Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ridho Aulia Ahmad

Nim : 120150079
Kelas : Endapan Mineral RB

UTS ENDAPAN MINERAL


SOAL:

1. Jelaskan perbedaan antara tipe deposit hi-sulphidation, low sulphidation, porphyry, skarn,
dan greisen beserta contohnya.
2. Mengapa pada skarn deposit selalu dihubungkan dengan keberadaan komposisi mineral
kalk silikat?
3. Buatlah peta alterasi dan mineralisasi dari contoh kasus dibawah ini beserta uraian tipe
depositnya (Silahkan gunakan kaidah-kaidah geologi dalam pembuatan peta dan
interpretasi, apabila diperlukan sertakan penampang sayatannya).

Zona Alterasi
Au, Ag, Fe
8 10
Silisi?kasi

Filit

Argilik

Propilitik

15
156,25

25
52

10
JAWABAN:
1. Perbedaaan antara tipe tersebut adalah
a. Endapan Epithermal High Sulfidation:
Tipe deposit high-sulfidation merupakan endapan yang terbentuk di dekat
permukaan pada system hidrotermal (<1,5km), temperature rendah (150-320oC),
memiliki tonase kecil dan kadar tinggi dan komoditas utamanya Au&Cu dan terdapat
sulfur melimpah. Endapan Epithermal High Sulfidation terbentuk oleh sistem dari fluida
hidrotermal yang berasal dari intrusi magmatik yang cukup dalam, fluida ini bergerak
secara vertikal dan horizontal menembus rekahan-rekahan pada batuan dengan suhu yang
relatif tinggi (200-3000C). zona alterasi yang akhirnya membentuk endapan Au, Cu, Ag.
Sistem bijih menunjukkan kontrol permeabilitas yang tergantung oleh faktor litologi,
struktur, alterasi di batuan samping, mineralogi bijih dan kedalaman formasi. Pada
endapan epithermal sulfidation tinggi banyak mengandung kumpulan sulfide-rich dari
keadaan high sulfidation, yaitu pyrite enargite, pyrite-luzonite, pyrite- famatinite, and
pyrite- covellite. Contoh endapanya yaitu Endapan Epitermal Sulfidasi Tinggi di Daerah
Wonotirto dan Sekitarnya, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, Indonesia, El Indio
(Chili), Motomboto, Martabe , Kawah Ijen (Indonesia).

b. Endapan epithermal low sulfidation


Endapan epitermal sulfidasi rendah dicirikan oleh larutan hidrotermal yang bersifat
netral dan mengisi celah-celah batuan. Tipe ini berasosiasi dengan alterasi kuarsa-
adularia, karbonat, serisit pada lingkungan sulfur rendah dan biasanya perbandingan
perak dan emas relatif tinggi. Mineral bijih dicirikan oleh terbentuknya elektrum, perak
sulfida, garam sulfat, dan logam dasar sulfida. Batuan induk pada deposit logam mulia
sulfidasi rendah adalah andesit alkali, dasit, riodasit atau riolit. Secara genesa sistem
epitermal sulfidasi rendah berasosiasi dengan vulkanisme riolitik, tipe ini dikontrol oleh
struktur-struktur pergeseran. Endapan ini terbentuk jauh dari tubuh intrusi dan terbentuk
melalui larutan sisa magma yang berpindah jauh dari sumbernya kemudian bercampur
dengan air meteorik di dekat permukaan dan membentuk jebakan tipe sulfidasi rendah,
dipengaruhi oleh sistem boiling sebagai mekanisme pengendapan mineral-mineral bijih.
Endapan epithermal sulfidation rendah terbentuk dalam berbagai macam continental dan
island-arc rifts. Terbentuknya oblique subduction (yang mengarah pada pembentukan
slab windows), upwelling asthenospheric yang disebabkan oleh pengangkatan mantel
litosfer atau slab breakoff, dan aktivitas hot spot. Pada epithermal low sulfidation,
terdapat bijih emas yang biasanya berasosiasi dengan kuarsa dan adularia + kalsit/serisit.
Contoh endapanya yaitu, dapat dilihat di Daerah Gunung Budheg dan Sekitarnya,
Tulungagung, Jawa Timur, Cikotok dan Pongkor.
c. Phorphry deposit
Endapan porfiri adalah endapan mineral yang terjadi akibat suatu intrusi yang
bersifat intermedier-asam, yang kemudian terjadi kontak dengan batuan samping yang
mengakibatkan terjadinya mineralisasi. Porfiri bersifat epigenetik. Produk utama dari
Porfiri adalah Cu-Au atau Cu-Mo. Didalam endapan phorphry, terdapat mineralisasi
seprti Au phorphry yang hadir pada system porfiri sebagai logam natif yang terinklusi di
sulfide Cu dan Cu phorphry dimana sebagian besar mineralisasi Cu berasosiasi dengan
altrasi vein chlorite-epidote.
Contoh endapanya yaitu, dapat ditemukan di daerah endapan CU-AU porfiri brambang
pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dan dapat ditemukan di cina.

