggi (T tinggi P rendah).

Lanjutan

d. Klasifikasi stantan (1972) Klasifikasi


endapan bijih stantan didasarkan
pada asosiasi batuan sampingnya
(host rock), baik pada batuan beku,
sedimen hingga metamorf.

Pengelompokkan tersebut meliputi:


1.Bijih pada batuan beku
- Bijih berasosiasi dengan mafik dan ultramafik - Bijih
berasosiasi dengan felsik
2.Bijih yang berafiliasi batuan sedimen
- Konsentrasi bijih besi
- Konsentrasi bijih mangan
- Strata-bound
3.Stratiform sulpide yang berasosiasi dengan volkanik laut
4.Bijih berasosiasi dengan urat
5.Bijih berasosiasi dengan batuan metamorf

Lanjutan

e. Klasifikasi evans (1993) Pada


klasifikasi ini endapan di bagi secara
genenetik yang terdiri dari endapan
yang disebabkan oleh proses
magmatik, proses hidrotermal,
proses metamorfisme, serta prosesproses dipermukaan.

Anda mungkin juga menyukai