d. Endapan skarn
Endapan skarn terdiri dari Ca-Fe-Mg-Mn silikat yang terbentuk karena adanya
replacement dari batuan karbonat selama metamorfisme regional dan metasomatisme.
Endapan skarn merupakan batuan yang secara mineralogi tersusun oleh mineral mineral
kalk silikat seperti garnet dan piroksen. Endapan skarn pertama kali dinyatakan sebagai
batuanmetamorf, dengan terjadi perubahan kandungan batuan sedimen karbonat, besi,
dan magnesium menjadi kaya akan kandungan Si, Al, Fe dan Mg dimana proses yang
bekerja berupa metasomatisme pada intrusi atau di dekatintrusi batuan beku. skarn
digunakan untuk mendeskripsikan batuan coarse grained dengan komposisi mineral kalk
silikat (Garnet dan Piroksen) yang berasosiasi dengan bijih besi. Dala menidentifikasi
endapan skarn, didasarkan pada basis kenampakan deskriptifnya seperti berdasarakan
jenis protolith (sediment protolith) seperti (Ca-Skarn (Calcic Skarn), Mg-Skarn
(Magnesian Skarn), dan Mn-skarn, Berdasarakan Komoditas (Economic Metal), dan
Berdasarakan Komposisi Protolith (Protolith Composition). Pada saat pembentukan
skarn, terjadi skema propagasi reaksi skarn dimana terjadi aliran fluida yang bekerja
secara progresif dari proksimal – distal, kemudai terbentuk skema pembentukan batas
skarn berdasarkan pola aliran fluida.
Contoh endaanya yaitu: dapat ditemukan di tepi benua karbonat sequent (continental
margin, andean type pluton dan dapat ditemukan di wilayah busur kepulauan samudra.
Dimana terdapat skarn yang terdiri dari komponen Co, Ni, Cr, dan Au.

e. Greisen deposit
greisen merupakan sistem endapan bijih yang terbentuk pada fase post magmatik
suatu pembekuan magma. Fase post magmatik merupakan fase dimana batuan sudah
membeku dan mengahasilkan fluida sisa pembekuan magma yang didominasi fase
gas, kemuadian fluida inilah yang akan bereaksi dengan batuan samping. Proses ini juga
diistilahkan sebagai fase Penumatolitis. Greisen ini biasanya terkait dengan tipe
yang berfraksi magma tinggi yang mengalami terobosan kedalam dengan jarak
kedalaman antara 3 – 5 km, dan bertempat di dalam tubuh intrusive granit. Tipe
endapanya berdasarkan tempat terjadinya, terbagi 2 yaitu Endogreisen yang terbentuk
apabila terjadi di dalam tubuh intrusi pembawa fluida yang memicu greisenisasi itu
sendiri, dan tipe Exogreisen yaitu yang terbentuk apabila terjadi di luar tubuh intrusi
pembawa fluida yang memicu greisenisasi. Contoh endapanya yaitu: dapat ditemukan di
Indonesia di di blok lembah jambu, Tempilang, Bangka Barat, Kepulauan Bangka &
Belitung dan terdapat diluar negeri di eksogreisen Damara Orogen di Namibia.
2. Endapan Skarn
Mineral Kalk-Silikat dikaitkan dengan endapan skarn karena terbentuk dari
penggantian karbonat oleh mineral silikat akibat metamorfisme regional maupun proses
metamorfisme kontak yang umumnya berhubungan dengan intrusi batuan beku sehingga
banyak berasosiasi dengan sistem porfiri, Secara genetik mineral kalk-silikat terbentuk akibat
proses metamorfisme kontak karena intrusi batuan beku. Mineralisasi sulfida-oksida endapan
porfiri merupakan produk yang dihasilkan oleh alterasi-mineralisasi skarn pada tahap
retrogradasi. Dimana menyebabkan terdapat air panas yang berasal dari magma granit yang
kaya akan silika, besi, aluminium, dan magnesium. Karena itu, terbentuk fluida yang
tercampur di zona kontak dan melarutkan batuan karbonat yang kaya akan kalsium, dan
mengubah batuan induk karbonat menjadi endapan skarn dalam proses metamorfik yang
disebut metasomatisme. Skarn yang mengalami kontak dan terjadi metasomatisme
(perubahan kimia dari batuan yang disebabkan oleh cairan hidrotermal dan cairan lainnya)
dengan batuan lain, selalu berasosiasi dengan akumulasi bijih logam besi, tembaga, seng,
timah, emas, dan endapann lainnya. Oleh karena dari tempat pembentukanya, dan adanya
asosiasi dengan oksidasi maka, dalam pembentukan endapan skarn selalu memiliki mineral
silikat terkhsus kalk-silikat.
3. Peta Geologi yang menunjukan penampang dan pesebaran alterasi mineral

PETA ALTERASI DAN MINERALISASI

Legenda :

: Zona Propilitik

: Zona Argilik

: Zona Filit

: Zona Silisifikasi

: Sesar

: Arah Penampang Geologi

Anda mungkin juga menyukai